TR- Festival PRJ
Heyybuddy.. sampai juga kita diriset ke-14. Mudah-mudahan notifnya enggak tenggelam ya.. Hari ini emang ngebut banget nih hehehe
So, here we go!
Festival ini selalu menjadi agenda yang ditunggu-tunggu. Siapa nih yang pernah ke PRJ?
PRJ alias Pekan Raya Jakarta atau Jakarta Fair adalah pameran tahunan terbesar di Indonesia. Festival ini biasanya berlangsung selama satu bulan penuh loh dari pertengahan Juni sampai pertengahan Juli untuk memperingati hari jadi kota Jakarta.
PRJ pertama diadakan pada tahun 1968 dan pernah berlangsung di Monas juga loh. Sampai sekarang, setiap tahun penyelenggaraan festival ini tidak pernah terputus.
Sejarah
Pekan Raya Jakarta (PRJ) digelar pertama kali di kawasan monas tanggal 5 Juni hingga 20 Juli tahun 1968. PRJ pertama ini disebut DF yang merupakan singkatan dari Djakarta Fair. Lambat laun ejaan tersebut berubah menjadi Jakarta Fair yang kemudian lebih popular dengan sebutan Pekan Raya Jakarta. Saat itu, PRJ dibuka oleh Presiden Soeharto dengan melepas merpati pos.
Pekan Raya Jakarta ternyata terinspirasi pasar malam muda-mudi zaman pendudukan Belanda. Penggagas konsep PRJ pertama kali adalah Syamsudin Mangan yang lebih dikenal dengan nama Haji Mangan yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua KADIN (Kamar Dagang dan Industri). Beliau mengusulkan suatu ajang pameran besar untuk meningkatkan pemasaran produksi dalam negeri yang kala itu sedang mulai bangkit pasca G30S/1965 kepada Gubernur DKI yang dijabat oleh Ali Sadikin atau yang lebih dikenal oleh Bang Ali pada tahun 1967.
Gagasan ini disambut baik oleh Pemerintah DKI, karena pada saat itu pemerintah DKI juga ingin membuat suatu pameran besar yang berlangsung dalam waktu yang lama. Tujuannya adalah menyatukan berbagai "pasar malam" yang ketika itu masih menyebar di sejumlah wilayah Jakarta, seperti pasar malam Gambir yang dari dulunya sudah ramai dikunjungi dan tiap tahun berlangsung di bekas lapangan Ikada-- kini menjadi kawasan Monas. Sedikit asal-usul pasar malam Gambir nih.. Dulu Ratu Wilhelmina di Belanda membuat pemerintahan Gementee Batavia di Jakarta menggelar pesta berupa pasar malam di Koningsplein, kini dikenal dengan kawasan Monumen Nasional. Acara ini kemudian dikenal dengan Pasar Malam Gambir dan dilaksanakan rutin setiap tahun.
Haji Mangan juga terinspirasi dari berbagai acara pameran internasional yang sering diikutinya sebagai seorang konglomerat dibidang tekstil saat itu. Ide ini disambut baik Pemerintah DKI dengan membuat gebrakan dengan langsung membentuk panitia sementara yang dipercayakan kepada Kadin yang ketuanya dijabat oleh Haji Mangan.
Agar lebih sah atau resmi, Pemerintah DKI mengeluarkan Peraturan Daerah no. 8 tahun 1968 yang antara lain menetapkan bahwa PRJ akan menjadi agenda tetap tahunan dan diselenggarakan menjelang Hari Ulang Tahun Jakarta yang dirayakan setiap tanggal 22 Juni.
Sebuah yayasan yang diberikan nama Penyelenggara Pameran dan Pekan Raya Jakarta juga dibentuk sebagai badan pengelola PRJ. Sesuai Perda no. 8/1968 tersebut tugas yayasan ini bukan hanya menyelenggarakan PRJ saja tetapi juga sebagai penyelenggara Arena promosi dan Hiburan Jakarta (APHJ) yang dijadwalkan berlangsung sepanjang tahun.
Pasar Malam Gambir kemudian terkenal dengan Djakarta Fair atau Jakarta Fair atau kini lebih dikenal dengan Pekan Raya Jakarta. Karena kegigihan Haji Mangan, Djakarta Fair mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sayang, sebelum melihat ide dan gagasannya terwujud Haji Mangan meninggal dunia.
PRJ 1968 atau DF 68 berlangsung sukses dan mampu menyedot pengunjung tidak kurang dari 1,4 juta orang. Fantastic! Saat itu digelar pemilihan Ratu Waria dan yang ikut sekitar 151 peserta. Ya ampyun... ada-ada aja ya gengs.
PRJ 1969 atau DF 69 kemudian memecahkan rekor penyelenggaran terlama karena memakan waktu penyelenggaraan 71 hari. PRJ pada umumnya berlangsung 30 - 35 hari. Bahkan Presiden AS pada waktu itu Richard Nixon datang ke Indonesia, sempat mampir ke DF 69. Ia berhenti disebuah stan dekat Syamsuddin Mangan Plaza, sempat melambai-lambaikan tangannya ke pengunjung dan karyawan DF 69.
Penyelenggaraan PRJ atau Jakarta Fair ini, dari tahun ke tahun mulai mengalami perkembangan pengunjung dan pesertanya bertambah dan bertambah. Dari sekadar pasar malam berubah menjadi ajang pameran Modern yang menampilkan berbagai produk. Area yang dipakai juga bertambah. Dari hanya tujuh hektar di Kawasan Monas,ditahun 1992 dipindah ke Kawasan Kemayoran Jakarta Pusat yang menempati area seluas 44 hektar. Kini hari jadi Kota Jakarta identik dengan penyelenggaraan yang digelar di kompleks JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Wisata dan belanja merupakan gabungan yang bisa dilakukan bagi jutaan pengunjung baik dari Jabodetabek, dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, maupun pengunjung dari manca-negara, sehingga acara ini diharapkan bisa menjadi wahana belanja sekaligus wisata. Secara garis besar event ini diharapkan menjadi pembangkit semangat promosi produk dalam negeri, selanjutnya meningkatkan lapangan kerja dan secara tidak langsung meningkatkan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Shuttle Bus pun disediakan secara gratis selama masa buka pameran dan diperkirakan berangkat setiap 30 menit sekali.
Ditahun 2011 ada 2.600 perusahaan dengan 1.300 stand, termasuk BUMN, hampir seluruh provinsi di Indonesia mengikuti festival ini. Target nilai transaksi selama pameran sebesar Rp. 3,5 triliun.
Seperti tahun-tahun sebelumnya Jakarta Fair biasanya akan dimeriahkan oleh Pentas Musik 32 Hari Nonstop dengan 100 grup band top ibu kota, Pesta Kembang Api Spektakuler, Malam Muda Mudi, Pemilihan Miss Jakarta Fair, Panggung Kesenian di Taman Budaya, Karnaval, berbagai promosi menarik di stand-stand pameran, dan undian berhadiah mobil dan sepeda motor.
Berbagai produk unggulan dalam negeri serta hasil produksi industri kecil, UKM, dan koperasi akan dipamerkan dalam event pameran terbesar di Asia Tenggara ini. Ada produk furniture, interior, building material, otomotif, handycraft, garment, sport & health, telekomunikasi, banking, stationary, komputer & elektronik, property, kosmetik, food & drink, handphone, mainan anak-anak, sepatu, branded fashion, leather, branded product, multi-product, jasa dan produk BUMN, produk kreatif, dan berbagai produk unggulan lainnya.
Wah, keren ya.. gimana nih menurut kalian?
sources:
1. https:// id.wikipedia.org/wiki/Pekan_Raya_Jakarta
2. http://sudinpusarjakbar.jakarta.go.id/?p=2559#:~:text=Pekan%20Raya%20Jakarta%20(PRJ)%20digelar,Soeharto%20dengan%20melepas%20merpati%20pos.&text=Lambat%20laun%20ejaan%20tersebut%20berubah,dengan%20sebutan%20Pekan%20Raya%20Jakarta.
3. https:// metro.tempo.co/read/671710/sejarah-prj-dari-gambir-hingga-kemayoran
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro