Bab 3 :: Hypomania 2
Mulmed : Fathan Arsenio Ghani
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Flashback
Ketika bel pulang sekolah berbunyi.
Regan berjalan ke arah Alsha dan duduk tepat disampingnya.
"Alsha?" Regan membuka pembicaraan.
"iya kenapa?"
"Boleh tanya-tanya gak?" Regan berbasa-basi
"Tanya apa?"
"Umm Athaly ... Athaly single kan? Lo tau gak gimana kriteria cowok idaman Athaly?"
Deg. Jantung Alsha mencelos seketika mendengar pertanyaan Regan.
"Ka-Kamu suka sama Thaly ya?" Asha balik bertanya.
"Iya hehe, kayaknya gue naksir Athaly." Regan tersenyum kikuk.
"Ooh iya Thaly single kok. Kalo soal kriteria cowok aku kurang tau. Tapi nanti aku tanya ke Thaly deh."
"Serius? Tapi jangan bilang kalo disuruh sama gue ya,"
"Iyaiya."
"Makasih, Alsha."
"Ohiya hari ini gue ga bisa anter lo pulang soalnya ada latihan futsal. Maaf ya, adik kecil."
"Iya gapapa kok Regan."
"Yaudah lo hati-hati ya pulangnya," Regan mengacak rambut Alsha kemudian ia mencium pipi Alsha. "Gue duluan." ucap Regan setelahnya.
Alsha terdiam ditempat. Ia salah mengartikan semua perlakuan manis dan perhatian Regan untuknya. Alsha terlalu percaya diri, ia bahkan sempat berpikir bahwa Regan menyukai dirinya. Ternyata Regan hanya menganggapnya sebagai adik kecil yang harus dijaga dan diberi perhatian lebih.
Sepertinya familyzone, huh?
*****
"Keenan Rafardhan!" Seru Bu Minsy, guru seni rupa kelas XII MIA.
"iya, ada apa bu?" jawab Keenan
"Tolong bawa semua buku gambar ini ke meja saya diruang guru."
"Okee, Bu." Keenan mengacungkan jempolnya.
Bu Minsy meninggalkan kelas. Diikuti dengan teriakan Keenan "WOI BUKU GAMBAR UDAH PADA NGUMPULIN SEMUA KAN?"
"YOOO!" teriak sebagian besar murid.
"IIIIH TUNGGU! ALSHA BELUM SELESAI!" Alsha mendadak panik begitu mengetahui hanya dirinya lah yang belum mengumpulkan buku gambar. Salahnya sendiri karena lebih memilih membaca novel fiksi dibanding mengerjakan tugas menggambar perspektif, alhasil hanya dirinya lah yang belum selesai.
"Yaelah lama lu!" Keenan sudah berdiri tepat disebelah Alsha.
"Ih Keenan mah! Kalo kamu ngomong terus nanti aku ga fokus terus aku ga selesai-selesai gambarnya!" rutuk Alsha.
Alsha tinggal menggambar distansi dan.. check, selesai. Alsha menyerahkan buku gambarnya ke Keenan. "Nih Keenan bawel"
"Apa sih, Alsha?" ucap Keenan sok manis membuat Alsha bergidik dan memelototkan matanya ke Keenan.
"HAHAHAHA ALSHA LO LUCU BANGET SUMPAH! HAHAHAHA! LIAT TUH MUKA LO HAHAHA" Keenan tertawa geli melihat ekspresi wajah Alsha yang menurutnya sangat lucu.
"IH UDAH SANA BAWA BUKU GAMBARNYA KE RUANG GURU!" teriak Alsha, alih-alih agar si Keenan berhenti menertawakan dirinya.
"Woo Keenan modus mulu." ucap seorang siswa yang tak lain adalah Regan.
Keenan hanya mengacungkan jari tengahnya ke Regan kemudian berjalan membawa buku gambar ke ruang guru. Seementara Regan hanya cekikikan melihat Keenan yang mengacungkan jari tengahnya.
Setelah menaruh buku gambar itu dimeja Bu Minsy, Keenan tidak langsung masuk ke kelas. Ia menyempatkan diri untuk sekedar melirik ke arah lapangan. Dilihatnya siswa yang tengah berolahraga. Matanya terus menelusuri seisi lapangan hingga matanya tertuju pada suatu objek, seorang gadis cantik dengan rambut terikat ala ponytail yang sedang mencoba melakukan servis voli. Athaly Radinka yang sedang mencoba melakukan servis voli.
Miris ya. Gue Cuma bisa ngeliatin lo dari jauh. Gue ga punya cukup keberanian buat ngedeketin lo secara langsung. Tapi mungkin suatu nanti saat gue akan mendekati lo secara langsung. Kenapa harus nunggu nanti? Karena kalo sekarang itu ga mungkin, karena sekarang ada sahabat gue yang suka sama lo dan gue ga pengen dibilang sebagai 'backstabber'. Batin Keenan didalam hati.
*****
"Kembarannya Athaly?" Fathan tiba-tiba duduk disamping Alsha. Mereka sedang dikantin. Alsha duduk sendirian dikantin karena Anaya sedang absen. Hari ini Alsha tidak menghabiskan waktu istirahatnya bersama dengan Athaly karena Athaly bilang ia akan menghabiskan waktu istirahat pertamanya untuk kegiatan rapat OSIS. Yap, Athaly juga aktif berpartisipasi dalam organisasi sekolah.
Alsha mengerjapkan matanya berkali-kali. Ini kan temen sekelasnya Athaly yang nganterin aku pulang kemarin. Kemudian Alsha melirik ke kanan dan ke kiri. Didapatinya siswa-siswi sedang memperhatikan mereka, ah ralat, maksudnya memperhatikan Fathan mungkin. Ck, Fathan memang sangat populer dikalangan siswa-siswi sekolah, tak tanggung-tanggung bahkan tiga angkatan ini mungkin mengenal seorang Fathan.
"Kenapa?" tanya Alsha.
"Boleh gue duduk disini?" Fathan bertanya kembali.
"Lah dari tadi kamu kan udah duduk?" Alsha mengernyitkan keningnya.
"Ohiya hehe." Fathan tersenyum kikuk.
Alsha meminum es bubble rasa taro miliknya dan mengabaikan Fathan yang berada disebelahnya.
"Lo kok sendirian?" Fathan kembali membuka percakapan.
"Iya soalnya Athaly lagi sibuk, terus chairmate aku hari ini lagi absen. Kalo kamu kenapa sendiri? Biasanya kan anak cowok kalo jam istirahat pasti nongkrong sama temen genknya." Ucap Alsha panjang lebar.
"Lagi males aja." Fathan menjawab singkat. Ia menghela nafas kemudian berkata lagi "Kemarin kita belom bener-bener kenalan. Lo ... lo bahkan belom ngasih tau nama lo"
Alsha mendongak dan menatap Fathan. Jantung Fathan berdegup kencang. Fathan mengalihkan pandangannya ke sisi lain agar jantungnya berhenti berdegup sekencang itu. Hanya ditatap Alsha saja jantungnya sudah seperti genderang mau perang.
"Nama aku Alsha, lengkapnya Alshary Radinka. Aku kelas XII MIA 3." ucap Alsha seraya mengunyah bubble.
Alsha melirik name-tag diseragam Fathan dan membacanya "Fathan Arsenio Ghani ya?"
Fathan menoleh ke Alsha dengan tatapan kenapa?
Alsh menjawab "Ah itu, kemarin aku kira nama kamu itu Kaftan hehe. Maaf ya. Sekarang aku tau nama kamu itu Fathan bukannya Kaftan hehe."
Fathan hanya terkekeh geli kemudian mengusap puncak kepala Alsha, membuat Alsha mematung ditempat untuk sepersekian detik. Siswa-siswi yang sedari tadi memperhatikan mereka juga tiba-tiba mematung ditempat. Bagaimana tidak? Ini kali pertama mereka semua melihat Fathan begitu dekat dengan seorang perempuan. Membuat semua mata disini seakan bertanya-tanya 'mereka ada hubungan apa?'
*****
"Gue haus nih, mau ke kantin bentar. Lanjutin aja dulu rapatnya. Gue ga lama kok." Athaly keluar dari ruang OSIS dan berjalan menuju Kantin.
Sesampainya di kantin, ia disuguhi pemandangan yang benar-benar menyayat hati. Pemandangan itu.. Fathan tengah tertawa sambil mengusap puncak kepala Alsha dan Alsha mematung ditempat karena perlakuan Fathan.
Jantungnya terasa mencelos seketika. Fathan bahkan tidak pernah menganggapnya ada tetapi Fathan malah terlihat sangat bahagia saat bersama kembarannya.
Athaly merasa iri dengan kembarannya.
Tiga tahun. Tiga tahun gue suka sama lo dan lo bahkan kayak engga nganggep gue ada. Tiga tahun gue juga mencoba deket sama lo tapi gagal. Tiga tahun usaha gue sia-sia. Gue cuma berlari memutari tempat yang sama tanpa kenal lelah. Gue yang udah nunggu selama tiga tahun bisa semudah itu dikalahkan sama orang yang baru beberapa hari lo temuin. Athaly berteriak didalam hati.
"Thal?" Regan menepuk bahu Athaly tetapi Athaly tetap tidak bergeming. Regan mengikuti Arah pandangan mata Athaly dan mendapati Alsha dan Fathan yang kini tengah bersenda gurau.
Tiba-tiba Athaly berlari keluar kantin dan meninggalkan Regan yang bingung akan apa yang sebenarnya tengah terjadi.
*****
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro