BAB XII : Langkah Pertama
Pada malam kemarin, dua hari setelah Perdana Menteri Jonathan Alden dinyatakan sadar dari komanya, seorang wanita dengan pengawalan ketat, didampingi oleh Sekretaris Perdana Menteri Norin Posey, tiba di rumah sakit tempat Jonathan dirawat. Beberapa jam kemudian, sebuah postingan mengejutkan muncul di akun Instagram Perdana Menteri Jonathan Alden, mengumumkan bahwa ia telah bertunangan.
Penelusuran lebih lanjut mengungkapkan bahwa wanita tersebut adalah Brianna Caitlin Meyer, yang dikenal sebagai anak angkat dari pasangan Sir Reginald Meyer dan Lady Eleanor Meyer. Meskipun identitas Brianna masih cukup misterius, terungkap bahwa ia telah bertunangan dengan Perdana Menteri Jonathan Alden sejak dua tahun lalu.
Di rumah sakit, Jonathan yang masih belum bisa sepenuhnya beristirahat akhirnya memilih membaca berita-berita terbaru. Kehebohan ini tidak lain disebabkan oleh rencananya sendiri. Jonathan sengaja meminta Norin untuk menyebarkan rumor di kalangan jurnalis bahwa kekasihnya sedang menjenguknya di rumah sakit. Tak lama setelah itu, paparazzi menangkap Summer, dan Jonathan memposting sebuah gambar di akun Instagramnya yang memperlihatkan dirinya menggenggam tangan Summer yang tersemat cincin pertunangan. Meski masih terbaring di rumah sakit, seluruh skandal ini berasal dari pikirannya, memaksa Summer dan Norin untuk melakukan pemotretan mendadak di pantai populer di Nymara. Postingannya membuat seluruh Kerajaan Reveria tercengang.
"Bagaimana sejauh ini responnya?" tanya Jonathan kepada Norin yang tampak sibuk dengan tugas-tugas yang membuatnya frustrasi akhir-akhir ini.
"Hasilnya cukup baik. Mereka secara tidak langsung menyimpulkan bahwa wanita bergaun merah memanglah Nona Sum−Brianna. Banyak yang yakin akan hubungan Anda dengannya. Namun, ada beberapa komentar negatif yang meragukan berita ini dan menganggap Anda tidak bermoral karena menghabiskan malam dengan seorang pelacur di penthouse malam itu," jawab Norin menekankan kata terakhir seperti memiliki intensi untuk menyindir Jonathan.
Jonathan mendongak dari tablet-nya dan menatap Norin dengan tajam, merasa bahwa sekretarisnya itu menyimpan keluhan yang tak terucapkan. Namun, ia memilih untuk mengabaikannya dan kembali fokus pada rencananya.
"Bagaimana tanggapan Yang Mulia Raja?" tanya Jonathan.
"Belum ada panggilan masuk ke ponsel Anda. Jika beliau ingin mempermasalahkan hal ini, beliau pasti akan mendatangi Anda," jelas Norin dengan nada sarkastis.
Jonathan mengerutkan kening dan menatap Norin dengan tajam. Norin merasakan tatapan itu, langsung menunduk dan menutup mulutnya rapat. Jonathan mengakui kedekatannya dengan Yang Mulia Raja, mereka memiliki visi dan misi yang sama dalam membangun kerajaan ini kearah yang lebih positif. Tapi, ia tidak memungkiri jika Yang Mulia Raja memiliki pikiran dan kekuatannya sendiri, bisa bergerak tanpa persetujuan siapa pun dan pasti akan mengetahui apapun yang ada di kerajaan ini− tapi Jonathan berharap tidak tentang hubungannya dengan Jessie.
" Ethan, apakah kau sudah memeriksa panti asuhan di East End?" Jonathan beralih pada Ethan.
"Sudah, Sir," jawab Ethan sambil menyerahkan amplop coklat berisi dokumen-dokumen terkait panti asuhan Butterfly.
Jonathan membuka amplop tersebut dan melihat daftar nama penghuni panti asuhan. "Apa maksud dari semua daftar nama ini? Apakah ini kode? Kenapa nama-nama yang tercantum seperti Winter 2010, Summer 1989, Spring 2010?"
"Itu adalah nama mereka, Sir," jawab Ethan dengan singkat.
Jonathan menatap Ethan, meminta penjelasan lebih lanjut. "Mereka tidak memiliki nama yang normal? Tidak ada catatan di Departemen Sosial?"
"Tidak ada, Sir. Panti Asuhan Butterfly memang tercatat berada dibawah Departement Sosial tapi terakhir beroperasi pada tahun 1990. Laporan Departemen Sosial menyatakan bahwa semua anak-anak di sana telah dipindahkan ke panti asuhan di luar East End, tetapi sepertinya itu tidak pernah terjadi," jelas Ethan.
Jonathan kembali memeriksa foto-foto yang disertakan dalam dokumen dan terkejut melihat foto yang mirip dengan visum medis. Ada gambar luka-luka pada tubuh seorang anak. "Apakah ada indikasi kekerasan juga?" tanya Jonathan dengan terkejut.
"Benar, Sir. Kekerasan, eksploitasi, dan kerja paksa. Bahkan kepala panti asuhan beberapa bulan terakhir diketahui telah berhubungan dengan kelompok perdagangan manusia dan mucikari," jelas Ethan.
"Apakah Kita bisa sudah bergerak sekarang?" tanya Jonathan dengan nada tegas dan dingin.
"Sir, sebenarnya kita bisa mengambil tindakan langsung dengan menyebutkan nama Anda di Departemen Sosial. Namun, dengan status Anda yang dinonaktifkan sementara untuk pemulihan, semua kewenangan saat ini dipegang oleh Tuan Felix Darren sebagai pengganti Anda. Jika kita bergerak secara tiba-tiba dalam keadaan seperti ini, akan menimbulkan kecurigaan besar di instansi pemerintahan. Kepolisian juga akan mencium gerakan kita yang terlihat masif di wilayah East End," jelas Norin dengan nada tegas.
Jonathan menyetujui peringatan Norin. Tindakan mencolok saat ini bisa berbahaya, terutama di tengah isu pemberontakan yang masih bergema. Salah langkah bisa mengancam keselamatan dirinya dan orang-orang di sekelilingnya, serta merusak stabilitas kerajaan.
Jonathan terkejut menyadari bahwa sekarang definisi 'orang kekurangan' telah berubah jauh dari sekadar mereka yang tidak bisa makan tiga kali sehari atau bersekolah. Kini, istilah tersebut juga mencerminkan betapa rapuhnya seseorang dalam menghadapi kerasnya kehidupan. Hal ini menambah kerumitan dalam upaya melakukan perubahan di kerajaan, yang tampaknya semakin sulit dan penuh bahaya.
*****
@RoyalRomantic : " Wow, saya tidak menyangka Perdana Menteri kita telah bertunangan! Brianna Caitlin Meyer tampaknya sangat luar biasa. Selamat kepada mereka!"
@LovelyCouple: "Argghh, romantis sekali!!! Jonathan Alden benar-benar membuat langkah yang sangat romantis dengan menjaga privasi Brianna Caitlin Meyer selama ini."
@MarkPecintaPerawan: "Melihat foto-foto mereka, jelas bahwa ada kedekatan dan keintiman yang tulus."
@PendudukReveriaYangSetia : "Saya sangat senang melihat Jonathan Alden akhirnya menemukan kebahagiaannya setelah semua yang terjadi. Semoga pasangannya dapat terus mendudukung Jonathan untuk memajukan negara."
@HiddenTruthSeeker: "Siapa Brianna Caitlin Meyer? Namanya terdengar asing. Apakah ada yang tahu bagaimana latar belakangnya?"
@CuriousObserver: "Apakah ini pengalihan isu? Bagaimana mungkin Perdana Menteri mengumumkan pertunangannya yang sudah lewat selama 2 tahun, setelah kejadian percobaan pembunuhan itu?"
@AnonymousEyes: "Oh ini wanita bergaun merah itu? Aku kira kemarin Perdana Menteri menggunakan jasa wanita panggilan wkwkwkwk."
Sementara itu, di kastil Keluarga Meyer, Summer merespons artikel-artikel dan komentar-komentar yang beredar dengan perasaan campur aduk. Setiap kali ia membaca komentar yang mendukung hubungannya dengan Jonathan, rasa malunya semakin mendalam. Ia merasa seolah-olah tatapan para perawat dan petugas medis malam itu juga melihat mereka sebagai pasangan romantis, sementara Summer sendiri merasa tertekan dan tersiksa oleh hubungan ini. Meski ada komentar negatif dan skeptis tentang hubungan rekayasa ini, Summer memahami bahwa keraguan tersebut wajar.
Perhatian Summer beralih ke tumpukan kertas di meja, berisi perencanaan kelas dan materi yang harus ia pelajari sebelum tampil di publik. Beberapa materi tersebut sebenarnya sudah pernah ia pelajari saat berusia 10 tahun, ketika ia menjalani misi sebagai peniru identitas. Saat itu, seorang bangsawan memintanya menggantikan putrinya yang memiliki gangguan mental untuk bersekolah di asrama bergengsi. Setelah melakukan makeover, bangsawan tersebut memberinya pelajaran tentang etika bangsawan dan berbagai materi lain. Namun, kesenangan belajar Summer harus berakhir setelah misi tersebut di selesaikan begitu saja, karena anak bangsawan yang ia gantikan meninggal dunia karena bunuh diri.
Pintu kamarnya diketuk lembut, dan suara Lady Eleanor terdengar. "Brianna, apakah kau sudah tidur?"
"Belum, Bu. Silakan masuk," jawab Summer sambil beranjak untuk membuka pintu.
Pintu terbuka sebelum Summer sempat mendekatinya. "Apakah ibu mengganggu istirahatmu?"
"Tidak, Bu. Ada sesuatu yang ibu perlukan? Atau ada hal yang harus kulakukan?" tanya Summer sambil menggiring Lady Eleanor duduk di sisi tempat tidurnya.
"Tidak, Sayang. Ibu hanya khawatir karena banyak artikel muncul malam ini. Apakah kau baik-baik saja?"
Tanpa sadar, Summer tersenyum. Perhatian Lady Eleanor membuatnya merasa tersentuh. "Aku baik-baik saja, Bu. Memang ada beberapa komentar yang mengejutkan, tapi aku hanya sedikit terkejut dengan sorotan ini."
"Ya, itu memang berat di awal. Aku juga merasakannya saat pertama kali terjun ke masyarakat. Pandangan orang-orang tentang bangsawan seperti kita sangat beragam. Yang penting, kita harus selalu menunjukkan etika yang baik," nasihat Lady Eleanor lembut.
"Iya, Bu. Aku akan selalu mengingat nasihat ibu," jawab Summer dengan tulus.
Lady Eleanor memandang kertas-kertas di atas tempat tidur. "Oh, astaga! Jonathan memintamu mengikuti kelas-kelas ini? Anak itu benar-benar suka membuat orang lain kesulitan."
"Bu, tapi sepertinya akan menyenangkan mengikuti kelas-kelas ini. Aku benar-benar penasaran," kata Summer dengan semangat, menunjukkan kecintaannya terhadap belajar.
"Itu bagus, belajar memang menyenangkan. Mau ibu ceritakan pengalamanku saat remaja mengikuti kelas-kelas ini? Oh, ibu punya cerita lucu tentang bagaimana ibu mengerjai guru etika ibu waktu itu," kata Lady Eleanor, tertawa mengingat masa-masa remajanya.
"Mengerjai? Ibu benar-benar melakukan itu?" tanya Summer, antusias mendengar cerita.
Malam itu dihabiskan dengan hangat, Summer mendengarkan setiap cerita Lady Eleanor dengan penuh minat. Ia berpikir, jika misi ini memang akan berakhir singkat, ia akan memanfaatkan setiap kesempatan untuk menikmati kebersamaan dengan keluarga ini sebaik mungkin.
Semoga sudah tidak penasaran ya dengan nama anak-anak di Panti Asuhan Butterfly 😁
Jangan lupa follow, vote dan comment ya!🙏🤭
Thank You My Lovely Readers 😘
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro