Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 16: Anjing Helder - Elaming Carberus

Para binatang benar-benar kesal, mereka menyumpah-nyumpah. Mereka tidak puas dengan kinerja pelayanan para anjing helder penjaga Desa Pinus, dan yang paling mereka tidak puas adalah anjing alpa penjaga desa pinus Elaming Carberos.

"Mana si Eaming! Mana si Eaming! DIMANA SI EAMING SIALAN ITU!" kata beberapa sapi tidak sopan, mereka tidak mengunakan huruf L nya pada nama Elaming, kasihan si Elaming, masa dipangil Eaming.

Akhir-akhir ini pekerjaan para anjing helder penjaga yang berjumlah 3 ekor benar-benar berat, Klowski Debber contohnya, siang malam laporan masuk ke telinganya, keluhan dan keluhan setiap saat, cacian dan makian,.

"Mana si dobel-B!, Mana si dobel-B! MANA SI DOBEL-B SIALAN ITU!" teriak para biri-biri. Para biri-biri memang super tidak sopan, Debber yang memiliki dua hutup b pada nama pangilannya, Debber malah dipangil dobel-B.

Lalu si anjing helder Flas Thunderbite juga banyak dikeluhkan. "Mana si halilintar!, mana si halilintar!, MANA SI-HA-LI-LIN-TAR SIALAN ITU!" kata para bebek dan angsa sangat super tidak sopan.

Disuatu malam di musim kunang-kunang, ayah bebek bernama Donal Eteller dengan dobel hutup L pada namanya, memergoki para anjing bersembunyi di kolong meja satpam penjaga desa.

"Sialan! Super sialan! di sini para pencundang ini ternyata!" kata Donal dengan marah dan mencocor mereka dengan paruh bebeknya. "Anakku hilang anjing sialan!."

"Bagaimana bisa?" tanya anjing alpa Elaming.

"Entah lah, mulai sore tadi, kurasa," kata Donal.

"Anakmu yang mana?" Tanya anjing alpa.

"Ya! anak ku! Yang berselaput dan bercocor," kata Donal kesal.

"Sabar, sabar, maksut ku namanya, soalnya kau punya 30 anak," kata anjing alpa.

"30 anak! Astaga! Astaga! Ular tadung menyambar anak bebek! Kabenar-benar bebek jantan aktif!" kata Thunderbite terkejut.

"Anakku yang ke-30! Dia hilang. Namanya Donal Draken, tolong Donal kecil di cari," kata ayah bebek. "Jika anakku tidak kalian temukan, besok pagi kantor mu ini akan seperti pasar bebek, semua kerabat dan sahabat bebekku akan berdemo disini, dan kalian para anjing sialan akan berakhir di penangkaran anjing!" kata Donal marah dan ber kwek kwek dengan kasar, dia kemudian langsung pergi, bahkan tanpa mengucapkan selamat malam, induk bebek yang pemarah.

"Selamat malam Donal Dauck si pemarah," kata Debber sambil tertawa. "Seharusnya kita sembunyi di wc."

Maka pergilah 3 ekor anjing ke dalam Desa Pinus, mereka memgendus-endua dan ekor mereka bergoyang.

Kasihan para anjing penjaga, mulai azan subuh dan kembali ke azan subuh lalu kembali lagi ke azan subuh lagi, omelan dan keluhan tidak berhenti datang kepada mereka.

Masalah tidak habisnya di Desa Pinus, mulai dari sapi jantan berkelahi di tengah jalan, para ayam juga sering berkelahi, anak-anak binatang yang tersesat dan hilang, para ayam yang rabun saat senjata dan tiba-tiba menginap di sarang buaya, para babi yang tidak sengaja duduk dipapan berpaku, "pantat ku kempes!" Teriak mereka, lalu ada para tikus yang selalu bermasalah dengan ular, belum lagi si Candidus membuat ulah, monyet pikun yang selalu tersasar ke rumah penduduk, jangkirk yang mengangu waktu tidur, masalah nyayian katak yang terlalu berisik, dan masalah si anak kucing Sea yang dikenal suka berulah.

Itu lah masalahnya dan banyak lagi, dan setiap ada masalah Elaming selalu disalahkan, "mana Eaming? Dimana para anjing? Mereka sialan tidak berkompeten sama sekali!" keluhan para binatang, setiap ada masalah selalu saja para anjing yang disalahkan, walaupun terkadang mereka benar.

Para anjing terus mengendus, dan mereka sampai ke rumah Melinda.

"Selamat malam," kata Bell yang kepalanya muncul dari dalam jendela.

"Selamat malam juga Bell," kata para anjing.

"Mana Sea? Apa dia nakal lagi?" Tanya Debber.

"Dia... dia sedang tidur dibawah meja," kata Bell.

"Syukurlah," kara Thunderbite.

"Katakan padanya jangan nakal lagi, ada 1.800 keluhan tentang kenakalannya, 1.800 itu sangat-sangat dan amat melampaui prosedur, Candidus saja hanya mencapai 1.500 keluhan," kata Elaming, seperti kita ketahui, para anjing terlalu melebih-lebihkan, laporan keluhan untuk Sea sebenarnya ada 18 dan Candidus ada 15, Elaming menambahkan dua digit nol dibelakang angka-angka itu, dasar si Elaming.

"Apa yang kalian kerjakan?" Tanya Bell.

"Kami mencari anak bebek, si kecil Donal Draken," kara Debber.

Bell melompat tutun, "boleh aku ikut menolong?" Tanya Bell.

"Tentu saja, semakin banyak hidung, semakin bagus," kata Thunderbite.

Maka mereka berempat pergi menyusuri desa mencarinya. Elaming menyuruh kawanan pencari berhenti didekat sungai besar dibagian desa, terlihat kadal monitor besar sedang duduk santai melihat kunang-kunang.

"Selamat malam," kata Elaming, "apa kau melihat anak bebek tuan kadal?."

Kadal itu bernama Cristoper Lizer, "tidak," kara Lizer. "Coba cari di kadang ayam."

"Wah lucu sekali Lizer! Kenapa tidak kaukatakan saja cari di kandang bebek!" Kata Thunderbite marah.

"Hei kawan," balas Lizer. "Aku bicara jujur, dan kandang ayam itu maksutku, dalam artian sebenarnya."

"Dasar kadal konyol!" kata para anjing mengomel dan pergi menjauh.

Mereka terus mengendus dan sampai di kandang ayam, KANDANG PARA AYAM CERIA terpampang tulisan itu diatas kandang ayam.

"Apa-apaan tulisan konyol ini," kata Elaming.

Seekor ayam jantan bernama Major Fusfator, dia nampak tidak senang dengan kedatangan rombongan pencari.

"Selamat malam Major, boleh kami masuk ini ada sedikit pemeriksaan," kata Elaming.

"Bolehkah kalau besok saja, aku tidak mau istri dan anakku tergangu," kata Major.

"Ayam konyol! Ini darurat!" Kata Thunderbite.

"Oh ya anjing pecundang!" Balas Major.

"Dasar tulang ayam!" maki Thunderbite kesal.

"Kalian sendiri tulang anjing," balas Major melotot, lalu terjadi perdebatan sengit antara 3 ekor anjing dan 1 ayam jantan keras kepala.

Bell merasakan sesuatu, ada gerakan di semak rasbery didekat lampu jalan di sebarang, dia melaporkan itu pada Elaming, namun Elaming mengacuhkanya dan asik melempar makian pada Major.

Bell mendekati semak rasbery itu, seekor ular piton tidak terlalu besar, perutnya sedikit membulat seperti baru saja menelan bola tenis.

"Selamat malam ular, apa yang kau makan? Sampai perut mu bulat lucu seperti itu," tanya Bell.

"Oh rupanya si adik kucing yang manis, aku baru saja menelan anak bebek," kata ular piton yang bernama Paparo Galius.

"Hah!" Kata Bell kaget. "Benarkah? aku malam ini bersama para anjing sedang mencari anak bebek."

Paparo tahu dia akan dapat masalah, maka ia berkata, "maksutku aku menelan tikus bebek," tapi seperti ular pinton kebanyakan, Paparo tidak pandai menyusun kata.

"Apa anak bebeknya masih hidup?" tanya Bell, lalu terdengar dari dalam perut Paparo suara kwek kwek kecil.

Merasa dalam masalah Paparo memcoba kabur, namun Bell menangkap ekor Paparo.

"Sebaikanya muntahkan bebeknya, atau ku kunyah ekor mu sampai kekepala mu," kata Bell.

"Baik kucing," kata Paparo pasrah, ia memuntahkan Donal Draken, dan bekata "Dasar bebek konyol! Menyusakanku saja."

"Kausendiri ular konyol!" kata anak bebek yang langsung bersembunyi di belakang tubuh Bell.

"Wah lucu sekali malam ini, saat pulang akanku ceritakan pada kakakku," kata Bell sambil terasenyum.

"Jangan!" teriak Paparo," ku mohon jangan kucing manis. Sea akan melacak bau tubuhku dan mengigit leherku, jadiku mohon jangan bicarakan ini pada kakakmu wahai kucing baik," kata Paparo mengiba.

Paparo pernah bermasalah dengan Sea. Tengah hari buta, si Paparo muncul dan masuk kerumah Melinda, Sea melihat itu dan mendengus kesal kearah Paparo, namun apa yang terjadi, Paparo malah tiba-tiba menjulukan lidahnya ke arah Sea, akibatnya Sea mencakar habis tubuh Paparo, tubuh Paparo penuh luka dan memar, tubuhnya bengkak selama seminggu tidak bisa bergerak.

Setelah yakin Bell tidak akan membicarakan masalah ini pada Sea, sang ular pun pergi merayap menghilang ke semak-semak.

Bell mengantar anak bebek pulang, ibu bebek senang, Bell diberi hadiah kue lapis, Bell sangat suka kue lapis, kemudian Bell pun mengeong, "meong," ibu bebek memberikan beberapa kue lapis di bungkus dengan daun untuk Bell dan agar bisa dibagi pada teman-teman.

Setelah itu Bell pun berpamitan pergi dan akan menuju ketempata para anjing dan ayam berada.

"Jangan terlalu banyak makan anak kucing, tubuhmu sudah sebesar bantal empuk," teriak Donal Draken.

"Anak kucing? Kausendiri anak bebek," balas Bell.

Bell menemui para anjing dan memberikan kue lapis, para anjing senang, Major pun dapat bagian, mereka malam ini senang.

Bell meminta ijin untuk pulang, "selamat malam," kata Bell sambil pergi berjalan.

"Jangan pergi dulu Bell," kata Debber, namun si ayam jantan langsung berbisik ke arah Debber.

"Biarkan dia pulang, kita semua pasti tidak ingin Sea datang kemari menjempunya," kata Debber.

"Sampai jumpa lagi Bell," teriak Debber.

"Tahu tidak," kata Thunderbite, " hari minggu kemarin aku berkelahi dengan Sea, dan sial aku terkena cakar di leher ini," kata Thunderbite memeprlihatkan bekas luka cakar.

"Itu salah mu sendiri," kata Elaming, "kau kencing di pohon nangka keluaga Melinda."

"Tapi kan pohon perlu air," kata Thunderbite.

"Tapi bukan air kencing, kau sunguh vulgar kencing di pohon nangka orang," kara Major. "Anjing konyol."

"Dankau ayam konyol!," kata Thumderbite jengkel. Mereka berempat pun kembali bertengkar.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro