Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 20: Kerbau - Liplexclell Bull

Pagi yang cerah. Bell sudah sembuh dari luka-lukanya, dan bersama saudarnya Sea, Melinda sang majikan kesayangan, dan Bull si kerbau (ketbau) periang, masih berjalan menuju pasar.

"Hai Sea," pangil Bull, "aku punya petmainan," kata Bull pada Sea, Sea hanya menganguk. "Kita bettanding lelucon, bagi siapa yang leluconya tidak lucu, akan di cubit pipinya," kata Bull sambil tersenyum lebar.

Sea manganguk setuju.

"Aku ikut," kata Bell yang digendong dan di peluk Melinda sambil berjalan di depan mereka.

"Boleh," kata Bull, " Sea kau duluan."

"Hah?, kenapa aku?," kata Sea perotes, mereka pun berdebat dan akhirnya Sea mau.

Lelucon Sea :

*'Di sebuah ruangan gelap, ada seseorang. Dia mengaku melihat kucing hitam di ruangan gelap itu, padahal kucing hitam yang dia maksut tidak pernah ada, tidak ada kucing hitam di ruang itu, tapi si orang itu malah bekeras mengaku, bahwa dia sudah menangkap kucing hitam itu.'

"Hah!, jadi tidak ada kucingnya ya kak?" kata Bell bingung, "maksutnya apa?"

Tapi Bull dia malah tertawa terpingkal-pingkal, "aku tahu lelucon itu, seleta humotmu lucu Sea," kata Bull sambil tertawa.

"Bell gilitanmu, aku tetakhit saja."

Lelucon Bell:

**'Beberapa kucing Monako dari Australia berniat pulang kenegaranya, mereka pulang naik kapal laut, namun sang kapten kapal laut adalah pinguin dari Singapura yang suka iseng. Mereka berhenti di pelabuhan Tanjung Priok, dan si pinguin menurunkan kucing Monako disana.

"Kalian sudah sampai di Monako," kata sang kapten dengan senyuman jahat.

Para kucing Monako percaya saja saat melihat beberapa bendera terpasang di pelabuhan itu, dan bendera-bendera itu mirip dengan bendera yang dikibarkan di kerajaan mereka.'

"Ya ampun Bell, lelucon apa itu?" tanya Bull, karena tidak ada yang tertawa, pipi Bell pun di cubit.

Lelucon Bull:

***'Di sebuah musim pata kambing dan sapi dibawa majikanya ke kota, pata kambing dan sapi betpikir meteka ke kota untuk bettamasya, namun sampai di kota Keil si sapi yang bisa membaca melihat sebuah sepanduk besat bettuliskan 'SELAMAT IDUL'ADHA,' Keil pun pingsan tidak bangun-bangun lagi.

Mereka pun tertawa. Bull dia tertawa paling keras, padahal Bull juga akan pingsan bila dia yang melihat sepanduk seperti itu.

"Aku juga punya permainan. Masing-masing dari kita akan melempar pertanyaan. Bila ada yang bisa menjawab pertanyaan yang diajukan, maka pipi si penanya akan di cubit," kata Bell. "Pipiku tadi di cubit."

Sea dan Bull setuju. Bull lebih dulu bertanya, Bull tidak sabar.

Pertanyaan Bull:

Ada seekot babi, dia begitu gemuk, namun saat si babi melihat kalendet (kalender) dia sangat sedih, mengapa dia sedih?

"Mudah sekali, karena di kalender sudah menunjukan bulan Desember," kata Sea.

"Hah!," Bull terkejut, "jawabannya benat (benar). Bulan Desembet. Si babi tencannya akan dipotong saat Natal" maka pipi Bull pun di cubit.

Lalu giliran Sea, pertanyaan Sea:
Ada seorang petani tebu, dia marah dan mengomel karena pemerintah belum mengaspal jalan didesanya. Dia bicara panjang lebar dengan wartawan lokal tentang lambannya pembangunan di negara itu.

Di sebuah malam ada seseorang mengetuk pintu rumahnya. Petani tebu bertanya sambil ketakutan, "siapa yang mengetuk pintu?," kata sang petani dari dalam.

Lalu si pengetuk pintu menjawab, " ini aku malaikat maut, boleh tidak aku masuk?, disini dingin dan banyak nyamuk."

Lalu si petani tebu menarik napas dan tersenyum, sambil membuka pintu.

"syukur lah, ku kirakau itu mereka," kata si petani tebu begitu senang.

Pertanyaanya, siapa yang dimaksut mereka oleh petani tebu?

"Entah," kata Bell, "mungkin ngengat Afrika."

"Jawabannya tentu saja polisi tahasia dan tentata metah," kata Bull tertawa. (polisi rahasia dan tentara merah konon paling ditakuti dari pada malaikat maut).

"Benar, huh rupanya kau membaca buku sejarah juga ya Bull," kata Sea kesal, pipi Sea pun di cubit.

Sekarang giliran adik kucing Bell, pertanyaan Bell :

Seorang ilmuan ahli Fisika menaruh sebuah buku di meja kerjanya, tapi buku itu malah melayang dengan lucu di udara, mengapa seperti itu?

"Karena bukunya memiliki sayap," jawab Sea.

"Hmmm, kakak kausalah," kata Bell mengeleng sambil memejamkan mata.

"Tentu saja itu buku suci," kata Bull.

"Hmmm, salah juga, jawaban yang benar adalah karena buku itu buku ilmu fisika anti gravitasi," kata Bell tersenyum, dan kini pipi Sea dan Bull dicubit lagi.

"Oh anti gtavitasi, tentu saja buku itu melayang," kata Bull.

"Tapi kenapa pipiku dicubit lagi," kata Sea mengelus pipinya.

*Maksut dari lelucon Sea adalah sebuah hal yang diada-adakan (padahal tidak ada), kemudian diperkuat dengan kebohongan. Hal ini serupa dengan istilah, 'satu dusta ditutupi dengan seribu dusta.'

**Maksut dari lelucon Bell adalah kerugian yang fatal, berupa kita tidak tahu bahwa kita ternyata tidak tahu. Perbedaan jenius dan sombong adalah, seorang jenius tahu dia tidak tahu, sedangkan orang yang memiliki sifat sombong kebalikannya, dia tidak tahu bahwa dia tidak tahu.

***Maksut dari lelucon Bull. Kita harus tahu dan memahami apa tujuan kita.
Untuk apa kita menulis?
Sekedar hobi, minat, mengisi waktu luang, karena ingin (mood), karena emosi, uang, dan nama besar. Coba kita tanyakan sekali lagi, pada diri kita. Untuk apa semua ini? Untuk apa selama ini? Untu apa tulisan itu? Apa hanya sekedar tulisan? Siapa yang mau membaca? Untuk apa itu dibaca?
Bila jawabannya adalah untuk menambah wawasan, maka mari kita baca sekali lagi tulisan kita, wawasan apa yang kita dapat.

Buku yang bagus penuh dengan kata atau kalimat yang menarik, temukan kata atau kalimat yang menarik itu.




Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro