Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Tamu Pertama

Seorang anak laki-laki menatap keluar jendela ruangannya. Anak super tampan itu baru berumur 12 tahun. Berambut kuning kecokelatan dan bola matanya berwarna biru cemerlang. Baju bara yang dipakainya bergoyang pelan tertiup angin yang berhembus melewati celah jendela.

"Tuan Loki," Di belakang anak lelaki yang dipanggil Loki itu ada seorang lelaki yang sangat tampan dan berpakaian rapi. Dia adalah Butler dari anak yang bernama Loki itu.

"Yamino, sepertinya kita kedatangan tamu." Gumam Loki pelan.

Butler yang bernama Yamino itu membungkuk pelan lalu berjalan keluar ruangan. Sementara Loki kembali duduk di kursinya membelakangi pintu ruangannya.

"Perasaan aneh apa ini?" Gumam Loki pelan.

***

Dua orang siswi terlihat berdiri di depan sebuah rumah besar bergaya Eropa klasik. Salah satu gadis itu memiliki rambut berwarna merah menyala dan bola mata berwarna hijau cemerlang. Ia menatap temannya bingung. Sedangkan di samping gadis berambut merah itu, ada sobatnya yang memiliki rambut serta bola mata berwarna kuning kecokelatan.

Gadis berambut merah itu melirik temannya tak yakin.

"Mizuki, apa ini kantor detektif yang kamu maksud?" Tanya gadis berambut merah itu pada temannya yang bernama Mizuki.

"Mayura, kenapa kamu kesannya jadi takut begini sih? Kita cuma konsultasi." Ujar Mizuki pada teman berambut merahnya, Mayura

"Kan kamu yang konsultasi. Aku sih, gak punya masalah apapun." Sahut Mayura sedikit cuek.

"Oh, ayolah Mayura. Aku tahu kamu tinggal di dekat kuil. Jadi kamu agak meragukan sesuatu yang berlogika seperti ini, tapi..."

"Hei, justru karena aku tinggal di dekat kuil, aku lebih percaya pada sesuatu yang berlogika daripada yang berbau mistik!" Potong Mayura cepat.

"Nah, kalau begitu bagaimana kalau kita masuk? Aku hanya ingin lihat detektif keren itu~" Racau Mizuki.

"Aku masih meragukan standar orang ganteng bagimu."

Percakapan kedua gadis ini terhenti ketika Yamino membuka gerbang di depan Mayura dan Mizuki.

"Wah, ada tamu ya?" Yamino tersenyum ramah. Membuat Mizuki nyaris pingsan karena gembira.

Mayura sendiri menatap cowok itu terpesona. Gak salah omongan Mizuki. Cowok di depannya ini, mirip sosok pangeran yang pernah Mayura baca di buku cerita sewaktu dia kecil.

"Ada yang bisa dibantu?" Tanya Yamino ramah.

Kali ini, Mayura berusaha bicara untuk mengalahkan kekagumannya pada cowok di depannya ini. Karena ia yakin, pita suara Mizuki sudah putus saat melihat cowok ini dari dekat.

"Ka-kami... ingin b-berkonsultasi." Jawab Mayura berusaha menenangkan dirinya sendiri. Sepertinya, pesona cowok di depannya ini masih berefek pada tubuh dan pikirannya.

"Oh, ingin bertemu Tuan Loki ya? Silakan masuk." Yamino membuka gerbang dan mempersilahkan kedua gadis itu masuk.

Kening Mayura berkerut sedikit. Dia tadi menyebut 'Tuan Loki'? Itu berarti cowok ganteng itu pelayan di rumah ini?

"Uhm... anda tidak pemilik rumah ini?" Tanya Mayura ragu.

Cowok di depannya hanya menggeleng pelan.

"Saya hanya butler di rumah ini. Nama saya, Yamino Ryousuke." Ujar Yamino memperkenalkan dirinya.

"Aku Mayura Daidoji. Dan ini temanku, namanya Mizuki Osaka." Mayura ikut memperkenalkan dirinya dan Mizuki.

Yamino hanya tersenyum dan memberi isyarat agar Mayura dan Mizuki mengikutinya.

Saat Mayura melangkahkan kakinya ke rumah besar itu, ia dibuat takjub dengan desain interiornya. Begitu klasik dan elegan hingga menimbulkan kesan bahwa si pemilik rumah pastilah menyukai abad pertengahan Eropa. Segala macam barang dan lukisan yang terpajang di sana benar-benar terlihat klasik dan memanjakan mata Mayura yang notabene tinggal di rumah tradisional Jepang.

Yamino menghentikan langkahnya di depan pintu sebuah ruangan yang berada di lantai dua dan membuka pintunya pelan. Mayura melirik Mizuki sekilas. Sepertinya gadis berambut kuning kecokelatan itu masih terkena pesona Yamino.

"Tuan Loki, ada klien yang ingin berkonsultasi dengan anda." Ujar Yamino. Ia mempersilahkan Mayura dan Mizuki memasuki ruangan itu.

Tatapan Mayura langsung tertuju pada kursi di ujung ruangan yang membelakangi pintu. Entah kenapa saat ini detak jantung Mayura meningkat tanpa sebab. Mungkin ia penasaran pada orang yang duduk di kursi itu. Jika dia punya Butler setampan Yamino, pastilah Tuan Loki yang disebut-sebut Yamino pemuda tampan juga.

Kursi itu berbalik secara perlahan. Dan detik berikutnya Mayura dan Mizuki melongo.

Anak kecil?!

Mayura dan Mizuki terpaku menatap sosok anak kecil yang sedang tersenyum kalem itu.

"Selamat datang di kantor Detektif Enjaku, nona-nona." Sapa anak itu riang.

Mayura benar-benar tak percaya! Detektif baru pemilik rumah ini adalah seorang anak kecil! Walau Mayura akui, lelaki kecil di hadapannya ini juga gak kalah tampan dari Yamino. Tapi tetap saja, dia anak-anak!

"Kau... Detektifnya?" Tanya Mayura ragu.

Anak di depannya itu hanya mengangguk kalem.

"Namaku adalah Loki. Aku pemilik kantor detektif Enjaku." Ujar anak bernama Loki itu memperkenalkan dirinya.

Mayura berkedip beberapa kali untuk meyakinkan tatapan matanya. Pemilik kantor detektif ini adalah anak kecil? Seolah bisa membaca ekspresi Mayura, Loki lagi-lagi hanya tersenyum kalem.

"Kau pasti bertanya-tanya kenapa anak kecil seperti aku bisa menjadi detektif kan? Anak kecil atau orang dewasa itu tidak penting, yang penting adalah bakat dan kemampuan." Ujar Loki.

Mayura masih tidak yakin dengan anak di depannya ini.

Walau dia bilang begitu... tetap saja...

Gadis berambut merah itu menoleh ke arah Mizuki. Siapa tahu sobatnya itu akan mengurungkan niatnya untuk berkonsultasi pada detektif cilik ini. Namun dugaan Mayura meleset.

Mizuki malah duduk di tempat duduk yang berseberangan dengan tempat duduk Loki dengan meja kerja Loki sebagai pembatasnya.

"Mizuki!" Seru Mayura. Namun Mizuki sepertinya tak menggubris ucapan Mayura. Gadis itu malah menatap Loki.

"Aku ingin berkonsultasi padamu, Detektif Loki." Ujar Mizuki pelan.

Sepertinya Mayura tak punya pilihan lain. Gadis itupun duduk di samping Mizuki sambil menghela nafas pelan. Entah apa yang terjadi pada sobat Mayura itu yang mau mengkonsultasikan masalahnya pada anak kecil.

Mayura menatap sekeliling ruangan itu. Ruangan itu tertata sangat rapi dan banyak buku bacaan di rak besar yang berada di salah satu sudut ruangan. Dan entah mengapa Mayura merasa sejuk di ruangan ini. Padahal Mayura tak menemukan AC yang terpasang di sana.

Tak lama kemudian, Yamino datang membawakan dua cangkir teh untuk Mayura dan Mizuki. Mayura tersenyum pada Yamino dan mengucapkan terima kasih sebelum butler itu pergi.

"Hm... jadi begitu. Kau merasa akhir-akhir ini ada yang mengikutimu?" Tanya Loki setelah mendengar cerita Mizuki.

Mizuki hanya mengangguk pelan. Ia terlihat seperti orang bingung sekarang.

"Baiklah, anda tak perlu risau Nona. Aku akan menyelesaikan kasus ini untuk anda." Loki tersenyum bangga.

"Bagaimana caranya?" Tanya Mayura heran.

"Oi, Yamino!" Loki memanggil Yamino.

"Hei, Tuan Yamino itu lebih tua darimu! Setidaknya kau memanggilnya dengan lebih hormat!" Protes Mayura saat Loki memanggil Yamino tanpa embel-embel apapun.

Namun sepertinya baik Loki ataupun Yamino tak peduli dengan ucapan Mayura.

Yamino datang dengan membawa kotak perhiasan kecil. Ia langsung memberikan kotak itu pada Loki.

"Nah, berhubung kalian adalah tamu sekaligus klien pertama kami, ada hadiah untukmu, Nona Mizuki Osaka." Loki membuka kotak perhiasan itu. Ternyata itu adalah sepasang anting kecil berwarna putih pucat.

Tanpa ragu, Loki menyuruh Yamino memakaikan anting itu pada Mizuki. Membuat Mayura melongo. Apa-apaan kantor detektif ini?!

"Baiklah. Urusan kita sudah selesai. Mizuki, ayo kita pulang sekarang!" Ajak Mayura. Ia tak mau berlama-lama di tempat itu.

Loki menatap Mayura sekilas dengan tatapan aneh sebelum kembali menatap Mizuki sambil tersenyum riang. Untung Mayura tak menyadari tatapan Loki. Jadi dia langsung menarik lengan sobatnya itu.

Namun saat langkah Mayura baru sampai di depan pintu, suara Loki menegurnya.

"Hei, kau yang berambut merah! Siapa namamu?"

Mayura menoleh menatap Loki.

"Memangnya kenapa?" Tanya Mayura balik.

"Sudah jawab saja!" Balas Loki agak jengkel.

"Mayura Daidoji." Jawab Mayura singkat.

"Mayura ya? Sebaiknya kau jaga sikapmu." Nasihat Loki.

Mendengar itu, Mayura langsung melotot menatap Loki.

"Kau yang seharusnya menjaga sikapmu! Dasar anak tidak sopan!" Setelah berkata begitu, Mayura langsung pergi sambil menarik tangan Naru. Meninggalkan Loki dan Yamino di ruangan itu.

"Yamino, gadis itu aneh kan?" Tanya Loki. Ekspresi wajahnya berubah tajam.

"Maksud anda, Mayura?" Tanya Yamino balik.

"Temannya yang bernama Mizuki Osaka itu berada di bawah pengaruh sihir Rune milikku. Tapi dia sama sekali tak berpengaruh. Apa menurutmu itu tidak cukup aneh untuk ukuran seorang manusia?" Loki duduk kembali di kursinya.

"Apa dia juga seorang Dewa?" Tebak Yamino.

"Itu mustahil. Aku tahu seluruh Dewa di Asgard, dan setahuku tak ada satupun Dewa yang punya tugas di dunia manusia." Sangkal Loki.

"Tapi bagaimana jika Odin yang mengirimnya? Untuk mengawasi Tuan Loki?"

"Huh, Odin terlalu mengkhawatirkan hukumanku. Dia pikir aku juga akan mengacau di sini?"

Yamino hanya terdiam dengan ucapan Loki. Jujur saja, ia mengkhawatirkan Loki. Takut sesuatu terjadi menimpa tuannya itu.

-
-
-
Karena Haruka jenuh gak nemu ide buat lanjutin Kiseki no Sedai Music, Haruka lampiasin dengan update cerita ini. Yah... Walaupun readernya gak seberapa.
T.T

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro