The Saving Night
nothing to say but enjoy :D
------------------------------------------
Malam itu, malam yang penuh dengan hati yang berdebar-debar akan rasa takut dan perasaan lainnya, para prefek mengarahkan anak-anak asrama mereka untuk kembali ke dormitori masing-masing, agar para siswa terutama siswa tahun pertama baik-baik saja.
Tapi tidak dengan Harry Potter dan Ronald Weasley, mereka menyelinap keuar dari barisan dan berlari menuju toilet wanita, setelah mengingat salah satu sahabat satu asrama mereka terakhir terdengar disana.
Disisi lain Jesseline yang sudah kehabisan setengah dari tenaganya berlari keseluruh sekolah untuk mencari dimana Troll yang disebut Professor Quirrell, memang seperti ayah baptisnya, ia sangat mencurigai kedatangan professor pemalu itu.
"Jesseline!"
Gemma yang sudah selesai mengevakuasi para murid asrama Slytherin menghampiri Jesseline yang masih mengatur nafas.
"Aku sudah mengecek seluruh penjara bawah tanah, tapi aku tak menemukan Troll itu!"
Jesseline nampak berpikir, Jika memang ia mencurigai Professor Quirrell, pasti dia berbohong tentang Troll yang berada di penjara bawah tanah.
"Tidak mungkin Troll itu akan berdiam diri saja, pasti dia sudah kabur ke-sisi lain di kastil ini. . "
Jesseline mulai menggerakkan kakinya sedikit demi sedikit karena takut dirinya akan terjatuh akibat otot tegangnya, matanya melotot ketika melihat bayangan besar diujung dinding lorong.
Tapi mata Emeraldnya menangkap dua sosok anak laki-laki berlari menuju toilet wanita di lorong selanjutnya. Melihat itu Jesseline dan Gemma lantas kompak menarik lengan kedua anak itu lalu bersembunyi di bagian dinding yang lain.
Gemma yang menarik Ron sedikit kesusahan karena Ron sendiri banyak bergerak, sementara Harry hanya sedikit kaget dan jantungnya berdebar cepat dengan perasaan takut, namun semuanya hilang setelah melihat wajah cantik yang ia kenal-lah yang menarik lengannya.
Jesseline mengintip kearah dinding diujung lorong lagi, dan kali ini yang ia lihat se-sosok Troll berukuran sekitar 12 kaki.
"Ada teman kami didalam toilet itu!"
Kata Ron dengan berbisik tapi cukup ditangkap oleh telinga Jesseline. Tangan Jesseline seolah berbicara, mengisyaratkan mereka diam disana bersama dengan Gemma sementara ia mulai mendekati pintu masuk toilet wanita.
Malangnya, saat ia baru masuk beberapa langkah Jesseline terkena pukulan telak diperutnya membuat ia terlempar ke dinding disamping deretan toilet.
Mendengar suara pukulan dari arah toilet wanita tersebut, Harry bergegas masuk kedalam dengan keadaan menggandeng tangan Ron yang otomatis membuat Ron terlepas dari genggaman Gemma.
Sementara didalam, setelah Hermione melihat senior beda asramanya itu terhempas ke dinding, dengan cepat ia menghampiri gadis bermata emerald itu. Pandangan dari Jesseline mulai kabur, namun ia masih mencoba melihat gadis tahun pertama didepannya.
"Apakah kau baik-baik sa-"
"MOVE!!"
Begitu melihat Troll yang bersiap memukul gadis kecil didepannya, Jesseline merundukkan kepalanya bersama dengan Hermione dan menyuruhnya kabur, sementara toilet-toilet lain yang menjadi korban pukulan dari benda yang dibawa raksasa dari gunung itu.
Saat itu pula Harry dan Ron disusul Gemma dibelakang, kedua pria kecil itu mencoba mengalihkan perhatian Troll tersebut, Gemma yang melihat keadaan Jesseline hendak mendekatinya namun disambar oleh teriakan Jesseline.
"PERGI DAN PANGGILKAN PARA GURU, SEBELUM TROLL BAU INI MAKIN BERTINGKAH!!"
Gemma yang mendengar itu langsung berlari terbirit-birit keluar dari ruangan itu. Disisi lain karena teriakan itu membuat perhatian Troll itu menuju Jesseline namun dialihkan lagi oleh Harry dan Ron dengan melemparkan potongan pintu toilet yang berhamburan.
Saat Harry mulai mengeluarkan tongkatnya, ia tak sengaja ter-tarik keatas oleh pemukul si raksasa dan membuatnya duduk diatas leher Troll tersebut, Jesseline yang melihat itu langsung berteriak terkejut.
"HARRY NO!!"
Mata hijaunya mengarah kepada Harry yang masih berada diatas si raksasa, memancarkan ke-khawatiran besar sampai tidak sadar disamping kanannya ada Hermione yang mengendap-endap mendekatinya dan membantunya berdiri.
Ron mulai kewalahan meihat temannya hendak di pukul oleh pemukul raksasa itu, ia mengeluarkan tongkat sihirnya dengan sedikit ragu, namun ia mendengar sesuatu dibelakangnya.
"Perlahan, kau harus perlahan"
Jesseline memberi senyuman penenang ketika Ron hendak mengeluarkan mantra yang baru saja ia pelajari pagi tadi, untunglah Ron jadi tak setegang tadi, walaupun Jesseline takut setengah mati tapi tak ada gunanya juga jika ia histeris.
"Wingardium Leviosa!"
Setelah Jesseline berdiri dengan tegak dan memeriksa apakah seluruh tubuhnya baik-baik saja ia mengarahkan tongkat sihirnya kearah Troll tersebut dan menyuarakan mantra sihirnya sembari mengayunkan tongkat.
"Petrificus totalus!"
Seketika raksasa itu diam membeku ditempat membuat Harry yang diatasnya ikut terjatuh saat badan Troll itu kehilangan keseimbangannya, dengan sigap Jesseline lagi-lagi mengeluarkan mantra beserta ayunan tongkatnya.
"HAAH!!"
"Arresto Momentum!!"
Dengan itu Harry yang tadinya akan menghantam lantai toilet langsung diturunkan perlahan oleh mantra yang Jesseline ucapkan, setelah Harry menyentuh tanah dengan baik-baik saja, seketika kaki gadis itu sudah tak kuat menahan beban tubuhnya dan akhirnya ambruk.
Golden trio terkejut melihat keadaan Jesseline yang tiba-tiba jatuh, Hermione yang disampingnya langsung menolong tapi karena lututnya sangat kram, ia menolak bantuan Hermione.
"Tidak usah, aku tak apa-apa, tenang saja".
Saat pandangan matanya tertuju kearah Harry yang sudah baik-baik saja, ia lantas menarik lengan Harry dan membawanya kedalam sebuah pelukan hangat.
Dan saat itulah para guru diantaranya Mcgonagall,Snape dan juga Quirrell berdatangan dengan beberapa HogGuards, terkejut melihat keadaan yang sudah terjadi.
Disana masih ada Harry, Ron Hermione dan Jesseline yang tengah memeluk adiknya dengan keadaan setengah terisak.
"Kau. . menakutiku sampai mati"
Harry yang masih ada dalam pelukan Jesseline, pelan-pelan membalas pelukannya, aroma rerumputan masih ada ditubuh Jesseline semerbak memasuki hidung Harry, membuatnya sedikit lebih tenang.
Setelah pelukan itu usai, Jesseline mengelus lembut pipi dan rambut Harry dan mengusap matanya sendiri untuk menghilangkan air mata yang masih menetes, namun Harry malah terdiam melihat tangan Jesseline yang memerah dan banyak perban di jari-jemarinya.
Jesseline menoleh kearah para guru dan HogGuards juga mulai menyapa mereka seakan tak ada yang terjadi.
"Malam yang indah para guru, apa ada yang bisa ku bantu?"
Para guru hanya menatap Jesseline dengan pasrah, sedangkan para HogGuards kecuali Neo menganga lebar sedangkan pria Scamander itu sendiri menepuk jidatnya.
"Jelaskan diri kalian, kalian semua!"
Jesseline yang mendengar itu hanya menghela nafas dan mulai menceritakan cerita lengkapnya, mulai dari ia dan Gemma yang mencari troll itu, saat mereka berpapasan dengan Harry juga Ron, dan juga saat mereka mencoba menghentikan troll tersebut.
"W-well-".
Sesaat ketika Jesseline hendak mengakui ke-gegabahannya, Hermione langsung angkat suara.
"It's my fault Professor Mcgonagall".
"Miss Granger. . ?".
"Jika aku tak mencari troll nya dan berpikir bisa mengatasinya, mungkin hal seperti ini takkan terjadi, kalau saja Jesseline, Harry dan Ron tak menolongku, aku mungkin sudah mati"
Hermione menjelaskan walau ia sedikit berbohong, akhirnya Professor Mcgonagall hanya menghela nafas lalu melanjutkan.
"Memang seharusnya begitu, itu adalah kelakuan yang sangat bodoh, aku berharap lebih untuk sikap rasionalmu dan aku sangat kecewa padamu".
Professor nampak terdiam sejenak, Jesseline yang dari tadi mendengarkan mengalihkan pandangannya kearah Harry memandang dan menangkap Professor Snape alias ayah baptisnya memiliki kaki kanan yang berdarah-darah, membuat ia menatap tajam kearah Severus.
"5 poin akan diambil dari Gryffindor untuk benar-benar kurangnya pengambilan keputusan yang serius, dan untuk kalian dua pria kecil, aku berharap kalian tau betapa beruntungnya kalian, tidak banyak siswa tahun pertama yang masih hidup setelah melawan troll dan masih mampu untuk menceritakannya".
Jesseline diam-diam menatap Harry dengan bangga, ia tak menyangka Harry masih bisa selamat di situasi macam itu, walau ia juga sempat menangkap wajah kecewa Hermione, tapi tetap saja, yang penting tak ada korban jiwa.
"5 poin, akan diberikan pada kalian masing-masing, karena keberuntungan belaka, dan Mrs. Potter?, apa kau yakin kau tidak apa-apa?"
"Oh?, ya! santai saja, i'll be okay in no time, umm Neo?, Tray?, aku akan sangat beruntung jika kalian bisa membantuku berdiri, my knee is killing me".
Maka Neo dan Tray mulai mengangkat badan Jesseline perlahan, kemudian menuntunnya ke Hospital Wings untuk ke-sekian kalinya, namun saat mereka hendak keluar Jesseline berkata.
"Tolong antar aku ke asrama saja, dan bawakan kotak medis"
"Baiklah"
Dengan itu, berakhirlah segala kepanikan yang ada disekolah itu, tapi yang tidak diketahui Harry adalah, semua hal itu baru saja permulaan.
AHAHA aku dah selesain chapter satu ini, gimana?, maaf yah makin jarang ngepost, InsyaAllah puasa besok aku bakalan sering ngepost karena aku bisa ngetik pas abis sahur.
Ciee yang udah nonton iklan marjan, gimana?, kangen masakan sahur ga?hehehe.
Bagi nonis yang baca, semoga kalian juga kebagian keuntungan bulan suci kami ini.
Keknya udah dulu ya?, semoga aku ngga ngetik lama lagi, sankyu bebeb-bebeb ku.
~Chapter ini di sponsori oleh Levi Ackerman yang dikutuk oleh Hange karena hampir mau nebas titan peliharaan Hange~
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro