Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Lembar 036.

"Yang mulia......mohon pertimbangkan kembali,kami tidak mungkin menyerahkan joseon pada putra mahkota yang sakit sakitan"

suara lantang dari barisan klan selir youngbin berhasil membuat sedikit kegaduhan di antara klan selir young in,sedangkan menteri park yang tidak lain adalah ayah dari young in bertemu pandang dengan hoo junhoo seakan mereka telah memulai perang terlebih dulu sebelum perang benar benar di mulai.

"apa maksud dari perkataanmu,bukankah kau juga sudah mendengar bahwa putra mahkota telah bangun dari tidurnya"ujar menteri park sebagai perwakilan dari klan young in yang menentang petisi yang telah di buat oleh beberapa menteri lainnya.

"meski begitu apa ada jaminan jika putra mahkota akan kembali kesedia kala,bahkan sampai sekarang tidak ada satupun tabib yang tau tentang penyakit yang di derita putra mahkota"sinis salah seorang dari klan selir youngbin memicu peperangan dengan klan permaisuri young in yang merasa tersinggung dengan ucapannya barusan.

"berani beraninya kau mengatakan hal seperti itu di depan baginda raja,setidaknya kau harus tahu tempat saat berbicara,terlebih lagi mengenai kesehatan putra mahkota"geram salah satu tetua dari klan permaisuri young in yang kemudian menghadap ke arah lee jeon dengan kepala yang tertunduk dalam.

"yang mulia hamba mohon berikanlah hukuman kepada manusia lancang ini yang sudah berbicara hal yang tidak pantas di hadapan yang mulia"

"yang mulia....."

perhatian semua orang teralihkkan pada salah seorang dari klan selir youngbin yang sempat berbicara sebelumya,dia kemudian ikut menghadap lee jeon dan menunduk dalam.

"hamba yang tidak tahu diri ini memohon ampun kepada yang mulia,namun,seperti yang hamba katakan sebelumnya jika kami tidak bisa menyerahkan joseon kepada putra mahkota saat ini,joseon memerlukan penerus tahta yang bisa melindungi dan merengkuh joseon"

"apa yang baru saja kau katakan"kedua menteri tersebut kembali berhadapan dan saling bertatapan sengit begitupun untuk kedua pimpinan klan mereka, hanya saja mereka terlihat lebih tenang di bandingkan dengan orang orang lainnya.

"aku hanya mengatakan apa yang terjadi sekarang,kau hanya tidak setuju karna putra mahkota berasal dari klan mu"

"k-kau! berani sekali kau mengatakan hal seperti itu"

"cukup!!!,hentikan semua!"

semua orang menundukkan kepalanya saat melihat lee jeon yang sudah murka,setelah sebelumnya hanya menjadi pendengar tapi pembicaraan mereka mulai menyinggungnya dan membuatnya tidak bisa berdiam diri,namun satu satunya orang yang menjadi perhatian lee jeon bukanlah kedua menteri yang baru saja berdebat di hadapannya melainkan pada heo junhoo yang meski dengan kepala yang sedikit tertunduk lee jeon masih bisa melihat bahwa tatapan junhoo terarah padanya.

"kau puas sekarang"ujar lee jeon dalam hati seakan tengah berbicara pada junhoo yang terlihat begitu senang di atas penderitaan putranya.

"ini baru akan di mulai,selanjutnya akan lebih menyakitkan,tunggu saja akan ku buat putramu menanggung semuanya"batin junhoo,dia kemudian mengarahkan pandangannya ke bawah dan sudut bibirnya terangkat ke atas,sebuah perayaan kecil untuk dirinya yang menguasai permainan.

THE LITTLE PRINCE.


Paviliun putra mahkota.

Para petugas dari departemen pengobatan istana meninggalkan kamar taehyung satu persatu ketika young in memasuki ruangan tersebut dan duduk tepat di samping tubuh putranya yang terduduk dengan lemah.

taehyung menarik seulas senyum ketika melihat mata young in yang berkaca kaca ketika ia sampai di hadapannya.

"bagaimana perasaanmu sekarang"suara young in mengalun lembut di telinga taehyung,membawa ketenangan sejenak kembali padanya,suara yang seakan menjadi penyembuhan untuknya.

"sudah berapa lama eommoni menangis?"

sebuah pertanyaan yang membuat senyum young in melebar namun saat itu pula air matanya kembali terjatuh,dengan cepat ia segera menghapus air mata tersebut seakan tidak membiarkan taehyung melihatnya lebih lama lagi.

"kau sudah merasa lebih baik sekarang?"

"ne"seulas senyum mengiringi gumamannya,"aku meminta maaf atas kelancanganku yang menolak kunjungan eommoni kemarin"

"eommoni mengerti,kau tidak perlu terbebani dengan hal itu"

young in meraih tangan taehyung dan membawanya ke pangkuannya,mengusapnya sejenak seakan tengah mencoba menyembuhkan bekas dari jarum jarum yang sempat menembus kulitnya.

"kami terlalu banyak melukaimu,mianha......"

taehyung menggenggam tangan young in yang begitu hangat dan membuatnya ingin kembali sekali lagi ke dalam rengkuhan hangat young in,sesuatu yang membuat tubuhnya menguat dan melemah dalam waktu bersamaan,sebuah perasaan yang menenangkan namun juga membuatnya takut,takut akan perasaan yang nyaman yang mungkin akan membuatnya tenggelam dan tidak ingin kembali sekali lagi.

"changkyun sudah menjagaku selama ini"

mendengar penuturan taehyung,young in baru menyadari bahwa sejak ia masuk tadi dia sama sekali tidak melihat changkyun.

"di mana anak itu sekarang?"

"aku menyuruhnya pergi keluar,dia akan kembali saat malam"

"kau harus segera sembuh,ada begitu banyak orang yang menungumu"

taehyung tidak memiliki kata kata untuk menjawab young in karna pada dasarnya dia tahu bagaimana keadaannya saat ini jangankan untuk berjanji pada orang lain dia bahkan tidak yakin bahwa tubuhnya ini akan baik baik saja saat perasaan yang membawa ketakutan itu kembali padanya di langit joseon yang mulai menggelap.

"eommoni..."panggil taehyung pelan dengan senyum yang tiba tiba menghilang.

"apa ada hal yang ingin kau katakan?"

"bolehkah aku memeluk eommoni"

ucapan taehyung sempat membuat young in tersentak namun beberapa detik setelahnya seulas senyum hangat terukir di bibir merah young in,dia kemudian melepaskan tangan taehyung dan mendekat ke arah taehyung,memutus jarak di antara mereka berdua,membawa putranya kembali dalam pelukan hangat seorang ibu.

taehyung menyamankan dirinya dalam pelukan young in,dia membalas pelukan young in dan perlahan mata itu terpejam.
young in mengelus surai hitam putranya yang berada dalam pelukannya mencoba mengambil kegelisahan putranya yang tertangkap oleh naluri seorang ibu yang ia miliki.

"eommoni...."gumam taehyung yang mungkin hanya mampu di dengarkan oleh young in.

"katakanlah!,eommoni ada di sini untukmu"

"aku sudah mendengarnya"

pernyataan taehyung membuat gerakan tangan young in terhenti,dia tampak terkejut dengan apa yang baru saja di ucapkan oleh putranya yang begitu rapuh itu,perlahan tangannya turun dan berhenti pada punggung taehyung,sedikit menariknya,mengeratkan pelukannya seakan ingin merengkuh semua luka yang di dapat oleh putranya.

"aku sudah mengetahuinya"

"ayahmu akan mengurusnya,kau tidak perlu memikirkan hal itu,cukup pikirkan tentang kesehatanmu"tutur young in yang masih berusaha mengambil alih kegelisahan putranya.

"aku akan menyerahkannya"

mata young in tiba tiba terpejam ketika mendengar pernyataan taehyung,seakan ia juga ingin menulikan telinganya sehingga tidak mendengar perkataan tersebut pernah keluar dari mulut putranya namun hanya beberapa saat mata itu kembali terbuka dengan tatapan yang berbeda dengan sebelumnya,tersirat kemarahan dari tatapan yang selalu terlihat hangat tersebut.

"jangan mengatakan apapun,cukup dengarkan apa yang eommoni katakan!,semua akan baik baik saja,percayalah pada ayahmu"

"tapi ini terlalu menyakitkan"batin taehyung.

"aku tidak bisa mengatakannya"sebuah ungkapan yang bisa keluar dari mulut taehyung.

"tidak apa apa,eommoni,ayahmu,kasim seo dan juga changkyun akan selalu berada di sisimu,kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun kami akan selalu menjagamu"

"justru kalianlah yang membuatku khawatir"


THE LITTLE PRINCE.

Young in meninggalkan paviliun putra mahkota di saat langit joseon sudah mulai menggelap,dia berdiri tepat di hadapaan dayang kepala yang melayaninya.

dayang kepala yang menyadari kehadirannya tersebut perlahan mendongakkan wajahnya dan bertemu pandang dengan young in yang menatapnya dengan tatapan yang di penuhi dengan pertanyaan,perlahan dayang tersebut mendekati young in dan berbisik tepat di samping telinga young in untuk beberapa waktu sebelum akhirnya kembali mengundurkan diri.

"kita pergi sekarang"tukas young in.


rombongan young in keluar dari paviliun putra mahkota dan secara kebetulan saat itu changkyun baru saja kembali dan berhenti di bawah tangga ketika melihat young in menuruni tangga,young in hanya sekilas melihat ke arah changkyun yang menunduk dan berlalu begitu saja dengan langkah yang terburu buru begitupun changkyun yang melanjutkan langkahnya menaiki tangga menuju paviliun putra mahkota setelah young in pergi.

meski langit semakin menggelap bukannya kembali ke paviliunnya rombongan young in malah terlihat menjauhi jalan menuju paviliunnya dan menuju ke arah paviliun kerja lee jeon meski ini sudah terlalu malam untuk melakukan sebuah kunjungan namun hal itu tidak membuat young in mengundurkan niatnya untuk pergi ke sana.

setelah berjalan cukup jauh rombongan young in sampai di paviliun lee jeon,young in meninggalkan rombongannya di bawah tangga sedangkan dia menaiki tangga menuju pintu dan membuka pintu paviliun dengan tangannya sendiri.

young in berjalan menyusuri lorong seperti orang yang tengah terburu buru dan setelah masuk lebih dalam dia menemukan kasim hong yang baru saja keluar dari sebuah ruangan.

kasim hong yang menyadari kehadiran young in sedikit terkejut namun keterkejutannya tersebut segera menghilang karna young in saat ini benar benar sudah berdiri di hadapannya,ia kemudian sedikit merendahkan tubuhnya.

"anda berada di sini?"

"yang mulia ada di dalam?"young in balik bertanya pada kasim seo.

"ye"

tanpa berbicara panjang lebar lagi young in langsung membuka pintu di samping kasim seo dan masuk ke dalam tanpa menutup pintu terlebih dulu,membuat kasim hong harus menutupnya kembali.


kedatangan young in sempat membuat lee jeon terkejut namun bukan hanya lee jeon melainkan menteri park yang saat ini tengah duduk menghadap lee jeon,dia sempat bertemu pandang dengan putrinya tersebut tapi sepertinya putrinya memiliki urusan yang lebih penting di bandingkan dengan menyapa ayahnya sendiri,young in menghampiri lee jeon dan menempatkan diri duduk di sampingnya.

"apa yang membuatmu malam malam datang kemari?"

"putra mahkota"ujar young in tanpa ragu mengingat bahwa di sana hanya ada ayahnya selain mereka berdua dan ungkapan itu pula yang berhasil membuat wajah kedua pria disana menegang.

"apa?,ada apa dengannya"

"petisi itu,dia sudah mendengarnya"

mata lee jeon membulat sempurna tak berbeda jauh dengan menteri park.

"apa yang akan kau lakukan sekarang,apa kau akan membuang putramu?"

menteri park benar benar terkejut sekarang ketika mendengar putrinya berbicara sekasar itu pada lee jeon,meski dia seorang permaisuri tapi tindakan tersebut tetap tidak bisa di benarkan apapun alasannya.

"apa yang kau bicarakan"suara tenang lee jeon terdengar seperti tengah mencoba untuk menenangkan young in.

"kau harus mengatasinya,bagaimanapun putra mahkota tidak boleh di turunkan dari posisinya"

"aku mengerti,tenangkanlah dirimu!"lee jeon memegang kedua bahu young in untuk menenangkannya.

"bagaimana aku bisa tenang saat mereka melukai putraku,bagaimana,bagaimana aku bisa hidup saat putraku menderita"bukannya tenang young in malah semakin menuntut lee jeon,sebuah tuntutan yang sama sekali tidak memiliki jawaban.

"young in-a....."

"hentikan mereka,bagaimanapun caranya"tandas young in.

"yang mulia...."

menteri park kemudian menengahi pembicaraan mereka dan membuat young in serta lee jeon mengarahkan pandangannya pada menteri park.

"kau mempunyai sesuatu untuk di katakan?"

"ye,yang mulia"

"katakanlah!"lee jeon menarik tangannya dari bahu young in dan menghadap menteri park seperti sebelumnya.

"kudeta masih belum benar terjadi namun,cepat atau lambat hal itu pasti akan terjadi terlebih lagi klan selir youngbin memiliki pangeran jungkook,satu satunya cara untuk menghentikan kudeta ini adalah dengan cara mengembalikan kesehatan putra mahkota seperti sedia kala"

lee jeon tampak mempertimbangkan pernyataan menteri park tapi pada kenyataannya dari sekian banyaknya tabib yang telah memeriksa taehyung tak ada satupun dari mereka yang tahu tentang penyakit yang tengah di derita oleh taehyung.

"tapi....bagaimana caranya?"

"bagaimanapun caranya tolong selamat kan putraku,aku mohon___yang mulia"permohonan kecil dari young in yang semakin memberatkan lee jeon,haruskah dia menjanjikan sesuatu yang belum tentu bisa ia tepati,jalan terbaik kali ini adalah tidak mengucapkan janji apapun dan mungkin diam akan menjadi jawaban yang terbaik.



THE DYNASTY:CHAPTER 1
[THE LITTLE PRINCE]

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro