53
"Kalian mau pesan apa?" tanya Alice.
"Samain aja kayak kamu," jawab mereka serempak.
"Hmm ... mbak kita pesan chicken steak 14, sama es lemon teanya 14," ucap Alice.
"Baik, mohon di tunggu sebentar," ucap sang pelayan.
Tak lama setelah itu makanan yang mereka pesan datang, setelah makan mereka pulang ke rumah masing-masing.
---
"Kalian dari mana saja?" tanya Nathan saat mereka baru saja menginjakan kaki di ruang keluarga.
"Hehe ... jalan-jalan, Kak," jawab Jessi.
"Gimana jalan-jalannya? Seru? Sampai-sampai Fenny bela-bela'in bolos kuliah," tanya Nathan.
"Maaf, Kak, aku gak maksud bolos kuliah," jawab Fenny.
"Jadi, ada yang mau di jelaskan?" tanya Nathan.
"Aku di keluarkan dari kelas, karena berbicara sama Olive dan Alice," jawab Fenny.
"Hmm ... ya sudahlah, kakak harap kejadian ini gak akan terulang lagi! Jessi kamu bisa ke kamarmu segera mandi dan tidur," ucap Nathan.
"Iya, Kak, papi sama mami dimana?" tanya Jessi.
"Sudah tidur, lihat tuh udah jam 10," jawab Nathan.
"Hehe ... oke, bye, Kak! Bye, Fenny!" ujar Jessi.
"Ayo, kamu juga, Ai! Segera mandi dan tidur!" ucap Nathan.
"Iya, Kak," ucap Fenny.
---
"Pagi semua!" sapa Chris saat baru saja masuk ke kelasnya.
"Pagi, Sir!" balas para mahasiswa-mahasiswi di kelas itu serempak.
"Oke, kalian pasti sudah tahu bahwa besok kampus kita ini akan mengadakan bazzar. Kemarin saya sudah menunjuk Angel, Iriana, dan Thea untuk mewakili kelas ini untuk tampil di panggung seni. Saya harap kalian sudah mempersiapkannya," ucap Chris.
"Kami sudah siap, Sir. Kami akan menampilkan dance," ucap Angel.
"Oke, bagus, hari ini kalian tidak ada pelajaran. Tetapi kalian harus membantu kegiatan untuk persiapan bazzar besok, jadi sekarang kita semua turun ke lapangan bawah," ucap Chris.
---
Keesokan Harinya
"Loh, Ai, kok pakaianmu kayak gitu?" tanya Nathan.
"Kayak gitu kayak gimana?" tanya Fenny balik.
"Itu, apa dressmu gak terlalu terbuka?" jawab Nathan.
Tok ... tok ...
"Nathan, Fenny kalian masih lama, kah? Ayo kita harus berangkat!" tanya Kathryn.
"Sebentar, Mi. Mami sama papi dan Jessi berangkat duluan aja," jawab Nathan.
"Oke, mami berangkat duluan dan yang lainnya. Kamu sama Fenny juga segera berangkat, kami tunggu di kampus," ucap Kathryn.
"Iya, Mi," balas Nathan.
"Jadi?" tanya Nathan setelah tak ada balesan lagi.
"In-in-ini bu-" jawab Fenny yang terputus, karena tiba-tiba Nathan mencium dan melumat bibirnya.
Entah bagaimana tanpa tahu siapa yang memulainya duluan, kini keduanya telah tak menggunakan sehelai benangpun dan Nathan berada di atas Fenny.
"May I?" tanya Nathan.
"Sure," jawab Fenny.
Malam ini adalah malam dimana mereka berdua telah benar-benar menjadi menyatu; menjadi sepasang, bukan hanya sekedar status dan kata-kata.
---
"Bagus sekali kalian berdua kenapa tadi malam gak datang? Setelah itu saat mami pulang, mami gedor kamar kalian kok gak ada yang buka'in pintu?" cecar Kathryn saat keduanya baru saja turun untuk sarapan.
"Hmm ... itu aku tiba-tiba teringat ada berkas-berkas yang belum kutanda tangani, jadi kami semalam gak jadi pergi. Mungkin saat mami pulang kami sudah tidur," jawab Nathan.
"Alasan yang logis!" gumam Jessi.
"Sudah, anak kecil diam aja," ujar Nathan.
"Huh ... dasar! Padahal usiaku dengamu hanya beda 4 tahun saja, Kak, bahkan aku dengan Fenny aja, tua'an aku setahun," ucap Jessi tak terima.
"Ya ya ya, terserah apa katamu anak kecil," ucap Nathan.
"Kalian ini masih aja suka adu mulut kayak anak kecil aja!" ucap Fenny.
"Mereka memang seperti itu, kayak anjing dan kucing kalau bertemu. Sudah kids, ayo sarapan dulu. Nanti kalau kalian masih ingin melanjutkan adu mulutnya bisa pindah ke ruang keluarga," ucap Aaron.
"Oke, Pi, aku siap melanjutkannya," ucap Jessie.
"Sayangnya waktuku terlalu berharga untuk sekedar adu mulut denganmu, anak kecil," ucap Nathan, lalu memulai sarapannya.
"Aku berangkat duluan Pi, Mi, Jessi!" pamit Nathan setelah ia menghabiskan sarapannya.
"Iya, jangan ngebut nyetirnya!" ucap Kathryn.
"Hati-hati di jalan!" ucap Aaron.
"Bye-bye, Kak Nathan!" ucap Jessi.
"Aku juga berangkat Pi, Mi, Jes!" pamit Fenny.
"Iya, kalau Nathan ngebut jewer aja telinganya," ucap Kathryn.
"Bukannya hari ini kampusnya libur, Fen?" tanya Jessi.
"Iya, hari ini kampusnya libur. Aku cuma mau pergi ke toko kue, sekalian ingin mengunjungi papa dan Kak Kenny," ucap Fenny.
"Oke, hati-hati di jalan!" ucap Jessi.
"Titip salam untuk Edward," ucap Aaron.
"Iya, Pi," balas Fenny.
---
"Kak Kenny! Papa!" seru Fenny yang langsung menghambur ke pelukan Edward.
"Kamu ke sini sendirian?" tanya Kenny kepada adiknya.
"Hallo Ken, sama aku. Tapi Fennynya sudah lari duluan," ucap Nathan.
"Oh hallo, brother!" ucap Kenny sambil bertos dengan Nathan.
"Terima kasih ya, Nathan, kamu sudah tolongin papa," ucap Edward.
"Itu gunanya kita sebagai keluarga, kan Pa?!" ujar Nathan.
"Memangnya papa kenapa?" tanya Fenny.
"Gak papa kok, Fen, hanya Viola dan mamanya mau ngerebut kembali perusahaan papa. Tapi kamu tenang aja, kita di bantu sama suamimu ini untuk mempertahankan perusahaannya," ucap Kenny.
"Terima kasih, Kak Nathan sudah mau membantu mempertahankan perusahaan papa," ucap Fenny.
"Tidak masalah, lagi pula papamu juga berarti papaku," ucap Nathan.
"Kamu habis lulus kuliah akan kerja, sweetheart?" tanya Edward.
"Iya, Pa," jawab Fenny.
"Mau kerja dimana?" tanya Edward.
"Di perusahaanku, Pa," jawab Nathan.
"Kapan ku bilang sperti itu, Kak?" protes Fenny.
"Gak pernah, tapi aku yang bilang. Pokoknya setelah kamu lulus, kamu hanya boleh bekerja kalau di perusahaanku!" ucap Nathan.
"Iya, iya, Mr. Arrogant!" ucap Fenny.
"Hmm ... papa juga bentar lagi mau pensiun, papa akan suruh Kenny ganti'in papa setelah dia lulus kuliah. Gak kerasa ya, kalian udah mau lulus kuliah aja, lulusnya bareng-bareng juga," ucap Edward.
"Wkwk ... iya, ini karena Fenny sih pakai acara ikut kelas aksel. Kalau gakkan aku lulus setahun lebih awal," ujar Kenny.
"Salahnya gak kamu gak mau ikut kelas aksel aja," ucap Fenny.
"Aku gak mampu kalau harus ikut kelas aksel," ucap Kenny.
"Pa, Kenny aku berangkat kantor dulu. Aku titip Fennynya, katanya seharian ini dia ingin disini," ucap Nathan.
"Iya, hati-hati di jalan," ucap Edward.
"Hati-hati brother, jangan ngebut!" ucap Kenny.
"Ayo, Kak, aku anterkan sampai ke pintu," ucap Fenny.
---
One Month Ago
"Oke, waktu kuliah kita kurang dua bulan lagi. Yang satu bulan akan digunakan untuk kalian magang dan satu bulannya lagi untuk kelas dengan saya, sekaligus persiapan ujian skripsi. Saya sudah pernah memperingatkan kalian untuk mencicil skripsi, jadi saya harap kalian semua sudah menyicilnya," ucap Chris.
"Dan tempat kalian magang akan saya berikan besok. Baik sekarang kita langsung mulai saja pelajarannya," lanjut Chris.
Brak ...
"Kenapa Fenny? Hal seperti itu adalah hal yang sangat tidak sopan, apalagi dilakukan oleh seorang mahasiswi," tanya Chris.
"Saya juga tidak tau, Sir, boleh kah saya menyusulnya?" tanya Alice.
"Silahkan, saya juga kuatir terjadi sesuatu dengannya, mukanya sangat pucat. Dan nanti sehabis jam kuliah kalian habis, suruh dia untuk ke ruangan saya untuk memberikan alasan atas tindakkan yang baru saja dilakukannya, mengingat itu bukanlah sikap yang seharusnya diambil oleh seorang mahasiswi," jawab Chris.
---
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro