30
"Iya, aku akan ikut sarapan dengan kalian," ucap Nathan.
"Oke, ayo!" ucap Fenny.
"Pagi pa, pagi mom, pagi kak Viola!" sapa Fenny.
"Pagi princessnya papa!" balas Edward.
"Pagi semua!" sapa Nathan.
"Pagi tampan!" balas Viola.
"Viola, jaga sikapmu!" tegas Edward.
"Memangnya kenapa dengan sikapku, Pa?" tanya Viola.
"Kamu gak tahu apa yang kamu begitukan, itu adalah tunangan adikmu," jawab Edward.
"Aku tidak peduli!" ucap Viola.
"Pagi pa, mom, Kak Viola!" sapa Kenny.
"Pagi Ken, oh ya hari ini papa kembali ke Singapore," ucap Edward.
"Ooo, iya pa. Maaf tapi Kenny gak bisa mengantar karena masih harus kuliah," ucap Kenny.
"Tenang aja itu gak masalah kok," ucap Edward.
"Memangnya siapa juga yamg minta dianter sana!" ujar Viola.
"Oh ya, Kak Kenny dan Kak Nathan mau makan apa?" tanya Fenny.
"Apa aja yang kamu masak, Ai," jawab Nathan.
"Omelet aja Fen, biar cepet," jawab Kenny.
"Oke, tunggu bentar," ucap Fenny.
"Gak usah, mendingan gue aja yang masak," ucap Viola.
"Tapi kak-" ucap Fenny.
"Diam aja lo, masakkan gue tuh lebih enak daripada lo! Kalau lo mau masak, masak aja punya lo dan kakak kesayangan lo. Gue gak sudi masakkin kalian berdua," ucap Viola.
"Iya, Kak," ucap Fenny, lalu beranjak.
Fenny pun beranjak menuju dapur, begitu pula dengan Viola.
"Nathan ini aku buat khusus untuk kakak loh," ucap Viola sambil meletakkan omelet yang telah dibuatnya.
"Thanks," ucap Nathan.
"Gak kamu makan?" tanya Viola.
"Oh iya bentar, masih nunggu Kenny dan Fenny," jawab Nathan.
"Kak Kenny sudah mateng nih," ucap Fenny sambil menaruh piring berisi omelet untuk dirinya dan Kenny.
"Thanks princess," ucap Kenny.
"Ayo Nathan makanlah," ucap Viola.
"Iya, ini mau makan." ucap Nathan.
Uhuk ... uhuk ...
"Ini, Nath," "Nih, Kak," ucap Viola dan Fenny bersamaan sambil memberikan segelas air.
"Aduh lo itu emang, minum aja tuh sendiri!" ucap Viola sambil menampik gelas air yang dipegang Fenny.
"Kak Viola lo yang bener dong, lihat apa yang lo perbuat," omel Kenny.
"Elah ... gitu doang, tinggal ganti baju apa susahnya sih," ucap Viola.
"Lo itu-" ucap Kenny.
"Sudah, Kak Ken, aku gak papa. Aku ganti baju dulu, Kak Kenny lanjutkan aja sarapan Kak Kenny," ucap Fenny, lalu beranjak berdiri.
"Gak ah, aku udah gak ingin sarapan, cepetan kamu ganti baju, Fen. Aku tunggu dimobil, sebelum kita telat kuliah," ucap Kenny yang juga ikutan beranjak.
"Sadar diri juga lo," ujar Viola.
"Kalau gitu aku juga sudah aja, aku harus mengajar," ucap Nathan.
"Eh ... Nathan, tapi makananmu belum habis," ucap Viola.
"Ehm ... tadi aku sudah sarapan sebelumnya jadi aku masih kenyang, semuanya aku pamit," ucap Nathan.
"Hati-hati dijalan, Nathan," ucap Edward.
"Iya, Pa," ucap Nathan.
---
"Ai, kamu berangkat bareng aku aja," ucap Nathan.
"Gak deh, Kak, aku bareng Kak Ken-" ucap Fenny.
"Gau usah Fen, kamu bareng Nathan aja. Kasian dia udah jauh-jauh jemput kamu kesini, masa kamu gak ikut dia," ucap Kenny.
"Ya udah, ayo, Kak Nathan," ucap Fenny.
---
"Gila masakkannya kakakmu tuh, kurang asin! Saking kurangnya," ucap Nathan sambil menyetir.
"Wajarlah kak, diakan pasti sibuk dengan karirnya," ucap Fenny.
"Oh ya ... nanti pulang sekolah aku tunggu kamu di parkiran, kita hari ini harus fitting baju dan cari cincin," jawab Nathan.
"Iya, Kak," ucap Fenny.
"Undangannya udah jadi, ada di kursi belakang. Kamu ambilah sebanyak yang kamu butuhkan untuk sahabat-sahabatmu, yang untuk keluarga besarmu sudah aku kirimkan ke rumahnya masing-masing," ucap Nathan.
"Iya, Kak," ucap Fenny.
---
"Fenny!"
"Kalian ini jangan teriak-teriak," omel Fenny.
"Hehe ... kamu datengnya siang amat," ucap Celin.
"Iya, kan ada orang tua aku," ucap Fenny.
"Ooo iya, Fen kamu dijemputkan sama si itu-tu ya," ucap Gitta.
"Eh iya, tahu dari mana kalian?" tanya Fenny.
"Dari Jessilah, sumber informasi akurat dan terpercaya," jawab Leni.
"Aish ... dasar Jessi, oh ya ini undangan untuk kalian," ucap Fenny sambil memberikan mereka undangan.
"Undangan apaan nih, Fen?" tanya Gitta.
"Kalian buka sendiri aja, ntar juga pada tau kok," jawab Fenny.
"Gue gak kamu kasih, Fen?" tanya Celin.
"Kamukan keluarga, jadi punya kamu sudah dikirim ke rumah," jawab Fenny.
"What? Kamu seriusan deh, Fen!" teriak Leni.
"Shut ... gak usah teriak-teriak juga lagi, ntar yang lain pada tahu," ucap Fenny.
"Cie ... Fenny, cie ...," ujar mereka kompakkan.
"Pagi semua!" ucap seseorang.
"Pagi, Sir!" ucap mahasiswa-mahasiswi semester 2 jurusan manajement itu.
"Gitta dan Celin apakah kalian gak akan kembali kekelas kalian sendiri?" tanya seseorang dengan nada tegasnya.
"Ini juga mau balik, Sir, btw sir selamat ya!" jawab Gitta.
"Iya, Sir, selamat ya!" ucap Celin.
"Eh, kalian berdua. Selamat apanya?" tanya Nessa.
"Kalian berdua kembali ke kelas kalian sendiri, sekarang juga!" ucap Nathan.
"Memangnya selamat kenapa sih, Sir?" tanya Rista.
"Selamat karena Sir Nathan itu berhasil tidur sambil melayang-layang. Lalu tiba-tiba ada alien datang ke rumahnya Sir Nathan dan mengajak Sir Nathan ke planet mars!" sahut Jessi yang membuat anak-anak sekelas tertawa.
"Jessi, ini bukan waktunya bercanda!" tegas Nathan.
"Elah, Sir, jangan galak-galak nanti gak laku," ujar Jessi.
"Hukumanmu Jessi, buat contoh data pengeluaran dan pemasukkan suatu perusahaan, kumpulkan ke saya dua hari lagi!" ucap Nathan.
"Galak banget lo, Sir!" ucap Jessi.
"Keluar dari kelas saya, sekarang juga!" ucap Nathan.
"Aye, aye. Dari tadi kek, gue juga dah bosan di kelas lo, Sir," ucap Jessi.
"Ya udah, keluar sekarang!" ucap Nathan.
"Ayo Leni, kita keluar aja!" ucap Jessi.
"Oke, Jes!" ucap Leni.
"Lo terlalu killer, Sir," ujar Leni saat melewati Nathan.
"Dasar ... kalian berdua!" geram Nathan.
"Lari!" ujar mereka berdua, lalu berlari keluar dari kelas.
---
Pulang sekolah
"Gue duluan ya," ucap Fenny.
"Cepet banget, Fen," ucap Sheril.
"Iya, ditunggu sama, Kak Nathan," ucap Fenny.
"Makin lengket aja kamu, Fen!" seru Celin.
"Iya, tadi di kelas Sir Nathan lihat ke dia terus loh!" ucap Alice.
"Enggak kok," ucap Fenny.
"Gak lihat ke kamu terus, tapi ngelirik ke kamu terus iya," ucap Leni.
"Aish ... kalian ini, dasar tukang gosip!" ucap Fenny.
"Tapi kenyataankan?" tanya Jessi sambil menaik turunkan alisnya.
"Sudahlah, bye ...," jawab Fenny, lalu langsung berlari meninggalkan mereka.
---
"Maaf ya, Kak Nathan pasti nunggu aku lama banget ya," ucap Fenny kuatir.
"Gak kok, aku juga baru aja masuk mobil, Ai," ucap Nathan.
"Oh ya, formulirmu sudah kamu kumpulkan, Ai?" tanya Nathan sambil melajukan mobilnya meninggalkan parkiran Alvanno Univesity.
"Sudah kak, tadi pas istirahat langsung ke Sir Christ," jawab Fenny.
"Oke, kalau begitu selamat berjuang di testnya nanti," balas Nathan.
"Iya, thank you. Tapi kak, tadi kamu kejam banget coba, masa adik sendiri juga diberi hukuman dan masih dikeluarkan dari kelas," ucap Fenny.
"Abisnya, dia gak serius. Kamu tau sendirikan, Ai, aku ini orangnya gimana," ucap Nathan.
"Tapi gitu-gitu, karena dia juga kamu gak perlu ke bingungan jawab pertanyaan dari mahasiswa(i) lainnya," ucap Fenny.
"Dah sampai, ayo turun," ucap Nathan.
"Ini butiknya aunty Elisa," ucap Fenny.
"Iya, ayo," ucap Nathan.
---
"Hallo aunty!" sapa Fenny.
"Hai Fenny yang sebentar lagi mau menikah nih!" ucap Elisa.
"Iya aunty, kan sebentar lagi kan Kak Nathan gak ngajar di kampus. Katanya nanti dia bisa gila kalau gak lihat aku, aku kan gak mau punya calon suami gila," ucap Fenny.
"Kamu ini ada-ada aja, Fen," ucap Elisa.
"Tanya aja sama Kak Nathan, dia sendiri yang ngomong ke aku kayak gitu," ucap Fenny.
***
Terima kasih sudah membaca # Maaf banyak typo # Kritik dan saran kalian sangat di butuhkan oleh author abal-abal ini 🌴
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro