Kagurazaka Soshi
Tersesat.
Kau merutuki dirimu sendiri yang buta arah. Terjebak di sebuah bangunan bersejarah yang tak lain adalah kastil. Sedang apa kau disini? Tentu saja menemani sahabat juga tetanggamu yang bisa dibilang maniak kastil.
Menggerutu pelan, itulah yang kau lakukan. Kau bisa saja bertanya pada petugas yang bekerja untuk menjaga bangunan ini. Tapi sekali lagi kau harus menyalahkan sifat pemalumu.
Sifat yang muncul kecuali pada Soshi dan Ren yang notabene adalah tetanggamu.
Air di pelupuk matamu tertahan, tak ingin menangis di tempat seperti ini. Hingga tepukan di bagian bahu menyadarkanmu, sebuah suara terdengar memanggilnu dengan nada khawatir.
"[Name]?"
"S-soshi ..."
Sontak kau memeluknya, menenggelamkan kepalamu pada tubuh hangatnya. Soshi sedikit mengerjapkan matanya, sedikit kaget dengan sikapmu namun ia sadar bahwa sikapmu karena dirinya yang terlalu terbawa suasana tadi, mengagumi dan memperhatikan detail kastil hingga melupakan keberadaanmu.
Soshi menghela nafas lalu menggenggam tanganmu, "Ingin pergi ke suatu tempat sebentar?" ajaknya.
"Asal jangan meninggalkanku seenaknya lagi," balasmu, pipimu menggembung, tanda kesal dengannya. Ia hanya tertawa lalu menggelengkan kepala, tanda memberi jawaban 'tidak'.
Kalian berdua pun pergi ke cafe dekat daerah itu. Beristirahat sejenak dengan kue dan juga menu lain yang berada di cafe itu.
Soshi tau jika kau menyukai makanan manis. Sebagai permintaan maaf, ia membiarkanmu untuk memesan makanan dan minuman apapun yang kau inginkan--kebetulan juga ia membawa banyak uang jadi tidak masalah.
Meskipun ia mengajakmu untuk membeli sesuatu yang kau sukai. Kau tetap tidak merespon dan hanya diam sembari memainkan jemarimu, menunduk dan tidak menatap wajahnya sama sekali.
"[Name] ...? Apa benar kau tidak apa? Kalau merasa tidak enak katakan saja, jangan dipendam seperti itu."
"E-eng ... sebenarnya aku merasa bersalah karena mengganggu waktu Soshi .... Padahal 'kan kau menikmati sekali saat pergi ke kastil dan tak lama lagi kau akan sibuk dengan konser juga acara lainnya."
"Ha? Mengganggu? Siapa bilang?" Tangan kiri Soshi mengusap tengkuknya, sedikit risih dengan pemikiran negatif yang kau punya semenjak kecil itu. Sedangkan tangan lainnya menyentil dahimu.
"Mana mungkin kau mengganggu. Dengar, dengan pergi bersamamu saja aku sudah sangat menikmati waktu luangku ini."
Mendengar perkataannya, kau tersenyum, lalu kembali memeluk Soshi dengan rasa senang.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro