Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

49 : CINDY YOUNG

CROWN GARDEN
CINDY YOUNG

Cindy melempar tas Brada merahnya ke atas kasur dengan sekali hentakan kesal.

Sial! Apa yang membuat Karry membela gadis itu terang-terangan? Kenapa kelihatannya Karry benar-benar mempertahankan hubungannya? Apakah ia sebenci itu padaku hingga ingin aku pergi dari sini? Kalau iya, kenapa sampai sekarang ia tidak mengatakannya langsung saja padaku sehingga aku tak perlu menahan harga diri ini?!

Napasnya sesak, tanpa sadar, pandangan mata Cindy mengabur. Ia memandangi tas Bradanya yang berkilau tapi pikirannya melayang kemana-mana. Ke wajah Charlotta yang menunduk ketika makan malam tadi, dan hempasan tajam Karry yang menolak semua pernyataan Natalie. Ia tertohok pada kenyataan. Ia terkunci di satu tindakan untuk membela diri.

Katanya mereka hanya sandiwara..
Katanya mereka memiliki perjanjian...
Anna tidak mungkin membohongiku! Dia sahabat Charlotta..
Tetapi, kenapa akting Karry selalu terasa nyata bagiku..
Bagaimana kalau mereka sebetulnya...

Cindy mencengkram kepala belakangnya, menjerit dalam hati.

Tidak. Tidak mungkin.

Ia terduduk di kursi tunggalnya, menyisakan pikirannya yang terus-terusan bergumam tidak mungkin.

Ryu Otosaka telah pergi. Dan dia bukan orang yang bisa diajak kerjasama. Bahkan ia salah telah berpikir bisa mencuri hati Karry lewatnya. Ryu Otosaka sama saja orang rendahan seperti Charlotta. Dia sama sekali bukan orang yang ia ekspektaksikan. Tampan saja tidak berguna, dia hanya terlalu tertipu oleh kepolosan Charlotta yang dibuat-buat oleh gadis itu.

Udara di sekitar Cindy entah kenapa makin lama makin terasa panas. Ia menahan geram sampai seluruh punggungnya berguncang. Berbagai rencana berkecamuk. Tipu daya mana lagi yang bisa mengalahkan penjilat itu? Charlotta adalah pembohong besar yang sedang menyamar. Semua ini dilakukan oleh Karry supaya Karry melepas perjodohan dengannya. Tapi Cindy tidak mungkin semudah itu menyetujuinya. Ia punya harga diri yang mahal untuk dinilai. Dan Karry tahu persis berapa angkanya. Sempurna. Dan seharusnya ia juga tahu, kalau angka itu hanya miliknya di luar sebuah perasaan. Tapi, bagaimana kalau bagi Karry perasaan adalah kesempurnaan dalam hidupnya? Kalau iya, bahkan sesempurna apa dirimu dibanding anak petani yang memiliki cinta itu, ia akan tetap kalah.

Karena Karry mencintainya tanpa alasan.
Dan ketika seseorang mencintai tanpa alasan, saat itulah, dia tidak akan melepaskan tanpa alasan juga.

Cindy frustasi. Bibirnya habis digigiti dengan gemas. Seribu cara dia pikirkan tapi tetap saja berujung pada pertanyaan besar yang menguasai ketakutan.

Bagaimana kalau Karry benar-benar jatuh cinta padanya? Bagaimana kalau Karry tidak bersandiwara sedangkan perjanjian yang Anna ceritakan waktu itu hanya sebagai kedok...

Dengan keras Cindy memukul kepalanya hingga pening, menghilangkan gagasan itu semua. Hancur berkeping-keping.

Ia menarik napas, kembali tersadar.

Tidak..
Tidak mungkin..
Karry menyukaiku dari kecil..
Karry mencium keningku waktu kecil..
Dan Jackson bilang, dia juga menyukaiku...
Jackson tidak berbohong...
Dulu tidak pernah berdusta..
Yang berdusta adalah Charlotta...
Ya...
Dia..

Cindy membuka matanya, tiba-tiba teringat kata-kata Charlotta ketika ia menyangkal semua tipu muslihatnya di depan matanya sendiri.

Kalau kau mengalahkanku, atau aku mengalahkanmu, kita harus sepakat pada satu hal!

Kalau Karry memilihmu, aku akan berkata jujur pada semua orang tentang siapa aku yang sebenarnya. Tetapi kalau aku yang menang, kau harus pergi jauh dari hidupnya.

Dasar bodoh. Apakah keyakinan Charlotta yang mengatakan itu mampu membuatnya gentar? Salah. Mungkin belum saatnya untuk mengadu pada Natalie apa yang sebetulnya dilakukan oleh Charlotta. Mungkin Charlotta benar, jika dia ingin mengalahkan gadis itu, cara paling sadis untuk melakukannya adalah menjungkir balikkan dia menggunakan tangannya sendiri. Bukan dengan tangan Natalie atau Anna. Yang paling bisa membuktikan diri sendiri menang atau kalahnya adalah dirinya sendiri.

Ia akan menang melawan Charlotta.

Karry akan melihatnya, dan menyadari kalau selama ini ia terlalu repot-repot melakukan sandiwara tersebut. Karena Karry tidak akan bisa melupakannya setelah ciuman waktu itu. Karena alasan itu adalah kunci untuk menutup semua kendali atas Charlotta.

Lihat saja.

***

Whoah. Apakah rencana Cindy akan berhasil? Tunggu part selanjutnya ya! Terima kasih sudah menunggu part ini^^ see you soon!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro