▷Shimotsuki Shun
◇◇◇
Ou-sama.
Sosok yang kurang kau sukai. Tentu saja, bagaimana tidak mau menyukainya kalau tiap hari pacarmu selalu saja mengoceh tentang dirinya? Sebenarnya yang salah sih bukan Hajime tapi pacarmu saja yang terlalu fanatik.
Coba lihat, baru saja kau menggerutu soal hal itu. Pacarmu kembali mengoceh tentang kehebatan Hajime dan bahkan sampai bilang bahwa dia ingin menikahinya.
Ok, fanboy-nya berlebihan. Kalau Shun menikahi Hajime, kau dikemanain? Jadi pacar Maou-sama hanya sebagai gelar doang?
"Shun ...," panggilmu.
Ia tidak mendengarkan dan hanya melanjutkan ocehannya. Kau kembali memanggilnya namun tidak digubris olehnya. Kesal, kau pun membanting handphone milikmu. Barulah perhatiannya mulai tersita.
"Lho [Name]? Kenapa kau membanting handphone-mu, my lady?" Ia bertanya seolah tidak merasa bersalah. Ayolah, kau Maou-sama bukan? Peka sedikit kenapa, batinmu kesal.
"Aku minta putus. Lebih baik kau pacaran atau menikah saja dengan Ou-sama itu. Terimakasih atas satu tahunnya, aku sekarang tau info lengkap soal Mutsuki Hajime."
Mendengar perkataanmu, ia mengerjap sebentar kemudian tertawa dengan keras. Kau mendelik sebal mendengar suara tawanya.
"Putus? Kau cemburu ya?" ledeknya.
Yaiyalah! Dasar nenek ubanan!, batinmu.
Shun sudah tau tabiatmu. Bukan hanya sekali dua kali kau meminta putus seperti ini. Berpuluh-puluh kali kau meminta putus dengannya―dan pastinya itu karena ocehannya atau tingkahnya yang berbau Hajime.
Tapi justru karena itulah ia tidak akan melepasmu. Kau adalah gadisnya, miliknya dan akan selalu seperti itu. "Hahaha, kalau putus, yakin kau bisa hidup tanpaku?"
"Tentu saja bisa. Masih banyak lelaki lain yang lebih baik darimu. Kai misalnya."
Kau memutar irismu malas. Sadar tak sadar, iris Shun menajam ketika kau membicarakan lelaki lain. Ok, kau sepertinya salah bicara karena sudah membawa-bawa nama orang lain.
"Si babu itu? Memangnya dia bisa melebihi apa dari Maou-sama ini?"
"Dia manusia kau Maou-sama. Manusia lebih mengerti perasaan dari Maou. Aku butuh pacar yang saling mengerti bukan hanya dirinya saja yang mau dimengerti!" teriakmu.
Shun tersentak kaget ketika melihat irismu yang berkaca-kaca. Ia tak sadar kalau perkataanmu soal putus memang benar adanya. Kau mulai menangis, menutupi wajahmu dengan kedua tanganmu.
Tak tega melihat gadis kesayangannya menangis, Shun membuka kedua tanganmu, memperlihatkan wajahmu yang sembab akibat air mata.
Ia pun mencium tanganmu, "Maafkan aku karena sudah membuat gadis kesayanganku menangis. Nah my lady, apa kau mau memaafkanku?"
"B-baiklah kau kumaafkan. Aku juga ... minta maaf karena bersikap kekanakan."
"Selama kau senang, apapun untukmu." Ia terkekeh, membuatmu ikut tertawa pelan.
◇◇◇
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro