Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

BAB 5 :: Mata Hazel itu. Miliknya atau Milik Orang Lain?

Hari ini giliran kelas XII MIA 3 yang berolahraga. Semua siswa MIA 3 sedang melakukan pemanasan. Agenda penjasorkes hari ini adalah bermain basket. Dan Alsha benci olahraga basket, ah tidak, Alsha memang membenci semua jenis olahraga.

"YOK UP UP!" Sang guru olahraga berseru memberi semangat murid-muridnya.

Sekarang mereka tengah melakukan passing secara berpasangan. Mereka mulai passing secara bergilir. Mulai dari passing bawah, passing atas, sampai bounce pass. Alsha kebetulan perpasangan dengan si ketua kelas alias Keenan.

"Alsha lempar yang bener dong!" Keenan menggeram frustasi karena sedari tadi Alsha melakukan passing dengan tidak benar, bolanya selalu melambung tak berarah.

"Ish aku kan ga bisa main basket!" sulut Alsha berapi-api.

"Ya belajar dong! Lo ga bakal bisa kalo ga belajar!"

"Ini aku juga lagi belajar!"

Dan kegiatan passing berpasangan ini malah berubah menjadi ajang adu mulut antara Alsha dan Keenan. Mengingat keduanya sama-sama keras kepala bisa dipastikan percekcokan ini tidak akan usai hingga mungkin satu windu yang akan datang.

"Belajar apaan! Daritadi lemparan lo tuh ga jelas melambungnya kemana!"

"Berisik! Kamu aja dari tadi ga mau bant-- Aduuuhhhh!" Ucapan Alsha terpotong oleh bola basket yang datangnya entah darimana dan tiba-tiba mendarat keras didahi Alsha.

Alsha sempoyongan, kepalanya terasa sakit dan kakinya terasa lemas. Alsha meringsut perlahan seraya memegangi kepalanya yang berdenyut-denyut akibat bertubrukan dengan bola basket tadi.

"Sha? Lo gapapa kan?" Ucap Regan yang entah sejak kapan sudah berjongkok didepan Alsha.

Alsha menggelengkan kepala dan seketika itu juga tubuhnya ambruk dan tak sadarkan diri.

*****

"Lo mau kemana, sob?" tanya Fathan saat Kenzo hendak melangkahkan kaki meninggalkan kelas.

"Ke UKS. Kalo ada yang nanya bilang aja gue sakit."

"Lah emangnya lo sakit?"

"Kagak lah, gue lagi males ikut pelajaran Geografi."

"Oh yaudah. Ati-ati lo."

"Sip, thanks."

------------------------------------

Kenzo sampai di UKS. Ia merebahkan tubuhnya diatas sebuah kasur kosong. Kenzo merogoh sakunya. Ia mengeluarkan ponselnya. Baru saja ia menyalakan ponsel dan sudah ada begitu banyak notifikasi yang masuk dari beberapa akun sosial medianya. Kenzo membuka akun ask.fm miliknya dan memilih untuk menjawab beberapa pertanyaan anon yang membanjiri akunnya.

Kenzo gimana sekolah barunya?

Biasa aja kok

Di sma wijaya ada yg lo taksir ga?

Sejauh ini sih belom ada hehe

Dikelas iis 1 ceweknya cantik2 ga?

Menurut gue sih cewenya cantik semua

Gimana sih tipe cewek idaman lo, Ken?

Ga mesti cantik dan langsing kok, yang penting jujur, baik, dan tulus aja :)

KENZO GANTENG BANGET MASA

Aduh amin, makasaih ya non :)

Itulah segelintir pertanyaan mainstream dari fans-fans Kenzo yang tidak berani menampakkan diri alias anon.

Tiba-tiba pintu UKS terbuka. Terlihat seorang guru datang menggendong seorang siswi yang sepertinya pingsan. Kemudian siswi itu dibaringkan diatas sebuah kasur kosong yang letaknya bersebelahan dengan kasur yang ditiduri Kenzo.

"Dia kenapa, Pak?" Kenzo bertanya pada guru itu.

"Oh tadi pingsan karena kepalanya kena bola basket."

"Anak PMR tolong obatin dia ya! Saya masih harus kembali ke lapangan." perintah guru itu.

Kemudian beberapa siswi perempuan yang sepertinya memang anggota PMR datang. Mereka mengolesi beberapa bagian tubuh Alsha dengan minyak kayu putih. Setelah itu mereka meninggalkan ruang UKS. Mungkin karena mereka juga masih ada pelajaran.

Kenzo bangun lalu berjalan dan melirik sekilas kearah siswi yang tengah tertidur itu. Ia menelusuri setiap lekuk wajah gadis itu. Entah kenapa Kenzo merasa wajah gadis itu tidaklah asing baginya.

Tiba-tiba Alsha terbangun dan memekik kaget karena yang ia temukan saat membuka mata adalah wajah tampan seorang siswa yang tengah memandangi dirinya dengan amat serius.

"KAMU SIAPA?!" pekik Alsha

Kenzo menggaruk tengkuknya yang sama sekali tak gatal, "Hehe gue Kenzo. Kenzo Skarsgard."

"Terus kamu ngapain tadi ... ngeliatain aku sampe segitunya? Kamu engg- engga ngapa-ngapain aku kan?"

"Oh itu. Gue juga gatau kenapa hehe. Tapi gue ga ngapa-ngapain lo kok! Suer deh!"

"Gue cuma mikir kalo muka lo itu agak familiar buat gue. Apalagi mata hazel lo itu." lanjut Kenzo

"Maksud kamu, muka aku pasaran gitu ya? Ah aku ga ngerti sama omongan kamu." Alsha melototkan matanya.

"Bukan gitu duh! Ah au dah! Susah ngomong sama lo! Dah mending lo pingsan aja lagi! Bangun malah bikin orang emosi."

"DIH KOK KAMU GITU SIH?" Alsha berteriak marah.

*****

Sudah sedari pagi Athaly tidak melihat saudara kembarnya disekolah. Ah tadi pagi kan gue dan Alsha berangkat bareng, nah tapi kok ini anak gaada dimana-mana ya? Masa iya Alsha cabut? Ga, ga mungkin. Batin Athaly. Bahkan saat jam istirahat pertama pun ia tidak bertemu saudara kembarnya.

Tiba-tiba pintu kelas terbuka dan masuklah sesosok Kenzo Skarsgard dengan memasang ekspresi super santai. Ah Kenzo bahkan tidak tahu bahwa orang yang tengah duduk dibangku guru itu adalah guru yang berpangkat 'guru ter-killer'. Bu Winda, guru akuntansi yang sangat ditakuti oleh semua murid disekolah ini. Pasalnya ketika ada siswa yang melakukan suatu kesalahan -bahkan kesalahan sangat kecil- Bu Winda akan memakinya habis-habisan. Ada pepatah mengatakan bahwa 'ibukota lebih kejam dari ibu tiri' tapi pepatah itu tak berlaku disini, pepatah yang ada ialah 'Bu Winda lebih kejam dari Ibukota, Ibu Tiri, Ibu Kos dan Ibu-ibu lainnya'.

"Maaf, Bu. Saya terlambat masuk. Saya abis dari UKS." ucap Kenzo dengan santainya yang langsung dihadiahi tatapan tajam dari seluruh penghuni kelas XII IIS 1.

Bu Winda menatap Kenzo dari atas sampai bawah "Ah kamu murid baru ya? Yasudah, kamu boleh duduk. Lain kali jangan terlambat masuk dikelas saya atau saya akan menghadiahi kamu poin minus dua puluh lima."

Seluruh penghuni kelas melongo seketika. Sementara Kenzo hanya mengangguk dan berjalan menuju kursinya.

Fathan menepuk-nepuk bahu Kenzo "Gila, bro. Doi itu guru terkiller disini."

Kenzo menatap Fathan dan mengernyitkan dahinya. Fathan malah mengedikkan bahu.

Saat Bu Winda kembali menjelaskan materi, Kenzo malah tidak memperhatikannya. Mata Kenzo berhasil menangkap suatu objek lain yang lebih menarik perhatiannya. Seorang siswi berambut panjang berwarna hitam lekat yang tengah sibuk menyimak penjelasan Bu Winda.

Kenzo menepuk bahu teman sebangkunya. "Apaan sih?" bisik Fathan yang risih karena Kenzo terus menerus menepuk bahunya.

"Itu siapa? Perasaan barusan gue ketemu dia di UKS. Tapi pas di UKS kok pake kacamata dan rambutnya pendek, kok sekarang berubah gitu?" ucap Kenzo panjang lebar dengan nada yang lirih.

"Ah dia namanya Athaly Radinka. Dan yang lo maksud pake kacamata dan rambutnya pendek itu mungkin kembarannya, Alshary Radinka."

"Kembar?"

"Yoi."

Kenzo ber-oh ria kemudian lanjut berbicara "Pokoknya lo harus bantuin gue supaya bisa deket sama kembarannya dia." ucap Kenzo sambil melirik ke arah Athaly.

Deg.

Fathan melototkan matanya. Kerongkongannya terasa sangat kering. Ia berdehem kemudian bertanya pada Kenzo "Lo suka sama kembarannya Athaly?"

"Gak. Eh gatau maksudnya. Gue ... Cuma penasaran aja sama kembarannya Athaly. Siapa tadi namanya? Ah Alshary ya?"

"Oh." Fathan membalas singkat.

"Gimana, Than?"

"Liat nanti aja."

*****


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro