CHAPTER 7:Sleeping Beauty
Alvin's View
Kukerjapkan mataku. terasa sinar matahari memasuki luang mataku. Pagi? ahh, ga kerasa udah pagi lagi. tadi malam maen sampe jam 3, sekarang jam 6 sudah harus bangun.....
kuregangkan badanku dan bergegas keluar dari kamar. kulihat meja makan.
Sepi
tidak ada mamaku, ataupun Grace di meja makan.
"Biii, Bibi, kemana semua orang bi??"
wanita paruh baya dengan daster merah tergopoh gopoh mendatangiku"
"Sinyo udah bangun. Mama ama Nonik udah pergi daritadi nyo. katanya si Sinyo gabisa di bangunin, jadi ditinggal"
"Ditinggal? emang jam berapa sekarang?"
"Jam 7 nyo. sinyonya libur ya?"
"WADZZZ???!!!"
Segera aku berlari ke kamar mandi dan menyelesaikan semua ritual pagiku, lalu bergegas menaiki motorku berniat membawanya melaju ke sekolah, ketika tiba tiba sebuah motor parkir di depan rumahku.
"Kevin? ngapain kesini?"
"Woi, tuan muda! molor terus, berangkat ayo! tadi aku cuma iseng lewat sih, pas banget ya? aku emang bener bener malaikat penolongmu ya?"
aku menghela nafas jengah. anak satu ini emang kalo ngomong ga pake saringan kayaknya. campuran antara sok PD, bodoh dan tolol jadi satu. ck....
kupakai helm ku, lalu aku naik ke sadel belakang motornya, kukenakan headsetku. Kevin hanya mendengus sebal melihat kelakuanku, dan segera melajukan motornya ke sekolah.
=======================================
Jam 7.25
Tepat waktu pikirku, 5 menit sebelum bell udah di dalam kelas. kupandangi Kevin di pojok lain dari kelasku. dia tampak sedang bertempur dengan teman temannya untuk meminjam PR dari Adit si ketua kelas.
Aku? yahh, karena udah jam segini, dan males, jadi aku memutuskan untuk duduk pasrah aja deh. lagian kalo ga ngerjain pr juga ga penting penting amit kan. kuambil sebuah buku dari tasku, lalu kubaca perlahan.
"Apin! Kamu ga ngerjain pr??!!"
Teriak Kevin dari ujung sebelah kelasku. kulayangkan pandangku ke padanya
"Gak.." ucapku
dia hanya menggeleng, kemudian lanjut bertempur dengan Rico, Fendy dan Ditya. mereka saling sikut dan tarik tarikan. kupandangi wajah Kevin. Mukanya tampak sewot karena permainan keras dari teman teman mereka. tak jarang ia terjengkal karena ditarik dari belakang
"Umph.. Hahahaha!"
aku ga bisa nahan tawaku lagi. ngeliat kelakuan anak satu ini emang bikin aku terhibur! tingkah konyolnya itu memang ga bisa di prediksi sama sekali. teman temanku tampak memandang kaget ke padaku, begitu juga Kevin di pojok sana
"Wahh, si Es Batu bisa ketawa juga ya? baru liat.." gumam Kevin
Kulempar novel yang baru ku baca ke arahnya dan sukses menampar mukanya. dia terlihat meringis kesakitan karena perbuatanku.
kulemparkan tatapan sinis kepadanya sekali lagi, dan kembali duduk mejaku.
Sialan. pikirku. aku melamun, melamun kembali ke kejadian di tengah hutan itu, saat aku bertemu dengan Penyihir Muda itu. ah iya, aku lupa menanyakan siapa namanya... apa masih bisa bertemu? kubayangkan kembali wajahnya saat dia memandang dan tersenyum kepadaku
"Apin, sakit ya? mukamu merah banget. kamu demam?"
sejenak aku terkejut karena sebuah tangan sudah menempel di keningku
"Kevin? apaan sih"
kurasakan wajahnya hanya beberapa senti lagi dari wajahku. Ahh, andaikan wajah penyihir itu yang berada di jarak sedekat ini denganku.....
APA YANG KUPIKIRKAN?
AAA......
PLAKK!
Kutampar pipinya.
dia terlihat terkejut, aku pun masih belum sepenuhnya sadar dengan apa yang kulakukan
"gausah sok perhatian deh" ujarku untuk menutupi kegugupanku
"mulai deh sok judesnya"
Kevin hanya menggeleng dan duduk di sampingku. ternyata bell tanda pelajaran dimulai sudah berbunyi. tak lama kemudian guru sudah masuk ke dalam kelas
Kevin's View
Kupandangi sesosok wajah yang terlelap di sampingku.
Alvin, yeah, si pangeran tidur.
kerjaannya kalo di sekolah, kalo ga tidur, ya baca buku.
selama ini tanpa disadarinya banyak cewek yang naksir sama dia. secara yah, mukanya yang super cute gt, plus sikap dinginnya itu. siapa cewek yang ga klepek klepek ama dia?
banyak cewek yang sudah jatuh hatu ama dia, tapi dia kayak ga menggubris mereka sama sekali.
jutek emang anaknya, tapi dia bukan anak yang jahat kok.paling ga dia orang paling tepat janji yang pernah aku temui. aku sudah kenal lama dengannya dari game online yang kami mainkan, dan selama ini, menurutku dia bukan orang yang buruk. hanya saja sikap baiknya ditutupi dengan ke judesannya.
"kamu kalo jadi cewek pasti udah kujadiin pacarku deh"
gumamku pelan, agar tidak ada yang mendengar, karena saat ini kelas sedang diajar oleh salah satu guru ter killer sepanjang peradaban.
walaupun mukanya cute, tapi dia ga pernah suka di panggil atau disebut sebut dengan panggilan itu. dulu dia pernah berantem sama kakak kelas hanya karena dia dibilang manis ama kakak kelas itu. aku masih ingat gimana mukanya yang memerah menahan marah dan tatapannya yang mengisyaratkan dia bakal menguliti hidup hidup orang yang ada didepannya.
kubelai rambutnya pelan, yahh, paling nggak selama 5 tahun ini, dia teman terdekatku yang pernah aku punya. dan sekarang, dia sekali lagi mati matian bertempur untuk hal yang aku ga mengerti. setahuku dia orangnya cuek
tapi kenapa? untuk perang satu ini tampaknya iya tak bergeming dari pendiriannya? setiap aku menanyakannya dia hanya menjawab
=aku punya janji yang harus kutepati, aku harus memenuhinya=
kuhela nafasku. kenapa ia tidak pernah bercerita tentang janji itu? janji apa yang dia miliki hingga itu begitu penting?
sejenak rasa cemburu meliputiku
Cemburu?
HEI! aku ga cemburu. ini hanya sebagai teman. ya kan?
menyusahkan sekali perasaan ini....
kembali kutatap matanya yang tertutup.....
kuangkat tanganku
"Bu, si Apin ketiduran...."
aku terkekeh dalam hati
sebentar lagi ada tontonan menarik nih
=======================================
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro