Horimiya Eichi
Hujan.
Barusan kau dan Eichi memutuskan untuk pergi belanja dan kalian berdua terkejut akan perubahan cuaca yang sangat tiba-tiba. Padahal saat masih berjalan-jalan tadi, cuacanya masih sangat cerah. Tapi kenapa bisa berubah drastis seperti ini? Pikirmu seperti itu.
Eichi juga, ia sangat panik ketika hujan turun. Pasalnya saat hujan, rambutnya menjadi ...
"Ugh, berantakan seperti ini ... Huhu," keluh Eichi.
"Tak apa kok Horimiya-kun, Shu-kun saja bilang dia suka dengan rambutmu yang seperti itu kok haha," kekehmu, menertawakan Eichi yang terlihat kerepotan dengan rambutnya.
Eichi ikut tertawa kikuk, lalu ia melirik ke arahmu, "maaf yah [Last Name], kau tidak bisa mengunjungi QUELL karena hujan."
"E-eh? Kok kau yang minta maaf? Tidak apa kok! Lain kali saja aku mengunjungi QUELL juga Chopi. Aaa! Anjing itu sangat lucu~"
Kau mulai ber-fangirl ria ketika membayangkan betapa imutnya makhluk kecil itu. Eichi hanya bisa tersenyum ketika melihatmu senang. Yah, Eichi merasa senang apabila orang lain merasa senang.
Ah ... Atau alasan sebenarnya karena kau?
Tiba-tiba wajah Eichi memerah, memikirkan hal yang tidak-tidak di bawah hujan lebat ini. Ia melirikmu yang masih tersenyum senang sambil menatap hujan.
Tak ingin berlama-lama, Eichi segera mengambil handphone miliknya dari saku jaketnya, berusaha menelfon Shu untuk segera memecah suasana ini.
"Huh? Horimiya-kun? Kau menelfon siapa?" tanyamu polos yang secara tak langsung mendekatkan diri pada Eichi.
Ok, Eichi sudah makin panik. "A-a-aku menelfon Shu untuk menjemput kita. K-kau ingin segera makan malam bersama QUELL 'kan?" elak Eichi.
Kau menjauhkan dirimu lalu mengangguk, kemudian menatap hujan sekali lagi.
"Yah, aku ingin segera menghabiskan waktu bersama QUELL terutama bersama Chopi, hehe ... Tapi ...."
"Tapi?" Eichi menatapmu khawatir ketika melihat kau yang menunduk, memainkan jarimu sambil mengerucutkan bibirmu.
"Aku lebih ingin menghabiskan banyak waktu berdua dengan Horimiya-kun ... Soalnya 'kan kita jarang seperti ini."
Ok, Eichi benar-benar sudah tak kuat melihat ekspresi memelasmu. Dan hal itu hanya bisa ia sembunyikan sambil memalingkan wajahnya, menutupinya dengan kedua tangannya.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro