Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

38

"Fenny, kamu pulang sama aku," ucap Chris.

"Ooo, iya, Sir. Barusan Kak Nathan sudah sms aku," ucap Fenny.

"Jangan panggil aku sir kalau di luar-" protes Chris.

"Aye, aye aku udah tahu KAK CHRIS," ujar Fenny jengkel.

"Wkwk, jangan ngambek adik kecil ntar aku di bunuh sama Nathan. Karena berani membuat istrinya ngambek," ujar Chris sambil mengacak-acak rambut Fenny.

"Ah ... Kak Chris, kenapa berantakin rambut aku sih! Kan jadi gak rapi, serasa kayak hantu sekarang," ujar Fenny.

"Jadi, apa hubungan kamu dengan sir Chris?" tanya Olive.

"Aku anggap kakak mungkin," Jawab Fenny.

"Kok ada mungkinnya," protes Chris.

"Aku juga bingung mau ngaggep kamu apa, sahabat atau kakak(?)" ucap Fenny.

"Kalian bukan saudara sedarah?" tanya Olive.

"Bukan, kakakku kan cuma Kak Kenny masa kamu lupa?" tanya Fenny balik.

"He he ... iya juga sih ya, jadi hubungan kamu dengan Sir Chris apa? Kakak ipar?" tanya Olive.

"Bukan, aku anggap dia itu kakakku," jawab Fenny.

"So ... Nathan itu Nathan yang mana?" tanya Olive.

"Nathan?" tanya Fenny.

"Iya, kan tadi Sir Chris ngomong 'jangan ngambek adik kecil, ntar aku dibunuh sama Nathan, karena berani buat istrinya ngambek'," jawab Olive.

"Huh ... jawab tuh Kak Chris," ucap Fenny.

"Oh ya, kalau di luar kelas panggil aku Kak Chris aja. Jadi nama lengkapnya itu Nathanio James Alvanno, pemilik sekolah ini dan juga dosen yang baru saja keluar," Ucap Chris.

"What the hell!" pekik Olive.

"Jangan teriak-teriak juga, Olive!" ujar Fenny.

"Maaf, ini efek kaget," ucap Olive.

"Kamu seriusan?" tanya Olive.

"Yup, aku pulang duluan ya," jawab Fenny.

"Aku juga pulang duluan," pamit Chris.

"Iya, Kak Chris anterin sahabatku sampai di rumah dengan selamat sentosa tanpa kurang apapun," ujar Olive.

"Iya, tenang aja sahabat kamy mah aman kalau dengan aku," ucap Chris.

---

"Hai semua, kenalin aku Alice Yukio. Kalian bisa panggil aku Alice, kenapa aku baru masuk ke kelas aksel hari ini? Kok bukan dari awal, aku sendiri juga gak tahu, hanya Tuhan yang tahu."

"Sudah, kamu boleh duduk di bangku yang kosong," ucap Chris.

"Baik seperti biasa di kelas ini selalu akan banyak tugas. Kali ini saya akan memberikan kalian tugas berkelompok lagi, tugas ini akan kalian jalankan dua minggu. Mulai minggu depan, satu kelompok berisi tiga orang. Saya hanya akan memilih ketuanya saja anggotanya bebas, tugasnya adalah kalian harus mangang di perusahaan-perusahaan. Tugas ini akan dikerjakan mulai hari Senin minggu depan dan berikan daftar anggota kelompok kalian besok, lalu saya akan memberikan kalian proposal untuk magangnya," ucap Chris.

"Tapi sir, kitakan belum mau lulus," protes Alice.

"Namanya kalian berada di kelas aksel, berarti ya mau gak mau semuanya akan terlaksana lebih cepat. Lagipula ini hanya untuk latihan kalian, jadi tidak apa salahnya kalian mencoba," jawab Chris.

"Baik saya langsung saja sebutkan ketuanya Angel, Fenny, Kay, Maria, Robert, Vita, dan Yong Yu. Jangan lupa setiap ketua besok serahkan nama-nama anggotanya kepada saya, baru saya akan memberikan proposalnya untuk kalian ajukkan dan juga kalian tidak boleh memilih perusahaan orang tua kalian sendiri," Ucap Chris.

"Baik, Sir!" Ucap para mahasiswa(i).

---

"Huh ... kita sekelompok, kan?" tanya Fenny.

"Ya dong," jawab Alice.

"Tentu," jawab Olive.

"Kita mau magang dimana?" tanya Fenny.

"Diperusahaan orang tua kamu aja, Fen," jawab Alice.

"Gak boleh diperusahaan orang tua Alice sayang, seandainya boleh aku juga mau," jawab Fenny.

"Udah ah, pusing mikirin gituan. Mendingan nanti kita pikirin lagi aja, sekarang mendingan dinginin otak dulu," ucap Alice.

"Dasar Alice, gak pernah berubah!" decak Fenny.

"Hehe ... makhlum, aku baru hari pertama masuk kelas aksel. Jadi yah ... belum terbiasa, nih kepala serasa mau pecah," ucap Alice.

---

"Ai, kok kamu belum tidur? Emangnya kamu gak capek apa? Pulang kuliah, mandi, makan, lalu belajar sampai tengah malem kayak gini," tanya Nathan.

"Ini gak lagi belajar Kak Nathan, ini lagi stress berat," jawab Fenny.

"Kalau kamu gak bisa mengikuti kelas aksel, kembali aja ke kelas reguler. Kakak gak tega lihat kamu kayak gini, Ai," ucap Nathan.

"Bukan masalah gak bisa mengikutinya, Kak, tapi ini suruh cari perusahaan buat magang tapi gak boleh perusahaan orang tua," ucap Fenny.

"Kalau gitu di perusahaan kakak aja dong, Ai, ngapain pusing-pusing," ucap Nathan.

"Emangnya boleh, kan Kak Nathan termasuk keluargaku," ucap Fenny.

"Ya bolehlah, itu mah gampang!" ucap Nathan.

"Oke, thanks, Kak!" ucap Fenny.

"Ya, kapan kamu mulai tugasnya?" tanya Nathan.

"Besok aku pulang jam 12, tapi gak langsung pulang. Ngajukkan proposalnya dulu, setelah itu mulai Senin hingga dua minggu ke depan, Kak," jawab Fenny.

"Kalau gitu kamu langsung aja ke kantor kakak dan proposalnya langsung kamu serahkan ke kakak aja, biar kakak langsung acc proposal kamu," ucap Nathan.

"Iya, Kak," ucap Fenny.

"Sekarang ayo kita tidur,  Ai," ucap Nathan.

"Iya, Kak," ucap Fenny.

"Sekarang saya akan membaca nama-nama kelompok sesuai daftar yang udah kalian kumpulkan dan juga di perusahaan mana kalian akan magang." Ucap Chris.

"Kelompok 1 : Angel, Iriana,  Thea, dan magang di K corp. Kelompok 2 : Fenny, Alice, Olive, dan magang di Alvanno corp. Kelompok 3 : Kay, Marcello, Robert,  dan magang di Clifford corp.  Kelompok 4 : Maria, Aliana,  Valeri, dan magang di Allison corp. Kelompok 5 : Peter, Josef,  Maxi, dan akan magang di C corp. Kelompok 6 : Vita, Ella, Melania, dan akan magang di belum tau. Kelompok 7 :  Yong Yu, Kevin,  Raffi,  dan akan magang di belum tau juga."

"Untuk kelompok 6 dan kelompok 7 silahkan maju." Ucap Chris.

"Kalian kelompok 6, rencananya mau magang dimana ?" Tanya Chris.

"Kami belum tau sir, kami masih bingung." Jawab Vita.

"Lalu kalian kelompok 7 ?" tanya Chris.

"Sama sir, kami juga." Jawab Kevin.

"Kelompok 6, kalian bisa magang di Alvanno corp. Perusahaan yang mengelolah sekolah ini dan kelompok 7 kalian bisa magang di Ardley corp." Ucap Chris.

"Tapi sir, kalau kita magang di Alvanno corp apakah bisa ?" Tanya Ella.

"Kenapa harus di tolak, pasti bisalah secara perusahaan itu pemilik universitas ini. Maka pasti akan mendukung kegiatan mahasiswa(i)nya." Jawab Chris.

"Iya sir, terima kasih." Ucap Vita.

---

"Guys, ayo kita segera berangkat!" ucap Fenny.

"Sebentar lagi aja, Fen, lagipula proposal kitakan pasti akan di terima," ucap Alice.

"Betul, mumpung kalian pulangnya lebih awal dari biasanya. Kalau perlu kita hang out aja, nanti masalah proposal kasihkan Kak Nathan di rumah aja," ucap Celin.

"Gak bakal di terima sama Kak Nathan yang ada, kalian kayak gak tahu Kak Nathan itu orangnya gimana," ucap Jessi.

"Hah ... baiklah, ayo!" ucap Olive.

"Bye semua ...." ucap Fenny, Olive, dan Alice sambil melambaikan tangan mereka.

"Bye... semangat!" ucap Sheril.

"Cemungut!" ucap Celin.

"Selamat menikmati neraka dunia!" teriak Jessi.

---

"Permisi mbak, kami mau tanya ruangan Pak Nathan dimana ya?" tanya Alice.

"Maaf, sudah buat janji belum?" tanya sang recepsionis - Patricia.

"Ehm ... buat janji dengan Pak Nathannya atau dengan sekretarisnya?" tanya Fenny.

"Ya dengan sekertarisnya lah, aduh ... kalian ini membuang waktu berharga saya hanya untuk menjawab pertanyaan gak penting kalian!" ucap Patricia.

"Belum, tapi kalau sama Pak Nathannya langsung sudah," jawab Fenny.

"Maaf, kalau begitu Pak Nathannya sedang sibuk. Adek-adek ini sekarang bisa pergi dan kembali lagi setelah membuat janji temu dengan sekertarisnya terlebih dahulu," ucap Patricia.

"Tapi bu, kita bu-" protes Olive.

"Gue belum nikah!" ucap Particia.

"Maaf, tapi mbak ki-" ucap Olive.

"Gue bukan mbak lo!" ucap Patricia.

"Oke, oke maaf. Tante, tapi-" ucap Olive.

"Emangnya sejak kapan gue nikah sama om lo!" ujar Patricia.

"Jadi lo tuh, maunya dipanggil apa sih?" tanya Olive dongkol.

"Permisi, kami mau tanya untuk menyerahkan proposal magang ke kantor ini dimana ya?" tanya seseorang.

"Kalian bisa ke ruangan 108 dari sini lurus saja, nanti ada pertigaan kesebelah kanan," ucap Patricia.

"Kasian banget deh kalian gak dapet ijin, sok-sokan sih mau magang di perusahaan besar," ucap Ella.

"Sh*t! Sudah pergi saja kalian sana!" bentak Olive.

"Jadi dimana ruangan Pak Nathan?" tanya Alice.

"Susah deh ngomong  sama anak kecil, mendingan anak kecil pergi dari sini!" usir Patricia.

"Udahlah guys, ayo kita pergi aja!" ucap Fenny.

"Nah tuh denger yang diomong temen kalian!" ucap Patricia, kemudian menelepon seseorang.

"Gak! Kita gak akan pergi!" ujar Olive.

*-*

Maaf banyak typo # Terima kasih sudah membaca # Kritik dan saran selalu ku tunggu 😊

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro