PROLOG
Kasih tahu aku dong,
dari skala 1 sampai 10, seberapa penasaran kalian dengan cerita ini?
"Kau sungguh tidak punya nama?" tanya Jonathan dengan suara dingin yang menusuk.
"Secara resmi tidak," jawab Summer dengan nada getir. "Tapi teman-teman saya memanggil dengan sebutan Summer."
Mata biru Jonathan terus menatap Summer, memperhitungkan apa yang harus ia lakukan pada wanita asing yang ikut masuk ke dalam permasalahan ini. "Sebagai permintaan maafku,"Jonathan melanjutkan perkataannya setelah mempertimbangkan semuanya, "aku ingin memberimu nama yang indah. Maukah kau menerimanya?"
Summer terdiam, menatap Jonathan dengan curiga. Ia merasa bahwa jika mengiyakan permintaan Jonathan itu, akan membawa malapetaka bagi dirinya.
"Tapi nama yang akan kuberikan ini berat," tanpa sadar salah satu alis Summer terangkat, ia tidak mengerti apa yang dimaksud 'berat' oleh Jonathan. "Kau harus membayarnya sebagai ganti nama itu."
Summer terkejut akan permintaan Jonathan, "Tidak perlu, Tuan. Saya berterima kasih atas niat baik Anda," tolak Summer tegas. Walaupun diluar kendalinya, tubuh Summer sedikit gemetar.
Summer ingin pergi, namun Jonathan mencengkeram pergelangan tangannya dengan kasar. "Kau tidak punya pilihan," bisik Jonathan, matanya berkilat tajam. "Jadilah tunanganku, aku akan memberimu nama dan reputasi."
Summer memberontak, namun Jonathan tak peduli. "Jika kau menolak," Jonathan mengancam, suaranya serak dan bergetar, "nasib semua kepompong di East End akan hancur."
Summer terdiam, ia paham yang yang dimaksud Jonathan. Nasib teman-temannya di Panti Asuhan Butterfly sedang terancam. Saat ini, Summer terperangkap dalam ketakutan dan kebingungan. Apa yang harus ia lakukan? Apakah menerima tawaran Jonathan adalah pilihan yang tepat?
Gimana makin penasaran ?
Ikutin terus kisah Summer dan Jonathan ya!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro