Mysterious Box
Yume pulang dari sekolah terburu-buru dan langsung menaiki tangga tuanya sehingga menghasilkan bunyi deritan memekakan telinga, lalu meloncat ke kasurnya. Jantungnya berdegup kencang.
Kejadian tadi seram sekali! Hih! Tadi aku itu dimana?! Kenapa banyak hal-hal seram dilayar?!! Tadi sebenarnya aku dimana sih?! Astagaa! Aku lagi kepo banget nih!, batin Yume
Tangisan pecah yang tadi dia dengar yang keluar dari layar itu serasa mengiang-ngiang di kepalanya. Tangisan itu ... terasa sangat menyedihkan. Tangisan itu seperti tangisan yang sangat menderita dan putus asa. Yume memeluk gulingnya kencang-kencang sambil merinding. Yume pun mengganti baju serama SMPnya, dan langsung tidur-tiduran kembali.
Sekitar setengah jam dia merenung sambil mencakar tembok karena terlampau kepo, Akhirnya terlintas ide untuk menanyakannya kepada Kakek dan Neneknya.
Duh, kenapa otakku ini dangkal banget!, Gerutu Yume dalam hati sambil menghentakan kakinya sambil berjalan menuruni tangga.
Tuhaan, aku mau otak pinteer, ringis Yume.
Yume pun sudah sampai di ruang tamu dan langsung mendapati kakek-neneknya sedang menonton berita terbaru sambil menikmati kue dorayaki dengan green tea. Yume menghampiri kakek-neneknya dan langsung melempar dirinya dengat kuat di sofa yang sangat empuk ditengah-tengah kakek-neneknya sehingga membuat kakek dan nenek terloncat ditempat.
"Hishh, sudah tadi pulang tanpa bilang-bilang, tidak ikut makan siang, sekarang datang-datang langsung membuat sofa ini jadi rada jebol gini nih!" Ringis kakek karena sofa ini menjadi sedikit melengkung ditengah. Yume hanya membalasnya dengan cengiran. Kakek dan nenek beranjak dari sofa dan berjalan kearah tempat jaket dan topi yang digantung didekat pintu.
"Nek! Aku mau nanya! Tadi ada kejadian super duper duper duper duper duper duper duper dup--"
"Ck, cepet! Jangan lama-lama, Nenek dan kakek ingin membeli daging di supermart buat bahan sup daging! Kan, mau buka restaurant." potong Nenek sambil memakai sweater berwarna kuning cerah dengan gambar bunga matahari diujungnya. Yume menunjukan wajah datarnya karena perkataanya dipotong.
"Tadii! Disekolah tadi kejadiannya! Tadii! Tadi aku lag--"
"Cepet!" Kata kakek gemas sambil memakai jaket kulitnya yang berwarna cokelatnya.
"Hehehhe, tadi disekolah aku mengalami kejadian aneh lagi! Huuh seraam tahu ngga! Nih nih nih, Tad--"
"Kami pergi dulu! Makanannya ada di kulkas, ya! Nanti kamu hangatkan sendiri! Nanti ceritainnya pas pulang sajaa!" Potong kakek sambil berlari kecil keluar pintu bersama nenek sambil terkikik geli. Yume memekik sebal didalam.
Yume menaiki tangga sambil menghentak-hentakan kakinya dan masuk kekamar dan segera mencakar tembok kuat berkali-kali sebagai pelampiasan sampai-sampai cat-catnya terkopek-kopek. Sekarang, tertingal jejak cakaran panjang disamping tempat tidurnya. Jiwa keponya sedang membara-bara dengan hebat.
Setelah puas mencakar tembok, Yume melempar-lempar bantalnya dan selimutnya sampai berantakan semua. Akhirnya dia berhenti dan kembali merebahkan dirinya dikasur sambil menatap seisi kamarnya yang sudah seperti kapal pecah.
Tiba-tiba perutnya berbunyi minta diisi. Yume pun akhirnya kembali menuruni tangga dan masuk kedapurnya. Dia membuka kulkas dan mendapati makanan favoritnya. Sushi dengan isi nasi, Ikura (telur ikan), dan Uni! Ini pasti sangat lezaat!
Yume buru-buru mengeluarkan dua sushi panjang dan menghangatkannya. Setelah itu, dia memotong-motong sushi itu menjadi beberapa bagian, dan segera mengambil sumpit dan duduk dikursi.
"Itadakimasu!" serunya tidak sabar bersamaan dengan suara bunyi perutnya
Yume pun melahap sushi itu yang rasanya sangat ... tidak dapat dijelaskan. Terlalu enak!
Setelah makan, dia meneguk hot ocha yang ada digelasnya sampai habis, dan duduk terkapar dikursi dengan perut kekenyangan. Yume tersenyum lebar karena makanan buatan Neneknya sangat sedap (kali ini memang nenek yang buat, Kalau kakek itu pintarnya masak yang berkuah-kuah).
Yume-pun beranjak dari kursinya, dan mencuci piring serta sumpitnya. Dia pun menaiki tangga lagi, dan memasuki kamarnya, lalu kembali malas-malasan dikasurnya sambil bermain Handphone-nya.
Yume membuka aplikasi WhatsApp dan mendapati 6 notifikasi di group 'Six Star', Group dimana Ayumi dkk mengobrol atau bergosip. Ya, memang tadi Yume sempat bertukar kontak dengan mereka.
SIX STAR
Ayumi
Hai, Hai, Hai, Hai!
Mitsuko
Ayumi kumat lagi deh...
Ayumi
Apasihh_-, aku pingin membahas rencana Yang tadi! Tentang Miki loh!
Rei
Oh, si anak manja'-')
Ayumi
Waah ada Rei! Iya, iya si anak manja itu!
Rei
Dasar anak itu, tadi sudah aku damprat, tapi ga kapok-kapok juga itu anak! Katanya sih, tadi waktu kita sudah pulang, salah satu teman kita tak sengaja melewati mantan kelas Yume, disitu Miki lagi berbicara dengan Akioki, eh siapa sih nama guru itu? Akikio ya? Eh, si Aikoi ya?
Yume
Akiko, Rei_-. Akiko-Sensei...
Yunna
:")
Rei:
Nahh, itu! Tadi katanya sih, mereka gosipin kamu, Yume. Miki bilang, pasti kamu pindah kelas karena takut sama mereka. Terus, Akiko-Sensei bilang, katanya nenek kamu Yum, Telpon dia dan mengomel dan mengatakan bahwa mentang-mentang disogok, jadi ngajar ga bener, Miki dan Akiko-Sensei mengatai nenekmu itu, nenek cerewet yang tua! Padahal jelas banget guru itu salah dan memang gara-gara disogok, jadi guru ga becus🔥👿🌋🔥.
Asuka:
Wadaaw mau meletus tuh gunung!
Yume
Nenek aku yang dikatain, Rei yang berapi-api :'D
Rei
Oh jelas dong, itu nenek kamu kan ngomong yang bener! Uhh aku suka banget sama nenek kamu! Berani ya! Nenek kamu itu satu-satunya orang yang berani protes dan ngomel loh ke guru sogokan Miki! Jadi ngefans dehh sama nenek kamu💖. Mereka berani banget ngatain nenek pemberani kayak begitu jadi nenek cerewet yang tua🌋🌋🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥.
Yume
Segitunya kah sampai pengen ketemu?:)
Rei
iya, segitunya😆.
Yuuna
iyain aja tuh.
Mitsuko
Kaburr! Keburu meletus gunungnya! Ntar kita gosong!
Yume
Yaudah Rei, ayuk besok kerumah aku:"
Ayumi
Airr!! Airr! Mana airr?!
Yuuna
Yume, aku ikuuuutt! \('-')/
Yume
Ayo! Yang lain mau pada ikut juga ngga nih?
Asuka
AYUMI! NIH, NIH, AIRR!🌊🌊🌊🌊
Mitsuko
Tsunamiii!!
Rei
Woi, itu ditanya Yume!
Ayumi
Uwaaa kabur kalian semua! Ke dataran tinggii!
Asuka
/otw ke dataran tinggi🚑🚨
Yume
.......
Mitsuko
ngiuuu ngiuuu ngiuu (suara ambulance)
Yuuna
Nah kan, mereka asik sendiri😏.
Ayumi
Lah, kok naik ambulance, Asuka?
Asuka
didalem ambulance-nya kan ada kamu, Ayumii
Rei
Woii itu ditanya astagaaaaaaaaaaaa
Yume
dhla
Ayumi
Emang aku kenapa Asuka?'-')
Asuka
Kan kamu tadi telat kabur, tuh gunung udah mulai meletus, kamunya kena api, eh gosong deh, awokaowka
Ayumi
Nani?! Aku tidak gosongg!😕😖
Mitsuko:
/Auto lempar api ke Ayumi biar gosong
Ayumi
Kabuuurr😎
Rei:
BRISIK WOI. KASIAN ITU SI YUME DIKACANGIN
Mitsuko:
/kejar Ayumi! Mueheheheh
Yunna:
Garing nih.
Me
:V
Rei
Ei, Aku dan Yuuna akan pergi kerumah Yume besok, kalian ikut?
Asuka
Uwaa mauu!
Mitsuko
Ayo! Seru tuh kayaknya!
Ayumi
Ikuuut!(~'-')~
Yume
Yok! Besok! Sekalian aja menginap😃, kita nanti malam-malam kan bisa barbequean
sambil melihat bintang dan bulan kalau misalnya lagi banyak bintang ya! Pasti seru!
Rei
Waah, boleh juga tuh! Ayo! Ayo! Mumpung orangtua aku lagi keluar negri karena urusan pekerjaan!
Mitsuka
Waaaaa, Ayoo! Pasti seru omg!
Asuka
AYOOOO!
Ayumi
OK, AKU MAU MENGINAP!
Yuuna
MAUU! AYO AYO BESOK!
Asuka
Nanti kita perang bantal yuk! UwU
Yume
Huaaa!! Seriuss?!! Yeaaayy!😭
Mitsuko
Eh, aku off dulu ya!
Rei
Aku juga mau makan dulu!
Yuuna
OK, BYE
Ayumi
Off.
***
Yume pun menutup hp-nya dengan perasaan girang. Yess! Ini akan seru!
Perang bantal?! Uwaa itu pasti asyikk! Barbeque sambil melihat langit malam?! Besok akan menjadi hari yang paling menyenangkan seumur hidup!
Yume memeluk bantalnya kuat-kuat karena terlalu gembira.
***
Yume's POV
Tunggu! Aku lupa! Aku harus membeli daging-dagingan dulu untuk dibakar!!
Oh, ya! Titip nenek dan kakek saja!
Aku membuka handphone dan aku kemudian sadar bahwa nenek maupun kakek tidak membawa handphonenya. Aduh! Bagaimana ini?! Jadi aku harus ke mini market segala?! Hih! Baiklah!
Aku lantas menuruni anak tangga satu-satu. Saat mencapai bawah, aku bukannya berjalan ke arah pintu keluar, malah sebaliknya. Karena terlalu memikirkan tentang keseruan yang akan aku alami besok, tanpa sadar aku malah hanya berputar-putar didalam rumah sampai akhirnya aku tersandung sesuatu benda sehingga terjatuh.
Aku meringis pelan dan mendapati sebuah kardus. Aku mengernyit heran. kardus? Sejak kapan nenek ataupun kakek menyimpan kardus usang nan berdebu begini?! Mereka bahkan tidak pernah menyimpan sampah satu pun dirumah ini! Bahkan sampah yang saat itu aku simpan untuk tugas sekolah mendaur ulang sampah langsung dibuang, padahal aku simpan di bawah kolong kasur.
Insting nenek itu tajam. Nenek bisa menyadari kalau ada sampah dirumah ini. Sekalipun kau simpan sampai di tempat yang sangat sangat tersembunyi dirumah ini, tetap saja nenek pasti bisa menemukannya.
Kakek juga benci sampah, meskipun dia tidak memiliki "kekuatan" mendeteksi sampah. Kakek juga tidak pernah menyimpan sampah sama sekali
Dan, kardus ini sangat ringan dan itu membuktikan pasti tidak ada isinya! Berarti memang benar ini pasti sampah!
Tapi, mengapa nenek menyimpan sampah?!
Pasti ada sesuatu yang istimewa di dalam kardus ini!
Tak mau dipenuhi dengan rasa kepo, aku cepat-cepat membuka box ini meskipun yakin bahwa tidak ada isinya.
Benar. Tidak ada isinya.
Aku menelusuri setiap isi kardus itu. Dan yang kudapati hanya buku yang sangat-sangat kecil sehingga mampu membuatku tadi mengira tidak ada isinya. Mungkin ini hanya buku mainan.
Aku mengamati terus-menerus buku super kecil itu. Aku menatapnya, dan kaget mendapati buku itu perlahan mulai membesar. Aku mengucek-ngucek mataku dan tertawa, berusaha meyakini diri sendiri bahwa aku memang salah liat.
Dan aku memekik kencang, lantas melempar box itu kat-kuat dengan tubuh gemetar ketika mendapati buku itu perlahan membesar, menjadi hampir sebesar box itu.
Aku jantungan setengah mati. Jantungku benar-benar tidak bisa dikontrol. Bulu kuduk-ku menaik tinggi-tinggi. Aku menarik nafas panjang-panjang.
Demi apapun! Ini benar-benar seram!
Dengan ketakutan yang sangat tinggi, aku menarik box itu dengan tangan bergetar, dan mendapati buku itu yang sudah tidak membesar lagi, serta tongkat cantik berwarna pink dengan ukiran-ukiran berwarna emas dengan sebuah simbol gunung dengan asap-asap berwarna emas cantik mengelilingi gunung itu dipuncak paling atas tongkat itu.
Mataku berbinar-binar meskipun jantungan. Tongkat ini benar-benar cantik!
Tongkat itu bercahaya terang saat aku memegangnya. Tiba-tiba, suara nyanyian merdu datang kepadaku perlahan, suara itu sangat lembut dan menunjukan betapa gembiranya sang penyanyi.
cahaya itu merambat dan mengelilingiku dari ujung kaki sampai kerambutku. Aku memekik kencang ketika menyadari bahwa aku tidak lagi memijak lantai. Aku sudah melayang di udara dengan cahaya di sekujur tubuhku. Seluruh tubuhku terasa berguncang hebat, dan perutku terasa diaduk-aduk ketika cahaya itu dengan cepat mengelilingiku.
sebuah nyanyian dengan suara merdu terdengar. Perlahan, suara itu bernyanyi dengan kata-kata yang sangat asing bagiku. Bukan lagi hanya bernyanyi dengan kata yang sama berkali-kali dengan nada lembut.
Aku jantungan setengah mati. Cahaya yang mengobrak-abrik rambutku, serta mengaduk-aduk perutku, dan membuatku melayang, dan suara nyanyian merdu yang bernyanyi dengan kata-kata ... alien.
Aku memekik-mekik karena jantungku rasanya ingin copot sebentar lagi. Perlahan, cahaya itu berputar mengelilingiku dengan perlahan. Bukan lagi kencang. Makin lama makin pelan. Perlahan, cahaya itu mendudukanku dilantai.
Aku berusaha mengatur nafasku. Apa tadi?!
aku baru menyadari bahwa tepat di depanku sedari tadi ada cermin.
Aku menatap cermin dan menjerit kencang mendapati pakaianku sudah sangat berubah. Wajahku juga.
Wajah yang sangat cantik tetapi alami, sebuah mahkota emas dengan berlian-berlian cantik, dress biru tua yang sangat cantik dan ala-ala kerajaan, dan rambutku yang ditata sudah sangat rapih dan cantik sekali. Dan, satu lagi aku baru menyadari kalau sedari tadi aku masih memegang tongkat yang sedari tadi bersinar, lalu redup lagi. Bersinar, lalu redup lagi. Seperti itu. Berulang terus. Sungguh, kalau keadaanya berbeda aku akan menangis mendapati diriku kalau dihias akan sangat cantik.
Tetapi aku sedang dalam masa benar-benar kaget setengah mati. Siapa yang mengubah penampilanku?!!!
Dan tebak apa yang terjadi selanjutnya? Aku pingsan ditempat.
***
A/N
Hai! Selamat hari lebaran! Sori ya aku itu ga bisa nulis yang mendalami banget begitu, jadi mungkin kalian bacanya ga terlalu merasa kaget gitu waktu baca kejadian setelah si Yume buka box-nya.
Aku masih pemula:v. Aku masih newbie:").
Btw, Typo, musuh terbesarku ini dalam hal menulis😭, masih bertebaran!
Comment kalau ada Typo!
Btw yang mau tau Yume fotonya kayak gimana, Next part , atau part selanjutnya lagi mungkin bakal aku kasih tunjuk, soalnya sekarang fotonya ga muncul-muncul gambarnya, lagi lemot banget gitu.
Oh iya, minggu depan aku ga update dulu ya karena lagi ada ujian online, jadi aku mau fokus belajar dulu.
Jangan lupa Vote dan Comment sebanyak-banyaknya ya!!
See you in Next Part!
Bye!🖑🖐
author dari masa depan yang nyempil:
ASTAGFIRULLAH! CATAT! CHAP INI ADALAH CHAP TERALAY SEPANJANG MASA!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro