Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

36

A Week Later

"Baik, hari ini saya akan meminta kalian satu persatu memperkenalkan diri. Karena ini baru hari pertama kalian masuk menjadi teman satu kelas. Oke langsung aja, mulai dari Angela Nathasia Suffolk," ucap sang dosen.

"Hai, nama gue Angela Nathasia Suffolk. Kalian bisa panggil gue Angel, tapi yang perlu kalian ingat adalah hati gue gak sebaik malaikat. Karena gue gak akan segan-segan bully kalian, so ... kalian tau dirilah!"

"Jangan dilanjutkan lagi perkenalaanmu, karena saya paling tidak suka mendengar kata bully-membully!" ucap Chris.

"Siapa peduli, Sir, keluarga Suffolk adalah donatur terbesar ketiga di universitas ini," ucap Angel.

"Sudah, duduklah sebelum saya memberikan hukuman kepadamu," ucap Chris.

"Siapa peduli, huh ... tapi baiklah karena hari ini adalah hari pertama, maka gue akan meniruti lo!" ucapnya.

"Selanjutnya, Raffi Mathias," ucap Chris.

....
....

"Hai guys, kenalin aku Fenny Aurelia Ellison. Kalian bisa panggil aku Fenny, semoga kita bisa berteman baik."

....
....

"Baik, karena semua sudah memperkenalkan diri satu-persatu, maka hari ini saya akan bagi kalian dalam beberapa kelompok dan kalian bersama kelompok kalian akan bertugas saat bazar kampus ini," ucap Chris.

"Sebelumnya saya akan jelaskan kepada kalian, arti dari jurusan managemen ini. Apasih tujuan utama kalian atau orang tua kalian memasukkan kalian ke jurusan manajemen ini? Tujuan adalah simple, di jurusan manajemen ini kalian akan diajarkan untuk bertanggung jawab atas jalannya suatu organisasi maupun suatu kegiatan. Jadi project pertama kalian agar saya tau seberapa niatnya kalian masuk di kelas aksel ini, saya minta kalian semua ikut terlibat saat acara bazzar yang akan diadakan kampus ini. Saya sudah bilang ke bagian bem dan nanti saya juga yang akan menentukkan kalian terlibatnya dibagian mana," ucap Chris.

"Kalau kita tidak mau?" tanya Angel.

"Silahkan akat kaki dari kelas saya!" jawab Chris.

"Tapi-" protes Angel.

"Ini kelas saya, maka kalianlah yang harus mengikuti peraturan yang saya buat!" sela Chris.

"Baik, saya akan langsung menentukkan kelompoknya. Kelompok yang bertanggung jawab dengan keamanan berisikan Raffi, Yong Yu, Melania,  Kay dan Ella. Lalu kelompok yang bertugas mengawasi barang yang di jual oleh stan makan,  berisikan Vita, Thea, Peter, dan Josef. Lalu kelompok yang bertugas mengawasi  barang dijual stan minuman adalah Alina dan Iriana, karena stan minuman hanya sedikit maka hanya dua orang saja. Lalu kelompok yang bertanggung jawab terhadap acara panggung adalah Valeri, Maria, Marcello, dan Maxi. Lalu kelompok yang bertanggung jawab dengan kebersihan berisikan Angel, Kevin, Fenny,  Olive, dan Robert," ucap Chris.

"Sir Chris aku gak mau sekelompok dengan si Fenny anak dari orang miskin yang tak tau diri yang dengan sahabat-sahabatnya berani melawan sepupuku!" protes Angel.

"Kamu gak pernah diajari etika berbicara yang sopan dengan orang tuamu?" tanya Chris.

"Pernahlah, mereka bilang kalau orang itu sekelas dengan kita maka kita harus menghormatinya, sementara kalau dia DIBAWAH kita buat apa kita menghormatinya, karena takkan ada untungnya bagi kita," jawab Angel.

"Begitukah cara orang tuamu mendidikmu?" tanya Chris.

"Iya, aku hanya ngikuti apa kata orang tua," jawab Angel.

"Benar-benar keterlaluan, pokoknya kelompok yang sudah saya buat ini sudah mutlak tidak bisa di ubah lagi!" ucap Chris dengan nada tegasnya.

"Huh ... menyebalkan!" ujar Angel.

---

"Gimana di kelas aksel?" tanya Nathan.

"Ya begitu, Kak, kelasnya kalau sudah mulai pelajaran sepi dan mereka aktif-aktif semua," jawab Fenny.

"Sudah dapet teman baru?" tanya Nathan.

"Belum, Kak. Kan masih hari pertama," jawab Fenny.

"Emangnya kamu gak kenalan?" tanya Nathan.

"Hehe ... belum sempat, Kak," jawab Fenny.

"Kok bisa belum sempat, Ai?" tanya Nathan.

"Karena waktu senggang antar mata kuliah aku buat untuk baca materi mata kuliah yang akan diajarkan," jawab Fenny.

"Jangan terlalu serius gitu belajarnya, cari teman baru. Karena kamu juga pasti akan butuh teman, kamukan gak mungkin akan sendirian terus, Ai," ucap Nathan.

"Hehe ... iya, Kak," ucap Fenny.

"Yuk turun, udah sampai," ucap Nathan setelah memarkirkan mobil dipelantaran rumah.

---

"Hallo, Fen!" sapa Jessi.

"Hallo, Jes, kamu baru pulang?" tanya Fenny.

"Iya, habis hang out bareng yang lain ditemeni Kak Hans. Pingin banget deh hang out bareng kamu lagi, tapi kamunya sibuk kuliah," jawab Jessi.

"Hehe ... iya, abisnya aku kan ambil kelas aksel," ucap Fenny.

"Cie ... tapi enak nih, tiap pulang kuliah di jemput sama Kak Nathan!" ujar Jessi sambil menaik turunkan alisnya.

"Ini karena Kak Nathan yang gak bolehin aku bawa mobil sendiri, katanya takut aku kenapa-napa," ucap Fenny.

"Secara kamu kan pasti capek, Ai, habis belajar seharian full gitu. Daripada kamu kenapa-napa kan mendingan kan aku jemput, kan sama kayak jam pulang kantor aku, Ai," ucap Nathan.

"Seaslinya ya gak sama kayak jam pulang kantormu kak, hanya saja kamu menambah jam pulang kantormu dua jam," ucap Jessi.

"Memang sejak kapan kakak pernah pulang kantor tepat pada waktunya, secara kerjaan kakak ini kan banyak jadi mesti lembur," ucap Nathan.

"Iya deh, aku mah apa selalu kalah kalau debat dengan Kak Nathan," ujar Jessi.

"Kamu ini bisa aja, Jes," ucap Fenny.

"Emang begitu, oh ya ... Kak Nathan dan Kak Fenny segera mandi dan bergabunglah untuk makan malam," ucap Jessi.

"Oke, bye ... kita mandi dulu," ucap Nathan lalu merangkul Fenny.

"Huh ... dasar pengantin baru!" seru Jessi.

---

"Malam, Pi, Mi!" sapa Nathan dan Fenny.

"Malam Nathan dan Fenny!" balas Kathryn.

"Jadi gimana hari pertamamu di kelas aksel, Fen?" tanya Aaron.

"Hehe ... cukup menyenangkan, Pi," jawab Fenny.

"Udah ada tugas belum, Fen?" tanya Jessi.

"Udah, project kelompok," jawab Fenny.

"Wuih ... cepet banget, tugasnya apa?" tanya Jessi.

"Itu kita di suruh terlibat dalam acara bazzar yang akan diadakan kampus," jawab Fenny.

"Bagian apa, Fen?" tanya Kathryn.

"Bagian kebersihan, Ma," jawab Fenny.

"Parah banget, masa istri pemilik kampus di suruh membersihkan kampus!" ujar Jessi.

"Namanya juga tugas, sweetie," ucap Aaron.

"Gak segitunya juga tapi, Pi, rasanya gimana gitu," ucap Jessi.

"Lalu kamu mau ngapain, sweetie?" tanya Aaron.

"Mau aku labrak, Sir Chris, biarin gak ada tugas kayak gituan," jawab Jessi.

"Ada-ada aja yang mau kamu lakukan itu Jes, mendingan belajar saja kamu, dari pada melakukan hal gak berguna seperti itu," ucap Nathan.

"Aku gak suka belajar,  mendingan tidur daripada belajar," ucap Jessi.

"Ya udah, Pi, Mi, Nathan duluan, sudah selesai makan. Mau ngerjai tugas kantor di kamar," pamit Nathan.

"Iya, jangan tidur terlalu malam. Kamu manusia, bukan robot jadi butuh istirahat," ucap Aaron.

"Iya, Pi," ucap Nathan.

"Kamu gak ikut ke atas bareng Nathan, Fen?" tanya Kathryn.

"Ehm ... aku nanti nyusul aja, bantui membereskan meja makan dulu aja, Mi," jawab Fenny.

"Sudah susulin Nathan aja ke atas, meja makan akan di bersihkan oleh bibi," ucap Kathryn.

"Ooo, oke, Mi. Kalau gitu Papi, Mami, Jessi aku ke atas nyusul Kak Nathan," ucap Fenny.

"Nanti aku ngerusuh ya, Kak!" ucap Jessi.

"Kamu ini sweetie, daripada ngerusuh mendingan belajar," ucap Aaron.

"Nathan jangan boleh tidur malem-malem, Fen, nanti dia sakit," pesan Kathryn.

"Iya, Mi," ucap Fenny.

---

Bazzar Time

"Eh, Fen nyebelin banget sih, Sir Chris ini!" ujar Celin.

"Nyebelin kenapa?" tanya Fenny.

"Nyebelin masa ngasih kamu tugas waktu bazzar, kitakan jadi gak bisa bersenang-senang bareng," jawab Leni.

"Ya terus mau gimana lagi?" tanya Fenny.

"Gak usah dikerjain aja," jawab Sheril.

"True, aku setuju sama kamu, Ril!" ujar Jessi.

"Dan aku akan segera di keluarkan dari kelas aksel," ucap Fenny.

"Gak akan beranilah Sir Chris ngeluarin kamu dari kelas aksel, kalau Sir Chris berani kan ada Kak Nathan," ucap Alice.

"Nah tuh betul yang diomong, Alice!" ucap Gitta.

"Ada yang ngomongin saya?" tanya seseorang.

"Hehe ... Sir Chris," ujar Alice.

"Iya, apa yang kalian omongkan tentang saya?" tanya Chris.

"Gak ada apa-apa kok, Sir," jawab  Celin.

"Tapi kok saya gak percaya ya?" tanya Chris.

"Apa, ehm ... itu, apa itu," jawab Alice.

"Jadi ... menurut kalian saya berani atau gak mengeluarkan mahasiswi dari kelas aksel ke kelas reguler, karena mahasiswi tersebut tidak mengerjakan tugas yang saya beri?" tanya Chris.

*-*

Maaf banyak typo # Terima kasih sudah membaca # Kritik dan saran selalu ku tunggu 😉

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro