Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Lembar 024

rombongan selir youngbin melangkahkan kaki mereka masuk ke area paviliun raja,senyum youngbin tiba tiba mengembang ketika melihat rombongan taehyung datang dari kejauhan,sekilas dia melihat ke arah yeon dan kembali menatap ke depan dengan dagu yang sedikit terangkat,tidak butuh waktu lama dan keduanya saling menundukkan kepala sekilas dengan senyum yang sama sama mengembang menghiasi wajah mereka.

"senang bisa melihat putra mahkota berada di sini dalam keadaan yang sehat"

"aku juga senang bisa melihat eommoni di sini,aku harap eommoni selalu di berikan kesehatan"

youngbin tertawa ringan sembari menutupi mulutnya dengan jemarinya,taehyung menyadari ada hal yang berbeda dari rombongan selir youngbin kali ini,perlahan dia mengarahkan pandangannya pada gadis muda yang terlihat paling mencolok di antara dayang lainnya karna dialah yang terlihat paling muda di antara yang lainnya dan saat itu pula entah sebuah kebetulan belaka atau memang langit yang menginginkan keduanya untuk bertemu,yeon perlahan mengangkat kepalanya dan bertemu pandang dengan taehyung,untuk beberapa detik taehyung tidak bisa mengalihkan pandangannya dari mata yeon,seakan sorot mata yeon telah mengunci pandangannya,tapi beberapa detik kemudian sebelah alis taehyung tertarik keatas meski tak ada satupun orang yang menyadarinya kecuali youngbin yang memang telah menantikan saat saat seperti ini terjadi,youngbin melihat ke arah yeon dan taehyung bergantian sembari tersenyum simpul dan sebelah alis yang terangkat ke atas.

taehyung seketika memalingkan wajahnya ketika yeon tiba tiba menundukkan kepalanya,dan kasim seo yang memang sudah merawat taehyung sejak kecil menyadari sedikit keganjilan dari bahasa tubuh taehyung,dia memberanikan diri sedikit mengangkat kepalanya dan melihat wajah taehyung yang tetap tenang seperti biasa tapi terdapat sedikit perubahan dalam garis wajahnya,dia bertanya tanya dalam hati apa yang membuat taehyung seperti itu,sebelum sebelumnya dia tidak pernah terlihat gusar,meski tidak terlalu kelihatan tapi kasim seo menyadari kegusaran dari tatapan mata taehyung.

"sepertinya putra mahkota sudah ingin pergi,apa aku menghalangi jalan putra mahkota"

"tentu tidak,justru akulah yang menghalangi jalan eommoni...., kalau begitu aku permisi,aku berharap bisa bertemu lagi dengan eommoni di lain waktu dalam keadaan yang sehat"

taehyung menundukkan kepalanya sekilas sebelum mengambil langkah ke kanan dan senyum yang sebelumnya terukir di bibirnya tiba tiba menghilang dengan mata yang tiba tiba melebar ketika ia berpapasan dengan yeon,perasaan seperti yang ia rasakan sebelumnya,taehyung merasa sangat asing dengan hal itu,tapi tidak ada alasan lagi bagi taehyung untuk berhenti dan memastikan kembali apa yang baru saja terjadi pada tubuhnya,dia merasa beberapa bagian tubuhnya seperti mati rasa.

setelah kepergian taehyung youngbin mengarahkan pandangannya ke belakang tepat pada siluet biru tua yang berjalan menjauh dari tempatnya,dia tersenyum simpul dan mengalihkan pandangannya,menatap yeon yang tertunduk,dia kemudian tertawa ringan membuat para dayang yang berada di belakangnya merasa aneh.

"nyonya....apa ada yang salah" tanya dayang kepala yang melayani youngbin.

"tidak,aku hanya merasa sedikit senang" ujar youngbin sambil lalu dan melanjutkan langkahnya.

sedangkan Taehyung tiba tiba menghentikan langkahnya dan membuat kasim seo yang berjalan tepat di belakangnya menabraknya.

"aigoo,aigoo....putra mahkota maafkan hamba,hamba tidak sengaja" ujar kasim seo sembari membenahi topi kasimnya yang hampir terjatuh tapi taehyung tidak merespon dan membuat para dayang di sana saling bertukar pandang,kasim seo yang juga penasaran pun beralih posisi ke samping taehyung yang tengah melihat ke arah tangannya sendiri dan menggerakkan jari jarinya seperti meremas sesuatu,kasim seo merasa bingung dengan tingkah taehyung tapi ketika melihat wajah taehyung dia tersentak,rahang taehyung terlihat mengeras dan juga tatapan mata yang belum pernah ia lihat sebelumnya,tiba tiba saja tatapan hangat tersebut berubah menjadi tatapan tajam yang sulit untuk di jelaskan.

"putra mahkota....kau baik baik saja" tanya kasim seo yang tengah khawatir dengan hati hati,sejujurnya dia merasa takut melihat ekspresi wajah taehyung saat ini,kasim seo sekilas mengarahkan pandangannya pada para dayang yang juga sama bingungnya dengannya dan kembali melihat ke arah taehyung.

"apa....tangan putra mahkota....sakit"

lagi taehyung tidak menjawab tapi seketika dia berhenti menggerakkan jarinya dan mengangkat kepalanya membuat kasim seo hampir terlonjak.

"p-putra.....mahkota...."

taehyung tiba tiba menolehkan kepalanya kebelakang membuat para dayang yang berada di belakangnya menunduk seketika,dia menatap jauh kearah rombongan youngbin yang terlihat mengecil di pandangannya,dia menyipitkan matanya untuk mengumpulkan konsentrasi pada penglihatannya dan dia menemukan seseorang yang di carinya,yeon,meski terlihat begitu kecil dan tidak jelas taehyung masih bisa melihat siluetnya dari kejauhan,matanya perlahan kembali ke ukuran semula tapi tidak dengan raut wajahnya,di saat saat seperti ini kasim seo benar benar berharap bahwa changkyun akan segera datang.

"siapa dia" gumam taehyung.

kasim seo mengikuti arah pandang taehyung dan menyadari apa yang tengah menjadi perhatian taehyung yang tidak dia mengerti adalah pertanyaan taehyung,bukankah sudah jelas bahwa itu adalah rombongan selir youngbin.

"putra mahkota,siapa yang kau maksud bukankah itu adalah selir youngbin" tanya kasim seo takut takut,terlebih saat taehyung mengarahkan pandangannya padanya,hal itu sempat membuat lehernya seakan memendek,Taehyung tidak memelototinya juga tidak bersikap dingin padanya tapi raut wajah taehyung saat ini benar benar membuatnya takut sekaligus khawatir.

"sudahlah,lupakan,sekarang kita kembali ke paviliun" ujar taehyung sembari berbalik dan melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda,tapi dia tidak bisa menghentikan pergerakan jemarinya di balik jubah biru tua yang membalut tubuhnya.

kasim seo dan para dayang lainnya semakin mempercepat langkah mereka untuk mengimbangi langkah lebar taehyung yang seperti tengah terburu buru.


THE LITTLE PRINCE.

PAVILIUN SELATAN GWANSANGGAM.

guru dong il menutup buku bacaannya di atas meja tepat di hadapannya,dia menegakkan kepalanya dan tampak sedang memikirkan sesuatu,beberapa hari ini perasaannya menjadi tidak karuan,meski dia hanyalah seorang ahli perbintangan di gwansanggam tapi dia tidak memungkiri bahwa dia juga memiliki energi spiritual meski hanya sedikit dan sejak beberapa waktu lalu dia merasakan energi spiritual yang mendekati istana gyeongbok sepertinya sudah benar benar mendekat,energi spiritual yang benar benar asing dan sedikit mengerikan,meski energi spiritual tersebut terkadang menghilang dan timbul kembali.

helaan nafas guru dong il mengiringi pergerakannya yang tiba tiba berdiri dan membuat kursi yang sebelumnya ia duduki bergeser ke belakang,guru dong il beranjak dari tempatnya,dia menaruh buku yang sebelumnya ia baca di samping buku lainnya yang berjajar dengan rapi di rak bukunya yang tidak seberapa besarnya,dia kemudian melangkahkan kakinya menuruni tangga kayu di paviliunnya,di saat saat seperti ini dia tahu siapa orang yang patut di mintai pendapat.

setelah beberapa menit melangkahkan kakinya menjauhi paviliun selatan gwansanggam,di sinilah dia berada,dia menaiki tangga yang lumayan tinggi untuk bisa menjangkau pintu dengan ukiran kayu yang berada tepat di atas pintu,sebuah aksara cina kuno yang bertuliskan,perpustakaan gwansanggam.

guru dong il membuka pintu perpustakaan gwansanggam dan menutupnya kembali dari dalam,guru dong il melangkahkan kakinya menyusuri barisan rak buku yang di penuhi oleh buku buku yang terlihat sudah usang.

"aigoo.....kurang ajar kau,kenapa kau menghabiskan semuanya....eoh,dasar tidak tahu diri...."

samar samar terdengar suara seseorang meracau seperti orang mabuk dan setelah berbelok satu kali tepat di hadapannya,guru dong il melihat seseorang yang sedang terkapar di meja dengan beberapa botol arak di sekitar kepalanya,guru dong il berjalan mendekat dan berhenti tepat di depan meja,dia kemudian memalingkan wajahnya sembari menghela nafas.

"aigoo....kenapa yang mulia raja memperkerjakan manusia seperti ini di istana"

gumam guru dong il dan kembali melihat ke arah seseorang yang kembali meracau tidak jelas"ya' shin heojoon...."teriak guru dong il dengan kesal.

"hehh...nuguya...."ujar seseorang yang di panggil shin heojoon tersebut sembari mendongakkan kepala.

"siapa yang memanggilku,berani beraninya kau mengganggu tidurku"racaunya lagi.

guru dong il yang semakin merasa kesal meraih sebuah buku di sisi meja dan langsung melemparnya tepat mengenai kepala heojon yang kemudian memegangi kepalanya sembari mengaduh.

"buka matamu bodoh,bisa bisanya kau mabuk mabukan di perpustakaan"maki guru dong il.

shin heojoon kemudian baru mau membuka matanya dan sebuah cengiran menghiasi wajahnya ketika melihat wajah dong il yang terlihat kesal.

"dong il ya...hehehhh,kapan kau datang"

"kapan kau datang pantatku,aku sudah berdiri sini sejak tadi"maki guru dong il meski sedikit melebih lebihkan karna pada kenyataannya dia juga baru datang.

heojoon pun perlahan menegakkan tubuhnya sembari menggaruk wajahnya,sedangkan dong il mengambil tempat duduk berhadapan dengan heojoon,"wae...kenapa tiba tiba menemuiku,apa terjadi sesuatu"ujar heojoon,dia meraih botol arak di meja dan ingin menenggaknya sebelum guru dong il merampasnya dengan paksa dan membuatnya terpaksa membuka mata.

"berhenti minum atau ku hantamkan ini ke kepalamu"ancam guru dong il dan menaruh botol arak tersebut kembali ke atas meja seakan tengah membantingnya membuat heojoon sedikit terlonjak.

"eih....kau ini tidak pernah berubah,kenapa senang sekali menganggu kesenanganku"

"kau ini lama lama aku akan menguburmu hidup hidup"guru dong il menggertakkan giginya dan sempat mengambil botol arak kosong dan mengangkatnya ke udara seakan benar benar ingin memukul heojoon.

"aku tahu...aku tahu...berhenti bertindak seperti bar bar seperti itu"heojoon mulai berusaha menyadarkan diri kembali dan bersandar,membuka matanya lebih lebar dan melihat wajah guru dong il.

"ada apa"tanya heojoon.

"kau benar benar tidak tahu atau tidak mau tahu"balas guru dong il,heojoon hanya menggaruk dagunya sebagai respon.

shin heojoon,pria yang seumuran dengan guru dong il yang juga merupakan salah satu guru besar di gwansanggam,dia merupakan guru ilmu ramal yang di percaya raja untuk melihat bagaimana nasib kerajaan dan juga mencakup garis keturunan raja,dia sempat menjadi orang yang paling sibuk di gwansanggam setelah penutupan seongsucheong,karna sebelumnya para cenayang seongsucheong juga berperan aktif dalam meramal nasib kerajaannya.

"memangnya jika sudah tahu aku bisa apa,aku bukan seorang cenayang apa yang bisa ku lakukan"ujar guru heojoon seakan tak perduli dan membuat guru dong il mendengus.

"katakan padaku"tuntut guru dong il,guru heojoon hanya menatapnya dengan malas seakan tidak ingin menjawanya.

"tidak mau jawab,jika kau tidak ingin bicara kupatahkan lehermu sekarang juga" ancam guru dong il.

"sudah datang"cetus guru heojoon dengan suara yang lebih serius meski wajahnya yang terlihat tengah mabuk berat tidak cocok dengan nada bicaranya,guru dong il pun tiba tiba juga bersikap serius.

"kapan,dimana,siapa dan pada siapa"

"bagaimana aku bisa menjawab semua pertanyaanmu,bukankah sudah ku bilang sebelumnya bahwa aku bukanlah cenayang"nada bicara heojoon tiba tiba saja kembali seperti sebelumnya.

"tutup mulutmu"gertak guru dong il,dia kemudian sedikit merapatkan tubuhnya kemeja dan memberi isyarat pada guru heojoon agar dia mendekat,guru heojoon pun merendahkan tubuhnya ke meja.

"kau tidak pernah melihat ke langit"guru dong il tiba tiba berbisik

"tidak,memangnya ada apa dengan langitnya"

guru dong il tersentak dengan pertanyaan guru heojoon dia kemudian menegakkan tubuhnya dan melihat guru heojoon dengan tatapan tidak percaya sekaligus kesal,guru heojoon mendongak dan mendapati wajah kesal guru dong il.

"eih...kau ini kenapa selalu melihatku dengan wajah seperti itu,aku kan bukan ahli perbintangan untuk apa aku melihat langit"ucap guru heojoon membela diri.

guru dong il tiba tiba memukul wajah guru heojoon tapi tidak terlalu keras dan kemudian kembali merendahkan tubuhnya memulai kembali diskusi mereka yang sempat terputus.

"beberapa hari yang lalu terjadi sesuatu pada bintang putra mahkota"

mata guru heojoon membulat melihat guru heojoon,"apa itu"

"apa yang terjadi pada bintang putra mahkota"

perkataan orang ketiga yang tiba tiba ikut bergabung mengalihkan perhatian dua guru besar gwansanggam,keduanya menoleh ke arah datangnya suara dan mendapati won ki seung,salah satu dari tiga guru besar gwansanggam,dia merupakan guru ilmu bumi,usianya pun tidak berbeda jauh dengan guru dong il dan guru heojoon.

guru heojoon dan guru dong il pun segera menegakkan tubuh mereka.

"aigoo,kenapa kau selalu mengagetkanku"gerutu guru dong il.

"guru kiseung pun ikut bergabung,dia menarik kursi di samping kiri meja dan perbicangan sebelumnya yang hanya di ikuti oleh dua guru besar gwansanggam sekarang menjadi perbincangan tiga guru besar gwansanggam.

"apa yang terjadi pada langit joseon"tanya guru kiseung yang mulai masuk ke dalam pokok pembicaraan.

"apa kau juga merasakannya"tanya guru dong il memastikan.

"apa pentingnya perasaanku,tapi sepertinya musim kemarau akan datang lebih cepat dan berjalan lebih panjang"

pernyataan guru kiseung membuat guru dong il dan guru heojoon menatapnya tidak percaya.

"jika itu benar benar terjadi mungkin akan banyak kegagalan panen,kemungkinan akan terjadi krisis bahan makanan,obat obatan dan juga wabah yang tiba tiba datang"terang guru kiseung.

"dan kemungkinan raja akan menaikkan harga pangan karna terbatasnya produksi"tambah guru heojoon.

"mungkinkah ini pertanda buruk bagi istana gyeongbok"

guru heojoon dan guru kiseung serempak melihat ke arah guru dong il,tapi tidak menyangkal juga tidak sepenuhnya mendukung,masih perlu pembahasan yang lebih lama dan lebih serius lagi untuk memutuskan semuanya,disaat tengah serius seriusnya tubuh guru heojoon jatuh ke atas meja dan membuat guru dong il dan guru ki seung saling bertukar pandang dan di akhiri dengan hembusan nafas pasrah guru dong il.

THE DINASTY:CHAPTER 1
THE LITTLE PRINCE.



Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro