Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Kuroko Tetsuya

Batal.

Pertunanganmu dengan Akashi dibatalkan. Kau merasa sedih tapi tak ingin menangis. Kau tidak ingin dianggap sebagai tuan putri yang cengeng. Sudah cukup kau dibilang manja dan hal-hal yang berbau dengan hime-sama. Pokoknya kau muak.

Kau sudah lama menyukai Akashi, sejak kecil. Kalian berdua bahkan telah berjanji. Tapi, itu hanyalah janji anak kecil yang tak akan pernah ditepati.

Akashi menyukai orang lain dan mereka berdua telah berpacaran. Kau tidak suka akan hal itu tapi kau juga tak ingin merusak kebahagiaan yang Akashi cari setelah ibunya meninggal.

Kemarin, kau menelpon sahabatmu namun sambungannya tiba-tiba terputus dan tidak bisa dihubungi lagi.

Merasa kesal, kau pun berteriak di atas bukit tempat kau berjalan-jalan sembari menendang beberapa kerikil.

"SEIJUURO BODOH! KALAU TAU BEGINI LEBIH BAIK TIDAK USAH MEMBUAT JANJI!"

Setelah berhasil mengeluarkan segala uneg-uneg. Kau pun meregangkan badanmu. "Akhirnya aku bisa tidur nyenyak~"

"Summimasen, tapi lihatlah kelakuanmu."

Kau mengerjapkan mata ketika mendengar suara yang sangat tidak familiar. Irismu tidak mendapati satu manusia pun yang berada di bukit itu. Merasa salah dengar, kau pun mengendikkan bahu dan berjalan menuju bangku yang terletak di bawah pohon.

"Anoo ... disini."

Seseorang menepuk pundakmu. Betapa terkejutnya kau ketika mendapati sosok bersurai biru yang kepalanya berdarah, Kuroko Tetsuya.

"H-hantu? J-jangan ganggu aku. Aku minta maaf sudah mengganggu tempat peristirahatanmu!"

"Bukan. Aku bukan hantu. Hanya saja, kerikil yang kau tendang mengenai kepalaku dan ...." Kuroko menggantungkan kalimatnya seraya menunjuk kepalanya yang berdarah. Kau mengerjapkan matamu lalu menghela nafas lega.

"Kupikir kau hantu ..., maaf atas kelakuanku. Ah, sebagai permintaan maaf. Mari ikut denganku."

Kau menggandeng tangannya--lebih tepatnya menariknya, memaksanya untuk mengikutimu. Beruntunglah Kuroko tidak memberontak.

Setelah menuruni bukit, irismu dan juga irisnya mendapati sosok lelaki yang memakai jas juga kacamata hitam. "[Name]-sama, apa ada yang kau perlukan?"

"Anoo ...." Kuroko berusaha menyela.

"Oh! Ayo kita ke rumah, soalnya ada yang sakit---"

"[Name]-sama, apa kau sakit?" Lelaki itu mulai panik. Kau menggeleng pelan lalu menunjuk Kuroko. Melihat Kuroko yang muncul tiba-tiba, bodyguard itu terkejut.

"Bukan! Temanku tidak sengaja terjatuh, kepalanya berdarah. Ayo cepat ke rumah."

"Tapi aku tidak terjatuh--"

"Ssst, kalau aku menjelaskan yang sebenarnya bisa-bisa orang-orang mengomeliku karena aku ceroboh." Kau menatap Kuroko dengan tatapan memelas. Melihat tatapanmu, Kuroko tidak bisa menolaknya.

"Lagipula aku yang bersalah, makanya aku sendiri yang akan mengobatimu."

"Baiklah, arigatou gozaimasu." Mendengar jawaban Kuroko, kau tersenyum senang. Kalian berdua pun pergi ke rumahmu untuk mengobati Kuroko.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro