Miranda's been found
"Kebenaran sangat sulit diutarakan hanya dengan perkataan"
-Lucine Antonella Potter-
Flashback Jesseline side
"Dimana kau menyembunyikan Miranda?!, Katakan!!"
Jesseline masih berdiri disana, mengangkat tongkatnya yang langsung mengarah ke kerongkongan gadis didepannya, yang sama sekali bukan sahabat karibnya. Wajah gadis itu amat ketakutan, namun ditengah-tengah keadaan mencekam itu, suara langkah kaki yang menjauh dari mereka terdengar diujung lorong, seseorang menguping mereka, dan gadis peniru didepannya tahu itu sejak awal percakapan mereka.
"Aku sudah selesai dengan bagian ku"
Jawabnya tersenyum kecil menghadap Jesseline, sementara sang gadis ginger yang menoleh kebelakang untuk melihat siapa itu, menggunakan peluang tersebut, gadis berwujud Miranda itu menghilang dari pandangannya.
"Sialan!"
Suara Jesseline menggema begitu saja, ditengah-tengah frustasi-nya, Neo datang dari arah seberang lorong dengan sedikit melamun.
"Capt, Miranda sudah ditemukan,kami mengungsikannya di panti asuhan White Tulips, setidaknya dia aman disana"
Jesseline teringat akan panti asuhan tersebut. Panti asuhan White Tulips berdiri kurang lebih selama 19 tahun dan sekarang berada ditangan Equories bersaudara,salah satu dari 8 keluarga penyihir terkuno di dunia.
"Dimana kalian menemukannya?"
"Ujung hutan terlarang, atau setidaknya itulah yang dikatakan Hyun-Ki"
Jesseline segera menyimpan tongkatnya dan memperhatikan langit-langit lorong atau lebih tepatnya ia tengah berpikir untuk melakukan langkah selanjutnya.
Gadis itu berpikir keras, mau tak mau ia harus melakukan sesuatu saat ini juga, Ia tak ingin lagi orang-orang terdekatnya terancam, cukuplah Miranda seorang saja yang menjadi korban untuk saat ini, dan lagi, tanda-tanda bahwa Ia-yang-namanya-tidak-disebut akan kembali mengincar dirinya dan adik satu-satunya tidak membantu sama sekali.
"Beritahu penemuan Miranda kepada kepala sekolah, tapi jangan sampai ada orang yang tahu selain beliau, dan juga terus awasi peniru itu, aku tau pasti ada waktu dimana ia akan berubah kewujudnya semula, setelah kau tahu wajahnya, cari tahu identitas aslinya"
Tanpa diketahui Jesseline, segera setelah mendengar perintah darinya, Neo sedikit membungkuk dibelakangnya.
"Yes Captain"
Setelah mengucapkan itu, Neo langsung menghilang dari pandangan Jesseline begitu dirinya menghadap balik.
Fyi, Neo adalah salah satu anggota yang disegani karena kecerdasannya dalam kelompok HogGuards, namun ia sering berlaku formal kepada Jesseline seorang, Ia dan Jesseline benar-benar terlihat seperti memiliki hubungan antara ketua dan bawahan.
Jesseline sudah mencoba membuat Neo menghentikan kebiasaan ini, namun hasilnya nihil, pada akhirnya Jesseline pun menerima perilaku Neo walau pada awalnya menolak.
'Oh benar, Harry akan bertanding hari ini, aku harus segera menyelesaikan semua tugasku'
Tatkala mengingat hal itu, Jesseline lari secepat mungkin menuju perpustakaan untuk mengambil beberapa buku refrensi guna untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.
Timeskip before the game
No-one's POV
"Scared Harry?"
Tanya Oliver saat waktu bertanding tinggal dihitung jari saja.
"A little"
"Tak apa-apa. Aku juga merasakan hal yang sama sebelum permainanku yang pertama"
Harry yang merasa sedikit janggal langsung menoleh kearah Oliver dan bertanya lagi.
"Apa yang terjadi?"
"Aku, er. . Aku tidak ingat betul. Bola Bludger menabrak kepalaku saat dua menit pertama, bangun di rumah sakit 2 minggu kemudian"
Begitu mendengar hal tersebut, Harry malah menelan salivanya saking gugup . Sebagai 'Half-Blood' yang dibesarkan di kediaman muggle, tentu ia sama sekali tak punya pengalaman dan nyali besar untuk memainkan permainan yang lumayan berbahaya ini, apakah dia cukup beruntung untuk keluar hidup-hidup dari arena ini?.
Dan sesaat setelah pikiran itu muncul, pintu menuju lapangan pertandingan terbuka. .
BACK to Jesseline side ._.
Lagi-lagi, gadis bermarga Potter itu berlari dengan tergesa-gesa menuju lapangan pertandingan, karena melamun dengan insiden peniru tadi, Jesseline terlambat beberapa menit, untunglah ia masih mendapatkan tempat di stan bagian asrama Slytherin. Dan juga ia bertemu dengan Roxter.
"Hey Rox!"
Pemilik nama pun menoleh kearahnya, melambaikan tangan mengisyaratkannya untuk mendekat.
"Ku kira kau tak datang, semua tugasmu sudah selesai?"
Jesseline mengangguk lalu memusatkan pandangannya kearah lapangan, menunggu detik-detik pertandingan dimulai.
Begitu Jesseline melipat tangan di kayu penghalang, masing-masing asrama mengeluarkan pemain mereka dari sisi yang berlawanan.
Dan disitulah tatapannya dengan Harry terkunci beberapa detik sebelum sang adik memfokuskan dirinya untuk bertanding.
"Heh. . rasanya baru kemarin Oliver membual padaku tentang menjadi kapten Quidditch, dan lihat dia sekarang, kebanggaan Gryffindor"
Ucap Jesseline mengalihkan pandangannya dari Harry menuju Oliver, si kapten yang merasa dirinya dilirik melihat kearah Jesseline lalu melambai kecil, dan si gadis ginger pun melambai balik.
"Selamat datang di pertandingan Quidditch pertama di musim ini, pertandingan hari ini adalah, Gryffindor vs Slytherin!!"
Begitu sambutan diucapkan oleh Jordan Lee selaku komentator pada permainan Quidditch, kedua belah kubu bersorak-sorai untuk asrama mereka masing-masing, sementara para pemain pergi menuju posisi mereka. Namun disana ada Harry yang sedikit kewalahan dengan sapu terbangnya.
"Para pemain mengambil posisi masing-masing begitu Madam Hooch menuju lapangan untuk memulai pertandingan!"
Sesaat Madam Hooch turun ke lapangan, sebelum ia membuka peti berisi bola-bola permainan, ia berpesan.
"Sekarang aku ingin pertandingan yang bagus dan bersih. . . Dari kalian semua".
Pesan Madam Hooch sambil melirik kearah semua pemain yang tengah melingkarinya saat ini.
"Sekarang para bludgers sudah naik, diikuti dengan Golden Snitch. Ingat, Golden Snitch berharga senilai 150 poin, Seeker pertama yang mendapatkannya mengakhiri pertandingan"
Madam Hooch mengangkat bola Quaffle dan melemparkannya ke udara.
"Quaffle dilepas dan pertandingan dimulai!!"
Dan para pemain langsung beraksi, mereka berpencar mengambil bola untuk dimasukkan kedalam gawang, sementara para Seeker dari kedua belah pihak tim mulai mengejar Golden Snitch yang terbang dengan cepat.
Begitulah pertandingan berjalan, Jesseline tetap memperhatikan dengan jeli bagaimana permainan terjadi. Sementara dengan Harry?, tapi entah perasaan apa yang ada padanya, ia ingin terihat hebat, ia ingin dibanggakan oleh sang kakak maka dari itulah ia bermain dengan serius.
"Kau tak ada keinginan untuk bermain Quidditch kah?, kuingat kau hebat menjadi beater"
"Ya boleh saja, asal Prof. Snape tidak melihatmu terluka parah saat permainan pertamamu, aku pasti sekarang sudah berada di lapangan itu"
Rox yang mendengar jawaban dari Jesseline menunduk, merasa bahwa itu adalah salahnya kenapa Jesseline tidak bisa bermain Quidditch.
"Tapi lihat sisi baiknya, jika aku bermain Quidditch pada saat itu, maka aku tidak bisa menjadi ketua HogGuards sekarang ini, dan tolong jangan merasa bersalah aku jadi terlihat jahat"
Roxter kembali mengangkat kepalanya dan menoleh kearah Jesseline, tersenyum sendu.
"Natal tahun ini kau akan kemana?"
Tanya Jesseline mengubah topik pembicaraan.
"Yaahh, paling pulang ke rumah dan menyapa kawan-kawan rumahanku, menghabiskan waktu dengan kakak-kakakku, bagaimana denganmu?"
"Mungkin makan malam dengan keluarga Malfoy?, bibi Narcissa menawariku untuk menghabiskan Natal disana lewat surat beberapa minggu lalu"
"Kau tidak akan menghabiskan Natal bersama Harry?"
Disitu, Jesseline terdiam. Dia ingin saja menghabiskan Natal bersama adiknya, namun Narcissa adalah salah satu orang baik yang sudah ia anggap sebagai ibu sendiri, bahkan sebelum masuk Hogwarts, Narcissa dan Jesseline sudah amat dekat.
"Aku tidak enak menolak ajakannya, aku rasa mungkin memberikan hadiah pada Harry bisa menunda Natal bersama kami untuk tahun ini"
Tidak sama sekali dan Jesseline tahu itu, sayangnya ia benar-benar bimbang, tapi dia memutuskan untuk tidak memikirkannya untuk sementara.
Tapi, akankah itu baik-baik saja?
Benar-benar baik saja?
TO BE CONTINUED
Haii HELO
WADUH PERLU DITANYAIN GASIH KENAPA AKU GA UPDATE TERUS? KEKNYA ENGGAK DEH HAHAHA
Iya iya, aku telat lagi kan?, mau minta maaf keknya kalian dah basi sama minta maafku ehehe, pokoknya maaf ya, aku juga bukan penulis profesional, jadi what'd you expect from me?, aku ga bisa gitu tepat waktu.
Asma ku kambuh akhir-akhir ini jadi yaa gitu deh, ga becus banget sih haha.
Dan yah, mohon panggil aku Riel dari sekarang, aku udah ganti nama karena ngerasa lebih nyaman pake nama ini, ya "Asriel"
Omong-omong, i got 2.1k? Omg makasiihh, ga nyangka bisa 2.1 k aja, padahal aku memulai semua ini hanya dengan iseng-iseng doang, makasih ya atas semuanya.
untuk kalian yang udah sama aku dari awal,semoga aku tetap inget kalian ya ^v^
Adios~~
_Asriel Reinstone Theodore_
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro