Episode 1 - Look At You
Langit masih gelap, namun seorang gadis bersurai orange tengah sibuk melakukan aktivitas memasak di dapur.
Tangan kecilnya itu sibuk menuangkan nasi ke tangan kirinya, lalu memasukan beberapa isian ke dalam nasi itu, dan membentuknya. Tak lupa ia memberikan nori sebagai pembungkus nasi itu.
Gadis itu membuat banyak sekali onigiri, ia tersenyum senang ketika melihat deretan onigiri itu berhasil terbuat oleh tangannya.
"Yosh, sudah selesai!" Azusa mengelap keringatnya menggunakan punggung tangan kanannya, gadis itu berjalan menuju kulkas.
"Sekarang, tinggal melihat lemon madu di kulkas!" Azusa membuka pintu kulkas, ia mengambil 3 buah kotak yang berisikan lemon madu, lalu menaruh lemon madu itu di meja.
Ia membuka salah satu kotak yang berisikan lemon madu itu, ia mengambil sendok lalu mencicipi sedikit dari lemon madu buatannya.
"Yosh, sudah enak!" Azusa menaruh sendok itu di tempat pencucian piring, lalu ia menutup kotak lemon madu itu.
Tangan itu mengambil ponsel pintarnya yang berada di samping deretan kotak yang berisikan onigiri.
Dengan cepat Azusa mengetik ponsel pintarnya itu, ia mengirimkan chat kepada Kageyama.
Azusa menaruh ponselnya kembalinya di atas meja, ia melanjutkan mencuci beberapa peralatan bekas ia pakai untuk memasak.
Dddrrrtttt.... Ddddrrrttt....
Ponsel pintar Azusa bergetar, buru-buru Azusa menyelesaikan cucian piringnya. Ia mengambil ponsel itu dan membalas chat dari Kageyama.
Netra hazel milik Azusa membulat ketika membaca chat dari Kageyama, jari-jemari milik Azusa dengan cekatan membalas chat dari Kageyama.
Jawaban dari chat terakhir dari Kageyama membuat Azusa kesal bukan main.
"Tobio-kun, Baka! Kau tidak tahu apa!? Aku sudah membuat ini untukmu!" Pekik Azusa, gadis itu dengan gemas meremas apron miliknya untuk melampiaskan kekesalannya kepada Kageyama.
Namun Azusa tetap pergi ke tempat latihan terbuka Schweiden Alders di Kamei Arena Sendai, biarpun Kageyama telah melarangnya datang.
.
.
.
Pukul 9 pagi di Kamei Arena Sendai belum terlihat ramai oleh pengunjung yang akan melihat latihan terbuka dari tim Schweiden Alders ini.
Azusa membawa dua buah kotak besar yang berisikan onigiri dan lemon madu.
Ia berjalan menuju pintu utama Kamei Arena Sendai, disana terlihat ada sebuah tempat registrasi untuk memperlihatkan tiket masuk untuk melihat latihan terbuka tim Schweiden Alders.
Azusa menunjukkan sebuah tiket kepada salah satu petugas yang ada di meja itu, "A-ano, Ojou-san! Untuk open gatenya masih 1 jam lagi!"
"Coba kau lihat tiketnya baik-baik!" Ucap Azusa kepada petugas itu, lalu petugas itu melihat tiketnya dan membalikkan tiket itu. Disana tertera sebuah tulisan 'Invitation for rehearsal'
"Silahkan, masuk ke dalam, Ojou-san!" Ucap petugas itu, lalu Azusa membalasnya dengan senyuman manis.
Azusa sangat berterima kasih Hirugami karena telah memberikan tiket eksklusif untuknya.
Dengan riang, Azusa berjalan ke dalam gedung olahraga itu. Tentu ia mengingat jelas dimana tim Schweiden Alders tengah melakukan pemanasan sebelum melakukan pelatihan terbuka.
"Minna, Ohayou!" Sapa Azusa sambil berdiri di pintu, Hoshiumi menoleh ke arah Azusa.
"Minami-chan, Ohayou!" Sapa Hirugami sang kapten yang masih melakukan pemanasan di lapangan.
"Ohayou!" Sapa anggota Schweiden Alders lainnya.
"Wah! Nami-nami, kau datang kesini juga!?" Hoshiumi langsung menghampiri Azusa, gadis itu tersenyum kecil.
"Tentu saja, aku datang!".
Hoshiumi menoleh ke arah Kageyama, ia melambaikan tangannya ke Kageyama, "Oi, Kageyama! Ibumu datang tuh!"
"HUH!?" Ucap Kageyama dan Azusa bersamaan, "Kau bicara apa sih, Hoshiumi-san!?" Timpal Kageyama
"Nami-nami 'kan seperti ibumu!"
"Jangan berbicara sembarangan Hoshiumi-san!" Sela Azusa kesal
Hoshiumi menoleh ke arah Azusa kembali, netra milik Hoshiumi menatap kedua tangan Azusa yang penuh dengan kedua kotak besar dan membuat netra milik Hoshiumi berbinar-binar, "Nami-nami! Jangan bilang ini untukku ya!?".
Muncul perempat siku imajiner di dahi milik Azusa, "Hoshiumi-san no baka! Ini untuk semuanya tahu! Bukan untukmu saja!"
Azusa nampak mengedarkan pandangannya ke arah lapangan, "Ushijima-san, belum datang!?"
Hoshiumi mengangguk cepat, "Mungkin dia sedikit terlambat!"
Romero menghampiri Azusa dan Hoshiumi yang tengah berdiri di depan pintu gymnasium, "Azusa, terima kasih telah membawa makanan untuk kami!"
Azusa mengangguk, "Sama-sama, Romeo-san!" Azusa menatap Kageyama dari kejauhan, Kageyama sedang asyik melakukan pemanasan tanpa melihat dirinya.
"Hoshiumi-san, ini bawa!" Azusa menyerahkan kedua box besar itu kepada Hoshiumi, lalu Hoshiumi menerima kedua box besar itu, "Sankyu, Nami-nami!"
Hoshiumi lalu pergi meninggalkan Azusa yang masih berdiri di depan pintu. Pelatih tim Schweiden Alders sebenarnya tidak pernah keberatan dengan kedatangan Azusa ketika latihan terbuka seperti ini. Gadis bersurai orange ini dengan suka rela membuat konsumi untuk anggota tim, Suzaku Banjo sang pelatih Schweiden Alders merasa terbantu dengan setiap kedatangan gadis bermarga Minami ke latihan terbuka ini.
"Minami-san!" Panggil Suzaku, sang pelatih
Azusa berjalan menghampiri sang pelatih, "Hai, Suzaku kantoku, doushita!?"
"Bisakah kau membelikan beberapa minuman berenergi untuk pemain!? Aku butuh 1 karton! Kau bisa membelinya bersama Kageyama! Anak itu sudah selesai melakukan pemanasan!" Pelatih Suzaku menunjuk Kageyama yang tengah selesai melakukan pemanasan.
"Hai!" Azusa mengangguk, tak lama kemudian Pelatih Suzaku memanggil Kageyama, tentunya Kageyama mematuhi ucapan sang pelatih.
Mereka berdua membeli minuman berenergi itu ke Family Mart yang tak jauh dari Kamei Arena Sendai.
"Minami! Bukannya sudah ku bilang jangan datang! Kenapa kau datang!?" Tanya Kageyama
Azusa menatap langit sejenak, "Bukannya aku sudah bilang kalau aku sudah membuatkan bekal untuk tim!"
"Aku tidak memintamu membuatkan bekal untuk tim! Lagipula Pelatih juga tidak menyuruhmu membuat konsumsi untuk tim!" Ucap Kageyama sarkas
Azusa terdiam sejenak, hatinya terasa sakit ketika Kageyama tidak paham akan perhatiannya.
"Tapi Pelatih tidak pernah menolak jika aku membuatkan bekal untuk tim!" Ucap Azusa
Kageyama hanya berjalan cepat, menghiraukan kehadiran Minami yang berjalan dibelakangnya.
'Bodoh! Aku ini khawatir kepadamu! Makanya aku rela bangun pagi-pagi untuk membuatkan bekal untukmu, Tobio-kun!'
Azusa menatap punggung Kageyama, ia memilih tidak berdebat dengan Kageyama. Gadis itu melanjutkan mengikuti Kageyama untuk membeli minuman berenergi di Family Mart.
.
.
.
Setelah Kageyama dan Azusa membeli minuman berenergi untuk tim Schweiden Alders di Family Mart tadi.
Tak lama setelah Kageyama dan Azusa dari membeli minuman berenergi di Family Mart, mulai banyak orang yang berdatangan ke dalam gymnasium.
Azusa masih cuek-cuek saja berdiri di sisi lapangan. Toh, latihan terbuka baru dimulai setengah jam lagi.
"Tobio-kun!" Panggil Azusa
"Nani!?"
"Bagaimana kabar, Hinata di Brazil? Kalian masih sering bertukar kabar 'kan!?" Tanya Azusa, Kageyama mematahkan lehernya ke kanan dan kiri, "Si Bodoh itu baik-baik saja! Aku dengar dia bertemu dengan Oikawa-san di Brazil!"
Azusa membulatkan netranya, "E-eh!? Hinata bertemu dengan Oikawa-san!? Bagaimana bisa!? Bukannya dia bermain di liga Argentina!?"
"Entahlah! Mungkin Oikawa-san liburan! Terus juga Oikawa-san bertemu dengan Kujo senpai juga di Brazil!"
"HUH!? USO!!" Azusa tiba-tiba menjerit, membuat semuanya yang ada di gymnasium menatapnya heran.
Azusa buru-buru membungkuk, "Sumimasen!"
Gadis itu mengatur nafasnya, "Bagaimana bisa Tobio-kun!? Maksudku bukannya sekarang Tsukasa-san dan Oikawa-san itu seperti kucing dan anjing!? Mereka 'kan slalu bertengkar setiap bertemu! Ahーtidak! Lebih tepatnya Tsukasa-san yang selalu kesal setiap melihat Oikawa-san! Padahal dulu mereka berdua itu selalu mesra dan lengket seperti perangko dan amplop!"
Azusa membuat pose tampak berpikir, Kageyama hanya menatap Azusa sambil menggelengkan kepalanya, "Entahlah! Jangan tanya aku, Minami!"
"Besok, aku akan datang lagi! Jangan melarangku!". Azusa menegaskan kepada Kageyama, "Jangan membuat bekal untuk tim jika kau mau datang lagi!"
Di sisi lain, Ushijima baru saja datang bersama seseorang gadis. Tentu saja semua mata tertuju kepada Ushijima, mereka sangat penasaran dengan gadis yang ada di sebelah Ushijima.
"Oi, itu Ushiwaka!"
"Yang disampingnya siapa!? Pacarnya!?"
"Bukan! Pacar Ushiwaka 'kan gadis loli half!"
"Lalu itu siapa!?"
"Sepertinya itu adiknya! Ushijima Kaede!"
"Yah, jika dilihat sih memang mereka mirip!"
Banyak orang yang membicarakan Kaede, terutama beberapa penonton yang sudah masuk ke dalam tribun terlebih dahulu.
Tentu saja beberapa anggota tim menyapa Kaede, termasuk sang kapten Hirugami.
"Ohisashiburi ne, Kaede!" Sapa Hirugami
"Doumo, Hirugami-san!" Kaede membungkuk singkat kepada sang kapten.
"Menonton latihan kakakmu!? Manis sekali ya kau!"
"U-uh...!" Kaede ber-sweatdrop ketika Hirugami menggodanya.
Ushijima menoleh kearah Kaede, "Kau tidak berbicara kepada Kageyama!?"
Ushijima lalu menunjuk Kageyama yang tengah berbicara dengan Azusa, "Dia ada disana!"
"Un!" Kaede mengangguk singkat, lalu gadis bermarga Ushijima itu berjalan ke arah Kageyama.
Belum sampai ia menghampiri Kageyama, tiba-tiba Hoshiumi menghentikannya, "OI!"
"Huh?" Kaede menatap Hoshiumi datar, pria itu berdiri di depannya saat ini.
"Ada apa Hoshiumi?" Tanya Kaede datar
Hoshiumi menatap Kaede seksama, dari ujung rambut hingga ujung kaki, "Kau!?"
Netra milik Hoshiumi masih menatap Kaede, "Kau tambah kurus!?"
"Sou!?"
"Tapi bagian itu tidak berubah!" Hoshiumi menunjuk bagian dada Kaede, "Yappari! Itu silicon!"
"Jangan berbicara sembarangan!" Bantah Kaede datar, gadis itu malas berdebat dengan Hoshiumi.
"Aku dengar kau berpacaran dengan Miya Atsumu!?"
"Dengar dari siapa!?"
"Kakakmu!"
"Gorila bermulut ember!" Gumam Kaede
Hoshiumi menatap Kaede, "Benarkah itu Kaede?"
"Un, itu benar!" Kaede mengangguk pelan, "Kau pasti hanya mainan untuknya! Dia itu tidak pernah serius dengan perempuan!" Hoshiumi memberi nasehat kepada Kaede.
Kaede menatap datar Hoshiumi, "Urusai!"
.
.
.
Azusa masih tampak berbincang dengan Kageyama, Azusa masih berusaha mendapat perhatian dari sang pujaan.
"Setelah latihan jangan lupa makan lemon madu! Onigiri milikmu sudah aku pisahkan diantara milik tim! Aku sudah menaruhnya di samping tasmu! Jangan lupa dimakan ya, Tobio-kun!"
Kageyama hanya mendengar ucapan Azusa tanpa melihat Azusa, pria itu malah menatap sekitar area gymnasium.
"Tobio-kun! Kau dengar tidak ucapanku!?" Tanya Azusa sebal, ia merasa Kageyama tak merespon pembicaraannya.
"Ka-kaede-san!?" Gumam Kageyama saat melihat Kaede sedang berbincang dengan Hoshiumi.
Azusa menatap Kageyama seksama, "Ada siapa, Tobio-kun!?"
"A-da Kaede-san!" Kageyama mencoba memundurkan langkahnya, saat ini Kageyama tak ingin bertemu dengan Kaede.
"Kaede-san!? Siapa!?" Tanya Azusa yang tampak kebingungan, ia menoleh ke arah kanan dan kiri.
Kageyama menunjuk Kaede, "I-itu Kaede-san, adik Ushijima-san!"
'Kenapa Kaede-san ada disini!?' Pikir Kageyama
Sedangkan Azusa menatap Kaede dengan tatapan penasaran, "Adik Ushijima-san!?"
Sedangkan Kageyama terkejut ketika Kaede melihat dirinya, dirinya seketika membatu.
"Kau itu kenapa sih, Tobio-kun!?"
Kageyama menggelengkan kepalanya, "T-tidak!"
Azusa menatap tajam Kageyama yang terlihat aneh gelagatnya, netra hazel Azusa menatap Hoshiumi dan Kaede yang tengah mengobrol.
Gadis itu melihat tidak ada yang aneh dari penampilan atau cara bicaranya Kaede, namun kenapa Kageyama terlihat pucat?
Azusa khawatir dengan sikap Kageyama saat ini, "Tobio-kun!?"
"Oi, Kageyama! Kaede bilang ada urusan denganmu!" Seru Hoshiumi saat memanggil Kageyama dari pojok lapangan bersama Azusa.
Kageyama menoleh ke arah suara, wajah pria itu tampak pucat ketika Hoshiumi mengatakan bahwa Kaede ada urusannya dengannya.
'A-ada urusan apa denganku? Apa dia mau memarahiku? Gawat aku harus pergi!'.
Kageyama berbalik badan, ia ingin kabur sekarang juga, masa bodoh dengan Minami atau Kaede. Pria bersurai raven itu tak mau berbicara dengan Kaede, ia takut dimarahi oleh Kaede.
"Berhenti, Tobio-kun!" Kaede berjalan menghampiri Kageyama.
Kageyama menoleh ke arah Kaede, "A-ada apa, Kaede-san?"
"Ada yang ingin aku bicarakan!"
'Ada urusan apa gadis ini dengan Tobio-kun!?'
Azusa menatap Kaede tajam, "Hm.." Kaede menoleh ke arah Azusa.
"D-doumo!" Sapa Azusa ragu
"A-ah! Ini Minami! Temanku saat SMP dan SMA!" Kageyama memperkenalkan Azusa kepada Kaede.
"Minami Azusa desu!" Azusa membungkuk singkat, "Ushijima Kaede!".
Kaede menatap Kageyama, "Tobio-kun, masalah waktu ituー"
"Kita bicara disana saja!" Sela Kageyama, pria raven itu menarik tangan Kaede, membawa pergi sang gadis bermarga Ushijima ke pojok gymnasium.
Azusa hanya bisa terdiam saat melihat Kageyama menggandeng tangan gadis itu.
'Kenapa kau malah menggandeng tangannya?'
Azusa masih menatap nanar Kageyama dan Kaede yang pergi ke pojok gymnasium.
"Siapa sih Ushijima Kaede-san itu!? Kenapa Tobio-kun bersikap seperti itu padanya!? Kita 'kan sedang mengobrol! Kenapa dia meninggalkanku tanpa mengatakan apapun!? Dan juga kenapa Tobio-kun memanggilnya dengan nama depan!?"
Azusa bergumam kesal sambil menghentakkan kakinya.
"Sepertinya mereka sedang membicarakan hal yang serius!" Hoshiumi yang tiba-tiba ada disitu.
"Hoshiumi-san! Kenapa kau memanggil Tobio-kun!? Aku 'kan sedang berbicara dengannya! Lihat sekarang dia meninggalkanku dan pergi bersama Ushijima Kaede-san tanpa mengatakan apapun padaku! Hoshiumi-san no baka!"
"Kenapa kau malah menyalahkanku!?" Protes Hoshiumi
Azusa bertolak pinggang, "Karena Hoshiumi-san membiarkan Ushijima Kaede-san bertemu Tobio-kun!"
"HUH!? MEMANGNYA KENAPA!?". Protes Hoshiumi lagi, "Tidak tahu ah!"
Azusa meninggalkan Hoshiumi dengan perasaan kesal, sementara Hoshiumi hanya melongo saat Azusa meninggalkannya.
"Kenapa sih Nami-nami!?"
.
.
.
Azusa saat ini berdiri di atas pembatas pagar tribun, hatinya kesal saat melihat Kageyama masih berbicara dengan Kaede.
Tatapan Kageyama ke Kaede tampak bahagia, namun Azusa tidak bisa mendengar jelas tentang apa pembicaraan Kageyama dan Kaede.
'Berapa banyak waktu yang ku habiskan untukmu!? Aku rela bangun pagi agar bisa membuatkan bekal untukmu! Tapi tak sedikitpun kau tersenyum kepadaku! Tak sedikit pun kau memasang wajah bahagia saat aku melakukan sesuatu untukmu, Tobio-kun!'
Azusa hanya bisa menatap dari atas bangku tribun sambil melihat nanar Kageyama dan Kaede yang tengah berbicara.
Bangku tribun mulai penuh oleh para penonton, termasuk Kaede yang tak lama berjalan mendekati Azusa.
Azusa menatap Kaede yang tampak sibuk dengan ponsel pintarnya, lalu tiba-tiba Kaede bangkit berdiri setelah setengah jam ia sibuk bermain dengan ponselnya.
Azusa yang saat ini sedang mode 'kepo' mulai mengikuti Kaede diam-diam yang berjalan keluar gymnasium.
Kaede berhenti di depan mesin penjual minuman otomatis yang ada di sisi koridor Kamei Arena Sendai.
'Tobio-kun terlihat berbeda ketika berbicara dengannya! Apakah mereka dekat? Apakah ada hubungan special diantara mereka?'
Azusa bertanya-tanya dalam diam, ia takut Kageyama pergi dari sisinya tanpa ia bisa meraih Kageyama.
Namun Kaede sadar jika Azusa membututinya dalam diam, karena jarak Azusa saat ini cukup dekat, Azusa saat ini sedang bersembunyi di balik tiang koridor.
'Kenapa sih dengan gadis itu? Aku 'kan tidak melakukan apapun kepadanya! Kenapa sejak tadi dia mengikutiku!?'
Kaede berusaha menghiraukan Azusa yang masih mengikutinya dalam diam.
.
.
.
Latihan terbuka terhenti sejenak, para pemain diperbolehkan istirahat, dan beberapa anggota keluarga atau yang memiliki tiket undangan spesial boleh berada di dalam lapangan dan berinteraksi oleh pemain Schweiden Alders.
Azusa dan Kaede turun dari tribun dan berjalan ke lapangan, para anggota tim memakan onigiri buatan Azusa.
Azusa yang baru sampai di pinggir lapangan bersama Kaede dapat melihat Kageyama yang tengah lahap memakan onigiri buatannya.
"Nwami-nwami wonihiri pppuaatanmu ewnak!" Ucap Hoshiumi yang tengah melahap kedua onigiri bersamaan.
"Baka! Makan yang benar, Hoshiumi-san!"
"Minami-chan, lemon madu buatanmu memang terbaik! Rasanya amat menyenangkan jika tim ini punya manager sepertimu!". Puji Hirugami sambil memakan lemon madu itu
Heiwajima yang sedang memakan lemon madu ikut berkomentar, "Aku juga setuju, kalau Azusa-san jadi manager kami!"
"Daripada Minami jadi manager lebih baik dia jadi istriku saja!" Timpal Sokolov yang baru saja meminum pocari.
"Jangan mimpi! Azusa menjadi istrimu, Tatsuto!" Timpal Romero yang baru saja menambah onigiri untuk dia makan.
"Tapi onigiri buatan Minami memang enak, bahkan lebih enak daripada buatan Aika!" Puji Ushijima tanpa dosa
Sedangkan Azusa hanya memerah ketika para anggota tim Schweiden Alders menggodanya.
Namun berbeda dengan Kageyama, pria itu malah menatap Kaede sambil tersenyum tipis.
Azusa yang baru saja digoda oleh anggota tim, langsung menyadari arti tatapan Kageyama kepada si bungsu Ushijima.
'Kenapa Tobio-kun terus memperhatikannya? Kenapa tatapan dan ekspresi Tobio-kun berbeda setiap kali melihatnya?'
Azusa meremas ujung jaketnya, ia iri dan kesal kepada Kaede. Kenapa bukan dirinya yang diperhatikan oleh Kageyama?
"Kaede-san!?"
Sebuah suara lembut memanggil nama Ushijima bungsu ini, Kaede menoleh ke arah suara itu, "Aika!?"
Disana terlihat sosok Aika yang tengah melambaikan tangan kepada Kaede, tentu saja Kaede langsung menghampiri Aika.
"Kau baru datang!?" Tanya Kaede
Aika mengangguk cepat, "Un!"
Kaede tidak menyadari bahwa Aika datang bersama sang sulung Kageyama, "Siapa dia, Aika?"
Kageyama Miwa menunjuk Kaede, "Ushijima Kaede desu!" Si Ushijima bungsu langsung memperkenalkan dirinya kepada Miwa.
"Ah, modelnya Aika ya!? Adik Ushijima?" Tanya Miwa
"Hai!" Jawab Kaede datar
"Kageyama Miwa desu!"
"Kageyama?" Gumam Kaede pelan
"Miwa-nee adalah kakaknya Tobio-chan!" Sela Aika
"Tobio-kun no onee-san!?" Kaede terkejut bukan main saat mendengar ucapan dari Aika, "Tobio-kun punya kakak perempuan?" Gumam Kaede pelan
Sementara itu, Azusa menatap Kaede kesal, gadis langsung tersenyum sumeringah ketika melihat Kageyama Miwa datang bersama Aika.
Buru-buru Azusa menghampiri Miwa dan Aika, "A-are, Kanzaki-san dan Miwa Onee-san?"
Aika menatap malas Azusa, "A-ah, Minami-san!"
'Aku sudah menduga sih kalau Minami-san akan datang! Tunggu dulu, Kaede-san dan Minami-san ada disini, itu artinya ada kemungkinan Minami-san tahu kalau Tobio-chan menyukai Kaede-san! Ba-bagaimana ini!?'
Miwa menoleh ke arah Azusa, "Kau juga datang ya, Minami!?" Miwa tersenyum kecil kepada Azusa, "Hai!" Gadis bersurai orange itu mengangguk cepat.
Miwa menoleh ke arah Kaede, "Ngomong-ngomong aku harus memanggilmu apa!? Ushijima? Kaede? Ushikae?"
"Kaede saja!" Jawab Kaede datar
"Baiklah, Kaede! Badanmu lumayan juga! Sasuga Ushjima no imouto!".
"Soudesuka!"
Kaede menatap miwa heran, 'Apa maksud perkataannya?' Pikir Kaede bingung
Sedangkan Azusa hanya terdiam sambil mengamati Kaede, ia ingin tahu kenapa Kageyama bersikap lembut kepada Kaede.
"Apa Miwa-nee tahu? Saat pertama kali bertemu, Wakatoshi terus menatap Kaede-san! Aku jadi berpikir kalau Wakatoshi menyukai adiknya sendiri!" Aika menggembungkan pipinya.
"Itu tidak mungkin!" Kaede mengusap lembut kepala Aika, "Meski dia menyukaiku, aku tidak akan mau bersama gorila sepertinya!"
"Kau kasar sekali Kaede-san!" Aika ber-sweatdrop ketika mendengar ucapan dari Kaede.
"Tapi kau mirip dengan Ushijima! Wajah, ekspresi, sikap dan pembawaannya!" Timpal Miwa
"Banyak yang bilang begitu!" Jawab Kaede datar, sedangkan Azusa masih menatap tajam Kaede.
'Dia semakin menatapku! Apa dia membenciku? Kenapa?'
Kaede merasa risih dengan sikap Azusa, namun di sisi lain Azusa merasa ia harus tahu tentang Kaede.
Kaede mendekatkan wajahnya ke telinga Aika, "Aika, gadis itu temanmu?" Bisik Kaede
Aika kembali berbisik kepada Kaede, "Un! Dia teman SMPku!"
"Sejak tadi dia terus menatapku seperti!" Bisik Kaede lagi, Aika menatap wajah Azusa sejenak.
"Apakah Kaede-san tadi berbicara dengan Tobio-chan!?" Bisik Aika
Kaede menggangguk, "Un!"
'Pantas saja!' Pikir Aika saat tahu alasan kenapa Azusa menatap Kaede terus dengan tatapan tajam.
Aika mendekatkan wajahnya kembali ke Kaede, "Tidak apa-apa, Kaede-san! Dia bukan orang jahat koq!"
Kaede melirik Azusa sejenak, 'Gadis itu sedikit menyeramkan!'
Azusa merasa kesal melihat Aika dan Kaede saling berbisik dihadapannya.
"Kalian membicarakan apa!?"
"Iie, iie, bukan apa-apa koq, Minami-san!" Ucap Aika
"Souka!"
Miwa menoleh ke arah Azusa, "Kau membuat bekal lagi untuk Tobio, Minami!?"
Azusa menggeleng cepat, "Iie, iie! Bukan membuatkan bekal untuk Tobio-kun saja, tapi untuk anggota tim lainnya!"
"Souka!"
Akhirnya mereka berempat berjalan kembali ke tribun, karena latihan terbuka akan dimulai kembali.
.
.
.
Latihan terbuka resmi berakhir hari ini dipukul 4 sore waktu setempat. Para pemain langsung digiring ke loker, sedangkan Azusa, Aika, Kaede, dan Miwa menunggu mereka di dekat pintu keluar gymnasium.
"Aku sudah mengirim chat kepada Wakatoshi dan Tobio-chan kalau kita menunggu di pintu luar!" Jelas Aika sambil memasukan ponselnya ke dalam tas miliknya.
"Sou!" Jawab Kaede datar
"Ushijima Kaede-san!" Panggil Azusa, gadis itu berhasil memberanikan diri untuk memanggil Kaede.
Kaede menoleh, "Hn?"
"A-ano, Ushijima Kaede-san totemo suteki desune!" Ucap Azusa dengan wajah memerah, "A-ah! Arigatou!" Balas Kaede
'Kenapa dia mengatakan seperti itu?' Pikir Kaede
Azusa masih menatap Kaede, 'Ushijima Kaede-san memang cantik ya! Aku ingin terlihat cantik sepertinya!' Batin Azusa
Namun lamunan Azusa teralihkan dengan suara para penggemar perempuan tim Schweiden Alders yang sedang menjerit saat Kageyama, Hoshiumi, Ushijima keluar dari gymnasium.
"KKYAA!!"
Para penggemar perempuan itu terus menjerit, saat trio bodoh Schweiden Alders keluar.
"Para gadis itu tidak tahu sifat asli mereka bertiga sih! Mereka bertiga 'kan bodoh!" Komentar Aika sambil menggelengkan kepalanya.
Kaede menepuk kepala Aika pelan, "Dan kau pacar salah satu dari ketiga orang bodoh itu!"
"KAEDE-SAN!" Protes Aika
'Kanzaki-san dan Ushijima Kaede-san terlihat sangat dekat ya? Apa karena Kanzaki-san itu pacar Ushiwaka? Atau karena Tobio-kun?'
Azusa terus bertanya kepada dirinya sendiri,
Puk,
Miwa menepuk pelan punggung Azusa, "Jangan melamun, Minami!"
"Ah, gomen!" Ucap Azusa pelan
Tak lama kemudian ketiga pria itu berhasil keluar dari kerumunan para fans perempuan itu.
"Are? Nee-san!?" Kageyama terkejut ketika melihat kakak perempuannya datang ke tempatnya.
"Halo, Tobio!"
"Kageyama-san!" Sapa Ushijima
"Ohisashiburi ne, Ushijima!" Sapa Miwa
"Miwa Nee-san!" Hoshiumi tampak kegirangan melihat Miwa datang, "Kau juga, Kourai!"
Hoshiumi menoleh ke arah Kaede, lalu menunjuk gadis itu, "Kau masih disini ya? Oppai silicon!"
"Urusai!" Jawab Kaede datar
Azusa memberikan sebuah botol untuk Kageyama, "Tobio-kun, hai!"
"Arigatou, Minami! Tapi aku sudah minum!". Kageyama menolak tawaran dari Azusa, tentu saja hati Azusa sangat sakit ketika mendengarnya, "Souka!"
Azusa menarik kembali botol minum itu, "Jangan menolak pemberian seseorang, Tobio-kun!" Kaede menarik tangan Azusa, "Berikan kepadanya, Minami-san!"
Azusa terkejut, "E-eh!?"
"Terima, Tobio-kun!" Titah Kaede
"Ha-hai!" Kageyama menerima botol minum dari tangan Azusa.
Kaede masih menatap Kageyama, "Menolak pemberian seseorang itu tidak baik! Dia sudah membelikannya untukmu!" Omel Kaede
"Ha-hai!" Kageyama membuka tutup botol minum itu, lalu meminumnya. "Arigatou, Minami!"
"Un!" Azusa tersenyum manis
'Ka-kawaii!' Pikir Kaede saat melihat wajah Azusa yang tersenyum manis kepada Kageyama.
Hoshiumi menoleh ke arah Azusa, "Nami-nami ini kotak milikmu!" Hoshiumi memberikan dua buah kotak besar itu kepada Azusa.
"Ah! Kata Kantoku besok kau tidak perlu membawa makanan! Soalnya ada beberapa fans sudah memesan food truck untuk kita besok!"
"Souka!" Azusa menerima kedua kotak besar itu, Miwa tampak melihat jam tangannya.
"Kalian tidak lapar? Mau makan bersama?" Ajak Miwa
"Boleh saja!" Jawab Ushijima dan Kageyama bersamaan
"Yosh! Ayo!" Hoshiumi bersemangat ketika mendengar kata makan bersama.
Aika tersenyum, "Kau bersemangat sekali ya, Hoshi-kun!"
Mereka lalu pergi meninggalkan Kamei Arena Sendai, Hoshiumi tampak bersemangat ketika mendengar mereka akan makan bersama.
"Aku 'kan harus makan makanan bergizi setelah latihan!" Timpal Hoshiumi
"Bocah!" Celetuk Kaede
"Apa katamu, Oppai silicon!?" Protes Hoshiumi
Kaede menoleh, "Kau berkata seperti itu tapi sebenarnya kau menyukai dadaku 'kan, Hoshiumi!?"
"HUH!!? AKU TIDAK MINAT DENGAN SILICON MACAM ITU!!" Elak Hoshiumi
"Bagaimana bisa kau tahu kalau ini silicon!? Padahal kau belum pernah menyentuhnya!" Kaede sedikit menyolot ketika Hoshiumi mengelak.
"Kalau begitu buktikan! Kalau itu bukan silicon!" Hoshiumi mengulurkan tangannya dan hendak mencoba memegang dada milik Kaede.
PPLLAAKK!
Kaede memukul kepala Hoshiumi, "AAAKKHH!" Pekik Hoshiumi
"Jangan sentuh! Mereka bukan milikmu!"
"KUSO ONNA!" Umpat Hoshiumi kepada Kaede
Sedangkan mereka berlima yang melihat pertengkaran bodoh antara Kaede dan Hoshiumi hanya bisa menggelengkan kepala saja, namun berbeda dengan Aika yang mulai jenggah melihat pertengkaran bodoh ini.
"Bisakah kalian akur sebentar saja!?" Protes Aika
Azusa tersenyum, "Hoshiumi-san dan Ushijima Kaede-san cocok ya!"
"HUH!? DOKO GA!?" Protes Hoshiumi dan Kaede bersamaan
Aika hanya bisa menghela nafas ketika melihat keributan bodoh ini.
"Sudahlah, Hoshiumi-san memang suka seperti itu!" Kageyama menepuk pundak Kaede pelan.
"APA MAKSUDMU, KAGEYAMA!?" Protes Hoshiumi kembali
"URUSAI!" Bentak Aika
"Ha-hai!" Hoshiumi seketika langsung menciut, mereka bertujuh kembali melanjutkan perjalanan.
"Ngomong-ngomong, Kaede sampai kapan di Miyagi!?" Tanya Kageyama penasaran
Azusa terdiam sejenak ia menghentikan langkah kakinya ketika Kageyama dan Kaede berjalan di depannya.
"Besok aku pulang!" Jawab Kaede
Kageyama masih menatap Kaede, "Besok masih ada latihan terbuka, mau datang lagi!?"
Kaede mengangguk, "Un!"
"Aku tidak akan betah di rumah itu!" Tambah Kaede
Kageyama tersenyum tipis saat menatap Kaede, "Souka!"
'Tobio-kun kenapa terus menatap Ushijima Kaede-san dengan tatapan seperti itu!?'
Azusa sangat iri saat melihat Kageyama yang menatap Kaede seperti itu, tak pernah satu kali pun Kageyama menatapnya seperti saat Kageyama menatap Kaede.
"Kita makan apa!?" Tanya Hoshiumi yang berjalan di samping Azusa, "Ramen!" Jawab Aika antusias yang berjalan dibelakang Hoshiumi dan Azusa bersama dengan Ushijima.
"Kau sudah makan ramen hari ini!" Tegur Miwa yang berjalan di depan Kageyama dan Kaede.
Ushijima menepuk pelan kepala Aika, "Kau kekurangan makanan bergizi! Karena itu kau tidak tumbuh dengan baik!"
Perempat siku imajiner muncul di kening Aika, "HUH!? APA MAKSUDMU WAKATOSHI!?"
Setelah perdebatan panjang, akhirnya mereka makan di kedai ramen. Tentu saja Aika tersenyum karena ia memenangkan perdebatan itu.
.
.
.
"Hentikan wajahmu itu, Aika! Aku jadi ingin memukulmu!" Ucap Kageyama yang saat ini duduk di depan Aika
"Fufu~ Pukul saja kalau berani!" Goda Aika
"KAU!? AIKA BOGE!!" Kageyama memasang wajah kesalnya kepada Aika.
"Tenanglah Kalian berdua!" Tegur Miwa yang kebetulan duduk disamping kiri Aika.
"Kalian sudah bukan anak-anak lagi! Sesekali cobalah untuk akur!"
Sedangkan Kageyama dan Aika hanya memasang muka masam, Azusa hanya terkekeh pelan melihat pertengkaran Aika dan Kageyama.
"Kaede!" Panggil Ushijima duduk didepan Kaede, Ushijima saat ini duduk disamping kanan Aika.
Kaede fokus melihat menu di dalam daftar menu, "Un?"
"Kau harus pesan porsi besar!". Saran Ushijima, "Nande?" Kaede bertanya kepada sang kakak.
"Kau terlihat lebih kurus!" Ucap Ushijima khawatir, "Ha-hai!" Kaede mengalah dengan saran sang kakak.
Azusa menatap Kageyama, "Tobio-kun mau pesan apa!?" Tanya Azusa yang duduk disebelah Kageyama
"Aku miso ramen!" Jawab Kageyama
Azusa tersenyum, "Kalau begitu aku juga miso ramen!"
Kageyama menoleh ke arah kanannya, kebetulan Kaede duduk disebelah kanannya, "Kaede, ingin pesan apa!?"
"Shio ramen!"
"Mau bertukar daging dan sayuran denganku!?" Tawar Kageyama sambil tersenyum, "Ide bagus!" Jawab Kaede datar
Namun Azusa terdiam melihat interaksi antara Kaede dan Kageyama, entah kenapa hatinya terasa sakit.
'Mereka terlihat dekat! Tobio-kun bisa tersenyum seperti itu saat berbicara dengan perempuan? Apa jangan-jangan Tobio-kun?'
Azusa menggelengkan kepalanya cepat, ia berusaha menampik dugaan-dugaan yang membuat hatinya itu terasa sakit.
.
.
.
Azusa POV
Akhirnya kami telah selesai makan di kedai ramen itu, kami keluar dari kedai itu dengan perut kenyang.
"Aahh! Kenyang sekali!" Kanzaki-san berkomentar sambil memeggangi perutnya itu, aku heran kenapa gadis sekecil itu bisa makan banyak sekali.
"Perutmu itu perut apa sih, Kanzaki-san!?" Aku bertanya kepada Kanzaki-san, "Tentu saja perut manusia!" Kanzaki-san terlihat kesal saat aku berkomentar.
Aku bisa melihat Miwa Onee-san terhenti, ia bahkan melirik jam tangannya itu.
"Aku ada janji dengan seseorang! Jadi aku langsung pergi!"
Tobio-kun menoleh, "Tidak pulang dulu?"
Miwa Onee-san menggeleng cepat, "Kau pulang dengan Aika ya, Tobio!"
Tobio-kun mengangguk, "Baiklah!"
Namun tiba-tiba Kanzaki-san menyela pembicaraan Miwa Onee-san dengan Tobio-kun, "Aaah, aku dan Wakatoshi akan pulang ke apartemenku!"
Tiba-tiba saja Ushijima Kaede-san mengeluarkan ponsel pintarnya dari dalam tasnya, "Aku akan panggil polisi! Ada orang dewasa yang akan berbuat hal tidak senonoh kepada anak-anak!"
Wajah Kanzaki-san memerah, "KAEDE-SAN!"
Ushiwaka menatap adiknya, "Aku dan Aika hanya akan membeli hadiー" Aku bisa melihat jelas Kanzaki-san membekap mulut kekasihnya, sepertinya mereka berbisik sesuatu dan aku tidak tahu itu apa.
"Aku juga mau pulang!" Ucap Hoshiumi-san
Aku bisa melihat Ushjima Kaede-san terdiam dan bergumam sejenak, "Brarti aku pulang sendiri ya?"
"Aku akan mengantarmu!"
Aku terkejut ketika mendengar ucapan Tobio-kun sejak aku mengenal Tobio-kun dari SMP, belum pernah ia mengantarku pulang! Netraku membulat saat melihat Tobio-kun meraih tangannya.
"Tidak perlu, Tobio-kun!" Gadis itu mencoba menolak tawaran Tobio-kun, namun Tobio-kun malah tersenyum, "Tidak apa-apa!"
Aku masih terdiam, aku tidak ingin melihatnya.
Yappari, aku tahu kalau ternyata Tobio-kun menyukai Ushijima Kaede-san. Kenapa? Padahal selama ini aku yang berjuang! Tapi kenapa Tobio-kun menyukai Ushijima Kaede-san? Kenapa bukan aku?
Aku ingin menangis rasanya, aku tidak sanggup melihatnya.
"Tobio, kau menyukai Kaede ya?"
Kenapa Miwa Onee-san bertanya seperti itu kepada Tobio-kun?
"H-HUH!? Kenapa kau bertanya seperti itu!?"
Aku bisa melihatnya jelas jika wajah pria yang aku sukai memerah.
"Heeh!? Jadi seleramu perempuan seksi seperti Kaede ya?"
Miwa Onee-san malah menggoda Tobio-kun, aku semakin takut mendengarnya.
"Apa maksudmu, Nenek sihir!?"
PPLLAAKK!!
Aku melihat kepalanya Tobio-kun digeplak oleh Miwa Onee-san.
"Siapa yang kau sebut nenek sihir!?"
"Tobio-chan sudah bisa melakukan hal dewasa lho, Miwa-nee!"
"HUH!?" Namun Tobio-kun masih mengelaknya, Aku bisa melihat Kanzaki-san malah tersenyum usil kepada Tobio-kun.
"Heeh, adik kecil ku sudah dewasa ya!" Kepala Tobio-kun diusap-usap oleh Miwa Onee-san namun Tobio-kun memprotesnya, "Jangan perlakukan aku seperti anak kecil!"
"Miwa-nee, tahu!? Tobio-kun sudah bukan anak polos lagi! Dia bahkan sudah merasakan lembutnya dada perempuan!"
"AIKA!!" Ushijima Kaede dan Tobio-kun melakukan protes bersamaan.
Aku terkejut ketika mendengar pernyataan Kanzaki-san, apa yang sudah dilakukan Tobio-kun bersama Ushijima Kaede-san!?
Aku terus bertanya-tanya.
Miwa Onee-san menunjuk dada milik Ushijima Kaede-san, "Benarkah? Yah, pantas saja dada Kaede 'kan besar!"
Ushijima Kaede-san salah tingkah, ia bahkan menututupi dadanya, "Miwa-san!"
Aku gak ingin mendengarnya!
Aku benci posisiku saat ini!
Kenapa bukan aku? Kau jahat Tobio-kun! Padahal aku yang selalu disampingmu!
Aku berusaha untuk menahan air mataku, meremas kain jaketku yang berada di dada.
Hatiku hancur, Tobio-kun!.
Aku membalikkan badan, berusaha menahan isak tangisku, "Matahari sudah terbenam! A-aku harus pulang!"
"Sendirian?" Miwa Onee-san bertanya, aku hanya mengangguk pelan, "Hai!"
"Kau yakin!?"
Aku mencoba berbalik badan, "Hai, daijoubu desu!" Mencoba memasang senyum palsu, "Jaa ne! Besok aku akan datang lagi!"
"Hati-hati, Minami!" Ucap Tobio-kun
"Un!" Aku melambaikan tanganku sejenak, sebelum pergi meninggalkan mereka berenam.
.
.
.
Aku langsung berlari ke arah rumahku, melewati jembatan dan sungai yang mengalir deras.
Aku terhenti sejenak di sisi sungai, aku menaruh kedua kotak besar itu.
"Mengapa? Mengapa bukan aku!? Aku yang selalu menghabiskan waktu bersamamu!"
Air mataku lolos saat aku melihat fotoku bersama Tobio-kun dari dalam layar ponselku.
"Aku yang selalu memikirkanmu! Aku yang selalu menyukaimu! Kenapa kau tak pernah melihatku!?"
Aku terus menangis di tengah matahari yang mulai tenggelam.
"Azusa-chan!" Aku terkejut ketika mendengar suara baritone yang ku kenal, aku mencoba mendonggakkan kepalaku.
"Hhiiksss.. Kunimin!?"
"Astaga, Azusa-chan kau kenapa!?"
"Hhikkss... To-tobio-kun!!"
"Ada apa dengan Ou-sama!?"
Aku malah menangis sejadi-jadinya, aku tidak sanggup menjawab pertanyaan dari Kunimin.
Dap,
Aku terkejut ketika Kunimin memelukku, "Baka! Azusa-chan no Baka! Nakanai de!"
Kunimin memelukku sambil mengusap lembut kepalaku, "Hiikss.. Kunimin... A-aku.. To-tobio-kun... dia..."
"Maa~maa, Nakaide! Nani mo iwanaide! Ore wo shitteru nowa kimi no kimochi!" (Sudah, sudahlah, Jangan menangis! Jangan katakan apapun! Aku tahu tentang perasaanmu!).
Aku terus menangis, Kunimin terus memelukku.
Setiap Tobio-kun menolak pemberianku, aku selalu bercerita kepada Kunimin. Dia seperti kakak laki-laki bagiku, jika seandainya Tsukasa-san masih di Sendai pasti aku bisa bercerita kepadanya juga, selain kepada Kunimin.
.
.
.
Author POV
Setelah Kunimi berhasil menenangkan Azusa dalam tangisnya, mereka berdua duduk di anak tangga.
Melihat pemandangan langit malam di depan sebuah tanah lapangan dan aliran sungai yang mengalir.
"Nee, Azusa-chan! Jangan menangis lagi!"
Kunimi masih mengelus kepala Azusa, "Tobio-kun, dia menyukai wanita lain! Wanita bahkan yang gak aku kenal! Apa aku kurang dimatanya!? Kenapa ia gak pernah melihatku!?"
Azusa masih berusaha menghapus isak tangisnya dengan kedua tangannya, "Aku harus bagaimana, Kunimin!?"
Kunimi menatap aliran sungai itu, ia sendiri juga bingung jika disuruh mengatakan tentang perjuangan cinta.
Dia sendiri bahkan tidak bisa menyampaikan perasaannya kepada gadis yang tengah galau ini.
Sejujurnya, Kunimi juga mencintai gadis itu, menyukai senyum gadis itu, padahal ia sudah berusaha berulang kali melupakan gadis itu dengan mengencani beberapa gadis lain namun tetap saja matanya tertuju untuk Azusa.
"Mou, Kunimin! Aku harus bagaimana!?"
"Lupakan Ou-sama! Dia gak pantas bersamamu! Sudah cukup kau berjuang untuknya!" Kunimi bangun dari duduknya, ia berdiri dihadapan Azusa.
"Maksudmu apa, Kunimin!? Kau tahu 'kan kalau aku sangat mencintai Tobio-kun!? Bagaimana bisa aku melupakannya!"
Nafas Azusa sedikit tersenggal-senggal,
"Kore wo kata'omoi de owarasetakunai!"
(Aku tidak ingin berakhir sebagai cinta bertepuk sebelah tangan!).
Azusa terus menggelengkan kepalanya, ia gak ingin kisah cintanya yang belum dimulai berakhir seperti ini.
Kunimi menatap Azusa, ia mencoba menarik nafasnya dalam-dalam, "Lihat aku! Aku ada di depanmu, Azusa-chan!"
"Huh!?" Azusa terkejut, "Kau bicara apa, Kunimin!?"
"Azusa-chan, ore wa kimi no koto ga daisuki dakara! Chuugaku no toki kara, ore wa zutto zutto kimi no koto ga suki da!"
(Azusa-chan, aku sangat menyukaimu! Sejak SMP aku selalu, selalu menyukaimu!).
Kunimi dengan bodohnya malah menyatakan perasaannya sejak lama, tentu saja Azusa kebingungan setengah mati.
Gadis bersurai orange itu tidak menyangka bahwa Kunimi, teman SMPnya sejak dulu itu ternyata malah menyukainya.
"E-EH!? USO!!" Azusa menutup mulutnya, ia merasa Kunimi sedang berbohong dengannya.
"USO JANAI!". Elak Kunimi, "Honto da! Azusa-chan, Ore ni mite kudasai! Ou-sama wo wasurete kudasai!" (Ini bukan kebohongan! Ini serius, Azusa-chan! Lihat aku! Lupakan sang raja!).
Azusa bangkit dari duduknya, "Iyaa da! Kunimin, Baka! Daikirai!" Azusa mengambil barang-barangnya yang terletak di tangga, gadis itu pergi meninggalkan Kunimi.
"KUSO!" Teriak Kunimi saat melihat Azusa pergi, ia mengacak-acak rambutnya asal, "Harusnya aku gak usah mengatakannya tadi!"
Kunimi menyesali tindakan bodohnya itu, sedangkan Azusa terus berlari tanpa Kunimi bisa mengejarnya.
Sepertinya hari ini Kami-sama sedang mempermainkan hati gadis bersurai orange itu, pria yang ia sukai sejak lama malah menyukai wanita yang ia tidak kenal, lalu sekarang teman baik SMP-nya malah menyatakan cinta kepadanya.
Azusa tidak.membenci Kunimi tapi pria yang ia inginkan adalah Kageyama bukanlah Kunimi.
TBC..
Episode 1 - Look At You
========================
Hallo Ichi datang lagi ^○^!
Maaf ya kalau Ichi apdetnya lama 😭😭
Sebelumnya Ichi mau berterima kasih kepada HanaLN_25 yang sudah bersedia menyumbangkan OCnya :))
Fic ini adalah fic kollaborasi antara My Only One | Miya Atsumu dengan The One I Love || Kageyama Tobio
Ayo jangan lupa mampir ke fic Kaede juga ya!!
Terima kasih telah membaca fic ini 😄
Sampai ketemu di episode selanjutnya!!
Jangan lupa buat votment ya! Satu vote dan komen dari kalian adalah amunisi bagiku 🥰🥰🥰
With Love,
Ichirisa
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro