REMAJA PEREMPUAN BERDIRI DIATAS GEDUNG PENCAKAR LANGIT. Semua orang merasa panik dan memikirkan hal negatif tentang apa yang akan dilakukan oleh gadis itu disana, tapi tidak bagi mereka yang disebut sebagai hero (pro-hero) dan villain.

Jatuh

Jatuh

Jatuh

Jatuh

Berdiri diatas saja sudah membuat pikiran siapapun traveling dicampur rasa takut sekaligus cemas. Tapi, bagaimana jika yang dilakukan oleh gadis itu bukan untuk melompat?

Bagaimana jika hanya digunakan sebagai posisi untuk melihat seluruh kota lebih jelas dari atas sana? Benar, dia adalah Kanzaki Mizuki pro-hero muda yang dikirim ke Amerika.

Amerika? Kenapa tidak Jepang? Tenang, apa yang dipikirkan oleh kalian akan dijawab seiring berjalan nya kisah ini.

Mizuki, ia dikirim atau lebih tepatnya sengaja diasingkan oleh pemerintah Jepang demi melindungi gadis ini hingga saat yang diinginkan tiba dan sekarang adalah saat nya.

Warga Jepang tidak ada yang mengetahuinya, selain pro-hero dan pemerintah untuk menyembunyikan semua hal tentang Mizuki.

Dan yang lebih menarik lagi, ia digadang-gadangkan akan menjadi top hero selanjutnya bagi Jepang atau justru menjadi sosok yang diwaspadai jika memilih menjadi villain.

"Bukankah masyarakat dibawah sana aneh? Mereka bodoh karena mengatakan aku bodoh" senyuman remeh terpampang di wajah gadis cantik itu.

Memang benar apa yang dikatakan nya, bagi seorang pahlawan atau pro-hero berdiri seperti itu adalah hal yang biasa tapi menakutkan bagi manusia biasa.

"Hera, diarah pukul 1 terlihat sekelompok villain merampas barang masyarakat segera pergi!" Kata seseorang yang didengar melalui telepati kepada Mizuki

Hera, adalah nama hero yang dipilih dan digunakan oleh Kanzaki Mizuki. Artinya sangat bagus, ratu para dewa nama sempurna bagi sosok yang berhak menggunakan nya.

"Roger that"

Gadis itu melesat menuju tempat yang dikasih tahu, orang-orang kesusahan melihat dirinya bagaikan melihat cahaya sekejap mata.

Tapi dia memikirkan satu hal, bukankah villain terlahir dari seorang hero? Dan hero juga membunuh kan? Kenapa hanya her—villain yang dianggap jahat?

—

"APA KALIAN SUDAH MEMUTUSKAN PENDAPAT MASING-MASING?" Ucap lelaki diruangan besar dengan meja lingkaran mengelilingi seluruh manusia yang berada disana.

"Ya.." Kata mereka menjawab tapi dengan suara lirih dan gemetaran, karena ditatap tajam oleh lelaki tersebut.

Pengecualian bagi sosok yang mirip tikus tapi berukuran sedang berwarna putih, ia menjawab dengan percaya diri sambil meneguk kopi dicangkir yang telah disediakan.

"Always confident, Nezu" Balas lelaki itu sambil menepuk kedua tangannya.