Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Awal Ketiadaan (2)

"Dasar jalang sialan, tidak tahu diri kau Emilia!"

Emilia dan Marco sama sekali tidak terganggu. Mereka masih berada dalam kabut gairah. Menikmati diri mereka satu sama lain. Wanita itu, Arania. Nona yang seharusnya bertunangan dengan Marco. Calon ratu masa depan bagi dunia bawah. Biasanya, pasangan yang sudah bertunangan bisa mengetahui energi dari calon suami atau istrinya. Dan itulah yang membuat Arania mampu mengetahui bahwa Marco sedang mengeluarkan kekuatannya, melahap seorang iblis menegah biasa di ranjangnya. Tentu saja Arania marah. Perasaannya terluka. Dia tidak pernah diperlakukan secara rendah begini.

Wanita itu menggunakan kekuatannya. Dari amarah yang meledak, Arania membuat bola energi yang berisi mantra serangan. Iblis adalah bangsa yang secara natural menggunakan sihir dan mempelajarinya langsung dari para naga. penggunaan sihir sama sekali tidak dilarang. Namun, pada case- case tertentu mereka bisa menghancurkan sesamanya. Maka dari itu penggunaan sihir biasanya dibatasi hanya untuk kalangan tertentu saja. Dan Arania adalah 'kalangan tertentu' yang bebas menggunakan sihir.

"Aku akan membunuhmu! Aku akan membunuhmu!"

Semua orang menyingkir. Mereka yang hanya petarung alami atau iblis tingkat dua, tak akan sanggup menghadapi kemarahan Arania.

BLAR!

Bola energi merah itu terpecah, kemudian menyerang Emilia. Tapi hanya dalam sepersekian detik sihirnya menghilang. Ada perisai alami dari Marco yang menghalangi Emilia dari sihir.

"Apa - apaan, Marco!"

Marco berbalik. dia menjentikkan jari dan tubuh telanjangnya sekarang berbalut jubah mandi. Begitu juga dengan Emilia yang masih tercengang di ranjang. Mereka baru mendapatkan kesadaran kembali setelah Arania menyerang dengan sihir tingkat tinggi.

"Aku tidak tahu kalau calon istriku tidak punya sopan santun." Marco mendelik, menatap tajam. Pria itu kemudian mengangkat tangannya dan beberapa pengawal yang datang dengan Arania langsung pergi.

"Kau! Apa yang kau lakukan dengan perempuan jalang ini?!" Arania tidak bisa meredam kemarahannya. "Kau seharusnya tidur denganku! Kau milikku, Marco!"

"Kau bahkan tidak berhak mendikte, dengan siapa aku ingin menghabiskan malam, Arania." Marco menghela napas panjang. "Aku tidak mencintaimu. Wanita yang kucintai adalah Emilia."

"Diam! Aku akan membunuhnya!"

BLAR!

BLAR!

BLAR!

Serangan sihir terus dilakukan, sampai Marco menghela napas lelah. "Hentikan sekarang juga. Aku tidak mau mencari masalah. Aku sedang tidak bisa mengontrol kekuatanku."

"Aku hanya akan puas kalau bisa membunuh wanita itu!!!" Arania berteriak histeris.

Kemudian wanita itu berpindah tempat dengan sangat cepat, menarik tangan Emilia dan mencekiknya. Marah dengan hal itu, Marco mengerahkan seluruh kekuatannya. Dia langsung menyasar Arania. menjegalnya di dinding, kemudian membuatnya tak bisa bergerak. Emilia mendelik, itu adalah tatapan kematian. Hanya Hades dan keturunan aslinya saja yang memiliki kekuatan tersebut.

"Kau tidak bisa diajak bicara, ya, Arania?"

"Aku mau membunuh wanita jalang itu!" Arania berusaha meronta, matanya memancarkan kebencian.

Sebenaranya sejak awal Arania sudah tahu kalau Marco mencintai Emilia. Tapi, selama bertahun - tahun, Putra dan keturunan Hades tidak akan pernah bisa menikahi iblis kelas menengah. Maka dari itu Arania tidak pernah khawatir meski Marco mau menjalin hubungan dengan wanita manapun.

"Akan kubunuh dia!"

BLAR!

Arania ternyata masih sanggup melemparkan satu serangan lagi. Lalu karena Marco lengah, Emilia terluka. Marco baru menyadarinya saat Emilia muntah darah.

"Em! Emilia!" Marco mengejar Emilia, kemudian memeluknya.

"Hentikan, Mark. Aku tidak apa - apa. Kembalilah pada Nona Arania dan lupakan aku. Oke?" Emilia lelah.

Sejak awal Emilia juga tahu bahwa semua ini tidak akan berjalan lancar. Jadi dia tak pernah berharap apapun dari hubungan mereka, termasuk pengakuan atau pertanggungajawaban Marco. Dia hanya bahagia berada di sisi orang yang dicintai. Meskipun begitu, Emilia adalah jenderal perang. Dia iblis kesatria. Akan sangat memalukan jika berubah menjadi bangsa Sucubus.

Emilia tertawa, menertawakan dirinya sendiri saat melihat tanda - tanda perubahan. Tubuhnya yang atletis berubah jadi seksi. Dadanya lebih besar dari yang terkahir ia ingat. Selain itu secara natural Emilia bisa merasakan hasrat lelaki dari kejauhan. Karena persetubuhan barusan sudah mengubahnya menjadi Sucubus.

"Aku lelah Mark. Kau sudah mengubahku menjadi mahkluk yang paling kubenci. Sekarang apa lagi? Kalau bisa, bunuh saja aku."

Mendengar ucapan itu, Arania bangkit, dia mengambil sebulah pedang dan bermaksud menusukkannya pada Emilia.

"ARANIA BERHENTI....!" Teriakan Marco sia - sia.

Arania menerjang Emilia, kemudian .....

JLEB!!!

Sebilah pedang tertancap di dada Arania. Emilia terbelalak. Itu adalah pedang Marco.

"MARK APA YANG KAU LAKUKAN?!"

Emilia berusaha memanggil orang - orang, tapi Marco menahan tangannya.

"Ingan ini, Em, aku bisa melakukan apa saja untukmu." suara Marco yang rendah terdengar seperti janji manis yang tidak akan dia lupakan. Tapi, tentu saja keadaan yang sebenarnya tidak semanis itu.

Membunuh calon ratu adalah tindakan terlarang. Bahkan, meski Marco putra Hades, dia bisa dihukum mati. Dunia bawah dikuasai oleh tiga jenis mankhluk: iblis, penyihir hitam keturunan naga, dan para penghuni neraka. Hades adalah mutlak di dunia bawah. Namun, untuk memimpin kerajaan dunia bawah, biasanya Hades memilih keturunan langsungnya yang lahir dari Sucubus milik Dewa Hades Yang Agung. Mereka akan menikah dengan penyihir hitam keturunan naga semata - mata demi menjaga perdamaian.

Arania adalah putri dari penyihir hitam keturunan naga yang terpilih. Kalau sampai semua orang tahu bahwa Marco yang membunuhnya ... maka perang pasti tidak bisa dihindari lagi.

"Pergi, Mark. pergi!" Emelia merebut pedang itu, kemudian sekali lagi menusuk Arania yang sudah mati.

Marco menatap bingung, tapi tak berapa lama kemudian dia baru menyadari apa yang sedang Emelia lakukan. Dengan mata melotot, Marco merebut pedang itu, tapi Emilia menahannya sekuan tenaga. Dengan sisa tenaganya Emilia berteriak, kemudian kakinya menyenggol sebuah vas dekat pintu untuk menarik perhatian.

"KYAAAAAA!!!"

PRAAANG .....!!!

Semua prajurit berkumpul sesuai dengan keinginan Emelia, dia tersenyum samar. Sementara Marco hanya menatap nanar. Marco merasa sesungguhnya dia kalah.

"Apa yang terjadi di sini?" salah seorang prajurit menerobos masuk

"Astaga, Nona Arania!"

Prajurit langsung menghunus pedang pada Emilia yang tampak menyeramkan dengan sisa - sisa darah di tubuhnya.

"Emilia Van Harel, jelaskan apa yang terjadi!"

"Jangan terlalu serius." Emilia tersenyum samar. "Aku hanya membunuh Arania."

Marco tercengang mendengar ucapan Emilia, dia tak bisa berkata - kata, bahkan ketika Emilia dibawa pergi dan dikurung di penjawa bawah tanah.

◇◇◇

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro