Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Dewa Penjaga, Heimdall

Loki masih menatap Mayura tak percaya. Ia tahu jika gadis itu selalu terlibat masalah karena kehadirannya yang tidak tepat. Namun untuk kali ini, Loki merasa jika Mayura benar-benar sial terjebak dalam kondisi seperti ini.

"Loki? Kenapa kau menatapku seperti itu?" Protes Mayura yang melihat tatapan Loki yang aneh.

Namun belum sempat Loki membuka mulutnya untuk bersuara, Heimdall malah mendekati Mayura sambil tersenyum lebar.

"Selamat pagi, namaku Kazumi Higashiyama temannya Loki." Ujar Heimdall memperkenalkan diri pada Mayura dengan logat khas anak kecil berumur sembilan tahun.

Mayura tersenyum hangat pada Heimdall yang penampilan fisiknya memang seperti anak berumur sembilan tahun.

"Selamat pagi, namaku Mayura Daidoji. Salam kenal, Kazumi."

Loki melotot menatap Heimdall yang sikapnya berubah.

"Tunggu dulu, Apa-apaan ini!?" Seru Loki dengan nada tinggi yang membuat Mayura heran.

"Memang kenapa, Loki? Aku hanya berkenalan dengannya. Kakak tidak keberatan kan?" tanya Heimdall polos. Namun Loki sangat yakin jika ia bisa melihat seringai licik Heimdall sekilas.

"Aku tidak keberatan kok. Lagipula, kenapa kau marah begitu?" tanya Mayura heran.

"Dengar Mayura, apapun yang terjadi, jangan sampai kau berurusan dengannya!" Seru Loki yang membuat Mayura tambah bingung.

"Ayolah Loki, kita sudah lama tak bertemu. Kenapa sikapmu jadi dingin seperti itu?" tanya Heimdall kalem.

"Jangan bersikap sok baik terhadapku!" Bentak Loki.

"Loki!" Tegur Mayura. Gadis itu berkacak pinggang dihadapan anak pirang itu.

"Kenapa kau kasar sekali?" tanya Mayura. Loki hanya membuang muka tak menjawab pertanyaan Mayura.

Heimdall yang melihat itu menyeringai puas dalam hati.

Sudah saatnya memulai permainan nasibmu, Loki. Batin Heimdall.

"Kak Mayura, boleh aku mengatakan sesuatu?" tanya Heimdall polos.

"Ada apa?"

Heimdall memberi isyarat agar Mayura mendekatkan wajahnya. Loki menatap Heimdall waspada.

Apa yang direncanakan Heimdall?

Mayura membungkukkan badannya sedikit untuk mensejajarkan tingginya dengan Heimdall yang berwujud anak kecil. Dan detik berikutnya, Loki tertegun karena Heimdall tiba-tiba mencium Mayura!

Mayura sendiri terbelalak karena dicium tiba-tiba oleh anak kecil itu. Setelah melepaskan ciumannya, Heimdall hanya tersenyum lebar.

"Anggap saja itu hadiah perkenalan kita. Kalau begitu, aku pergi dulu." Heimdall berjalan pergi. Namun baru dua langkah ia berjalan, Heimdall menghentikan langkahnya dan menoleh menatap Loki dengan senyuman polos.

"Loki, jangan lupa dengan permainan kita ya!" Ujarnya riang sebelum akhirnya pergi. Meninggalkan Mayura yang bingung dan Loki yang emosi.

Setelah Heimdall pergi, Loki menatap Mayura marah namun tak mengatakan apapun. Anak itu menghela napas dalam-dalam sebelum akhirnya pergi. Mayura yang tak tahu kondisinya, merasa agak bersalah karena membentak Loki tadi. Dan entah kenapa ia malu saat Loki melihatnya dicium oleh anak kecil tadi. Mayurapun melanjutkan langkahnya dengan lesu.

***

BLAM!

Loki membanting pintu ruangannya. Membuat Yamino yang berada di dalam ruangan itu kaget dan menatap majikannya yang sepertinya sedang emosi itu.

"Tuan Loki, ada apa?" tanya Yamino. Namun tak digubris oleh Loki.

Anak itu duduk di kursi kerjanya dan mengaktifkan sihir telepatinya.

Narukami, datang ke tempatku sekarang!

Eh? Untuk apa? Aku masuk sekolah hari ini.

Sudahlah, datang saja!

Baiklah, baiklah! Setidaknya jangan membentakku! Aku akan bolos hari ini dan pergi ke rumahmu.

Tak lama kemudian, Narugami alias Thor sudah duduk manis di sofa yang berada di ruangan Loki. Sedangkan Loki duduk membelakanginya. Yamino sendiri langsung keluar ruangan setelah memberikan teh dan sepiring cemilan. Ia tak pernah betah satu ruangan dengan Thor karena Midgardsomr punya hubungan buruk dengan Thor semasa di Asgard.

"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan padaku?" tanya Narugami memulai pembicaraan.

"Narukami, sebenarnya apa tujuanmu datang ke sini?" tanya Loki. Ia membalik kursinya dan menatap Narugami serius.

"Aduh, berapa kali harus kubilang? Aku terpeleset saat..."

"Aku bertemu dengan Heimdall tadi, dan aku tak tahu tujuannya datang ke sini." Potong Loki membuat Narugami menatapnya tak percaya.

"Kau bertemu dengan Heimdall? Di mana dia sekarang? Aku harus menemuinya! Siapa tahu dia bisa membantuku kembali ke Asgard." Cerocos Narugami.

"Mana kutahu. Kau cari saja sendiri." Ujar Loki cuek. Narugami menatap Loki intens sebelum akhirnya menghela napas pelan.

"Loki, aku tahu kau punya hubungan yang tak baik dengan Heimdall. Kalian sudah lama bermusuhan, tapi saat ini aku benar-benar membutuhkan bantuan Heimdall." Ujar Narugami pelan.

Loki hanya diam. Memang ia tak pernah memiliki hubungan baik dengan Heimdall. Bahkan seluruh dewa di Asgard tahu perseteruan mereka.

"Aku ragu dia mau membantumu." ucap Loki datar.

"Kenapa?"

"Kelihatannya dia datang kesini karena ingin balas dendam..."

Hening.Narugami menatap Loki dengan tatapan penuh simpati.

"Lalu apa rencanamu?" Tanya Narugami pada Loki yang tengah berpikir itu.

"Rencana?" Loki menautkan alisnya.

"Jika Heimdall datang ke sini untuk balas dendam, seharusnya kau punya rencana untuk menanganinya kan?" Tanya Narugami lagi.

Loki menghela nafas dalam dan menyandarkan tubuhnya pada punggung kursi.

"Entahlah. Dia itu bodoh. Yah... meskipun ada dewa yang lebih bodoh darinya. Seperti orang di depanku." Jawab Loki santai.

Narugami cemberut mendengar ucapan Loki. Dia sepertinya sudah terbiasa dengan ejekan sang dewa api yang kini berwujud anak kecil itu.

"Kurasa Norn bersaudara bisa membantu jika kita bertanya apa tujuan Heimdall."

"Norn bersaudara?"

"Kau belum pernah bertemu mereka? Mereka adalah tiga dewa penguasa takdir manusia dan para dewa." Jelas Loki.

"Aku memang pernah mendengar rumornya. Tapi aku belum pernah bertemu mereka. Kau sendiri?"

"Aku pernah bertemu mereka beberapa kali. Tapi jujur saja, mereka nyaris tak ada bedanya dengan para gadis di alam dewa."

Narugami menatap Loki heran dan bingung.

"Maksudnya?"

"Kau ingat perlakuan Freyja terhadapku? Nah seperti itulah mereka."

"Jangan bilang kalau... mereka juga tergila-gila padamu?" Terka Narugami. Dia sebagai orang yang cukup dekat dengan Loki, tahu jika Loki adalah Dewa tertampan di Asgard. Tidak, mungkin bahkan di Yggdrasil. Jadi dia tak heran kalau cowok itu playboy dan harga dirinya selangit. Tapi mendengar sampai Norn bersaudara jatuh dalam pesona Loki, benar-benar membuat Narugami shock dan tak percaya.

"Hm... begitulah."

***

Sebuah istana pualam berdiri di atas sebuah pegunungan tertinggi di salah satu tingkat Yggdrassil Berbeda dari istana kebanyakan, istana itu memiliki ukuran 5 kali lipat dari istana kebanyakan. Karena itu bukanlah istana manusia. Melainkan istana para raksasa atau yang lebih terkenal sebagai Jotun.

Di depan singgasana raja, terlihat seorang gadis yang memegang bola kristal transparan. Gadis itu mengamati bola kristal itu seolah di dalamnya ada tontonan yang menarik.

"Akhirnya, kutemukan juga. Yah... walaupun wujud aslinya masih tertidur." Gumam gadis itu sambil memutar-mutar bola kristalnya. Berbeda dengan keadaan sekelilingnya yang serba raksasa, gadis berambut pendek berwarna kecokelatan itu postur tubuhnya normal dan terlihat seperti gadis berumur 20 tahun.

Gadis itu menoleh pada singgasana yang diduduki oleh Raja Jotun. Raja yang tubuhnya 3 kali lipat dari manusia normal itu menyeringai menatap gadis di depannya.

"Kau akan turun tangan, Urd?" Tanya sang raja.

"Tentu saja. Karena ini adalah takdirku." Jawab gadis yang dipanggil Urd itu.

Raja itu mengangguk tanda mengerti. Rambut raja yang berwarna pirang, memiliki poni yang sangat panjang hingga menutupi kedua matanya. Namun Urd tahu sorot mata dibalik poni pirang itu.

"Baiklah. Kurasa sudah saatnya saya pergi, Yang Mulia. Kedua adikku sudah menunggu." Pamit Urd.

"Pastikan kau tidak membangunkan 'dia'. Ini masih belum saatnya." Ujar sang raja menperingatkan.

"Yang Mulia, saya tahu apa yang saya lakukan. Ragnarok... sekeras apapun para dewa mencegahnya, mereka tak bisa melawan takdir. Perang besar itu, pasti akan terjadi." Ujar Urd mantap.

"Hmph! Mereka terlalu naif jika berpikir Ragnarok tak akan terjadi jika mereka menyingkirkan tokoh utamanya." Sahut sang Raja.

Urd tersenyum dan memainkan bola kristalnya.

"Kami adalah Norn bersaudara yang menguasai takdir manusia dan dewa. Tak ada satupun yang bisa lolos dari takdir yang kami berikan." Ujar Urd bangga.

"Bahkan Odin sekalipun?"

"Wah, jarang sekali saya mendengar anda menyebutkan namanya." Urd memutar-mutar bola kristalnya.

"Huh! Dia cuma dewa bodoh yang dibutakan oleh kekuasaan! Suatu hari, aku akan membalaskan dendam Absordga!" Geram raja.

"Raksasa Absordga... dia isteri anda kan? Bukannya kalian memiliki 3 anak? Di mana mereka?" Tanya Urd.

Raja raksasa itu hanya diam dan mengepalkan tangannya erat. Urd menghela nafas pelan dan memegang bola kristal di tangan kirinya.

"Sepertinya tiga putra dan putrimu dalam masa sulit ya? Tenang saja, aku akan membebaskan mereka. Mereka juga tokoh utama dalam Ragnarok nantinya." Urd tersenyum sekilas sebelum akhirnya menghilang dalam pusaran cahaya.

***

Heimdall berdiri di atas sebuah gedung pencakar langit sambil tersenyum licik. Hembusan angin menerpanya. Membuat rambutnya bergoyang hingga menyibakkan poni panjang yang menutupi mata kirinya. Tak ada apapun di sana. Hanya rongga kosong tanpa bola mata.

"Kau akan membayarnya, Loki... Karena kaulah yang mencuri mata kiriku..."

-

-

-

Finally!!! Setelah perjuangan melawan webe, Haruka akhirnya bisa update!!! Maaf sekali atas keterlambatannya. Setelah ini, Haruka akan usahain untuk update terjadwal walau mungkin updatenya sebulan sekali. *ditimpuk masa*

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro