Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Red Rose

Olla dan Feng berada di sebuah kafe dia bertemu dengan seseorang yang sering meneror tempat kerja mereka, orng itu memberi pesan bahwa dia berada di kafe tersebut dan menyuruh mereka memesan meja nomor sembilan. Orang itu akan menemui mereka, tiba dating seorang gadis cantik dan langsung duduk didepan mereka.

"Maaf ini tempat duduk kami, silakan cari tempat duduk yang lain karna kami sedang menunggu seseorang."ucap Olla sedangkan Feng hanya mengangkat sebelah alisnya.

"Dan orang yang kamu tunggu adalah saya"ucap gadis itu sambil tersenyum.

"Jadi kamu yang bernama Anroy, saya pikir kamu laki-laki."ucap Olla.terkejut

"jadi kenapa kamu meneror kantor kami dengan mengirim bunga mawar dan foto korban kedua kasus pembunuhan?" tanya Feng

"Kenapa saya mengirim bunga mawar dan foto tersebut karna saya ingin kalian mengingat kakak saya yang menjadi korban dan bertindak cepat untuk menangkap pembunuh tersebut." ucap Anroy dengan mata berkaca-kaca dan sambil memutar gelang ditangan kirinya.

"Setidaknya jangan meneror kantor kami, asal kamu tahu kami disana juga berusaha semaksimal mungkin untuk menangkap pembunuh tersebut." ucap Olla

"Saya dan keluarg saya berpikir kalau kalian menutupi kejadian ini karna jika kami menanyakannya kalian hanya bilang tunggu saja, asal kalian tahu saat pertama kali kakakku diterima sebagai salah satu dari kalian dia sangat bahagia, dia ingin menjadi seorang detekif tapi, sebelum cita-citanya tercapai ia telah meninggal." ucap Anroy

"Iya saya juga mengenalnya dia adalah anggota yang paling aktif dan hasil penyelidikannya selalu memuaskan, jadi katika dia meninggal kami semua merasa sangat kehilangan, dan kami juga berusaha semaksimal mungkin untuk mencari pelakunya." ucap Feng

"Jadi kamu tidak usah meneror kami lagi karna kamu sudah tau kalau kami akan menemukan pelaku tersebut." ucap Olla

"Kalian janji akan menemukan pelakunya secepatnya?" ucap Anroy

"Ya kami berjanji" ucap Feng mantap.

Dikota lain seorang detektif sedang menyilidiki kasus pembunuhan Disebuah taman kota ditubuh mayat tersebut terdapat simbol bunga mawar di bahu kiri mayat tersebut.

"Ini seperti pembunuhan di kota sebelah, dari cirri-ciri korban sangat mirip, dari simbol bunga mawar yang merupakan luka bakar, bekas ikatan pada pergelangan tangan, sebuah kalung berbandul bunga mawar, satu tankai bunga mawar, dan irisan melengkung pada bagian pipi, dan perut.." ucap Novi

"Berarti mayat ini berhubungan dengan kasus pembunuhan di kota sebelah."ucap Raka

"Kita juga ditugaskan di sana, kita akan membantu mereka." ucap Novi

"Kapan kita berangkat?" tanya Raka

"Satu jam lagi." ucap Novi sambil keluar dari ruangan

"Sebenarnya yang ketua siapa?, saya? Atau Novi?, kenapa dia lebih cepat mengetahui informasi dari komandan?"gumam Raka

Ditempat lain Feng dan Olla menuju bagian otopsi mayat, mereka ingin melihat dan mengetahui mayat korban kesepuluh.

"Hai feng, hai Olla kalian harus melihat ini!! Okay!"ucap Silla lalu membuka kain putih penutup mayat tersebut.

"Ada apa Silla? Apakah korban ini berbeda dari korban sebelumnya?"tanya Feng

"Iya, kalian bisa lihat diantara korban-korban yang lain cuman mayat ini yang memiliki bekas pukulan benda tumpul di kepala dan kaki. Dan dikukunya terdapat serbuk kayu. Yang telah di periksa oleh teamku."ucap Silla

"Serbuk kayu? Di kuku?" tanya Olla

"Jangan heran kalau aku menemukannya aku sangat teliti dalam memeriksa"ucap Silla

"Good job Silla. Beritahu aku hasilnya nanti." ucap Feng sambil menepuk pelan kepala Silla

Hari ini Feng dan Olla akan bertemu anggota baru team mereka, dan akan mendiskusikan beberapa hal yang telah mereka peroleh dari penyelidikan.

"Selamat datang dan selamat bergabung saya Feng ketua disini dan ini adalah Olla partner saya" ucap Feng sambil mengulurkan tangannya ke Raka

"Saya Raka dan ini partner saya Novi" ucap Raka dan membalas uluran tangan Feng

"Kita langsung saja, kami telah menyelidiki kasus ini dan kami menyimpulkan bahwa pmbunuhan ini dilakukan oleh orang dalam karena korban tersebut merupakan anggota kepolisian yang menyamar." ucap Novi

"Kami juga menyimpulkan begitu, itulah hanya kita yang berada disini karna saya takut kalau pembunuhnya salah satu anak buah saya. Saat ni saya hanya mempercayai Olla dan kalian. " ucap Feng

"Kalian dapat mempercayai kami" ucap Raka

"Tapi saat ini kita belum mempunyai bukti apapun, yang kita tau hanya bunga mawar merah merupakan ciri khas pelaku." ucap Olla.

Seseorang membuka pintu ruang bawah tanah, ruangan yang dipenuhi pernak-pernik mawar merah, dia menuruni tangga dengan perlahan tapi sangat menyeramkankan bagi gadis yang berada di ruangan tersebut.

"Maaf aku nggak pernah menengokmu" ucap orang itu ketika berada didepan gadis tersebut.

"KAU!!" teriak gadis itu tak percaya.

"Hai Anroy"ucap orang tersebut sambil tersenyum, senyum yang sangat mengerikan.

"Kenapa?"tanya Anroy

"karna kau sangat mengangguku dank au juga masuk didaerahku, karna itu nikmati saja manis, my red rose"ucap orang tersebut dan tersenyum mengerikan

Dia mengambil sebuah besi berbentuk bunga mawar dan memanaskannya di perapian. Setelah dia melihat besi tersebut telah berwarna merah dia mengambilnya.

"hmmm kau akan kuberi simbol mawar merah, cantik namun membahayakan, seperti dirimu seandainya kamu tidak mengusikku aku mungkin tidak melakukan ini padamu." ucap orang itu

"Jangan"ucap Anroy memohon

"Sayangnya aku akan melakukannya"ucap orang itu sambil mengarahkan besi tersebut kebahu Anroy

"AAAAAAAAA" teriak Anroy

"HAHAHAHA" suara tawa orang itu

"A-aku tidak tau kalau itu mengusikmu, aku ha-hanya ingin mencari tau siapa pe-pembunuh kakakku" ucap Anroy sambil menangis.

"Oooo kau ingin mengetahuinya. Oke. Aku adalah pembunuh kakakmu, dan kamu mau tau caraku membunuhnya? Hmmm... aku akan mempraktekkannya langsung kepadamu."ucap orang itu sambil tersenyum lagi.

"Ja-jangan, lepaskan aku to-tolong aku tidak akan memberi tau siapa-siapa." Ucap Anroy

"Tapi aku tidak akan melepasmu."ucap orang itu

"Kenapa korban kali ini berbeda? Bukan dari anggota kepolisian."ucap Raka heran

"Dia memang bukan anggota kepolisian tapi, dia adalah adik dari salah satu korban, dia sering mengirim bunga mawar dan foto kakaknya, mungkin itu penyebabnya, pelaku merasa terusik." ucap Olla

"Iya mungkin karna itu" ucap Feng

"Kita harus cepat menemukan pelakunya" ucap Novi sambil berfikir

"Ada yang aneh dari korban ini"ucap Silla

"Aneh bagaimana?" tanya Feng

"Korban yang lain tidak memiliki luka tusuk di dadanya, tapi pada korban ini ada luka tusuk"ucap Silla

"Seperti yang dibilang Olla tadi kalau pelaku mungkin jengkel terhadap korban ini"ucap Feng

"Novi ambil semua data anggota kepolisian disitrik ini mulai dari dua tahun yang lalu"pinta Raka

"Kenapa dari dua tahun yang lalu? Sedangkan kasus pembunuhan ini terjadi sekitar enam bulan"ucap Novi

"Kenapa dua tahun yang lalu karna pasti akan beradaptasi selama setahun atau lebih untuk mendapat kepercayaan dan mengetahui seluk beluk kepolisian"ucap Raka

"Oh gitu. Aku akan mencari taunya dan akan segera melaporkannya kepadamu"ucap Novi

"Tapi kau harus hati-hati karna pelakunya ada di sekitar kita"ucap Raka

"Oke bos"ucap Novi.

Tanpa mereka berdua sadari bahwa ada yang mendengar pembicaraan itu dan orang itu tersenyum sinis mendengarnya dan dia hanya melihat mereka berdua terus-menerus.

Setelah itu novi mengumpulkan, dia mengamati semua data keanggotaan dan kaget karna melihat salah satu nama yang ada didaftar tersebut. Karna penasaran dia membuka riwayat orang tersebut. Sambil melirik kanan kiri untuk mengetahui tidak ada yang mengawasinya.

"Dia tinggal bertiga bersama ibunya dan adiknya, ayahnya telah meninggal disaat dia berumur sepuluh tahun. Ayahnya seorang pengedar narkoba dan ditembak mati saat kabur dari penyergapan. Astaga polisi yang membunuh ayahnya ini yang membuat dia membunuh polisi. Tapi bagaimana dia sangat dipercaya."ucap Novi kaget dan memutuskan untuk membuat note dan memasukkannya di laci mejanya.

Saat ini novi sedang mengikuti orang tersebut. Dia kaget orang tersebut membeli banyak bandul berbentuk bunga mawar. Dia buru-buru menanyakan kepada penjaga toko itu. Dan penjaga oko itu menjawab kalau orang itu adalah pelanggan tetap mereka dan hanya membeli kalung berbandul bunga mawar. Novi langsung kembali kekantor dan mengambl note tersebut dan menambahkan apa yang dia lihat tadi. Dia menyimpannya dibawah meja dan mengirim pesan kepada Raka. Dia melangkah keluar dan menuju basement.

"Novi!"ucapa orang itu suaranya halus tapi terkesan menakutkan

"Eh iya?" ucap Novi

"Aku mencarimu daritadi"ucap orang itu sambil tersenyum.

"Kenapa kamu mencariku?"tanya Novi

"Karna ini"ucap orang itu dan semuanya tiba-tiba gelap.

"Hello manis, selamat datang diduniaku" ucap Orang itu tersenyum

"Aku sudah tau itu kau"ucap Novi

"Walaupun kamu tau tapi kamu tidak dapat memberitahu mereka"bisiknya ditelinga novi

"Oh ya? Kita lihat saja nanti"ucap Novi

"Yaaaa kita lihat saja dan maaf aku merobek bajumu karna aku ingin memberi ini"ucapnya sambil mengarahkan besi panas itu kebahu Novi

Orang itu lalu mengambil sebuah pisau dan mengiris tangan kanan Novi secara perlahan namun bukan berbentuk melengkung lagi tapi dari ibu jari terus menuju sikunya berbentuk garis lurus. Novi hanya meringis. Lalu pisau itu diarah kan menuju betis sebelah kanan membentuk garis lurus lagi. Dia berheti dan mengambil sebuah kalung dan memasangkannya dileher Novi.

"Oh sangat cantik"ucap orang itu

"Ka-kau akan menerima gan-jarannya"ucap Novi

"Aku tidak takut, hahaha"ucap orang itu lalu tertawa, lalu mengiris perut novi dan menusuk dada novi berkali-kali. Lalu tersenyum lagi

Raka yang baru melihat pesan dari Novi buru-buru kembali kekantor menuju ruangan novi dan memeriksa dibawah meja. Dia mendapatkannya sebuah note yang ditulis oleh novi, dia sangat terkejut, lalu menelfon seseorang namun orang itu tidak mengangkatnya. "mungkin besok aku akan menemui orang itu"gumam Raka sambil menuju kemobilnya. Raka mencoba menelfon novi tapi tidak ada jawaban, dia menelfon berkali-kali namun tidak ada jawaban. Dia khawatir tapi di coba menepisnya.

Esoknya dia menuju orang tersebut, dia sangat ingin memberitahukan orang itu supaya mereka dapat menyelidiki orang ini.

"Feng ada yang ingin aku perlihatkan"ucap Raka sambil menunjukkan note tersebut.

"Apa maksudnya ini? Aku tidak percaya dia tidak mungkin pelakunya"ucap Feng

"Maka dari itu kita harus menyelidikinya"ucap Raka

"Kenapa harus dia? Aku tidak percaya, dia tidak mungkin melakukan ini"ucap Feng

"Kita harus menyelidikinya mala mini dan asal kau tau novi sudah dibunuh, mayatnya ditemukan ditaman tadi"ucap Raka lesuh

"Dibunuh?"tanya Feng

"iya dan note tersebut dari noi dia yang menyelidikinya." ucap Raka

Malam ini mereka menuju rumah orang itu, Raka menunggu disekitar rumah orang itu sedangkan Feng menuju bagian belakang rumah. Raka mengamati disekitar kompleks itu dan ternyata sangat sepi hanya nyamuk yang menemaninya (*abaikan). Raka berbalik dan terkejut dia tidak tau kalau orang itu berada dibelakangnya dan telah menusuknya pas diperutnya, orang itu tersenyum dan dengan cepat menendang Raka. Raka langsung tidak sadarkan diri (*fix karaka lemah ditusuk dan cuman ditendang cewek yang lebih pendek dar dia masa KO abaikan lagi).

Feng berada dipintu belakang rumah itu, berjalan dngan perlahan-lahan. Dia membuka pintu itu perlahan-lahan. Dia melihat sekelilingnya ternyata kosong. Dia melangkah menuju lantai dua, dia akan membuka sebuah kamar, namun saat dia membuka kamar tersebut, tiba-tiba ada yang memukul kepalanya dan semua menggelap

"Hai," ucap orang itu sambil tersenyum

"Olla? Jadi benar kamu pelakunya"ucap Feng tidak percaya

"Hahaha kau terkejut hahaha"ucap Olla sambil tertawa

"Tapi kenapa?"tanya feng

"Kenapa? Asal kamu tau ayahku yang sangat aku sayang dibunuh didepan mataku dia ditembak oleh seorang polisi dan orang itu adalah ayah kamu. aku telah berjanji akan membunuh polisi dan membunuh keturunan polisi itu dan sekarang kainginanku terkabulkan."ucap Olla

"Itu karna ayahmu seorang pengedar narkoba"ucap Feng lagi

"tapi setidaknya tidak dibunuh kau tidak tau bagaimana rasanya melihat ayahmu mati didepanmu. Dan sekarang aku akan bermain dengamu"ucap Olla

Olla mengambil besi panas berbentuk bunga mawar dan mengarahkan kebahu Feng. Setelah itu dia mengarahkan kekaki feng.

"Kamu tau kenapa harus mawar merah? Karna ayahku pernah berkata jadilah mawar karna dia indah tapi mempunyai duri. Kau tau maksudku kan?"ucap Olla dan mengambil sebuah pisau dan mengiris tangan feng dan menusuk perut feng.

"ya aku tau"ucap seseorang dibelakang Olla, orang tersebut menembak kepala Olla sebelum Olla berbalik.

"Semoga kau bertemu ayahmu dineraka"ucap orang tersebut yang tak lain adalah Raka

"Cepat lepaskan aku ini sakit sekali"ucap Feng

Mereka berjalan menuju pintu depan tapi saat mereka berada di ruang keluarga mereka melihat foto dan mereka saling mentap tak percaya.

"Hello"ucap seseorang

Door...dorr

Feng dan Raka langsung terkapar dilantai dan orang tersebut melihat mereka saja tanpa ekspresi.

"Selamat tidur" ucap Silla

end

Karya : riskabigail

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro