Samhian Holiday
Samhian Holiday
Aniki!Iku x Imouto!Reader
Tsukiuta © Tsukino Talent Production
Story © Nikishima_Kumiko
Happy Reading~☆
✤✤✤
Terlihat pemuda bersurai coklat tengah menghela nafas panjang, begitu juga dengan gadis bersurai pirang kecoklatan disampingnya. Kannaduki Iku, pemuda bersurai coklat yang lahir bertepatan dengan bulan yang sama dengan hari perayaan Hallowen. Begitu juga Ichisaki Reina yang notabene lahir pada bulan ke-10 itu.
Mereka berdua bingung sekaligus merasa pasrah, pasalnya, kali ini kau tidak mau 'lagi' untuk mengikuti perayaan setahun sekali itu. Beberapa member Procellarum dan juga Six Gravity pun sudah pasrah untuk mengajakmu pergi ke perayaan itu―kecuali Maou-sama tentunya.
Kau tetap bersikeras untuk tinggal di rumah dan tidak pergi kemanapun selama perayaan itu berlangsung. Oh ayolah, minggu depan adalah hari H-nya. Jika tidak bisa mengikutinya, akan rugi sekali bukan? Pikir Iku dan Reina.
"Aku tidak akan pergi! Dan jangan coba-coba memakai pakaian atau hal apapun itu yang berhubungan dengan halloween!"
Brak!
Kau membanting pintu dan menguncinya dari dalam. Reina hanya memasang wajah cemberut sedangkan Iku sekali lagi hanya bisa menghela nafas pasrah. Merasa tidak bisa berbuat apa-apa, Reina pun pergi dari Tsukino Dorm.
Iku bertanya-tanya, kenapa kau bisa sangat membenci yang namanya Perayaan Halloween. Padahal perayaan itu merupakan hal yang bisa dibanggakan sekaligus favorit di bulan lahir miliknya.
Seseorang menepuk bahunya, membuyarkan lamunannya, membuatnya menoleh kepada sang pelaku. Minaduki Rui, partnernya yang lahir di bulan Juni menatapnya dengan tatapan sayu seperti biasanya.
"Ikkun, mungkin [Name] takut dengan Halloween," ujarnya dengan nada pelan seperti biasanya. Iku mengerutkan alisnya.
Memang, ada beberapa orang yang takut pada Hallowen karena menurut mereka, perayaan itu menakutkan. Hei, tapi bagian mananya yang menakutkan? Ia akui memang terkadang menakutkan―bagi beberapa anak kecil. Namun, kau sudah besar. Kau bukanlah anak kecil lagi. Jadi, bagian mananya yang menakutkan?
"Mungkin ada beberapa hal yang membuatnya tidak ingin berhubungan dengan yang namanya Hallowen."
Bagai tau hal yang tengah dipikirkan oleh Iku. Maou-sama... Maksudnya, Shimotsuki Shun, Leader unit Procellarum itu menyahut dengan wajah santainya sambil meminum teh dengan tenang seperti biasanya.
"Tapi, Shun-san. Sebelumnya dia tidak takut dengan yang namanya Halloween. Malah, dia yang paling menikmati perayaan itu," balas Iku dengan senyum pasrah tatkala mengingatmu yang sangat ceria menunggu perayaan itu.
Shun tersenyum misterius―yang menurut member lain itu senyum menyebalkan, lalu kembali menyesap tehnya. "Nah, fufufufu~ kali ini kau harus mencari tau kenapa adik kecilmu itu takut dengan Halloween."
Iku hanya mengangguk pelan, mengiyakan saran dari leadernya itu. Pada akhirnya, ia tidak berhasil mengajakmu dan memutuskan untuk membiarkanmu sendiri hari ini.
✤✤✤
H-1 menjelang Perayaan Halloween. Kali ini, Reina tidak bisa datang untuk membantu Iku karena memiliki urusan lain. Iku sekali lagi harus memutar otaknya, mencari cara agar kau ingin ikut dalam perayaan sekali dalam setahun itu. Tentu saja, dengan bantuan member Procellarum lainnya.
Masih mendiskusikan dengan yang lain, kau keluar dari kamar. Membuat orang-orang itu terdiam kecuali Shun yang setia dengan senyumnya itu.
"Err, ada apa dengan kalian?" tanyamu curiga dengan reaksi mereka yang tidak biasanya.
Yang pertama kali panik adalah Yoru. Pemuda berkelahiran bulan sembilan itu langsung tersenyum kikuk padamu, berusaha menyembunyikan kepanikannya. Membuatmu semakin curiga dengan mereka. Terlebih lagi ketika melihat senyum Shun yang mengembang. Shun tersenyum seperti biasa saja sudah mencurigakan, apalagi jika senyumnya mengembang seperti ini.
Iku hanya tertawa garing begitu pula dengan Yoru. Rui hanya diam seperti biasanya. Kai hanya mendesah nafas pelan. You menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Butuh waktu beberapa saat, hingga kau tersadar.
Irismu menyipit, menatap tajam para member serta leader Procellarum itu. Kau bergumam, "Jangan bilang soal Halloween kema―"
"Bukan, [Name]. Lagipula kenapa kami harus membahas hal itu?" You, yang pertama kali menyela perkataanmu. Mendengar You yang berbicara seperti itu, membuatmu semakin tidak yakin. Pasalnya, ia sering sekali menjahilimu.
"Ehm..."
Rui berdehem pelan, merasa tidak enak dengan situasi yang menurutnya tak nyaman ini. Ingin rasanya Rui berkata jujur, namun ia hanya bisa diam.
Hening. Tidak ada yang membuka pembicaraan sama sekali. Iku bingung, ingin mengangkat topik apa. Sampai terdengar helaan nafas darimu, "Hm, ya sudah... Aku ada janji dengan Koi buat menonton mechani―ah apalah namanya itu. Ok, bye!"
Kau pun pergi meninggalkan ruangan itu, membuat mereka menghela nafas lega.
"Bagaimana kalau kita pancing dia dengan permen?" usul Kai yang kembali melanjutkan diskusi mereka yang sempat tertunda. Rui mengangguk pelan.
"Boleh juga," gumam Rui.
"Dan kalau dia tidak mau juga... kita seret saja dia!" usul You dengan senyum santai. Tak mengindahkan Yoru dan Iku yang melototinya.
"Oh! Atau begini saja...," sahut Yoru.
"Kita pancing dia dengan permen sampai dia mau, lalu kita tutup matanya dengan kain hitam. Agar dia tidak merasa curiga. Terus kita bawa [Name] ke perayaannya," sambung Yoru.
"Ehm.... tunggu, bukannya kalau ditutup pake kain hitam, dia jadi curiga?" tanya Rui yang kebingungan.
"Oh, bilang saja ini surprise!" balas Kai.
"Mana ada surprise yang dibilang," sahut Iku sambil tersenyum paksa. Dan kali ini, semuanya pun diam. Shun sedaritadi masih saja memasang senyumnya dan memperhatikan para membernya yang sedang berdiskusi.
"Oi Shun. Beri pendapat juga dong," keluh Kai.
"Bilang saja kalau ukuran permennya itu rahasia, mungkin saja ia tidak akan curiga."
"Hm, apa itu akan berhasil?" tanya Iku yang khawatir jika rencana ini tidak berhasil.
"Tenang saja, percayalah pada Maou-sama ini."
✤✤✤
Tibalah hari perayaan Halloween. Kau masih setia berkurung di kamar. Tidak ingin melihat apapun yang berhubungan dengan perayaan yang menurutmu menakutkan itu. Sementara itu, Iku dan yang lain juga tengah menyiapkan rencana.
Reina beserta member Seleas yang lain juga datang untuk membantu.
"[Name], keluarlah dari kamar!" panggil Reina.
"Kami tengah menyiapkan permen dan juga manisan yang lain lho~" sahut Akane, gadis yang lahir dengan bulan yang sama dengan Yoru yang juga merupakan salah satu member Seleas itu ikut membujukmu.
"Benarkah?" dan benar saja, kau langsung keluar dari kamar dan menatap mereka dengan tatapan yang berbinar―awalnya. Karena beberapa detik kemudian, wajahmu langsung memucat, dan keringat dingin pun keluar dari badanmu.
Kau berjalan mundur ketika otakmu berhasil memproses. Mereka―Procellarum dan Seleas tengah memakai kostum Halloween.
"T-tolong jangan pake kostum Halloween..."
Kau menatap mereka dengan tatapan memohon. Mereka menatap bingung padamu yang tiba-tiba bereaksi seperti itu. Iku berjalan ke arahmu, ia tengah memakai kostum vampir. Langkah demi langkah kau pun mundur, dan tak lama kemudian kau pun pingsan. Sontak saja mereka langsung panik dan membopong dirimu ke atas kasurmu.
✤✤✤
Kau terbangun, menatap mereka―member Procellarum. Sepertinya member Seleas telah pulang. Irismu melirik pada jam weker di mejamu. Dan jarumnya menunjuk ke pukul 11.48 yang berarti hampir tengah malam. Pantas saja, Seleas sudah pulang ke kediaman(?) mereka.
"[Name], kau baik-baik saja?" tanya Iku yang menatapmu khawatir. Kini, ia tidak memakai kostumnya.
Kau mengangguk pelan, mengiyakan pertanyaannya. Lalu memegang kepalamu yang terasa sedikit pusing.
"Kenapa kau bisa pingsan sih? Ini hari Halloween tau," sahut You sambil mendengus kasar.
"Uh! Aku cuman takut saja!"
"Lagipula kenapa [Name] takut? Halloween tidak menyeramkan kok," seru Rui.
Kau melempar bantal ke arah You, yang tentunya berhasil ia hindari. Lalu memalingkan wajah kesal. Siapa yang tidak kesal saat kau sudah melarang mereka untuk mengajakmu pada hari Hallowen, tetapi masih saja bersikeras dan memaksamu lalu mengeluh padamu?
"Kan sudah kubilang, jangan memaksaku!"
Hening pun melanda, membiarkan kalian diam satu sama lain. Sampai Shun membuka mulutnya, "Ojou-chan, sepertinya kau harus jujur tentang alasan kenapa kau takut pada hari Halloween. Kalau terus seperti ini, kasian yang lain bukan~?"
Kau mengernyit menatap Shun yang masih setia dengan senyum menyebalkannya itu. Merasa benar dengan usulan leader Procella itu, kau menghela nafas pasrah.
"I-itu karena Halloween menyeramkan! Bayangkan saja orang-orang berpakaian yang mengerikan, suasanya pun juga terasa seperti horror... APALAGI SAAT KAU DITINGGAL SENDIRIAN!" teriakmu.
Iku mengerjapkan matanya pelan, "Eh? Sendirian? Kapan [Name]?" tanyanya bingung.
"Apa Ikkun lupa waktu aku t-t-tersesat saat p-perayaan Halloween?!"
Iku kembali mengerjapkan matanya lalu ber-oh ria. Dia memukul kedua tangannya, lalu memegang dagunya dengan tangan kanannya.
"Oh, yang hari itu?"
"Iya!"
"Jadi, intinya.... [Name] itu Samhainophobia kah?" tanya Yoru yang memegang handphone. Sepertinya ia baru saja searching di browser.
"Mungkin Yoru-san," balasmu lalu mendelik pada Iku. Merasa kesal dengan reaksinya yang biasa saja.
"Tenang [Name], kita pasti akan membantumu sembuh kok!" ujar Rui bersemangat, mengepalkan kedua tangannya. Kau mengangguk pelan melihat reaksi tak biasa dari pemuda yang berkelahiran bulan juni itu.
"Yah, tentu saja," ujar Kai dan Shun bersamaan. Yoru dan You hanya mengangguk mengiyakan sambil mengulas senyum.
"Ah! Tentu saja! Kita akan menyembuhkannya kok! Imouto-ku yang manis!" goda Iku lalu mengacak suraimu. Kau mengembungkan pipimu, kemudian menundukkan kepalamu, berusaha menyembunyikan rona merah yang sedang menghiasi pipimu itu. Tak ingin membuat kakak laki-lakimu itu tau.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro