Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

▷Fuduki Kai

◇◇◇

Move on.

Dua kata itu selalu saja berusaha untuk kau tanamkan di kepalamu. Ingin sekali kau segera mendapatkan sosok lain namun tak bisa.

Fuduki Kai. Senpai-mu waktu SMA yang tak lain adalah sosok yang kau sukai.

Kau tau kalau Kai telah menyukai orang lain―walau orang tersebut sudah meninggal. Ya, kau dan Kai berada di tahap yang sama yaitu move on.

Mencoba mengabaikan hal itu, kau tetap beraktifitas seperti biasanya. Bersyukurlah karena Kai tidak mengetahui bahwa kau menyukai dirinya, jadi kau bisa dengan mudah untuk menutupinya. Yah, kecuali pada ....

"Hm~? Lihat siapa yang datang~ Gokigenyou [Name]-chan."

Siapa lagi kalau bukan Shun? Sosok yang mengetahui hampir seluruh rahasia orang dan menyembunyikannya dengan senyuman mencurigakan miliknya.

"Ha ... doumo Shun-san." Irismu tertaut, senyum kikuk terukir di wajahmu.

"Haha, jangan memasang wajah seperti itu. Aku tidak menggigit kok~"

Senyummu yang mencurigakan dasar kakek ubanan!, batinmu menggerutu.

"Oh, [Name]?"

"Kai!"

Kau tersentak kaget ketika melihat Kai yang muncul secara tiba-tiba dalam ruangan. Tatapan tanya ia layangkan padamu, meminta penjelasan kenapa kau berada di sini.

Jantungmu mulai berdetak tak normal. Kau memainkan jarimu, lalu menunduk. Seolah mendukung suasana, Shun hilang entah kemana jadi bersisalah kalian berdua di ruangan ini.

"Hei, ada apa dengan wajah itu?" Dia tertawa seolah tak memiliki beban sama sekali. Kau menghela nafas, menepuk pipimu dengan kuat―membuat Kai sedikit terkejut―lalu menatap mantap dirinya.

"Jadi begini Kai ... aku ...."

"Ya?"

Kau sedikit memalingkan wajahmu, mendesah pelan lalu menatap Kai dengan mantap. "Sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu," ujarmu, iris kalian berdua saling bertabrakan.

"Katakan saja." Kau diam. Melihat reaksimu, Kai mengerutkan dahinya―sekali lagi ia dibuat bingung oleh sikapmu yang suka menggantungkan sesuatu hal.

"Jadi?"

"Aku tidak akan mengatakannya disini bodoh," gerutumu sedikit kesal dengan sikapnya yang kurang peka. Kai ber-oh ria―sudah biasa dengan sikapmu yang sedikit-sedikit menggerutu.

"Tak lama lagi festival musim panas 'kan? Datanglah pada saat itu. Harus."

Kau tau ini sedikit memaksa, namun mau bagaimana lagi. Kau tidak akan maju jika tidak benar-benar mengutarakannya.

"Baiklah."

"Terimakasih Kai. Ingat ya! Jangan lupa datang!"

Kau pun melambaikan tangan dan pergi meninggalkannya. Sedikit mengepalkan tangan dengan semangat karena berhasil mengatakannya.

Yosh, kalau ia menerimaku berarti tidak perlu move on dan kalau ia menolak berarti aku harus move on!, batinmu.


◇◇◇

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro