Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Lembar 013

angin bertiup dari arah utara menerbangkan ujung baju kedua bangsawan muda yang tengah berjalan beiringan seakan ingin memecah kerumunan dan salah satu di antara mereka membawa sebuah pedang di tangannya,jungkook berjalan santai dengan tangan yang bebas dan sesekali melongokkan kepalanya dan sudah bisa di pastikan siapakah gerangan pemuda berwajah datar dan membawa pedang yang berjalan di samping jungkook.

kim changkyun atas perintah dari putra mahkota joseon dia harus berakhir dengan menemani jungkook untuk berkeliling ibu kota meski langkah changkyun sepertinya sangat berat mengingat insiden sebelumnya ketika dia pergi bersama jungkook,tapi apalah daya seorang kim changkyun yang hanya mendengar suara taehyung yang sama beratnya dengan suaranya tapi suara taehyung terdengar sedikit lebih lembut di bandingkan suara changkyun.

jungkook mengarahkan pandangannya pada changkyun "changkyun-ah kau ingin membeli sesuatu"

"tidak" jawab changkyun singkat dengan wajah datarnya, membuat badai yang datang tiba tiba dan menerpa senyum jungkook,jungkook kemudian mengalihkan pandangannya dan matanya terlihat bersinar ketika menemukan sesuatu yang menarik,dia tiba tiba menarik tangan changkyun dan membawanya menuju ke salah satu penjual kerajinan tangan,dia melepaskan tangan changkyun ketika mereka sudah berada di depan penjual tersebut,changkyun melihat ke arah jungkook yang begitu antusias ketika melihat beberapa guci dari ukuran yang besar hingga yang kecil.

"aigoo,aigoo,tuan muda silahkan di lihat di sini semuanya berkualitas tinggi" ujar ahjusi penjual tersebut dengan antusias setelah melihat kedatangan mereka.

"apa....ahjusi sendiri yang membuat ini"

"ahh....tentu saja,semua ini aku yang membuatnya sendiri menggunakan tanganku,tuan muda tidak perlu khawatir karna semua yang di jual di tempatku adalah barang berkualitas"

jungkook membuka mulutnya terkagum kagum dan di saat jungkook tengah di sibukkan dengan ahjusi penjual,changkyun menggerkakan tangan kirinya yang terbebas dan mengambil satu guci dengan ukuran paling kecil,changkyun mengamati guci tersebut dan menemukan beberapa ukiran berukuran sangat kecil di sana,sekilas changkyun melihat ke arah ahjusi,dia juga heran bagaimana cara ahjusi tersebut membuat ukiran yang rumit pada benda sekecil itu,changkyun kemudian kembali melihat ke arah guci di tangannya,tapi guci di tangannya tiba tiba terjatuh dan semua orang berhenti bergerak dengan tatapan tertuju kearahnya,mereka semua tampak terkejut bukan karna guci yang di jatuhkan oleh changkyun melainkan sesuatu yang menghantam tangan changkyun,yang sebelumnya tiba tiba saja menggerakkan tangan kanan nya yang memegang pedang ke belakang kepala jungkook dan setelahnya sesuatu menghantam tangannya dengan cukup keras tapi meski begitu hal itu belum cukup untuk merubah ekspresi wajah changkyun yang semakin mengeras,jungkook membulatkan matanya melihat ke arah changkyun dan kemudian berbalik begitupun changkyun yang menurunkan tangannya,jungkook melihat sebuah karung yang tidak terlalu besar tapi jika di dengarkan dari suara saat karung tersebut jatuh sepertinya itu sangat berat terlebih lagi changkyun menahannya dengan tangannya,jungkook melihat ke arah tangan changkyun dengan sedikit khawatir.

"ya ampun....rupanya kau cukup hebat juga" ujar seseorang yang memecah barisan dan jalan di hadapan jungkook dan changkyun terbuka.

"mwo.....ada apa dengan wajahmu eoh...,apa tanganmu sudah patah" ujar seseorang berbadan besar yang berdiri memimpin gerombolan yang berbaris di belakangnya,meski musuh mereka adalah jungkook tapi perhatian mereka kali ini teralihkan oleh changkyun, bahkan dalam keadaan yang sangat ramai sekalipun changkyun bisa tahu jika ada bahaya yang mendekat dan hal itu yang membuat pimpinan bandit tersebut penasaran siapa changkyun sebenarnya, jika di lihat sekilas dia tidak berbeda dengan para bangsawan lainnya tapi dia tergolong bangsawan yang dingin.

"changkyun-ah.." gumam jungkook,dia khawatir jika changkyun akan mengamuk di sana melihat banyak warga sipil di sana

"pangeran,bisakah lakukan seperti sebelumnya" gumam changkyun.

"ne!?"

"apa yang sedang kalian lakukan,apa kalian ingin mencoba lari lagi dari kami,gunakan pedangmu bodoh,hahaha..."

changkyun merogoh sesuatu dari balik lengan bajunya,dan menaruhnya di meja ahjusi penjual guci yang tengah melihat mereka dengan khawatir tanpa menoleh.

"maaf untuk kerugian yang akan kau alami,mungkin itu tidak banyak,tapi bersembunyilah"

"ne,ne," ujar ahjusi tersebut dan menunduk untuk bersembunyi,dan tanpa aba aba changkyun langsung maju lebih dulu membuat jungkook sedikit panik,apakah changkyun akan menarik pedangnya.

"tangkap anak anak nakal itu" setelah mendapat perintah mereka mulai menyerang jungkook dan changkyun dan seperti biasa ketika sedang terdesak jungkook bisa melakukan hal hal di luar nalarnya sebagai seorang pangeran yang masih belum mengenal seluk beluk dan juga politik kerajaan,changkyun memukul para bandit tersebut dengan pedang yang masih di dalam sarung begitupun jungkook yang melawan mereka dengan tangan kosong,setelah jalan terbuka tanpa aba aba keduanya langsung melarikan diri bersama, meski menurut changkyun itu adalah tindakan pengecut dan tidak seharusnya di lakukan oleh pendekar pedang tapi dia sudah belajar bagaimana cara untuk bersenang senang dari jungkook,dan tentu nya para bandit yang terlihat semakin murka tersebut mengejar mereka seperti tengah memburu babi hutan dan sepertinya babi hutan buruan mereka terlalu buas bahkan cara mereka berlari sangatlah brutal.

setelah beberapa kali berbelok mereka semakin terdesak karna saking banyaknya bandit yang mengejar mereka,jungkook bertanya tanya dalam hati dari mana mereka mendapatkan orang sebanyak itu atau mungkin pimpinan bandit itu sudah memanggil bandit bandit lainnya,tidak ada cara lain selain memotong jalan jika mereka mengikuti jalan mereka akan semakin terpojok,dan jungkook lah yang mengambil langkah pertama untuk melompati tembok di susul oleh changkyun.

"changkyun-ah" suara jungkook terdengar lirih.

"aigoo,aigoo....tuan...kau datang lagi"

"lagi!?" batin changkyun dengan mata yang membulat sempurna,tidak salah lagi suara ringan wanita itu dia pernah mendengarnya sebelumnya,perlahan changkyun mengangkat kepalanya dan melihat seorang kisaeng yang tengah memanggil kawanan dan berlari menghampiri mereka.

"changkyun-ah,ba-bagaimana ini" samar samar jungkook mendengar keributan di balik tembok di belakang mereka dan sudah bisa di pastikan bahwa itu para bandit,jungkook merasa terpojok sekarang,mana jalan yang harus mereka ambil sedangkan keduanya tengah terkepung sekarang.

"tidak lagi..........." tanpa di duga changkyun berkata dengan lantang dan menarik pedangnya seperti tengah kerasukan sesuatu membuat jungkook tercengang dan membuat para kisaeng yang menghampiri mereka berteriak secara berlebihan.

"mundur semua,mundur...."

Jungkook yang masih belum sembuh dari keterkejutannya di buat lebih terkejut lagi,apa changkyun benar benar sudah kerasukan.

"tuan...apa yang kau lakukan"

"minggir....,pangeran lompat"

"ne!?"

"lompat sekarang"

"ahhh....ne,ne" setelah mengerti maksud dari changkyun jungkook langsung melompat ke luar tembok dan di susul oleh changkyun tapi sesuatu yang lebih besar menanti mereka.

"di sini rupanya kalian, hoy....cepat kemari....mereka di sini"

"bagaimana" tanya jungkook yang berdiri saling memunggungi dengan changkyun.

"pangeran pilih mana,masuk ke sarang buaya atau melawan para bandit ini"

"aku pilih yang ke dua"

"sekarang!" ujar changkyun yang memulai serangan setelah ia memasukkan pedangnya kembali karna syarat penting dari bersenang senang adalah dengan tidak menarik pedangnya meski lawannya membawa senjata.

untuk beberapa saat keduanya terlibat pergulatan dengan para bandit yang terus berdatangan seperti tidak ada habisnya tapi hal itu tidak berlangsung lama,seseorang terjatuh setelah menerima tendangan dari jungkook dan itu yang terakhir,sebuah senyum lebar yang sangat lebar terukir di wajah jungkook dan terarah pada changkyun yang kemudian memalingkan wajahnya dan tersenyum ringan.

"aduh...."

"aduh..."

"punggungku..."

gumam para bandit bersahutan,changkyun menghampiri jungkook,"apa kau terluka"tanya jungkook pada changkyun.

"aku baik baik saja"

"baguslah,kita pergi sekarang,entah itu buaya atau bandit semua sudah selesai" ujar jungkook ringan dan berbalik,tapi entah sengaja atau tidak jungkook menginjakblengan bandit yang terkapar dan membuatnya berterik.




"suruh siapa tiduran di tengah jalan" ujar jungkook acuh.



keduanya berjalan berdampingan meninggalkan sisa sisa keributan yang sudah mereka buat dan untuk hari itu jungkook benar benar memiliki waktu yang panjang untuk mengenal bagaimana changkyun di balik wajah datarnya dan juga semua hal tentang kemisteriusannya,mereka memiliki waktu yang menyenangkan,menjelajah kota bahkan hutan meski jungkooklah yang harus sering berbicara,terkadang mereka hanya diam dan terus berjalan sesuka hati mereka,memanjat pohon tidur dia atas pohon atau sekedar bergelayutan dan bermain di sungai sekedar menangkap ikan atau hanya mencari kesibukan,hingga akhirnya keduanya berakhir dengan duduk berdampingan di atas sebuah batu yang cukup besar di tepi sungai yang mengalir.

"changkyun-ah"

changkyun tidak menjawab dan hanya melihat ke arah jungkook,yang sekilas melihat kearahnya.


"apa selama ini hyeongnim baik baik saja"

changkyun mengarahkan pandangannya ke air yang mengalir di hadapannya,"beliau tidak pernah mengeluhkan apa apa selama ini"

jungkook menarik sudut bibirnya,"sebenarnya hyeongnim itu orang yang seperti apa"

changkyun tersentak dengan pertanyaan jungkook,kenapa jungkook menanyakan hal itu bukankah dia sendiri sudah tahu seperti apa taehyung.


"sebenarnya, aku tidak tahu apa apa tentang hyeongnim,terkadang aku iri padamu"

changkyun menegakkan kepalanya dan melihat ke arah jungkook yang menatap ke air dengan tatapan sedih.

"terkadang,aku ingin menjadi dirimu meski hanya sekali,aku iri saat melihat hyeongnim tertawa denganmu,aku iri padamu yang selalu bisa berada di samping hyeongnim,aku...aku selalu berfikir,bisakah aku menjadi seseorang seperti hyeongnim nantinya,aku selalu berharap bahwa aku diberikan kesempatan untuk bisa lebih dekat lagi dengan hyeongnim,terkadang aku melakukan hal hal konyol hanya untuk menarik perhatiaannya,apakah.....hyeongnim pernah mengeluhkan tentangku"


"beliau orang yang hangat,dia yang menyuruh ku menemani pangeran,beliau juga menyuruhku untuk menjadi teman pangeran"

kali ini giliran jungkook yang melihat ke arah changkyun yang sudah mengarahkan pandangannya ke air.

"putra mahkota joseon....memiliki tangan yang hangat"

"dan kau sangat dingin" ujar jungkook dalam hati.

"apa itu berarti sekarang kita berteman" cetus jungkook membuat mereka bertemu pandang,berbeda dengan jungkook yang tersenyum lebar wajah changkyun sama sekali tidak berubah tapi sudut bibirnya terangkat setelah dia memalingkan wajahnya,jungkook menghela nafas keudara.


"akhirnya aku punya teman"

"bukankah kasim cha selalu berada di dekat pangeran"

"dia bukan temanku,,diabhanya orang yang selalu merengek padaku"

"dia melakukannya karna perduli dengan pangeran"

"itukan menurutmu,dia pasti akan selalu mengatakan,pangeran....jangan lakukan itu,pangeran.....kemana anda,pangeran...jangan keluar istana lagi....."





jauh dari tempat mereka kasim cha berjalan ke arah paviliun jungkook dengan wajah gelisah.

"pangeran....kenapa pergi keluar lagi,aigoo.....kenapa nasibku jadi seperti ini"




"dia selalu melakukannya setiap hari di samping telingaku"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro