▷Minaduki Rui
◇◇◇
Hujan.
Kau menengadah, menatap langit kelabu yang mulai meneteskan air satu persatu. Erangan kesal keluar dari mulutmu, sedikit merutuki kenapa kau tidak membawa payung tadi. Tanganmu kau angkat, mencoba untuk menghalau air yang membasahi kepalamu.
Kau berjalan sembari memperhatikan keadaan sekitar, mencoba mencari tempat berteduh. Sampai dimana irismu mendapati sebuah toserba yang masih buka. Sontak saja kau berlari menuju toserba tersebut.
Sesampainya disana, tanganmu mengacak suraimu, berusaha untuk menghilangkan tetesan-tetesan air di rambutmu. Setelah merasa kering, kau menoleh, memperhatikan toserba, tempat kau berteduh.
Berpikir sejenak, kau pun memutuskan untuk masuk dan membeli sesuatu, guna untuk menghabiskan waktu. Tak sadar, kau mendapati sebuah payung yang tinggal satu.
Ah, apakah ini dijual?, batinmu.
Tanganmu bergerak ingin mengambil payung tersebut, namun terhenti ketika menyentuh tangan seseorang.
"Eh?"
Kau menoleh, menatap sosok yang juga ingin mengambil payung tersebut. Ia menatapmu dengan tatapan tanya sambil mengerjapkan matanya.
"Kau ingin mengambilnya? Uhm, silahkan ...." Ia mengatakan hal itu dengan suara yang kecil. Lalu mundur beberapa langkah, mempersilahkanmu untuk mengambilnya. Kau menggeleng pelan, mengelak akan pertanyaannya.
"T-tidak, tidak perlu. Silahkan kau saja yang ambil," ujarmu sambil tersenyum kikuk.
Hening melanda kalian berdua sejenak. Masing-masing bergelut dengan pikirannya. Entah apa yang kalian berdua pikirkan sampai terlarut dalam dunia sendiri.
"Anoo ... bagaimana kalau kita berbagi payung saja?" tawarmu. Perkataan itu sukses membuat perhatiannya teralihkan padamu.
"Uhm, wakatta. Ah iya ... kita belum berkenalan. Namaku Minaduki Rui, yoroshiku."
"B-benar juga, aku [Full Name] desu. Yoroshiku onegaishimasu."
Kalian berdua pun sepakat untuk memakai payung itu bersama-sama dan juga patungan untuk membelinya―bersyukurlah nenek yang menjaga toserba itu memang menjual payung hijau tersebut.
"Rui-kun, kau tinggal dimana?" tanyamu yang membuka percakapan di saat kalian berdua tengah berjalan di bawah payung yang sama.
"Di ... Tsukino dorm."
Kau mengerjapkan mata sebentar, lalu tak lama sedikit berteriak, merasa terkejut akan jawabannya.
"T-tsukino dorm?" tanyamu sekali lagi memastikan bahwa pendengaranmu tidak salah. Dan ia hanya mengangguk dengan polos sambil bergumam pelan.
"[Last Name]-san, apa kau tak apa?" Dia mendekatkan wajahnya padamu sambil menatap polos dirimu. Refleks, kau memalingkan wajahmu. Ingin rasanya menjauhkan diri tapi tak bisa karena hujan.
"Y-ya, aku tak apa Rui-kun."
"Baguslah ...." gumamnya lalu fokus lagi pada jalan di depan. Ah, entah kau harus merutuki kecerobohanmu karena lupa membawa payung. Pasalnya, karena saat ini, kau bertemu dengan salah satu member Procellarum yang sukses membuat wajahmu memerah dengan wajah polosnya di bawah payung hijau ini.
◇◇◇
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro