Lembar 023
matahari senja,membiaskan cahaya berwarna jingga di langit joseon,membuat rerumputan hijau musim semi menunduk dan menunduk semakin dalam,im changkyun berdiri menatap gundukan tanah di hadapannya yang di tumbuhi banyak tanaman liar di sekitarnya seakan menegaskan bahwa gundukan tanah itu sudah berada di sana untuk waktu yang lama.
angin sore perlahan berhembus membuat dedauan saling mendorong satu sama lain,menghasilkan suara gemerisik yang menggelitik telinga,changkyun memejamkan matanya sekilas tat kala angin menerpa wajahnya,dingin dan begitu menenangkan namun perlahan begitu sepi dan menusuk.
"mengakulah,kau di sini hanya untuk mewujudkan ambisi dari ayahmu itu"
angin yang datang seakan hanya ingin membawa kembali perkataan shin beberapa waktu lalu,dan tanpa sadar tangan yang terlihat berwarna merah karna darah yang berasal dari goresan di lengannya yang terus menetes tersebut,mengeratkan genggamannya pada pedang yang terlihat sama dinginnya dengan sang pemilik.
langit semakin gelap,menutup semua akses untuk bisa melihat wajah changkyun yang hanya terlihat seperti sebuah siluet hitam,changkyun berbalik dan meninggalkan gundukan tanah yang hampir tak terlihat tersebut,sudah waktunya pulang dan kembali pada tuannya.
THE LITTLE PRINCE.
youngbin keluar dari paviliunnya dan langsung berjalan menuruni tangga,dia berhenti tepat di bawah tangga dan menolehkan kepalanya,melihat ke arah yeon yang menunduk dalam tepat di sampingnya bersama beberapa dayang lainnya,youngbin tersenyum simpul sebelum akhirnya mengarahkan pandangannya lurus ke depan.
"kita berangkat sekarang"
youngbin melangkahkan kakinya menjauhi paviliunnya di ikuti para dayang yang berjalan di belakangnya termasuk yeon yang berjalan sangat dekat dengan youngbin,mereka meninggalkan komplek paviliun selir youngbin dan berjalan menuju paviliun raja dan tujuan youngbin bukan semata mata untuk mengunjungi lee jeon,ada hal yang lebih penting kali ini dari kunjungan biasanya karna yang ia dengar dari orang kepercayaannya yang berada di istana gyeongbok bahwa putra mahkota pagi ini melakukan kunjungan ke paviliun raja,dan sudah pasti alasan youngbin ke sana pagi ini,terlebih dengan kehadiran yeon di sampingnya,sebuah konspirasi yang akan segera di mulai.
THE LITTLE PRINCE.
taehyung dan lee jeon berdiri berdampingan di area taman yang masih berada dalam komplek paviliun raja,keduanya tampak berbincang bincang akrab dan sesekali menampilkan senyum hangat mereka,membuat para dayang dan kasim,baik dari paviliun putra mahkota atau raja,melihat mereka tersenyum senang,melihat ayah dan putranya yang memancarkan aura yang penuh kedamaian,dan membuat mereka terkagum kagum melihat arti dari kedamaian joseon yang terlukis dalam senyuman hangat keduanya.
"aku senang kau bisa mengunjungiku seperti ini"ujar lee jeon dengan senyuman tipis di bibirnya,taehyung sekilas melihat ke arah ayahnya dan mengalihkan pandangannya pada kolam ikan yang berada tepat hadapan mereka.
"sebenarnya aku ingin mengunjungi ayahanda lebih sering dari ini,tapi mungkin itu hanya akan menggaganggu pekerjaan ayahanda"taehyung tersenyum lebar ke arah lee jeon yang tertawa ringan karnanya.
"hohoho......kau memang persis seperti ibumu hohoho......"
"tapi beliau mengatakan bahwa putra mahkota joseon sangat mirip dengan ayahandanya"
"benarkah dia mengatakannya"
"benar,aku tidak akan berani berbohong pada ayahanda"ujar taehyung sekilas menundukkan kepalanya dengan senyum yang tidak bisa memudar dan lagi lagi dia berhasil menghibur lee jeon yang selama beberapa hari terakhir di pusingkan oleh banyaknya petisi yang datang untuknya.
beberapa waktu kemudian semuanya mendadak hening,kedua orang tersebut sama sama melihat ke arah kolam ikan dan memperhatikan beberapa ikan yang berlarian dalam kolam buatan tersebut.
"aku....merasa iri pada ayahanda"taehyung akhirnya buka suara tanpa mengalihkan pandangannya yang seakan mengikuti pergerakan di dalam air,sedangkan lee jeon mengangkat pandangannya dan melihat betapa tenangnya wajah putranya saat ini seakan menguatkan rumor tentang betapa lembutnya hati putra mahkota joseon saat ini.
"apa yang membuatmu iri pada ayahmu ini"
"aku iri...ayahanda bisa mempersunting wanita yang ayahanda cintai meski ayahanda adalah seorang raja"
lee jeon tersenyum tipis dan mengalihkan pandangannya ke arah yang sama dengan taehyung,"aku hanya beruntung karna langit merestui ku untuk mempersunting ibumu"
"ketua park....."
perkataan taehyung yang terdengar begitu tenang namun menunjukkan sedikit keraguan membuat lee jeon melihat ke arahnya,dia bertanya tanya apakah young in yang mengatakan bahwa putri ketua park lah yang akan menjadi calon istri taehyung karna pada kunjungan young in waktu itu,lee jeon hanya menyuruh young in untuk memberi tahu tentang rencana pernikahan kerajaan dan menyuruhnya untuk tetap bungkam tentang siapa gadis yang akan menjadi calon istrinya.
"apa....dia menerima lamarannya"ujar taehyung melanjutkan perkataannya.
"dari mana kau tahu jika gadis itu adalah putri dari ketua park"selidik lee jeon.
taehyung yang menyadari sesuatu dengan cepat menolehkan kepalanya dan melihat guratan keterkejutan di wajah lee jeon dan itu berarti identitas dari calon istrinya seharusnya di rahasiakan darinya,menyadari hal tersebut senyum taehyung mengembang begitu saja.
"bukan eommoni yang mengatakannya,aku tahu dari orang lain,ayahanda tidak perlu merahasiakannya lagi"
lee jeon kemudian tertawa ringan,sepertinya dia baru menyadari siapa saja orang orang yang berada di sisi putranya,dan kemungkinannya hanya satu orang yang bisa mendengar semua hal yang terjadi di istana gyeongbok,bahkan orang tersebut tengah menghilang saat ini setelah ikut mengantar taehyung beberapa waktu lalu.
"apa anak itu yang memberi tahumu"
"im changkyun"tandas taehyung dengan senyum yang melebar,"dia akan lebih senang jika seseorang yang memanggil namanya"tambah taehyung,keduanya pun kembali melihat lurus ke depan dan suasana kembali tenang.
"ketua park telah menerimamu sebagai menantu laki lakinya"
"jika hwagoon agassi,tidak bersedia lebih baik ayahanda membatalkannya,aku tidak ingin membuat seseorang merasa hidup dalam penjara karna terpaksa menerima pernikahannya"
lee jeon melihat ke arah taehyung dan tersenyum tipis penuh dengan ke kaguman,bagaimana putranya benar benar sudah tumbuh menjadi manusia yang lebih berwibawa darinya.
"dan seorang ayah tidak akan membiarkan putranya mengalami penderitaan atas keputusan yang hanya di putuskan dengan sebelah mata"
keduanya bertemu pandang dan saling melemparkan senyum yang memiliki artian yang berbeda,senyum lee jeon yang di penuhi beban dan rasa bersalah,sedangkan senyum taehyung benar benar senyum yang penuh dengan kedamaian,dalam hati lee jeon berharap bahwa putranya tidak akan mengalami kepahitan hidup agar putranya bisa tetap tersenyum seperti ini,setidaknya sampai dia naik tahta dan menggantikannya sebagai matahari yang selalu menerangi dan menghangatkan joseon.
"jadilah matahari yang bisa menghangatkan joseon saat musim dingin, jadilah awan yang melindungi joseon saat kemarau panjang,jadilah langit yang selalu mengawasi joseon dan jadilah bumi tempat mereka untuk pulang"
"aku akan selalu mengingat hal itu"
THE LITTLE PRINCE.
"apa changkyun belum kembali"
tanya taehyung yang di tujukan pada kasim seo yang menunduk lebih dalam di banding sebelumnya karna tepat di samping taehyung siluet merah menyilaukan itu berdiri.
"belum yang mulia putra mahkota,perlukah hamba mencarikannya"jawab kasim seo meski hanya sebatas ungkapan karna dia sendiripun tidak tahu di mana changkyun dan akan sangat mustahil untuk menemukan anak itu jika sudah menghilang seperti ini,lagi pula tanpa perlu di caripun pada akhirnya changkyun selalu mengetahui dimana taehyung berada.
"tidak perlu,mungkin dia sudah kembali ke paviliun,kita kembali sekarang"
"baik,putra mahkota"
taehyung melihat ayahnya untuk yang terakhir kalinya sebelum pergi dan seulas senyum simpul terlukis di wajah tampannya.
"aku akan pergi sekarang,mohon jaga kesehatan ayahanda"
taehyung menunduk dalam sekilas dan berjalan pergi meninggalkan lee jeon bersama rombongannya dan menuju paviliunnya sendiri.
"putra mahkota apa tidak apa apa menimggalkan tuan muda begini"tanya kasim seo yang berjalan di sampingnya sembari mengernyitkan dahinya dan terlihat sedikit khawatir sedangkan taehyung malah tersenyum.
"bukankah ini bukan yang pertama kali"
"ahh....ye,ye"
kasim seo mengangguk anggukkan kepalanya dan tetap berjalan sembari melihat taehyung.
"dia akan kembali padaku jika memang sudah waktunya"ujar taehyung penuh kebanggaan.
"eh....."
brugh.
"aduh....."rengek kasim seo setelah terjatuh karna tersandung batu,membuat para dayang tampak menahan tawa mereka.
"seseorang pernah mengatakan padaku,jika sedang berjalan sebaiknya kau tidak melamun"
kasim seo hanya tersenyum lebar seperti orang bodoh sembari menggaruk kepalanya,taehyung kemudian melangkahkan kakinya di ikuti para dayang yang masih terlihat menahan tawa mereka.
"eh....kenapa hamba malah di tinggal,putra mahkota.....tunggu dulu"kasim seo berusaha untuk bangun dan berlari kecil mengejar rombongan.
"aigoo,putra...mahkota.....tunggu sebentar,putra mahkota tidak boleh meninggalkan kasim seo,putra.....mahkota....."
"kau mungkin sudah bertambah tua dan sudah waktunya pensiun"
"ehhh.....tidak,tidak boleh,putra mahkota tidak boleh mengatakan hal seperti itu,pokoknya tidak boleh"
"kalau begitu cepatlah kemari,kau semakin lambat saja"
di sisi lain diatas sebuah pohon yang masih berada di area paviliun putra mahkota,changkyun tiba tiba bersin untuk beberapa kali dan menggunakan bukunya untuk menutupi wajahnya,dia kemudian menggelengkan kepalanya,tiba tiba saja hidungnya terasa gatal.
THE DINASTY:CHAPTER 1
THE LITTLE PRINCE.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro