Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

18

"Ke photo box aja kak." jawab Fenny.

"Tidak punya kah ide yang lain?" tanya Nathan.

"Tidak ada, sudah ayo." jawab Fenny dan langsung menarik tangan Nathan menuju photo box.

Pertama mereka berfoto dengan Nathan yang memasang muka datarnya dan Fenny dengan muka yang pura-pura cemberut sambil menunjuk Nathan. Yang kedua mereka saling berhadapan dengan melirik layar, ketiga Nathan mencubit pipi Fenny, keempat Fenny yang gantian mencubit pipi Nathan, kelima mereka berangkulan, dan yang Keenam Nathan mencium pipi Fenny, dan yang terakhir Fenny mencium pipi Nathan.

"Nah, sekarang kak Nathan pilih mau simpan foto yang mana aja." ucap Fenny sambil menunjukkan hasil foto yang di pengangnya.

"Aku ambil foto yang ke 4, 5, dan 7 sisanya kamu aja yang simpan." ucap Nathan sambil memasukkan foto yang ia pilih kedalam dompetnya.

"Oke." ucap Fenny.

"Oh ya, mulai sekarang kalau gak di kampus aku panggil kamu ai aja." ucap Nathan.

"Ternyata kak Nathan bisa romantis juga, ai artinya sayangkan?" tanya Fenny.

"Yup, sekarang kita mau ngapain lagi?" tanya Nathan.

"Entahlah." jawab Fenny.

"Sir Nathan!" sapa seseorang.

"Aku sama sir Nathan itu kebetulan aja ketemu jadi yah sekalian aja jalan bareng sama sir Nathan sekalian bantu dia." jawab Fenny.

"Bantu apaan ?" tsnya Nessa.

"Bantu cari kado." jawab Nathan asal.

"Buat apa cari kado ?" tanya Nessa.

"Buat kasikan ke adikku lah." jawab Nathan yang sudah mulai jengkel.

"Kenapa gak ajak aku aja, kan yang assisten sir bukan dia tapi aku ?" ucap Nessa.

"Kan sudah saya bilang kebetulan kami ketemu." jawab Nathan kesal.

"Ah ... kalau begitu aku juga mau ikutan." ujar Nessa.

"Oh ya sudah, ikut aja." ucap Nathan.

***

"Memangnya barang apa yang mau sir beli ?" tanya Nessa.

"Dress." jawab Nathan asal.

"Oh ya sudah, ayo kita ke butik langgananku aja." ucap Nessa sambil menarik tangan Nathan.

"Ehm ... aku ke toilet dulu ya. Kalian berdua masuklah terlebih dahulu, aku akan menyusul kalian." pamit Fenny saat sampai didepan butik.

"Oh hallo Nathan, tumben kesini?" tanya seseorang.

"Iya, mau cari dress buat Jessi." jawab Nathan.

"Eh ini siapa, ini selingkuhan mu ?" tanya Elisa dengan garang.

"Eng-" jawab Nathan.

"Ah bukan, saya adalah pacarnya sir Nathan." jawab Nessa.

"Apa maksudnya Nathan, kamu harus menjelaskan kepada aunty nanti." ucap Elisa tajam.

"Ya, udah aunty aku cari-cari dulu ." ucap Nathan.

Setelah Nathan dan Nessa melihat-lihat baju, barulah Fenny masuk.

"Hallo aunty!" sapa Fenny.

"Hai ponakan kesayangan aunty! Oh ya, kamu sama Nathan lagi berantem?" balas Elisa.

"Gak kok aunty, aku tau Nathan barusan masuk sama cewek ke sini kan itu yang aunty maksud." ucap Fenny.

"Iya, itu siapa memangnya kok ngaku-ngaku pacarnya Nathan ?" tanya Elisa.

"Itu assistennya kak Nathan." jawab Fenny.

"Ooo, baguslah. Aunty pikir dia main affair." ucap Elisa.

"Ya udah aunty, aku nyusul mereka dulu." ucap Fenny yang langsung menuju Nathan dan Nessa.

"Yang ini aja bajunya bagus dan ini adalah baju terbaru dan harga termahal pasti adik sir Nathan bakalan suka deh." ucap Nessa.

---

Sementara itu Nathan sibuk melihat-lihat dress yang ada dan Nessa menginterupsi kegiatannya saat melihat Fenny yang berjalan ke arah mereka.

"Gak gak gak, saya gak akan mau membelikan adik saya dress seperti itu sekalipun dia suka. Saya tak akan membelikannya, apa bagusnya dress kayak gitu!" ucap Nathan.

"Bagus kali, ini tuh lagi tren. Pass body lagi, kan bisa melihatkan lekuk tubuh untuk menarik perhatian cowok." ucap Nessa.

"Hmm... sudah selesai belum?" tanya Fenny.

"Sudah, nih baguskan?" tanya Nessa balik.

"Belum, kan sudah aku bilang aku gak akan membelikan adikku dress itu," sahut Nathan.

"Iya, menerutku dress itu terlalu kekurangan bahan deh. Mendingan dress yang ada di manekin paling pojok itu aja," ucap Fenny.

"Ah boleh, yang itu aja," ucap Nathan.

Setelah itu mereka langsung membayar baju yang mereka pilih dan berpamitan dengan Elisa.

"Sekarang kita mau kemana lagi sir?" tanya Nessa.

"Langsung pulanglah, saya sudah mendapatkan barang yang saya cari," jawab Nathan.

"Aku ikut sir aja pulangnya, minta dianterin maksudnya," ucap Nessa.

"O ya sudah ikut aja, kamu ikut saja sekalian Fenny," ucap Nathan.

"Tapi sir-" ucap Fenny.

"Saya tidak nenerima penolakkan!" ucap Nathan.

"Ya sudah, kalau begitu saya akan ikut sir," ucap Fenny.

Mereka langsung menuju ke tempat dimana mobil Nathan diparkir.

"Hey cups, lo duduk dibangku belakang aja. Gue mau duduk dibangku sebelah sir Nathan," ucap Nessa.

"Yeah," ucap Fenny dengan nada malasnya.

Sepanjang perjalanan yang berbicara hanya Nessa yang hanya ditanggapi oleh Nathan seperlunya, sementara Fenny sibuk berchat ria dengan kedua sahabatnya itu.

"Sudah sampai, kamu bisa turun!" ucap Nathan.

"Yah sir, kok aku yang sir anterin duluan. Harusnya kan si cups duluan biar kita bisa berduaan," ucap Nessa.

"Saya bilang kamu bisa turun, saya sudah capek mau cepet-cepet pulang!" ucap Nathan.

"Iya deh, bye... sir," ucap Nessa yang langsung masuk ke dalam rumahnya.

"Ai, kamu pindah sebelahku," ucap Nathan.

"Oh iya, loh Nessa mana?" tanya Fenny.

"Nessa udah turun kali, kamu sih sibuk sendiri sama hpmu," jawab Nathan.

Kemudian Fenny pindah duduk disamping Nathan dan Nathan langsung melajukan mobilnya meninggalkan perumahan yang ditempati Nessa.

"Kita kerumahku dulu aja ya," ucap Nathan.

"Boleh deh, Kak," ucap Fenny.

---

"Hallo, Pi, Mi!" ucap Nathan yang melihat orang tuanya sedang bersantai di teras rumahnya.

"Hai, cepet sekali kamu pulangnya?" tanya Kathryn.

"Iya, males di mall ada orang tak di undang ikut jalan bareng aku dan Fenny," jawab Nathan.

***

Maaf banyak typo # Terima kasih sudah membaca cerita aba-abalku ini # Kritik dan saran sekalu ku tunggu 😘

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro