Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

3

Seminggu berlalu..... Sekarang adalah hari dimana semua anak berumur 15 tahun mendapat Grimorenya sendiri. Asta, Yuno, Riara, Emma, Norman dan Ray juga ada disana.

Angin musim semi(?) menerbangkan dandelion dandelion yabg ada di tanah lapang.

Suara cibiran dari orang orang yang sudah menjadi makanan sehari hari mereka jadi mereka sudah sangat kebal dengan yang namanya cibiran.

Mereka semua dan upacara untuk memberikan(?) grimorepun dimulai. Semua disana mendapatkan grimore kecuali Asta yang tidak didatangi satupun grimore.

[Riara]

[Norman]

[Emma]

[Ray]

Mereka mendapatkan grimore mereka dengan hati yang senang namun Asta sama sekali tidak mendapatkan Grimore.

" Aku yakin Asta-kun pasti akan mendapatkan Grimoremu nanti! Ganbatte! Asta-kun! "
-Riara-

" Kalau begitu kami kembali ke gereja duluan ya.... "
-Emma-

Ujar Emma lalu langsung mengandeng (baca : Menarik) paksa Riara dan diikuti oleh dua bodyguardnya siapa lagi kalau bukan norman dan Ray.

Oh ya mereka bertiga ini memiliki kepintaran yang sangat diatas rata rata dan itu diakui oleh semua orang. Bahkan Riara juga mengakui itu, mereka adalah orang orang yang sangat pintar.

Mereka kembali ke gereja dan membantu suster lily. Mereka tidak terlalu memperlihatkan kekuatan mereka disini. Jadi mereka hanya dianggap memiliki sihir yang biasa.

Saat sore hari menjelang malam bisa dikatakan saat senja mereka melihat asta pulang dengan keadaan Babak belur dan itu membuat Ria dan semua penghuni gereja khawatir tentang keadaan Asta.

~Skip~

Keesokan harinya keenam sahabat ini tidak melakukan latihan karena 6 bulan dari sekarang akan diadakan ujian untuk menjadi Ksatria sihir.

Ray berlatih berdua dengan Norman, Emma berlatih versama dengan Riara, Yuno dan Asta mereka berlatih sendiri sendiri.

~Skip 5 Bulan~

~Emma P. O. V~

Tak terasa akhirnya enam bulan telah berlalu dan kami pada akhirnya hari ini berangkat untuk pergi ke ibu kota kerajaan Clover dan mengikuti ujian masuk Ksatria sihir.

Sekarang kami tengah dijalan menuju kesana. Aku masih melatih kedua magicku tapi yang hanya kugunakan adalah Enchance, Magic Divine heal ku tidak akan kupakai.

Divine healing akan kupakai jika dalam keadaan sangat sangat darurat karena itu selain sangat kuat juga sangat membuatku dalam bahaya.

Kenapa aku bisa masuk ke dalam bahaya? Itu karena jika seseorang mengetahui kekuatankku dan dia memiliki niat jahat, aku tidak tau apa yang akan terjadi denganku lagi.

Dan sejak kemarin kami berangkat Asta dan juga Yuno selalu berlimba lomba untuk melakukan sesuatu, seperti berlomba siapa yang berjalan lebih dulu dan sebagainya.

Dan itu membuat kami harus extra melakukan sesuatu untuk mengejar mereka. Tenang Asta memang sudah kuakui paling banyak bahkan dia paling pintar menjaga stamina.

" Emma-chan mau? "
-Riara-

Riara menawarkanku sebuah Apel yang dia bawa, aku menerimanya dan berujar 'Arigatou' pada Riara lalu memakan apel itu.

Dan sekarangpun kedua orang itu masih belum selesai bertarung. Mereka ini sebenarnya apa sih!? Astaga dari kemarin mereka tidak tau yang namanya lelah ya....

~Emma P. O. V end~

Setelah beristirahat sebentar merekapun melanjutkan perjalanan mereka yang sempat tertunda karena istirahat makan siang mereka.

Dan Kali ini sama seperti kemari Asta mulai berlari diikuti oleh Yuno yang tidak mau kalah. Sedangkan keempat temannya tidak bisa menghentikan mereka karena mereka adalah rival.

Emma, Ray, Norman dan juga Ria mengikuti mereka berlari karena tidak ingin tertinggal jauh daru kedua orang yang berpikiran seperti bocah itu(menurut mereka).

Emma, Ray, Norman dan Ria memakai tudung dan juga masker untuk menyembunyikan identitas mereka dan tidak menjadi pusat perhatian nantinya.

Perjalanan ke Kerajaan Clover membutuhkan waktu yang lama, mereka baru sampai ke sana satu bulan setelah mereka berangkat.

Mereka hampir sampai,  tinggal sedikit lagi. Dari kejauhan mereka dapat melihat kerajaan Clover yang sangat besar.

Lalu asta mulai berlari dan meneriaki ' Aku pasti akan menjadi kaisar sihir! ' diikuti oleh Yuno. Emma, Ria, Ray, dan Norman menghela nafas kasardan mulai mengikuti duo rival itu berlari lagi.

Saar sampai di gerbang mereka dapat melihat banyak orang yang menyambut mereka, ya mereka semua yang akan menjadi kesatria sihir nantinya.

Mereka berjalan biasa menuju ke tempat registrasi untuk mendaftar ulang diri mereka. Ya walau mereka sudah didaftarkan oleh penyihir didesa mereka, namun mereka tetap harus registrasi ulang untuk mendapatkan nomer peserta.

Yuno mendapat no peserta #164, Asta mendapat no #165, Ria mendapat no peserta #180, Emma mendapat no peserta #163, Ray mendapat no peserta #173 dan Norman mendapat no peserta #168.

Mereka menunggu sampai tiba datang banyak burung yang diketahui adalah burung anti-bird. Mereka akan mematuk semakin lemah sihir yang para peserta miliki.

Emma, Ray, Norman dan juga pasti Ria sudah memprediksi ini dan mereka juga sudah menyembunyikan sihir mereka agar benar benar tidak disadari oleh siapapun termasuk Para kapten ksatria sihir nanti.

Mereka didekati beberapa anti-bird namun sama sekali tidak dipatuk hanya dikerumuni saja. Mereka memprediksi semua yang akan terjadi pada mereka.

Dan seperti yang mereka prediksikan juga Para Anti-bird mengerumuni asta paling banyak dan para peserta yang lain menertawakannya. Namun sama sekali tidak mereka gubris.

Mereka berbicara dan tidak menydari jika asta tengah berbicara dengan seorang petinggi ksatria sihir. Ria yang paling awal sadar karena dia sudah tau alur ceritanya.

Setelah Kapten Yamu dari black bull pergi varu dia sadar. Ria mendekati Asta.

" Asta-kun Daijoubu desuka? "
-Ria-

Tanya Ria dan dijawab dengan anggukan dari asta dan dia mengatakan jika dia tidak apa apa karena dia kuat.

Ria tersenyum mendengar bahwa asta baik baik saja, namun tentu saja senyumannya tidak disampaikan karena dia menutup mukanya lebih tepatnya bagian dari hidung sampai dagunya dia tutup menggunakan kain.

Dia juga memakai jaket untuk menutupi rambut putihnya yang sufah dia cepol dan sembunyikan dibalik jaket miliknya.

Itu juga hal yang sama yang dilakukan oleh Emma, ray dan juga Norman hanya memakai jaket saja dan tidak menutup wajah mereka, mereka hanya menunduk saja.

" Sekarang kalian harus melalui beberapa tes "
-William Vegeance-

William Vegeance adalah pemimpin pasukan ksatria sihir dari Golden Dawn atau Fajar Keemasan.

" Kami bersembilan akan menilai kalian "
-William-

" Dan kami akan memilih peserta yang akan ditambahkan ke ksatria sihir "
-William-

" Jika kau terpilih, kau akan masuk pasukan itu "
-William-

" Jika kau terpiluh lebih dari satu pasukan "
-William-

" Kau boleh memilih pasukan yang kau ikuti "
-William-

" Disamping itu, yang tak terpilih oleh kapten manapun tidak lolos untuk bergabung ksatria sihir "
-William-

" Untuk Ujian pertama Kalian harus naik sapu itu dan terbang "
-William-

" Penyihir yang bisa mengontrol kekuatan sihirnya seharusnya bisa melakukan ini "
-William-

" Ini hal yang paling dasar bagi penyihir untuk berkeliling "
-William-

" Jika kau tidak bisa menerbangkan sapu, kau bahkan tidak seharusnya disini "
-William-

" Baiklah, Mulai"
-William-

Dan mereka semua mulai berusaha untuk menerbangkan sapu itu. Tidak ada masalah bagi Emma, Ria, Ray, Norman dan juga Yuno tapi ada masalah oleh Asta.

Kenapa? Karena dia sama sekali tidak bisa menerbangkan sapunya. Ria mendekati asta, masih dengan memakai sapu terbangnya.

" Ganbatte Asta-kun! "
-Ria-

Ujarnya menyemangati membuat asta makin berusaha untuk menerbangkan sapu miliknya.

'Ujian kemampuan sihir'

Emma, Ray, Norman, Ria dan juga Yuno lolos, hanya Asta yang tidak bisa mengeluarkan sihirnya.

'Ujian kemampuan mengendalikan sihir'

Hanya Asta saja yang tudak bisa, karena dia tidak mempunyai sihir maupun mana.

'Ujian pencipta sihir'

Kecuali Asta mereka bisa melakukannya dengan baik.

'Ujian pengembangan sihir'

Mereka lolos dengan sangat baik. Tentu saja kecuali asta yang masih berusaha memunculkan sihir miliknya.

" Baiklah ujian selanjutnya akan menjadi ujian terakhir"
-William-

" Kalian akan mengikuti pertarungan yang sesungguhnya "
-William-

" Kalian akan bertempur "
-Fuegoleon-

Fuegoleon Vermilion, kapten dari Crimson lion king.

" Kalian akan berpasangan dan bertarung dengan rekanmu. Kalian boleh menggunakan grimore untuk menyerang "
-Fuegoleon-

" Bertarung adalah tugas kita. Tunjukan pada kami kemampuan kalian yang sesungguhnya! "
-Fuegoleon-

"Setelah salah satu dari kalian berhasil atau menjadi tak mampu untuk bertarung ujiannya akan berakhir "
-William-

" Akan ada penyihir yang bisa menggunakan sihir penyembuh yang bersiap "
-William-

" Jadi bertarunglah sepenuh hati "
-Fuegoleon-

Semua mulai mencari lawan, Emma, Ray, Ria, dan juga Norman sudah mendapatkan pasangan dan juga mereka berpisah dari Asta dan Yuno secara diam diam tadi.

Ya lawan mereka juga lumayan kuat kalo menurut orang lain, karena mereka adalah bangsawan. Namun bagai otak mereka berisi satu kalimat yakni 'Like i care' atau lebih tepatnya 3 kata yang bermaksud ketidak pedulian mereka akan melawan siapa nantinya.

Tadi juga mereka ang ditantang kok bukan mereka yang meminta. Dan para bangsawan itu terlihat sangat sombong dan juga percaya diri.

Membuat mereka ingin menghancurkan kepercayaan diri mereka dan juga kesombongan yang sering mereka pamerkan pada orang yang lebih rendah dari mereka itu menjadi butiran yang bahkan lebih kecil dari mikroorganisme.

Bersambung~~~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro