Balada Naga Semarang
Dabrok pria gemuk,
Coklat kulitnya, keriting rambutnya,
Dia memakan kerupuk sampai remuk,
Tapi dia tidak mengakuinya,
Dabrok sang kesatri Semarang,
Setengah naga setengah orang Semarang,
Dimalam bulan purnama dia berubah menjadi naga Semarang,
Besar, berduri, berekor panjang, dan berwajah sangat garang,
Dia berkelana ke timur,
Dari Surabaya, Madura sampai ke Nusa tengara di timur,
Dia terbang melayang bagai layangan tak bertuan,
Terus terbang ke timur tanpa tujuan,
Dari timur dia kembali datang,
Ke pantai selatan terbang mendengus kencang,
Dia meminta ular siluman cantik untuk menikah denganya,
Tapi sayang sang siluman ular sunguh angkuh hatinya,
Lamaran Dabrok ditolak dengan kejamnya,
Dabrok marah berubah menjadi naga Semarang,
Para hantu digilas dan dibakar oleh apinya,
Sang naga murka menyerang apa saja yang ada di depanya,
Pergi berperang dan menjarah banyak harta,
Dabrok begitu marah,
Di malam bulan purnama dia menyemburkan api amarahnya,
Petruk dan gareng berusaha menasehatinya,
Tapi sunguh sial, mereka malah dimakan olehnya,
Harta jarahananya begitu banyak mengunung,
Bagai lautan dikumpulkan dari emas dan batu mulia,
Bahkan mahkota dan pedang raja,
Juga singasa para raja di tanah jawa menjadi koleksinya,
Dabrok mengamuk diwaktu malam ,
Ingin merampok kerajaan si luman ular di laut selatan,
Tapi apa daya sang naga tidak bisa menembus laut selatan,
Dabrok tidak bisa berenang dan takut mati tengelam,
Ratu siluman ular muncul,
Tapi api naga Semarang membuat dia ketakutan,
Sia-sia kemunculanya,
Dia malah bersembunyi dibelakang singasanannya,
"Keluar kau! Keluar!" teriak Dabrok murka sambil menyemburkan api meradang,
"Tunjukan diri mu ular sialan,"
"Kalau tidak kubantai habis semua pengikut mu yang gemetaran,"
"Cukup sekian dan selamat malam,"
Para ular gemetaran di laut selaran,
Dabrok terbang diatas laut menyembur api naga semarang,
Dia meraung begitu garang,
Apinya menyembur laut tempat siluman ular bersarang,
Seekor si luman ular besar keluar,
Dari laut yang dingin dia muncul dengan wujud ular,
"Rupanya kau!" bentak Dabrok mengertak sang ular,
Sang ular hanya menyeringai dan tersenyum masam,
Roro Andini sang ular biru,
Anak gadis si ratu ular di laut selartan yang biru,
Dia sebenarnya takut tapi ini demi kehormatan ratu,
Dia muncul untuk menakuti naga Semarang,
Naga semarang menyambarnya,
Membawa Roro Andini terbang ke Semarang untuk bersarang,
Sang ular tidak punya pilihan,
Bahkan para ular laut selatan tak berani menyusulnya ke Semarang,
"Jangan gangu naga Semarang,"
Kata para hantu lari tungang langang,
"Jangan gangu tanah Semarang,"
"Kalau tidak ingin mati disebur dan dilebur habis oleh api naga Semarang."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro