Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

BAB II : Pekerjaan Lama


East End, Reveria, Tahun 2017.

Di sudut kafe di jalan St. Paul dekat Stasiun East End, Summer duduk dengan mengenakan pakaian serba hitam, wajahnnya terselimuti masker dan topi menutupi rambutnya. Matanya terpaku pada pintu masuk, menanti seseorang yang akan memberinya perkerjaan.

Tepat pukul 5 sore, seorang pria berjas dengan rambut pirang klimis melangkah masuk. Keberadaan pria itu cukup mencolok, pakaiannya yang begitu formal dengan gerak-gerik mencari seseorang. Summer pun menduga jika pria itu adalah calon kliennya. Benar saja, pria itu berjalan mendekat ke meja Summer.

"Kau wanita Tanpa Nama itu, kan?" tanyanya dengan suara datar. Wanita itu mengangguk pelan, berusaha meminimalisir berbicara, mencegah orang lain mengenalinya dari suara.

"Aku sudah menunggumu di sini selama tiga bulan. Mereka bilang di kafe ini aku bisa menemukanmu. Dan sepertinya ini hari keberuntunganku," lanjut pria itu sambil menyerahkan sebuah amplop coklat. "Semua informasi klienmu ada di situ."

Summer menerima amplop itu dan membukanya dengan hati-hati. Di dalamnya terdapat foto seorang wanita cantik yang terlihat seperti seorang bangsawan berusia pertengahan 20-an, beberapa berkas, kartu akses, dan sebuah handphone sekali pakai.

"Semua ada di situ!" ucapnya dengan nada datar. "Informasi untuk menjadi doppelganger klienmu. Tugasmu hanya hadir makan malam bertemu calon tunangannya dan berikan semua informasi tentang pria itu. Aku sudah mendengar reputasimu dalam pekerjaan ini, jadi jangan kecewakan klien satu ini. Angela Travis adalah anak pejabat di kantor Walikota East End. Handphone itu akan terhubung denganku saat kau butuh bantuan. Uang akan diberikan tunai saat kau sudah menyelesaikan pekerjaanmu. Kau mengerti?"

Summer hanya menjawab dengan anggukan. Ia bangkit dari kursi dan berjalan meninggalkan pria itu. Namun, langkahnya terhenti saat pria itu kembali memanggil Summer.

"Hei, No Name," katanya dengan senyuman menggoda. "Setelah ini kita bisa bersenang-senang bersama."

Summer menoleh dan menatap pria itu dengan dingin. "Aku bukan pelacur!" katanya sambil mengacungkan jari tengahnya. Ia melanjutkan langkahnya meninggalkan kafe dengan perasaan jijik.

*****

Summer mempercepat langkahnya menyusuri jalan-jalan sempit dan kotor menuju sebuah motel tua yang berada di tengah Kota East End. Tempat yang biasa ia gunakan untuk bersembunyi beberapa hari sebelum dan sesudah melakukan misi penyamaran. Summer melakukan ini untuk bisa menhilangkan jejaknya dan mencegah klien ataupun musuh kliennya mengetahui keberadaannya setelah pekerjaan selesai.

Setelah 25 menit berjalan, sampailah Summer di sebuah gedung kecil bertingkat yang berdempetan dengan rumah-rumah padat penduduk. Bau apek khas air seni terus tercium walau Summer sudah menginjakkan kaki di depan pintu motel yang terdapat papan nama kayu dengan tulisan 'Selamat Datang di Motel Wonderful East End'.

Summer masuk ke dalam motel tersebut dan langsung disambut dengan suara riuh khas orang yang sedang bertengkar. Terlihat pemilik motel sedang menagih sewa kamar pada salah satu penghuni motel. Ia terlihat sangat marah hingga menarik kerah baju penghuni itu. Pemandangan ini sudah tidak asing lagi untuk Summer lihat. Walaupun motel ini murah, tetapi dibangun di daerah East End yang memiliki penduduk dengan ekonomi menengah ke bawah bahkan nyaris miskin, merupakan salah satu risiko untuk kejadian penunggakan bayar seperti ini terjadi.

Tanpa menghiraukan keributan itu, Summer terus melangkah menaiki tangga menuju kamarnya. Udara pengap dan sesak terasa saat Summer memasuki ruangan. Bau apek dan jamur menusuk hidung. Ruangan terlihat gelap di petang hari seperti saat ini, jendela ditutupi tirai putih berbahan tipis yang sedikit tembus pandang. Summer menyalakan lampu namun tidak begitu memberi banyak perubahan pada ruangan kamar. Daya lampu yang rendah, membuat kamar sedikit remang-remang.

Summer merebahkan tubuh sejenak, tapi ingat bahwa ia harus segera mempersiapkan diri untuk misinya. Summer mengehembuskan napas dengan kasar, lalu bangkit dari tidurnya. Di kasur tipis yang hanya muat untuk satu orang, ia duduk bersandarkan dinding yang sudah berubah warna karena jamur.

Kliennya saat ini bernama Angela Travis, anak pejabat Kesekretariatan Walikota East End, memiliki berat dan tinggi badan yang tidak jauh berbeda dengannya. Ini berarti dia hanya perlu menggunakan keahliannya dalam merias wajah, tanpa perlu mengubah bagian tubuh seperti menambah berat badan. Wajah Angela Travis sedikit lebih tirus darinya, dan garis wajahnya sedikit lebih tegas. Angela juga memiliki alergi kacang dan tidak mengonsumsi makanan berbahan dasar seafood untuk menghindari bau mulut yang amis.

'Apa-apaan itu? Bukankah makan daging ayam, setelahnya juga akan merubah bau mulut? Ah, sudahlah para bangsawan di Kerajaan Reveria ini memang aneh,'gerutu Summer dalam hati.

Summer melanjutkan membaca detail informasi pribadi Angela dan calon tunangannya. Namun, tidak ditemukan data suara atau video dalam amplop itu. Summer pun berinisiatif untuk mencari tahu lebih lanjut tentang Angela. Tampaknya kliennya cukup populer, sering muncul di acara-acara resmi Kota East End bersama keluarganya. Akun media sosialnya juga aktif, berisi banyak postingan bersama teman-temannya. Dari beberapa video, ia mengamati cara jalan dan gestur tubuh Angela.

Angela Travis juga adalah orang yang modis. Dengan latar belakang orang tuanya yang bekerja di Kantor Walikota , ia pasti bisa mengakses baju-baju bermerk yang dijual di ibu kota. Gaya berpakaiannya terlihat sedikit seksi. Pakaian di acara formalnya juga sedikit menonjolkan lekukan tubuh. Angela sepertinya cenderung menyukai warna bold dan cerah seperti merah, kuning, biru. Sering menggunakan Make up natural dan aksesorisnya minimalis.

Saat sedang fokus pada risetnya, Summer dibuat tertegun sejenak. Sinar matahari yang mulai memerah sore itu menelusup masuk ke dalam kamarnya. Summer mengalihkan pandangannya ke luar jendela, ia terpesona dengan keindahan langit senja. Kota East End dan Eldoria tampak begitu dekat, namun terasa begitu berbeda. Di satu sisi, ada kehidupan yang sederhana dengan penuh perjuangan. Di sisi lain, ada kemewahan dan kekinian. Perbedaan yang kontras ini mengingatkannya pada kehidupannya sendiri. Summer selalu hidup dalam bayang-bayang, sedangkan Angela Travis hidup penuh dengan sorotan.

Tiga hari lagi, misinya harus dilaksanakan. Acara makan malam Angela Travis dengan calon tunangannya yang diadakan di salah satu hotel mewah di Eldoria. Menyamar menjadi Angela Travis bukanlah hal yang sulit. Tapi, Summer harus kembali menginjakkan kaki ke Eldoria menggunakan identitas palsu lagi. Eldoria adalah kota yang paling dekat dengan istana. Summer selalu merasa cemas dan takut saat melakukan pekerjaan ini. Semakin dewasa ia paham, bahwa pekerjaan ini berbahaya. Tapi saat ini Summer sungguh tak punya pilihan lain. Demi keselamatan panti asuhan, demi orang-orang yang ia sayangi, dirinya harus berani.

Summer menghela napas panjang saat ia kembali mengingat nasib dirinya dan penghuni panti. Ia harus fokus pada misi ini dan jangan membuat kesalahan sekecil apa pun.

 'Semoga misi kali ini, akan sukses kembali. Dan setelahnya, aku bisa kembali pulang dan hidup damai bersama saudara-saudaraku. Tunggu aku....'

*****

Sampai sini, sudah pada nggak penasaran kan kerjaan Summer kayak apa?🤭

Sampai jumpa besok!
Terimakasih untuk vote dan commentnya 🙏😘

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro