Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 2 - Thank You

Siluet hitam melompat dari permukaan air yang cukup tenang malam ini. Wandolf buru-buru menelengkan kepala akibat percikan air yang berbaur dengan debur ombak yang pecah kala menabrak karang. Tidak ada apa-apa selain sisa air yang masih beriak.

Wandolf mendongak. "Ah ... benar juga. Bulan purnama, ya ...?" Seulas senyum terulas dari balik helaian-helaian putih sehalus benang yang berkilau memantulkan cahaya bulan di atas sana.

Dua pasang mata masih memerhatikan Wandolf yang masih terduduk lesu di atas batu karang, seolah tidak awas dengan ancaman permukaan air yang terus meninggi. "Lanna, jangan bilang dia mati rasa!" desis Abel, mulai frustrasi dengan majikan mereka yang sering lupa segala-galanya bila nelangsa telah mengambil alih.

Wajah Lanna mengencang. Matanya terus terpaku pada permukaan air laut yang sudah menenggelamkan betis Wandolf dan sedikit lagi akan mencapai lutut sang majikan. Tuan Muda, apa lagi yang membebani pikiran Anda ...?

Abel menghentak ujung rambut Lanna. "Kesedihanmu tidak berguna, Lanna! Kau tidak akan pernah bisa menikah dengannya, anganmu terlalu jauh wahai budak cinta!"

Lanna menyikut Abel. "Jangan sok tahu! Aku tahu posisiku, Abel!"

"Siapa di situ?" Suara Wandolf nyaris menggeser posisi jantung Lanna dan Abel dalam rongga dada mereka.

Abel buru-buru membekap mulut Lanna dan menekan kepalanya supaya ikut bersembunyi. "Ini gara-gara kau, Lanna!"

Lanna tidak bisa leluasa bersuara apalagi bergerak akibat ulah Abel. Namun, kecipak air yang dilewati seseorang lebih meminta perhatian, terlebih suara tersebut justru menjauh, bukan mendekati tempat mereka bersembunyi. Seraya mengenyahkan bekapan Abel, ia ikut mengintip. Seketika mulut keduanya sulit terkatup.

"Woah ...."

Keributan kecil Lanna dan Abel bukanlah sesuatu yang mengalihkan perhatian Wandolf. Namun, di sana, sekitar sepuluh langkah yang menenggelamkannya sebatas dada.

Lanna bergumam pelan, "Bioluminensi?"

Seumur-umur Lanna belajar kata tersebut, baru kali ini ia menyaksikan langsung fenomena langka tersebut. Ia bahkan sempat berpikir bila kata yang ia dapatkan dari kelas, sefiktif ras mereka sendiri. Benar, sebagai seorang Vyraswulf mereka memang diajarkan untuk tidak pernah muncul dan berinteraksi dengan para Aetherian—manusia—dalam wujud asli mana pun, entah hominon, serigala sepenuhnya, atau ... wujud monster mereka.

Lanna tidak ingin menjadi monster seperti sang ayah. Ia tidak ingin terbakar hingga habis dan berakhir menjadi serpihan abu yang hilang diterbangkan angin. Lanna tidak ingin tuan muda kesayangannya berakhir mengenaskan seperti itu.

Ia tahu rasanya dijatuhkan dari posisi kebangsawanan, terbuang, dan berakhir seperti budak. Meski Klan Ultrez tidak sesadis Klan lain, tetap saja borok mereka tidak bisa terhapus karena perlakuan mereka terhadap Wandolf. Kesalahan tuan muda mereka hanya satu—terlahir sebagai pasangan kembar dalam keluarga yang berpotensi menjadi penerus tahta.

Tuan Muda Wandolf berhak mendapatkan tahta itu, tidak peduli seburuk apa nasib yang ia terima. Seorang Ilfiria harus mendapatkan haknya, meski mereka terlahir kembar. Nasib yang menimpa sang ayah tidak boleh lagi terjadi pada siapa pun. Titik. Inilah ikrar Lannafel Ilfiria Ulfara.

***

"Lanna, Lanna, Lanna! Kita harus menyelamatkannya! Sekarang!" Abel segera keluar dari persembunyiannya dan berlari sekencang yang ia bisa.

Bila terlambat, tidak mustahil kepala tuan mudanya akan berada di bawah permukaan air. Dagu Wandolf sudah dibelai riak-riak lemah air. Namun, remaja dua belas tahun ini seolah terhipnotis dan terus melangkahi karang-karang tajam di bawah kakinya.

"Tidak ada nyanyian mereka." Telinga lancip berbulu putih bersih di puncak kepala Lanna terus bergerak-gerak mencari sumber suara. 

Lengking nyanyian para Merphanon memang dikenal bisa menghipnotis siapa pun yang mendengarnya, apalagi bila si pendengar sedang mengosongkan pikiran. Vyraswulf sangat berhati-hati dengan perairan, terutama laut, musuh mereka. Namun, Wandolf bukan hanya tidak menunjukkan kehati-hatian itu, dirinya bahkan seperti mengikatkan diri dengan laut.

"Tapi, kenapa Abel ...?" Banyaknya kejadian yang harus dicerna sekaligus, sedikit menghambat proses berpikir Lanna.

Reaksi Abelard Ultrezio Campo sungguh di luar perkiraan. Memang aneh mengingat Abel dan tuan muda mereka berasal dari keturunan Ultrez, tapi ia sama sekali tidak ingin memperlakukan Wandolf sebagai saudara sedarah. Akan tetapi, lihatlah yang terjadi sekarang. Abel begitu panik dan sekarang berusaha menarik Wandolf ke tepi pantai, ke tempat yang lebih aman dan berusaha melakukan pertolongan pertama dengan memompa dadanya.

"Lanna ... Lanna! Cepat kemari, dia tidak bernapas!" Kepanikan Abel mengundang senyum simpul di wajah Lanna sebelum ia mendekat.

"Bernapaslah, Tuan Muda Wandolf. Jangan membuat kepala Abel terpisah besok pagi."

"Tidak lucu, Lanna! Bila dia jadi mayat, kita berdua juga akan menyusul!"

"Tidak buruk juga bila kita bisa jadi Malefowl bersama."

Abel mengepalkan tangan, kesal dengan candaan Wandolf yang sudah membuka mata dan terkekeh. "Seharusnya kubiarkan kau mati tenggelam di sana!"

Bahu Abel dan Lanna dirangkul oleh Wandolf. "Abel, Lanna ... terima kasih. Terima kasih telah—"

Wandolf tidak kuasa melanjutkan kalimat yang terputus. Lehernya tercekat akibat emosi yang meluap. Lanna tidak perlu mendengar sisanya, karena sedikit banyak ia bisa menerka apa yang hendak disampaikan. Berbeda dengan Abel yang memilih menggerutu dan berusaha membebaskan diri dari rangkulan majikan mereka.

Pada akhirnya, Abel menyerah dan membiarkan rangkulan yang semakin mengencang itu. "Bisakah kau tidak menjadi anak cengeng begini, Wandolf ...." desisnya singkat lalu balas merangkul.

***

Catatan

Malefowl: dalam kepercayaan dalam dunia Virmaid, semua makhluk astral dijemput oleh sosok burung merak. Malefowl ini adalah bentuk makhluk astral yang cemburu pada kehidupan alias menjadi jiwa pendendam.




Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro