Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

『• ✎1 ••』

“ ini yang ku berikan pada kalian karena kalian berani beraninya berhadapan denganku ”


.
.


﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌


Seorang pemuda baru saja bangun dari tidurnya, mencerna mimpi yang ia alami.


“ huh, mimpi aneh ” pikirnya, lalu duduk dipinggir tempat tidurnya sambil melihat jam di mejanya.

“ Hali! Udah bangun belom- oh, ternyata udah ” seorang lelaki yang mukanya mirip dengan pemuda yang baru bangun tiba tiba masuk kedalam kamarnya tanpa mengetuk pintu.

Lelaki bernama Halilintar itu hanya melirik nya lalu berdiri sambil mengacak-ngacak rambutnya dengan malas “ tumben banget lu udah bangun, fan ”


" emangnya ga boleh? Cepet mandi sana ibu udah manggil! ” ucap orang yang datang itu, Taufan.

“ emangnya sejak kapan lu jadi suka sekolah? ”

“ aku tidak. Sebenarnya tadi aku bangun terus pengen tidur lagi, tapi ayah melihatku jadi terpaksa aku langsung bangun ”

Halilintar hanya bersweet drop sambil melihat ke adik kembarnya itu, hal itu sudah bisa ia bayangkan. Ia pun berjalan ke kamar mandi yang ada didalam kamarnya “ kalau begitu pergi dari kamarku ” usirnya

“ dih ngusir ” cibir Taufan lalu keluar.


╴╴〣〢〣╼ TLMOE ╾〣〢〣╴╴


Halilintar berjalan ke meja makan. Melihat sudah ada seorang wanita dan 3 lelaki yang terlihat umurnya sama sepertinya yang salah satunya ialah Taufan.

“ aku malas sekolah~ ” gumam seorang lelaki yang sedang makan dengan malasnya.

“ kalau malas sekolah, sana pergi dari rumah ini! Cari pekerjaan yang menghasilkan banyak uang ” teriak sang ibu yang sedang mencuci penggorengan, yang berbicara tadi pun hanya cengengesan.

“ lagi pun, Blaze juga udah pinter kok bun! ” ujar sang lelaki dengan bangga, sambil melahap makanannya.

Seorang lelaki berkacamata kuning pun berdehem “ ekhem, bukannya peringkatmu 6 dari bawah? ” ucapnya dengan santai.

“ Ish, iya solar si paling peringkat 1 ” cibir lelaki yang bernama Blaze itu.

“ percuma pinter kalo ga punya gandengan ” ucap Taufan yang ikutan berbicara.

“ situ punya? ”

“ engga sih ”

Menghela nafas dengan malas, Halilintar pun beranjak dari duduknya lalu menaruh piring kotornya di wastafel.

“ ah, udah taruh aja. Nanti bunda yang bersihin ” ujar sang ibu, dan Halilintar hanya mengangguk.

Dengan cepat tanpa aba-aba Halilintar pun langsung pergi keluar rumah seperti sedang dikejar setan.

Yah, lebih tepatnya tak mau diganggu setan sih.

Taufan dan Blaze pun menghela nafas kasar, “ yah! Ditinggalin lagi, salah lu sih fan! ” ucap Blaze sambil menunjuk Taufan yang sedang minum dengan santainya.

Dan yang ditunjuk pun tak terima “ dih, ya lu juga ngapain nge bacot pas lagi makan?! ”

“ dah dah, sana berangkat dari pada melanjutkan percakapan tak jelas ini ” ujar Solar sambil berjalan keluar dari ruang makan. Dan akhirnya dia lelaki itu pun pergi juga.

─≫❦≪─

Halilintar sekarang tengah berada di halte bus. Buat apa? Tentu saja untuk pergi ke sekolahnya.

Biasanya dia memakai motornya namun na'as, motornya rusak dikarenakan ' seseorang memakainya hanya untuk ke minimarket '. Sudah pasti bukan salah satu saudaranya. Ya, sudah pasti ̶̶b̶̶u̶̶k̶̶a̶̶n.

Sambil menghela nafas kasar, ia pun mengecek jam tangannya “ kapan sih bus nya dateng? ” gumamnya dengan kesal.

Tap tap

Terdengar suara orang berjalan menghampiri, namun Halilintar tak mengubrisi orang tersebut dan malah membuka handphone nya.

Halilintar adalah tipe orang yang cuek, ia tak peduli dengan keadaan sekitar yang tak bersangkutan dengannya.

Puk

Seorang gadis duduk disebelah Halilintar, namun berjarak jauh dengannya.

Gadis itu menengok kearah Halilintar, “ um, apa kau murid di SMA 7 TAPOPS? ” Tanyanya.

Halilintar melirik nya, memastikan bahwa sang cwk bicara padanya. “ Ya. ” jawabnya singkat.

Perempuan itu terlihat senang, membuat Halilintar bingung.

“ ehm, baru baru pindah ke sekolah yang sama denganmu. Namaku Gempa! Salam kenal. ” ujar perempuan itu sambil menengok kearah Halilintar.

Yang diajak kenalan pun bingung, " dia aneh ". Itulah yang ada dibenaknya sekarang.

“ Jadi, siapa namamu? ” Gempa terlihat menanti jawaban Halilintar dengan antusias, membuat Halilintar terpaksa menjawabnya.

“ Halilintar, Kau bisa memanggilku Hali. ” ujar sang lelaki, lalu ia tersentak.

" kenapa gue ngasih tau nama panggilan gue?! " batinnya, dia pun menengok kearah orang yang berada disampingnya.

Gempa hendak membuka mulutnya namun kembali menutup mulutnya, membuat Halilintar bingung.

“ Wah Halilintar ya? Sepertinya nama kita agak aneh ya. ” ucap Gempa sambil terkekeh, halilintar tak membantah. Jujurnya dia juga berpikir hal yang sama, kenapa di dunia ini ada orang yang menamai anaknya dengan nama bencana?

" haha, baiklah. Salam kenal ya, Hali. ” Ujar Gempa sambil tersenyum.

Tanpa sadar Halilintar memalingkan mukanya dari sang gadis.

" Kenapa ini?! " batinnya sambil menutup mukanya yang memerah dengan punggung tangannya.

“ Hali? Ada apa? ” tanya Gempa, membuat Halilintar tersentak lalu berbalik kearah Gempa.

“ ngga, gpp ” ucapnya lalu kembali menatap kedepan.

Beberapa menit keheningan, akhirnya bus datang dan mereka berdua masuk ke dalam bus.


┄╼ SMA 7 TAPOPS



Halilintar POV

Aku masuk ke dalam sekolah. Ku dengar suara langkah kaki dibelakang ku, itu adalah Gempa.


Entah kenapa saat aku menatap matanya aku merasakan hal aneh.., aku seperti mengenali auranya, tapi bahkan kami tak pernah bertemu.

Tepat saat aku menginjakkan kaki ku di lorong depan ku dengar banyak gadis yang berteriak saat melihat ku, konyol.

Tepat saat berada di pertigaan lorong, aku berhenti dan menengok ke belakang “ kalo mau ke ruangan guru belok kiri, mau ku anter? ” tanyaku.

Tunggu, apa yang aku barusan bilang?! Nganterin? Sepertinya mulutku reflek.

Gempa menatapku sesaat lalu menggeleng “ tak perlu, lagi pula aku bisa bertanya ke orang lain kalo gatau. Tapi makasih tawarannya ” ujarnya sambil tersenyum kepadaku.


Aku pun mengangguk lalu pergi ke lantai 2, lebih tepatnya ke kelasku.


Aku pun masuk ke dalam kelasku, semua tatapan mata pun mengarah padaku.

" ah, kenapa sih? " pikir ku dengan kesal. Aku pun duduk ditempat duduk ku yang berada di belakang dan disamping jendela, lalu menatap keluar jendela.

“ Oi, li. ” merasa namaku dipanggil, aku pun menengok keasal suara.

Dia adalah Fang, orang yang berada dikelas yang sama seperti ku. “ buset, kusem bat muka lu. Kenape lagi? ” ucapnya padaku, yang melihat malas kepadanya.

“ ga, motor gue dirusakin doang. ” ujarku dengan kasar sambil menyender ditembok sampingku.

Dia pun ber' oh ' “ pantes datengnya agak lama ” aku menatapnya kesal. Lagian, ngapain dia ngajakin ngobrol?

Aku kesal bukan karena apa, melainkan tatapan semua yang berada dikelas menatap kami yang katanya ' populer '. Yah, ga nyangkal juga sih.

" oiya tau gak? Katanya ada 3 murid pindahan, terus katanya cewek semua. Terus salah satunya dikelas kita, kira kira cantik ga ya? ” ujarnya dengan penasaran.

Mendengar kata murid pindahan, aku jadi teringat Gempa. Tapi ga terlalu peduli juga.

Aku pun tak mendengar bacotan nya, melainkan hanya melamun.

" kenapa ya.. Kayak ngerasa bakal terjadi sesuatu yang besar hari ini. " pikirku merasa aneh.

Bell pun terdengar, lalu guru dan seorang perempuan pun masuk.

“ Baiklah anak anak.. -”


.
.

.

__________________

⧼ To Be Continued ⧽
────────────

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro