▷Uduki Arata
◇◇◇
Susu strawberry.
Itu adalah hal yang tengah kau perebutkan dengan sosok pemilik muka datar.
Setiap hari, persediaan susu stawberry di konbini langganan kalian selalu saja habis dikarenakan kalian berdua. Kalian berdua bahkan selalu berlomba-lomba di konbini yang lain untuk membeli setidaknya satu buah susu saja. Hm, apakah kasirnya tidak bosan melihat wajah kalian berdua ya? Ok, abaikan.
"Arata! Itu tadi aku yang pertama mengambilnya!" sahutmu tak terima ketika melihat Arata dengan setumpuk persediaannya. Sedangkan sang tersangka, menatapmu dengan tatapan datar, tapi sangat terlihat jelas bahwa ia tidak ingin kalah darimu.
"Aku duluan yang mengambilnya," balas Arata tak mau kalah.
You yang melihat pertengkaran kalian berdua hanya bisa ber-facepalm ria. "Lama-lama ku nikahin kalian berdua kalau bertengkar terus," sahutnya sambil mengulas senyum kesal.
"Hah?"
Kau dan Arata memandang You, yang dipandang hanya mengukir seringaian tak bersalah di wajahnya. Kau pun mendengus, mulai merasa malas menanggapi dua makhluk tak jelas di hadapanmu ini.
"Terserah, aku tidak peduli." Kau memalingkan wajahmu. Begitu pula ia yang membalikkan badannya, seolah tak peduli denganmu lalu mulai meminum susu strawberry-nya.
Oh, You yang melihat keadaan ini tak ingin kehilangan akal. Pasalnya, entah kenapa ia merasa gagal menjadi mak comblang kalian. Ia mulai berpikir apa yang harus dilakukan agar kalian berdua tetap bersama dan tidak bertengkar.
"Hei kalian berdua, tunggu dulu."
Kau dan Arata menoleh, menatap You secara bersamaan dengan penuh tanda tanya. Sedangkan yang ditatap, mulai mengeluarkan seringaian yang mencurigakan―tidak ada yang tau maksud seringaian itu apa.
"Daripada kalian bertengkar, mending susu strawberry itu kalian bagi saja."
Arata menautkan alisnya, begitu pula dengan kau. Ia menatapmu sejenak, "Berbagi? Dengan dia? ... Baiklah," ujarnya yang langsung memberikan susu strawberry itu padamu.
Kau mengerjapkan matamu, heran dengan Arata yang bersikap baik padamu. Kau pun menerima susu itu dengan hati-hati dan juga perasaan curiga.
"E-ehm, apa tidak apa Arata?"
"Ah, tentu saja."
Irismu berbinar tatkala mendengar jawaban Arata. Dengan polosnya kau pun meminum susu strawberry miliknya―yang sudah Arata minum sebelumnya. You speechless, bukan, bukan itu maksudnya. Ia tidak menyuruh kalian berdua bergantian meminum susu itu.
"Kalian berdua goblok atau apa sih njir. Tidak sampai disitu juga kali."
"Hah? Maksudmu?" Kali ini Arata yang ikut kebingungan.
Hening melanda sejenak. Kemudian kau dan Arata saling berpandangan, berusaha memproses apa yang sedang terjadi.
"Eh ... bukannya ini ...." Kau menggantungkan kalimatmu.
"Indirect kiss?" sambung Arata.
"..."
"YOU!" protes kalian berdua. Sedangkan You, hanya bisa tertawa, merasa tak bersalah.
◇◇◇
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro