Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

O3. Lilith

•••

"Apa asi nya sudah datang?" terdengar ucapan salah seorang pelayan.

"Belum, mungkin sebentar lagi– ah itu dia datang!" balas pelayan yang lain sambil melangkah mendekati seseorang yang mengantarkan beberapa botol susu.

Pelayan berambut pendek itu memberikan botol susunya pada pelayan yang sedang menggendongku, "Omong-omong... mengapa Duchess tidak menyusui Nona secara langsung?"

"Aku tidak tau, yang jelas Nona Lilith melarang kita untuk membicarakan Duchess di depan Nona."

"A-ah begitu."

Lalu pelayan itu membantuku meminum susu yang ada di botol. Jujur saja ini sedikit menggelikan, tapi mau bagaimana lagi? Sekarang aku hanyalah seorang bayi yang begitu kecil dan lemah. Aku butuh susu ini untuk tumbuh dengan baik.

'Nona Lilith? Siapa dia? Mengapa dia melarang para pelayan membicarakan Duchess di depanku?'

Tepat setelah aku bermonolog di dalam hati seseorang masuk ke dalam kamar dan mendekatiku.

"Zefanya putriku!~ Wah kau sedang menyusu ya?" kata seorang wanita berambut cokelat yang diurai panjang dengan seragam pelayan yang sedikit ... berbeda?

"Nona Lilith? Mengapa anda di sini?"

"Apa maksudmu mengapa? Aku adalah pelayan pribadi Nona mulai sekarang. Kalian berdua pergilah ke dapur dan bantu pelayan yang lain. Cepat!" perintahnya dengan suara tegas.

"B-baik Nona."

Badanku pun dipindahkan ke dalam rangkulan wanita bernama Lilith ini. Pengelihatanku masih belum terlalu jelas, tapi aku bisa melihat bahwa wajahnya cantik dengan mata berwarna hitam legam.

"Nona, mungkin anda akan tidak senang mendengar kabar ini, namun Duchess tidak akan menyusui anda secara langsung bahkan sampai anda besar."

Wanita itu membuat wajah yang sedih, "Sepertinya ... Duchess membenci anda. Ah, bagaimana bisa seorang ibu membenci anaknya sendiri?"

Aku terdiam sesaat begitu mendengar perkataannya.

'Bahkan Ibuku di dunia ini juga membenciku?'

Tapi jika kuingat lagi rasanya fakta ini sulit dipercaya. Pasalnya aku cukup mengingat kenanganku selama ada di dalam kandungan dengan jelas.

Wanita yang mengandungku menyanyikan sebuah lagu dengan suara merdunya, ia pun selalu mengusapku dan membuatku merasakan ketenangan.

Apa perkataan Lilith benar-benar bisa dipercaya?

"E-eh, Tuan Dylan? Mengapa anda ada di sini?" ucap Lilith begitu seseorang masuk ke dalam kamarku.

Aku dapat mendengar suara langkah kaki yang semakin mendekatiku. "Apa mengunjungi anak sendiri adalah hal yang perlu dipertanyakan?"

"A-ahaha tentu tidak, maksud saya anda bisa mengunjungi Nona besok, bukankah anda lelah?"

"Tidak," pria bernama Dylan itu mengambilku dari tangan Lilith dan membawaku ke dalam rengkuhannya.

Dylan menatapi wajahku dengan lekat, tangannya pun beralih dan mengusap pipiku. Sepertinya pria yang menggendongku tepat setelah aku lahir adalah dia karena aku bisa merasakan permukaan telapak tangannya yang kasar.

'Jadi dia ya Ayahku di dunia ini?'

Di masa depan atau di keadaan sesuai skenario novel, orang ini akan mati saat aku berumur tujuh belas tahun. Penyebab kematiannya pun karena bunuh diri yang aku tidak tau apa alasannya.

Tapi, Dylan mati beberapa hari setelah Duchess dikabarkan mati. Apa mungkin alasannya karena Duchess? Apa dia sebegitu mencintai Duchess?

'Tapi di novel dikatakan keluarga Zefanya Edelweiss tidak akur, jadi apa penyebab sebenarnya?'

"Mata emasmu berasal darinya, bibir dan hidungmu juga. Ah– kalau rambut abu-abu ini sepertinya berasal dariku ya?" kata Dylan seolah mengajakku mengobrol.

"Badanmu kecil sekali, apa kau akan mati jika aku peluk dengan sangat erat?"

'Ugh.. tentu saja bodoh.'

Lilith tersenyum melihat kami, "Tuan benar-benar menyayangi Nona ya?"

"Hm? Kau daritadi masih di sini?" ucap Dylan sambil melihat Lilith. Aku sendiri pun baru sadar kalau Lilith masih berada di sini.

"I-iya apa tidak boleh?"

"Ya sudah tidak apa-apa lagipula aku akan pergi lagi," kata Dylan sambil menyerahkanku kembali pada Lilith.

"Jangan lupa beristirahat Tuan," ucap Lilith yang diangguki oleh Dylan lalu pria itu pun berjalan keluar.

Sebenarnya ada satu hal yang menggangguku sedari tadi.

'Bukankah hubungan Lilith dan Dylan terlihat terlalu dekat sebagai seorang pelayan dan Tuannya?'

***

Malam pun tiba dan sudah waktunya aku tertidur. Sebenarnya setiap hari kerjaanku hanya tidur, makan, dan minum jadi aku tidak merasa lelah sama sekali. Tapi tubuh bayi ini selalu merasa mengantuk dan mengantuk.

Lilith menemaniku tidur dengan meminumkan aku sebotol susu yang berasal dari asi duchess. Sebelum tertidur banyak sekali yang aku pikirkan, salah satunya adalah nama duchess atau ibuku di dunia ini.

'Ck, kenapa aku selalu buruk dalam mengingat nama orang.'

Benar, aku tidak ingat sama sekali.

Lilith mengusap-ngusap kepalaku yang membuatku semakin mengantuk dan akan pergi ke alam mimpi segera. Setelah aku menutup mata sepertinya Lilith keluar dari kamar.

Lalu di sisa-sisa kesadaran yang aku punya, aku mendengar samar-samar suara yang tak asing dari luar kamar.

"Aku mohon, izinkan aku bertemu dengannya sebentar saja."

•••

To be continued.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro