Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

✨ Chapter 1 : Awal Kejadian

Pagi-pagi sekali, Ara yang merupakan menager pribadi Mutsuki Kururugi datang ke apartemen dimana sang artis tinggal.

Setibanya di depan pintu apartemen, Ara langsung menekan bel yang ada di samping pintu. Namun, sudah beberapa lama Ara menunggu, pintu tak kunjung dibuka oleh sang pemiliknya.

"Ck! Jangan-jangan dia masih tidur."

Ara menekan bel berkali-kali dengan perasaan dongkol.

"Mutsuki-kun! Ara-nee, tau kamu sudah bangun!"

Ara tau bahwa Mutsuki sudah bangun dari lampu apartemen yang sudah di nyalakan, biasanya Mutsuki tidur dengan lampu yang dimatikan.

Sedangkan seorang pemuda dari tadi menahan cekikikannya di balik pintu, sambil mengintip ke luar melihat menagernya marah-marah.

"Ara-nee, kalau marah-marah kelihatan imut banget," katanya sambil memegang sebuah buku, ia lalu membukakan pintu untuk sang manager kesayangannya.

Setelah pintu dibuka Ara langsung memukul kepalanya Mutsuki, sehingga yang punya kepala mengaduh kesakitan.

"Aduh! Ara-nee, kenapa kepalaku dipukul?"

Ara hanya diam memilih tak menanggapi perkataan Mutsuki, ia masuk ke dalam apartemen Mutsuki dengan wajah datar.

"Ara-nee, jangan marah dong!"

"Jangan marah gimana? Kamu liat sekarang jam berapa? Masih pagi sudah disuruh datang cepat-cepat tapi malah tidak dibukain pintu. Dingin tauk!"

Ara menatap tajam ke arah sang pelaku yang membuatnya buru-buru bangun karena mendapat telepon mendadak dari Mutsuki, yang memintanya datang ke apartemennya pagi-pagi sekali.

"Hehehehe! Maaf ya, Ara-nee!" kata Mutsuki sambil nyengir ala kuda minta disleding.

"Emangnya kamu mau ngapain suruh Ara-nee datang pagi-pagi sekali ke apartemennya kamu?" tanya Ara cemberut.

Mutsuki tiba-tiba memperlihatkan senyum misterius, yang membuat Ara merinding hanya dengan melihatnya.

"Mutsuki-kun, kamu kenapa senyum-senyum gitu? Kerasukan setan? Jin? Kuda lumping?"

"Nggak, aku nggak kerasukan kok Ara-nee. Aku cuma pen kasih tau bahwa aku ketemu buku yang selama ini aku cari."

Mutsuki dengan mata berbinar mengeluarkan sebuah buku yang berjudul 'The Little Prince' itu dengan penuh semangat.

"Ara-nee, pasti tau bahwa aku udah lama banget cari buku ini dan kepengen banget baca ceritanya."

"Syukurlah, kalau kamu menemukan apa yang kamu cari," kata Ara ikut senang.

"Oh ya, dimana kamu menemukan buku itu?" tanya Ara, saat melihat buku yang ada di tangan Mutsuki, ia merasa pernah melihat buku tersebut.

"Aaah, itu ... a–aku l–lupa!" jawab Mutsuki terlihat gugup, sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Ara memicingkan matanya sambil menatap curiga ke arah Mutsuki.

"Mutsuki-kun, jangan bilang kamu menemukan buku itu di kotak yang Ara-nee segel di gudang apartemen kamu?"

"E–Enggak k–kok, Ara-nee," kata Mutsuki mengalihkan tatapannya terlihat sedikit bersalah.

Melihat hal itu Ara sudah yakin bahwa Mutsuki menemukan buku tersebut di dalam kotak yang ia segel itu, Ara tau ada sebuah buku ajaib yang disimpan di sana dan buku itu tidak boleh disentuh oleh sembarangan orang. Makanya kotak tersebut disegel agar orang tidak bisa membukanya.

"Ara-nee, gak tau apa yang akan terjadi setelah kamu mengambil buku itu dari sana," kata Ara sambil memijat keningnya yang tiba-tiba sakit.

Mutsuki yang menyadari bahwa managernya sudah tau dimana asal buku tersebut, ia menatap menagernya dengan perasaan bersalah.

"Maaf, Ara-nee! Sebenarnya aku...." Dengan kepala tertunduk, Mutsuki pun menceritakan bagaimana ia bisa menemukan buku tersebut.

"Okeh, kalau begitu ayo kita kembalikan bukunya ketempat semula," kata Ara setelah mendengar penjelasan dari Mutsuki, ia pun mengambil buku tersebut dari tangan Mutsuki.

"Okeh, Ara-nee!" kata Mutsuki sedikit cemberut karena enggan berpisah dengan buku yang selama ini ia cari.

Ara dan Mutsuki membawa buku tersebut ke gudang apartemen dan kembali memasukkannya ke dalam kotak, lalu menyegelnya.

"Okeh, semuanya beres," kata Ara sambil menepuk debu yang ada di kedua tangannya.

Sedangkan Mutsuki menatap kotak tersebut dengan sedih.

"Tenang, Mutsuki-kun! Besok Ara-nee beliin komik yang kamu suka," kata Ara sambil menepuk pundak Mutsuki untuk menghiburnya.

Mutsuki pun hanya menganggukkan kepalanya dengan pasrah kemudian berkata,"Ara-nee, harus beliin aku komik yang banyak, janji ya."

"Iya, janji," kata Ara.

Mendengar perkataan Ara, Mutsuki pun tersenyum puas.

_______________✨✨✨______________

Update: Rabu, 29 Juni 2022

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro