Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

65 : KARRY DAN CINDY

CROWN GARDEN
CINDY DAN KARRY

Setelah pulang sekolah dan memastikan Jackson sudah memiliki waktu berduanya dengan Charlotta di ruang tari, ia pun sedikit bergegas ke kamar Cindy yang berada di sayap kiri rumahnya.

Sambil membetulkan kancing kemeja yang dibalut jas sederhana bewarna biru tua itu, ia mulai menarik napas pelan-pelan ketika langkahnya tiba di depan pintu modern yang hening. Ia memandangi pintu itu sambil membayangi kilasan wajah Jackson yang bertabrakan dengan wajah Charlotta malam itu.

Sekali lagi, ia sudah siap. Ia akan mengambil resiko lagi. Demi pengakuan kuat untuk perasaannya tanpa diganggu orang lain.

Tangan Karry terangkat ke udara, ia mengetuk pintu itu dua kali kemudian bergumam pelan, "Cindy, kau di dalam?" Karry menunduk, telinganya menghadap pintu. Kemudian terdengar derap kaki seseorang dari dalam lalu sedetik kemudian pintu terbuka.

Wajah Cindy menerjangnya. Gadis itu berdiri dengan wajah sedikit terkejut. Mini dress dari kain satin bewarna krem itu sangat membuatnya memesona. Wajahnya masih polos belum di rias, rambutnya yang panjang di biarkan terkuncir awut-awutan. Dari wajahnya, bibir gadis itu seketika mengembang.

"Karry? Ayo masuk." Padahal belum juga meminta waktu, Cindy malah sudah memberikannya. Akhirnya tanpa membahas hal lain, ia pun masuk ke dalam kamar luas itu dan duduk di sofa tengah ruangan.

Baru saja Karry menghempaskan tubuhnya ke sofa, tiba-tiba Cindy melempar dirinya ke samping Karry sambil tersenyum lebar. Tanpa aba-aba, gadis itu langsung merenggut lengan kanan Karry dengan kepala di sandarkan ke bahunya. Karry terdiam, ingin menyeka kondisi dengan pergerakan yang tepat, membiarkan gadis itu ingin melakukan apa lagi.

"Karry, aku merindukanmu. Ke mana kau selama ini?" Tangan Cindy mulai meraba telapak tangan Karry yang terlipat di atas paha. Karry yang memandangi itu hanya diam, membiarkan tubuh Cindy semakin menempel dengannya.

Dari dulu, Cindy tetap tidak berubah. Ya tuhan, bagaimana bisa dia mengatakan hal ini untuk tidak menjamin putri jelita ini melakukannya lagi? Permasalahan di sini adalah Cindy bukan orang yang gampang menyerah, dia sangat gigih. Dan Karry tidak tahu apakah ia tega untuk melakukan itu. Batinnya bercekcok. Di sisi lain ia tidak ingin menjadi penjahat, tapi di sisi lain hatinya meneriaki nama seseorang dalam hatinya untuk tetap berjalan demi kebaikan nantinya.

"Sebenarnya, aku juga," kata Karry berujar pelan, memandang jari jemari Cindy yang terhenti. Gadis itu terkejut, beralih memandangnya dengan mata yang membulat. Pelan-pelan, Cindy tersenyum haru.

"Kenapa kau baru mengatakannya sekarang, Karry? Kenapa kau selalu membuatku menunggumu?" Suara Cindy serak ditelan matanya yang mulai berkaca-kaca. Karry yang melihat itu sedikit gugup, kuat-kuat ia menelan ludah untuk menyingkirkan keraguan dalam hatinya.

"Karena aku.." Belum selesai berkata, Cindy langsung menerkamnya ke dalam dekapan. Karry tertegun sejenak, tak menyangka Cindy... masih dengan mudahnya jatuh dalam pelukannya. Dengan hening, Karry membiarkan tangan Cindy merangkul lehernya erat, seakan perkataan rindu tadi ada benarnya.

"Jangan. Jangan katakan. Jangan katakan kau terlalu bodoh bisa menyukai Charlotta. Kau menyesal, kan?" Dari sebelah telinganya, Cindy berkata tersedu-sedu. Tapi hening menjadi jawabannya. Saat Cindy memanggil namanya memastikan untuk jawaban, dengan cepat Karry menarik tubuh Cindy lepas dari dekapan itu lalu berkata dengan suara pelan dan tenang, "apa nanti malam kau ada waktu?"

***

Whoap. Siap-siap guys. Ini waktu tempur Karry wkwk. Tunggu besok lagi yaa ada yang cemburu nih!

Thank you!^^

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro