Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Lembar 030



angin bergulir,berputar putar di atas dan terus berlalu,seperti harapan semua orang,matahari kembali dari timur dan seakan tak lelah kembali melanjutkan perjalanan menuju barat,bahkan terlalu sibuk hanya untuk berhenti sejenak dan melihat matahari di bawah sana yang tak kunjung kembali,dan juga bulan dingin yang selalu terduduk di sampingnya.
angin yang diam diam menyusup masuk dan keluar sebagai kabar angin yang memberitahukan pada seluruh hanyang,bahwa paviliun putra mahkota telah di rundung duka,angin berhembus kasar,mengangkat dedaunan yang mulai mengering ke udara,sangat sepi dan begitu menyakitkan,sebuah kabar angin yang membawa petaka.



"yang.....mulia"

ujar salah satu menteri dengan suara lantangnya yang berhasil menarik perhatian dari para menteri lainnya yang hadir di ruang pertemuan,dan tepat di depan sana,di tempat yang paling tinggi,lee jeon,sang matahari joseon yang sebenarnya duduk di kursi kebesarannya dengan jubah merahnya dan tampak menyembunyikan kekhawatirannya.


"seluruh rakyat joseon tengah membicarakannya,haruskah yang mulia tetap bersi keras untuk menutupinya dari kami"
ucapan yang penuh dengan provokasi terlontar dari klan selir youngbin,berbeda dengan klan dari permaisuri young in yang justru merasa khawatir,khawatir tentang kemungkinan buruk yang akan terjadi pada putra mahkota joseon saat ini.

"apa maksud dari perkataanmu"suara tenang lee jeon menyahuti.

"yang mulia.....seluruh rakyat joseon telah mengetahui bahwa putra mahkota sudah tertidur selama tiga hari,bukankah itu berarti telah terjadi hal buruk pada putra mahkota"

"hamba mohon,jangan menutupinya lagi dari kami"

"mohon berikan kami klarifaksi tentang kondisi putra mahkota yang sebenarnya"

"mohon berikan klarifikasi pada kami,yang mulia...."

satu suara memimpin semua orang dari klan selir youngbin untuk mendesak agar lee jeon memberitahu kondisi taehyung yang sebenarnya.
di saat lee jeon dan klan dari young in di buat gelisah akan tuntutan mereka,satu orang terlihat menarik seulas senyum kemenangannya,meski dari awal dia tidak pernah mengucapkan sepatah katapun,menteri perdagangan heo junhoo,dengan kepala yang tertunduk diam diam dia menertawakan lee jeon yang tidak berdaya di bawah tekanan klan nya.





THE LITTLE PRINCE.



di bagian lain dari istana gyeongbok,jungkook yang menjadi orang terakhir yang mengetahui kondisi taehyung,segera berlari keluar dari paviliunnya meninggalkan kasim cha yang berusaha untuk menghentikan,dan dalam satu hari,hanya karna sebuah kabar angin,aktivitas di istana gyeongbok menjadi tidak beraturan,begitu banyak petisi yang datang ke paviliun raja silih berganti dan juga balai pengobatan istana yang tampak sibuk,beberapa dari mereka kerap kali terlihat keluar masuk paviliun putra mahkota secara bergantian,setelah tiga malam berlalu dan tiga hari menghilang dalam kalender alam,putra mahkota joseon tak juga bangun dari tidurnya,bahkan setelah begitu banyaknya tabib yang diam diam di panggil ke dalam istana hanya untuk membangunkannya dan sampai malam ketiga terlewatkan,mata yang tertutup dengan damai tersebut tak kunjung terbuka,seakan penantian dua orang yang selalu berada di sisinya masih belum cukup sebagai alasan terbukanya mata yang tertutup rapat dalam damai tersebut.


THE LITTLE PRINCE.


jungkook berlari menaiki tangga paviliun tidur putra mahkota seakan dia sudah hilang akal dan tidak perduli akan kakinya sendiri,karna dia berlari dari paviliunnya sendiri tanpa memakai alas kaki dan tanpa kasim cha di sampingnya,jungkook berlari menyusuri lorong di mana beberapa dayang terlihat berjajar di sepanjang dinding,tanpa basa basi jungkook menerobos masuk ke dalam kamar taehyung dan membuat semua orang yang berada dalam ruangan tersebut melihat ke arahnya.
jungkook terhenti sejenak dengan nafas yang terputus putus,mengarahkan pandangannya pada taehyung yang terhalangi beberapa petugas dari departemen pengobatan,dengan langkah yang tiba tiba memberatkannya,jungkook berjalan menghampiri tempat di mana taehyung terlelap.
melihat jungkook yang semakin mendekat beberapa petugas balai pengobatan istana menyingkir dan membuat jungkook bisa dengan jelas melihat hyeong tersayangnya yang benar benar menutup matanya,begitu sampai di tempat taehyung,jungkook langsung menjatuhkan kedua lututnya ke lantai,dan perlahan tangannya yang tiba tiba gemetar meraih tangan taehyung yang masih terdapat akupuntur yang menancap di area punggung tangannya.


"h-hyeongnim...."

suara jungkook seakan tercekat di tenggorokan dan hanya berhasil mengeluarkan sebuah lirihan,"hyeongnim...."panggil jungkook untuk yang kedua kalinya dan tiba tiba saja butiran air bening keluar dari mata jungkook dan merembes membasahi pipinya,melihat taehyung dalam keadaan seperti ini setelah pertemuan terakhir mereka.

"bagaimana bisa begini....."

jungkook mencium telapak tangan taehyung yang dingin dan semakin membuat air yang terbendung di pelupuk matanya berjatuhan seakan membuat irama dengan isakannya yang perlahan terdengar.

"hyeongnim.....bangunlah,aku di sini.....hiks,kenapa kau seperti ini....hiks,hyeongnim...."

kasim seo yang berdiri tidak jauh dari tempatnya ikut menangis saat melihat jungkook menangis karna selama ini dia tidak pernah menangis karna changkyun melarangnya,kasim seo mencoba menyeka air matanya yang terus berjatuhan meski dia tidak menginginkannya,sedangkan changkyun yang duduk di sudut ruangan seperti hari hari sebelumnya pada siang hari,memalingkan wajahnya,menatap keluar jendela dengan tatapan kosong,sementara para petugas balai pengobatan tersebut meninggalkan tempatnya ketika jungkook mulai menangis.

"hyeongnim"




THE LITTLE PRINCE.





tiga malam terlewati begitu saja dengan keheningan,terhitung empat malam sejak changkyun dan kasim seo duduk di samping taehyung yang terlelap begitu damai,dan selama tiga hari,kedua orang tersebut tidak merasa hidup,saat siang mereka membiarkan taehyung bersama para petugas dari departemen pengobatan sedangkan saat malam,keduanya dengan setia duduk di samping taehyung hanya dengan satu harapan,barapan bahwa mata yang sudah tertutup terlalu lama tersebut terbuka kembali,sebuah harapan sederhana yang menyesatkan.



namun malam ini terlihat sedikit berbeda,meski hanya ada sepasang mata yang terus terjaga sepanjang malam.kim changkyun, mengarahkan pandangannya ke samping kirinya dan di sana lah jungkook meringkuk di lantai dengan menggunakan tangannya sendiri sebagai bantal,meski kasim seo dan kasim cha sudah memaksanya untuk kembali ke paviliunnya,jungkook malah berakhir tidur di dekat kaki changkyun, sedangkan kasim cha sendiri tampaknya juga sudah tertidur tidak jauh dari tempat mereka dan tepat di samping kanan changkyun, masih sama seperti tiga hari yang lalu,kepala kasim seo yang akan tertunduk perlahan sesaat setelah genderang tengah malam di bunyikan.

sebuah perasaan yang asing di malam yang menyesatkan.


"hyeongnim......."

changkyun kembali mengarahkan pandangannya pada jungkook ketika dia sempat bergumam dengan mata yang tertutup rapat,menghilangkan semua kesopanannya,changkyun datang sebagai seorang kakak laki laki untuk jungkook,perlahan dia menyentuh kepala jungkook dan mengelusnya pelan sebagai pengganti putra mahkota sembari memalingkan wajahnya menatap ke arah ventilasi, dimana dia hanya melihat kekosongan langit yang gelap selama empat malam terakhir,matahari yang meninggalkan matahari,bulan yang merindukan bulan.


dan untuk ke sekian kalinya,dia menjatuhkan pandangannya kearah taehyung, dan meraih tangan yang memucat,terasa dingin,dan tulang yang sedikit menonjol,masih teringat dengan jelas dalam ingatan changkyun, betapa menderitanya tangan taehyung saat petugas balai pengobatan menusuknya dengan jarum setiap hari,bahkan bekas nya pun seperti tak mau hilang seakan tubuh itu telah benar benar mati.



"bisakah-kau menggenggam tanganku-sekali lagi"

dalam hening malam saat semua terlelap,kim changkyun datang pada taehyung bukan sebagai seorang bawahan yang selalu menjaganya,melainkan sebagai seorang teman,teman kecil di masa saat luka itu belum tercipta.


kim changkyun datang dengan harapan sebagai seorang teman yang merindukan genggaman hangat seorang teman kecil,seorang teman yang mungkin tidak bisa menemuinya secara langsung,seorang teman yang mulai takut kehilangan.



changkyun menarik pelan tangan taehyung, membawanya agar lebih dekat denganya dan menaruhnya tepat di letak jantungnya,setidaknya meski banyak yang mengatakan bahwa ia memiliki tangan yang dingin,setidaknya taehyung pernah mengatakan bahwa dia memiliki detak jantung yang hangat,dia menatap lekat ke arah wajah yang semakin memucat.



"kau bilang-aku-memiliki jantung yang hangat--kalau begitu-akan ku berikan untuk mu,apa kau tak merindukanku"



dengan kedua tangan yang merengkuh kedua saudaranya di malam tak bertuan,kim changkyun memiliki harapan yang tulus,sebuah harapan yang selalu menyesatkannya dan membuatnya berhenti untuk berharap,namun sekali lagi harapan itu kembali dan mempermainkannya untuk yang yang kesekian kalinya.

sebuah harapan kecil dari beratus ratus harapan yang telah terpatahkan,changkyun hanya berharap bahwa tangan dingin yang berada dalam genggamannya saat ini bisa membalas genggaman.

setelah beberapa waktu berlalu dan bulan yang telah jauh bergeser dari tempat sebelumnya,changkyun terdiam seperti orang yang tengah tersentak tat kala dia merasakan tangan yang dingin tersebut perlahan menggenggam tangannya,dan sangat lemah.




Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro