Pernahkah kau mencintai seseorang dalam diam!?

Aku pernah melakukannya, bahkan sampai saat ini.

Diam-diam aku selalu memperhatikannya, mendukung impiannya. Aku selalu mencoba berada di sisinya, tapi aku tahu bahwa aku tidak bisa menggapainya.

Aku masih mengingat jelas saat pertama kali bertemu dengannya.

Dia duduk di pojok kelas dengan aura seram, nama pria itu Kageyama Tobio.

Banyak orang-orang yang takut saat melihatnya karena mengganggapnya dia menyeramkan tapi entah kenapa aku malah menatapnya lucu, terutama ketika Tobio-kun diam-diam tertidur di kelas.

Waktu itu aku tidak tahu jika Tobio-kun ikut bergabung ke dalam klub voli putra di Kitagawa Daiichi.

Padahal aku juga mendaftar sebagai manager di klub voli putra dan dari situlah musim semiku dimulai.

Aku tak masalah jika Tobio-kun memilih mencintai wanita lain, aku akan tetap mendukungnya.

Karena aku mencintainya, aku ingin Tobio-kun berbahagia!

"Nee, Tobio-kun! Kanojo to itte kudasai! Kimi no kimochi!"

Aku mendorong punggung Tobio-kun dengan pelan, "E-eh, Minami!?"

Tobio-kun menoleh kepadaku, "Katakanlah kepadanya, kalau kau menyukainya, Tobio-kun! Jangan sampai kau kalah! Aku mendukungmu!"

Aku mencoba tersenyum, walaupun aslinya aku ingin menangis.

"Sankyu, Minami!" Tobio-kun berlari mengejar wanita itu yang saat ini tengah berbicara kepada Ushijima-san.

Sedangkan aku hanya terdiam dan memandangnya dari jauh.

'Hei, Azusa jangan menangis! Ini jalan cinta yang kau pilih!'

Aku berusaha menghapus airmataku dengan kedua lenganku, aku tak mau jika Tobio-kun sampai melihatku menangis.

Dari sinilah kisah cintaku berakhir.

"Tobio-kun, aku mencintaimu! Perasaanku sejak dulu hingga sekarang tetaplah sama, aku ingin kau bahagia dengan wanita yang kau cintai"

Hampir delapan tahun, aku mencintai Tobio-kun dalam diam. Berawal dari melihat sosoknya yang duduk di pojok kelas, lalu mendukung mimpinya sebagai manager klub voli putra Kita‐Ichi, kemudian masih berusaha mengejarnya hingga duduk dibangku menengah atas yang sama.

Tapi akhirnya, usahaku selama ini dikalahkan oleh seorang wanita yang bahkan tidak ku kenal namanya dan sosoknya.

Sekarang kisah ini berakhir di Tokyo Metropolitan Gymnasium, bahkan sebelum aku memulainya.

Mampukah aku bertahan?

Mampukah aku mengejar sosoknya?

Tobio-kun, aku mohon sekali saja lihatlah aku!

Tapi aku sadar, Tobio-kun tidak pernah menganggapku.

Mungkin benar perkataan dari Kanzaki, 'Jika gadis sepertiku ini tidak mungkin mendapatkan Tobio-kun, karena aku terlalu mengganggunya!'

Aku tahu jika cintaku hanya sepihak, tapi bisakah aku memohon kepada Tuhan agar sekali saja kau dapat melihatku, Tobio-kun!?

Aku memang gadis yang egois, karena terlalu memaksakan diriku agar pantas bersamamu.

Tapi nyatanya? Aku kalah oleh wanita bersurai green olive itu, bahkan aku tidak ingin menyebut namanya.

Aku mohon berbahagialah dengannya, Tobio-kun!

Biar saja aku yang tertinggal disini, bersama dengan perasaanku kepadamu, Tobio-kun!

TBC...
Episode 0 - Feeling