Lembar 048
MUSIC ON!!!!!!!!
Menteri park tiba tiba berlutut di hadapan lee jeon dengan menyatukan kedua telapak tangannya dengan lantai.
"Yang mulia...mohon beri hamba izin untuk membawa cucu hamba pulang"
sebuah permohonan yang mengesampingkan kekhawatirannya akan cucunya yang di turunkan dari tahtanya,karna dia sendiri tidak bisa berbuat banyak ketika cucunya sendiri yang telah beranjak dewasa telah memutuskan semuanya dengan pemikiran dewasa yang bahkan tak pernah ia pikirkan sebelumnya.
namun seperti hal nya keterkejutan menteri park ketika mendengar permintaan taehyung sebelumnya,lee jeon dan juga kasim hong pun tampak sangat terkejut dengan permintaan yang baru saja ia ucapkan.
"a-apa-apa yang baru saja kau katakan?"suara yang awalnya terdengar tak percaya perlahan mulai mengeras.
"hamba ingin yang mulia raja memberikan hamba izin untuk membawa cucu hamba pulang"ujar menteri park untuk yang kedua kalinya dengan tatapan yang terarah ke lantai.
"kau.."geram lee jeon yang hampir meledakkan kemarahannya sebelum kasim hong menengahi dan membuat lee jeon kembali bisa menguasai dirinya.
"menteri park,apa kau sadar apa arti dari perkataanmu barusan?"kasim hong berbicara dengan nada yang lembut dan perlahan menteri park mendongakkan kepalanya.
"ne,aku sudah tahu semuanya"jawab menteri park tanpa sedikitpun keraguan yang terlihat dalam sorot matanya.
"itu artinya kau menyetujui penurunan putra mahkota,kira kira apa alasannya?"
"yang mulia....."menteri park mengalihkan pandangannya pada lee jeon dan menatapnya dengan tatapan memohon.
"hamba sudah bertemu langsung dengan putra mahkota,dan hamba bisa melihat dengan mata kepala hamba sendiri betapa menderitanya cucu hamba"menteri park sejenak berhenti bicara dan benar benar memperlihatkan raut wajah memohon pada lee jeon.
"tidak ada hal lain yang di inginkan oleh orang tua ini selain melihat cucunya bahagia,hamba datang kemari untuk menyampaikan permintaan langsung yang telah di sampaikan oleh putra mahkota kepada hamba,mohon penuhilah permintaan hamba yang rendahan ini"
mata lee jeon membulat sempurna,baik dia maupun kasim hong sama sama terkejut mendengar penuturan menteri park bahwa kedatangannya ke sana adalah untuk menyampaikan pesan dari taehyung.
"apa maksud dari perkataanmu?"suara lee jeon semakin mengeras.
"cucu hamba telah menyampaikan sebuah permintaan yang sangat sederhana untuk bisa di kabulkan,dan hamba sebagai seorang kakek tidak mampu untuk mengatakan tidak di saat hal itu begitu mudah untuk di lakukan"
"apa?,apa yang dia inginkan darimu?"tuntut lee jeon.
"dia ingin pulang bersama kakeknya"
lee jeon tiba tiba memukul sandaran tangannya dan terlihat begitu marah namun di sisi lain dia merasa putus asa dan membuatnya menjatuhkan pandangannya dengan helaan napas yang terdengar begitu berat.
"bagimana bisa,bagaimana bisa dia melakukan hal ini?"lirih lee jeon merasa sangat berdosa pada putranya sendiri ketika dia yang bahkan seorang raja pun tak mampu untuk sekedar membuat putranya bahagia.
"yang mulia...tenangkan diri anda"ujar kasim hong mencoba untuk mengambil alih keputus asaan yang saat ini tengah membelenggu rajanya.
lee jeon mengepalkan tangannya kuat kuat dan mengangkat kepalanya untuk kembali melihat menteri park yang masih bersimpuh di bawah singgah sananya.
"kau boleh pergi,aku sendiri yang akan melihat keadaannya"titah mutlak yang tak bisa lagi di ganggu gugat,entah jalan manakah yang akan di ambil lee jeon untuk membuat putranya bahagia.
THE LITTLE PRINCE
Langit gelap malam gyeongbok-gung menuntun langkah lee jeon menapakkan kakinya di paviliun putra mahkota,lorong kosong yang hanya menyisakan kasim seo yang terlihat baru saja keluar dari dalam kamar taehyung.
dia membungkukkan badannya dalam dalam,memberikan penghormatan pada raja yang di agungkan oleh joseon sebelum akhirnya membukakan pintu dan berhasil menarik perhatian dari kedua orang yang saling duduk berhadapan di ruangan tersebut.
napas yang tiba tiba terasa memberat ketika ia melihat wajah putranya yang kemudian semakin terasa memberat seiring dengan langkahnya yang berjalan masuk dan terus mendekat.
pintu di belakangnya tertutup rapat seakan ingin menyembunyikan ketiganya dari dunia luar,seulas senyum tipis ia dapatkan tepat setelah ia berhasil menjangkau tempat kedua pemuda di hadapannya,seulas senyum yang bahkan hanya akan di balas dengan air mata olehnya jikapun masih memungkinkan.
taehyung mengarahkan pandangannya pada changkyun yang sebelumnya telah berpindah posisi dan bersimpuh menghadap lee jeon.
"changkyun-a,bisakah kau keluar sebentar"
sebuah permintaan yang tak mendengar ucapan sebagai sebuah jawaban melainkan sebuah tindakan yang kemudian menjawabnya,perlahan changkyun berdiri dan meninggalkan ayah dan putranya tersebut.
setelah changkyun pergi lee jeon perlahan menjatuhkan lututnya dan duduk tepat di samping taehyung.
"ini sudah malam,kenapa kau belum juga tidur?"ujar lee jeon dengan suara yang lembut.
"genderang tengah malam belum di bunyikan,lagi pula ayahanda sendiri juga datang kemari"seulas senyum di akhir kalimatnya yang hanya bisa membuat lee jeon tertunduk lemah.
"apa ada hal yang kau inginkan dari ayahmu ini?"sebuah pertanyaan yang bahkan tak bisa membuatnya cukup berani untuk menatap wajah putranya.
taehyung mengulas senyum tipis ketika melihat seorang raja yang tidak seharusnya menundukkan kepalanya seperti ini di hadapannya,"aku......ingin pulang bersama harabeoji____hanya itu yang ku inginkan"
pernyataan yang membuat lee jeon menghembuskan napas beratnya,perlahan dia mengangkat pandangannya dan melihat tepat ke kedua bola mata taehyung seakan ingin mengambil semua kekhawatiran yang bahkan dirinya sendiri tidak tahu tentang apa yang tengah di khawatirkan oleh putranya sendiri.
"putra mahkota....."panggil lee jeon dengan suara yang terdengar putus asa.
"lee taehyung"perkataan taehyung yang mendahului lee jeon membuatnya melupakan apa yang ingin dia sampaikan sebelumnya pada putranya tersebut.
"ayahanda memberiku sebuah nama yang bagus,tapi kenapa tidak ada seorangpun yang bersedia untuk mengucapkannya,aku_____sekali saja,aku ingin orang lain benar benar memanggil namaku,ayahanda juga jangan melupakan adikku"
air mata tiba tiba terjatuh dari kedua sudut mata lee jeon tanpa ia bisa menahannya dan hal itu pula yang membuat senyum di wajah taehyung semakin terlihat menyedihkan.
"aku juga memiliki seorang adik,ayahanda juga masih memiliki putra selain lee taehyung,aku berharap bahwa ayahanda mampu bersikap adil terhadap kedua putra ayahanda,jungkook"taehyung tiba tiba menjatuhkan pandangannya dan sekilas mengusap sudut matanya yang tiba tiba saja berair.
"dia adalah anak yang baik dan juga sangat pintar"setelah sejenak mencoba menenangkan dirinya taehyung kembali menatap lee jeon.
"aku tidak akan khawatir jika harus meninggalkan tahtaku sekarang"seulas senyum di akhir kalimatnya justru bagaikan jarum kecil yang menusuk jantung dan juga hati lee jeon.
"kenapa kau bertindak sampai sejauh ini?"lirih lee jeon yang kemudian memalingkan wajahnya karna tak mampu lagi menahan tangisnya.
taehyung meraih tangan lee jeon untuk sedikit memberikan ketenangan pada lee jeon.
"ayahanda tidak boleh melakukan hal ini,___pahamilah posisi ayahanda sebagai raja joseon,seorang raja seharusnya tidak boleh menangis ataupun terlihat tak berdaya ketika tengah berhadapan dengan rakyatnya,mohon ayahanda tidak melakukannya lagi"
lee jeon tiba tiba bergerak lebih dekat ke arah taehyung dan langsung memeluknya dengan bahunya yang gemetar.
"mianhae....taehyung-a...maafkan ayahmu yang lemah ini"lirih lee jeon membuat tangan lemah taehyung menyentuh punggung ayahnya yang dia sendiri telah lupa bagaimana rasanya pelukan seorang ayah.
air mata yang perlahan menetes tanpa sedikitpun suara yang keluar dari mulutnya yang terkatup rapat seakan ingin menyembunyikan kesedihannya dan menyimpannya untuk dirinya sendiri.
"mohon izinkan aku untuk pergi___ayahanda"
"ayah membebaskanmu sekarang"
"terimakasih"
"kau tidak akan pergi kemana mana,kau akan tetap di sini bersama kami"
seulas senyum tipis yang bahkan tak mengartikan sebuah persetujuan akan perjanjian yang di ucapkan oleh lee jeon.
"gomapseumnida"
THE DYNASTY : CHAPTER 1
[THE LITTLE PRINCE]
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro