
🍁 시즌의 시작(1) 🍁
"Di awal musim aku datang, dan diakhir musim aku akan pergi, karena aku sudah berjanji padamu... tunggulah dimana daun terakhir jatuh, aku akan pergi. Dan kau jangan khawatir karena aku tidak akan kembali seperti yang kau harapkan...."
-Byun Baekhyun-
"Di awal musim kau datang, dan di awal musim hidupku berubah saat aku sudah terbiasa hidup tanpa dirimu... dan kuharap, saat daun terakhir cepat jatuh dan kau sudah pergi.... karena aku tidak pernah mengharapkan kedatanganmu, meski ada status kita sebagai hyung dan dongsaeng..."
-Kim Taehyung-
.............
"Hyung, bisakah kau menggendongku... Tae Tae ingin digendong..."
"Baiklah Tae, hyung akan menggendongmu..."
"Yeeee... gomawo Baekhyun hyung..."
"Hahaha ne Tae Tae, cepat naiklah ke punggung hyung..."
"Hyung bagaimana kalau Tae Tae berat..."
"Tidak usah khawatir, hyung kuat... percayalah..."
"Ehem... baiklah Tae Tae naik ya..."
"Ne, hyung sudah siap..."
...
"Hahahahaha.... Baekhyun hyung... Tae Tae suka, ayo cepat hyung, lari lebih cepat hahaha..."
"Hahahaha baik Tae, pegangan bahu hyung ne..."
"Hahahaha....yeeeeee...."
"Tae, Tae... jangan lepaskan peganganmu..."
"Ne, hyung... Tae Tae tak akan melepaskan hyung..."
...........
(Author **** POV)
Seoul, 27 Juli 2017
KRINGG!!! KRING!!! KRING!!!
"Ngghhh..."
Kelopak itu membuka kala seorang namja tampan dengan kaos putihnya membuka mata, dirasakannya seberkas cahaya yang masuk melalui celah jendelanya. Membuat namja tampan itu terbangun dari mimpinya. Ya, mimpinya... mimpi yang pernah terjadi dalam hidupnya di masa lalu. Orang yang pernah penting dalam hidupnya....
KRINGG!!! KRING!!! KRING!!!
"Aishhh... iya, iya aku sudah bangun, ck!!"
Klik...
Raut kesal itu muncul di wajahnya saat namja tampan itu mematikan jam alarmnya, jam yang sudah menjalankan tugasnya untuk membangunkan si pemilik kamar untuk membuka matanya dan melakukan aktifitasnya.
Dan kini namja tampan dengan rambut coklat yang masih berantakan itu terduduk di atas ranjang, menatap ke depan dengan kelopak yang masih sedikit terpejam. Karena kantuknya belum juga hilang.... ya, sepertinya aktivitas bergadangnya membuat dirinya kurang dalam jam tidurnya.
Hingga...
Dia menyadari sesuatu, saat mengingat akan mimpinya... mimpi yang ingin ia lupakan tapi tak mampu....
Hingga, namja itu mengulas senyum getirnya. Mengingat bahwa di hari ini, dan pada tanggal ini... namja itu akan datang, dan tinggal bersamanya... dan dia tidak menyukainya, meski sedikit....
"Aku benci hari ini..." gumaman itu muncul di bibirnya dan mengarahkan dirinya ke samping menatap tembok, dengan jendela yang masih tertutup tirai dan juga cahaya matahari yang menembus jendela kamarnya. Membuat matanya sedikit silau karena cahaya tersebut....
TOK... TOK... TOK...
"KIM TAEHYUNG, APA KAU SUDAH BANGUN!!!"
Suara seorang wanita terdengar dari luar, membuat Taehyung menolehkan kepalanya menatap ke arah pintu kamarnya. Dan Taehyung tahu siapa suara itu, hingga akhirnya ia...
"Ne... Eomma, aku sudah bangun!!" dengan malas Taehyung menyentuh lantai kamarnya, dengan malas dan berjalan menuju pintu kamarnya.
"Sayang, kau harus bersiap-siap, kita harus pergi ke bandara..."
"Ne, Eomma... Tae akan siap-siap!!" kini Taehyung sedikit mengeraskan suaranya.
"Baiklah, dan Eomma harap kau segera cepat bersiap, Appamu sudah menunggu di meja makan..."
"Ne..."
Dengan wajah malas Taehyung membalas ucapan sang ibu dan berjalan ke kamar mandinya mengambil handuknya. Hingga... tanpa sengaja ia melewati sebuah cermin di kamarnya menatap dirinya. Yang kini berpenampilan berantakan di pagi hari, hingga... raut dingin dan juga ketidaksukaannya muncul. Menatap tajam ke arah cermin, tatapannya memang ia arahkan ke arah cermin, hanya saja pikirannya melayang entah kemana....
"Ck, menyebalkan..." decak Taehyung kesal, kini ia langkahkan kakinya ke arah pintu dengan cat berwarna putihnya dan...
Ceklek...
Pintu tertutup, dan hanya suara shower yang mendominasinya....
............
Penerbangan menuju Korea....
"Tuan, apakah anda membutuhkan yang lain?" seorang pramugari cantik mengulas senyumnya menawarkan sesuatu kepada salah seorang namja dengan rambut kuning creamnya yang kini menatap ke luar, dari jendela pesawat yang ia tumpangi. Namja dengan wajah manis juga terkenal akan keimutannya, hingga membuat ia terkenal di jepang sebagai seorang model majalah terkenal. Bahkan ia terkenal dengan sifat periang dan cerewetnya.
"Tidak, terima kasih..." dan namja itu hanya mengulas senyumnya, menjawab ucapan pramugari tersebut. Bahkan senyumnya dapat membuat semua wanita akan luluh, atau jatuh cinta karenanya.
Dan pramugari tersebut hanya mengangguk tak lupa menampilkan senyum ramahnya, pada salah satu penumpang ini....
Diedarkan pandangannya ke arah jendela tersebut, menatap langit yang penuh dengan awan. Bahkan ia melihat begitu luasnya daratan dari atas sini, membuat namja tersebut bertopang dagu dengan telapak tangannya. Kaca mata yang ia gunakan, juga topi serta jaket yang ia gunakan memberikan kesan tampan padanya, dan pantas baginya menyandang sebagai model terkenal di negaranya, tempat tinggalnya Jepang.
Tempat ia hidup belasan tahun bersama seseorang, seseorang yang telah merawat dan menjaganya ketika usianya masih bocah, meski ia tidak dilahirkan di Jepang. Tapi, berbagai cerita kehidupan bersamanya telah banyak, baik suka maupun duka. bahkan di negara tersebut, ia memulai kariernya, melupakan mimpi kecilnya menjadi seorang arsitek.
Ya, mimpi kecil yang ia buat dalam angan-angan saat ia masih berada di tanah kelahirannya, dulu...
Sebelum semua berubah, saat perpisahan itu datang. Membuat rasa benci dan kepergian untuknya. Tatapannya masih saja ke luar jendela, dalam benaknya ia begitu mengangumi indahnya ciptaan Tuhan. Suara mesin pesawat begitu menggema, membuat telinganya sedikit berdengung hingga...
Namja manis itu mengambil ponsel putihnya dan mengeluarkan earphonenya. Dengan lihat jemarinya menyentuh layar besar tersebut mencari folder yang ia inginkan, hingga sebuah aplikasi pemutar musik muncul di layarnya....
Senyum tipis itu muncul saat ia menemukan sebuah lagu...
Lagu yang menjadi penenang baginya, dan merupakan lagu favorit baginya....
Hingga...
Dia memasangkan earphone tersebut, dan memejamkan matanya. mendengar lantunan lagu yang indah baginya dan ia menyukainya. Ya, seorang Byun Baekhyun menyukainya... bahkan lagu tersebut sudah mendarah daging baginya... dan Baekhyun tahu siapa yang menyanyikan lagu tersebut...
"Eomma, Baek pulang... pulang di tanah kelahiran, dan akan bertemu dengan Appa juga Eomma kedua..." tatapan itu masih saja ia tujukan ke luar jendela, menopang dagunya dengan tangannya. Dan masih setia dengan lagu yang ia dengar, hingga setengah sudah lagu itu berjalan....
"Eomma... apakah disana indah? Seperti Baek lihat sekarang?" Senyum tipis yang sarat akan sendu dan kesedihan ia tujukan, dan lagi-lagi perasaannya muncul, apalagi lagu yang ia dengar begitu mengena dalam hatinya dan juga jiwanya....
Dan kelopak itu terpejam, menikmati dan mendengar lantunan sang pemilik suara... dengan senyum tipis yang menghiasi wajah tampan yang tersembunyi di balik kacamatanya itu.
"Aku pulang..."
................................
Bandara Incheon, 09.00 a.m...
Kepadatan dan hiruk pikuk begitu terasa di dalamnya, banyak orang yang berlalu lalang kesana-kemari membawa koper dan berbagai barang bawaan mereka. Ada yang datang dan ada juga yang pergi saat berbagai penerbangan saling berganti. Ketika orang datang dan kembali....
Dari sekian banyak orang yang sibuk dengan kegiatan mereka, membawa dan menarik koper mereka. Ada salah satu yang menarik perhatian terlihat seorang namja dengan rambut coklat yang menutupi sebagian kelopaknya, menggunakan pakaian belengan panjang berwarna biru, dengan celana jeans dengan model sobek di lututnya, wajah tampannya tersebut tertutupi oleh masker.
Sesekali kelapanya ia dongakan ke bawah, menyembunyikan wajah di balik maskernya. Tidak ada yang boleh menyadari keberadaannya, baik itu orang-orang sekitar ataupun para media.... dan alhasil ia berhasil, tak menyadari siapa yang telah berjalan melewati mereka. Jika saja, ia berjalan dengan penampilan yang biasa ia tampilkan dalam rumahnya, bisa dipastikan bandara akan penuh dan sesak, saat beberapa wanita ataupun namja mengitarinya. Berteriak kegirangan memanggil namanya, membuat telinganya terasa tuli, dan Taehyung tidak suka...
Dan Taehyung tahu akan resikonya, resiko menjadi seorang idola terkenal di negaranya, negeri gingseng....
Ya, siapa yang tidak mengenal Kim Taehyung, seorang penyanyi muda berbakat. Yang pernah mengikuti sebuah audisi di tanah kelahirannya, hingga ia menajdi penyanyi Solo, bahkan beberapa film dan iklan pernah ia mainkan, meski ia tidak tampil sebagai bintang utama. Namun, tak perlu diragukan, suaranya mampu menghipnotis setiap manusia. Dan membuat namanya terkenal di berbagai negara, bahkan lagunya juga sedang naik daun...
Eksistensinya begitu besar, hingga ia menjadi salah satu artis idola yang paling dicari. Maka tak jarang, Taehyung harus keluar dengan menggunakan masker atau menggunakan penyamarannya agar kehidupan privasinya tidak di ketahui publik.
Ya, kehidupannya sebagai seorang artis memang terlihat sulit. Namun, Taehyung siap menerimanya. Bukankah ini impiannya? Menjadi seorang idola, dan kini impian itu terwujud bukan?
Di sampingnya terlihat seorang wanita cantik berusia 35 tahun dengan seorang pria yang menggunakan jas hitamnya berusia 47 tahun, dengan lengan yang digandeng erat oleh sang istri, sangat erat. Membuat Taehyung yang melihatnya hanya memutar bola mata malas.
"Suamiku, apakah dia sudah sampai?" wanita cantik itu mengulas senyumnya, menatap ke arah suami yang ia rangkul. Dan laki-laki di sampingnya menampakan senyum hangatnya ke arah istrinya.
"Kita tunggu disini, mungkin sebentar lagi dia akan datang... bukankah penerbangannya telah sampai.."
"Ne, kau benar... aigoo, aku tidak sabar melihatnya.... dulu seingatku dia masih kecil, mungkin dia sudah tumbuh besar dan tampan sama seperti Tae..." wanita cantik itu mengulas senyumnya, dan kini ia menatap putranya. Yang hanya dibalas decakan sebal di balik masker yang digunakan putranya dan tatapan malas dari netra putranya.
1 menit...
2 menit....
3 menit....
Oke, Taehyung mulai jenuh, bahkan game di ponselnya saja tak mampu menghilangkan rasa jenuhnya. Hingga...
"Omo, suamiku... lihat dia datang..." wanita cantik dengan dandanan mencoloknya itu mengulas senyumnya, menarik lengan sang suami saat kedua matanya menyadari kedatangan namja yang sudah mereka tunggu sedari tadi.
Dan kini pria yang terkenal dengan kesuksesannya di bidang industri itu menolehkan pandangannya ke arah, seorang namja. Saat sang istri menunjukan jemarinya, ke arahnya....
"Baekhyun!!!"
Mendengar penuturan sang ayah, Taehyung menoleh. Kini kedua bola matanya melihat seulas senyum muncul di bibir kedua orang tuanya, dan tatapannya ia edarkan ke arah dimana ayah dan ibunya terarah...
Deg...
Seketika jantun Taehyung berdetak, kedua bola matanya membulat. Menyadari bahwa kedatangannya membuat.... sakit dan sesak muncul. Bahkan kini dia juga menatap Taehyung dengan tatapan terkejutnya...
"Baekhyun hyung..." ucap Taehyung dalam hatinya, menatap namja yang ada di sana dengan tatapan tidak percaya dan rasa terkejut yang masih melekat dalam dirinya.
.......
Baekhyun terus berjalan, namja dengan kaca mata juga topinya itu menarik kopernya. Mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang akan menyambut kedatangannya di negeri Gingseng ini, tempat sekaligus tanah kelahirannya dulu....
Begitu ramai dan padat disini, membuat Baekhyun sedikit kesusahan apalagi tubuhnya yang bisa dibilang mungil membuat ia sulit dalam pandangannya di antara orang-orang yang lebih tinggi darinya.
Bahkan dalam hatinya Baekhyun meruntuk, apakah dia memang ditakdirkan dengan tubuh mungil? Melihat betapa tingginya orang-orang yang berlalu lalang, di sekitarnya.
Dan Baekhyun hanya mempoutkan bibirnya sebagai bentuk rasa kekesalannya....
"Baekhyun?"
"Sepertinya ada yang memanggilku..." di edarkan pandangannya mencari seseorang yang memanggil namanya, dan benar saja. Manik matanya melihat seorang pria dan juga wanita yang melambaikan tangannya, dengan senyum yang terulas di wajahnya. Dan...
Tunggu....
Seketika kelopak itu membulat, dengan mulut sedikit menganga, ketika ia tahu siapa yang ia lihat saat ini. ia tak percaya, dengan yang ia lihat...
"Taehyung, benarkah itu kau?"
Dan kini tatapan mereka bertemu, tatapan terkejut dan juga tidak percaya... dan dapat Baekhyun rasakan sesuatu yang bergejolak dalam dirinya, entahlah... apa itu, Baekhyun tidak tahu.
Dan kedua bola matanya masih melekat, menatap dirinya di balik kaca matanya. saat melihat namja yang memakai masker itu, yang ia yakini sebagai dongsaengnya, Kim Taehyung.....
.......................
Ceklek...
"Nah Baekhyun anggap, rumah ini sebagai rumah sendiri..." nyonya Lee Hi mengulas senyumnya, dan memegang pundak putra kandung dari suaminya, sementara Baekhyun mengulas senyumnya, dan menganggukan kepalanya. Sungguh terlihat manis di wajah tampannya....
"Taehyung antar hyungmu ke kamarmu..."
"Apa, kenapa ke kamarku appa..." Taehyung mengeluarkan protesnya menampilkan wajah masamnya saat ia melepaskan masker di wajah tampannya.
Dan Baekhyun hanya tersenyum tipis, ia sudah tahu bagaimana sikap dongsaengnya...
"Taehyung jangan seperti itu!!!" kini tuan Kim berujar tegas, menatap sang putra yang menampilkan wajah kesalnya...
"appa..."
"Jika kau tak menuruti kataku, appa jamin fasilitasmu akan appa sita!!"
"Yaaakkkk...."
"Sudahlah sayang... dan kau Tae turuti kata appamu, biarkan hyung mu istirahat, mengerti..."
Taehyung mempoutkan bibirnya, menekuk lengannya. Menampilkan wajah tidak sukanya.
Egois?
Memang benar, tapi biarlah toh... Taehyung memang seperti itu.
"Baiklah, ayo cepat ikut aku!!!"
Suara ketus dengan langkah kaki yang bergerak cepat, juga jangan lupakan dengusan kesal yang terdengar membuat tuan Kim geram dengan sikap putra keduanya.
"Kim Taehyung, jangan seperti itu!!!"
Namun, si empu nama tidak mempedulikannya, dan terus melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju kamarnya.
Hingga...
"Eomma... Appa, kalau begitu Baek istirahat dulu..."
Senyum manis yang ia tunjukan dengan badan yang membungkuk memberi hormat kepada kedua orang tuanya, hingga senyum sayang dan juga lembut yang ia dapatkan.
"Baik sayang, istirahatlah... supaya kau tidak merasa lelah..." lagi-lagi wanita cantik itu berujar lembut, manmpilkan wajah sayang dan pedulinya pada putra tirinya....
Dan Baekhyung menganggukan kepalanya, mengulas senyum ke arah ibu barunya...
Sepertinya Baekhyun merasakan kasih sayang seorang ibu lagi....
Dan Taehyung yang tahu akan senyum dan sikap kedua orang tuanya, hanya menatap kesal dengan mata yang memutar malas...
"Dasar penjilat..." dan kata pedas itu yang muncul, muncul dari bibir yang terkenal akan senyum kotak dan juga suara indahnya....
.....................
"Pergilah, aku tidak sudi satu kamar denganmu!!!"
"Hei dengar ya Kim, aku juga tidak sudi satu kamar denganmu!!"
"Aishhh... Kenapa kau datang dan mengganggu hidupku!!?"
"Heh, aku bahkan tak ada niat sedikitpun menginjakan kaki ini dan tinggal di rumahmu..."
"Dengar ya Byun... Jangan menyentuh barang-barangku... Meski kau adalah hyungku..."
"Dasar dongsaeng cerewet... Bisakah kau diam..."
"Apa?! Kenapa kau mengaturku hah, beraninya kau mengaturku... Kau hanya anak yang tak diharapkan appa!!"
Hening dan diam, tak menyadari apa yang baru saja keluar dari ucapannya... Tak sadarkah Taehyung jika ada hati yang tersakiti?
Dan Taehyung sadar akan kebodohannya... Membuat rasa bersalah di hatinya meski sedikit.....
Senyum tipis terulas, menatap dengan binar menahan sakit di balik wajah dinginnya....
"Heh, ambil saja appamu Taehyung, aku tak butuh... Bahkan aku tak butuh marga dari ayahmu... Aku lebih suka marga dari ibuku..."
"Ya, kau benar hyung... Kau tak pantas menjadi hyungku dan bagian keluarga ini... Dan kuharap kau segera pergi dari rumah ini... Karena aku membencimu Baekhyun hyung..." dengan mantap ucapan itu keluar. Dari namja terkenal akan senyum kotaknya.
"Aku bahkan lebih membencimu, Kim Taehyung..." senyum tipis yang ia tujukan.
"Dan tepati janjimu hyung, setelah daun musim gugur terakhir... Kuharap kau pergi dan tak akan kembali..." Taehyung kembali berucap, tanpa keraguan sedikitpun di hatinya.
"Kau tenang saja Tae, aku juga akan meninggalkanmu.... Tenang saja tunggulah dimana daun terakhir jatuh... Dan kau tak akan melihatku lagi..." lagi-lagi Baekhyun mengulas senyumnya.
"Aku tunggu saat dimana hari itu tiba hyung..."
"Aku juga Taehyung..."
"Dan ingat hyung, jangan pernah mengatakan pada siapapun bahkan pada publik kalau kita adalah saudara..." puas dengan apa yang dikatakan, Taehyung melangkahkan kakinya dengan tatapan dingin dan juga datarnya....
"Kau tenang saja, Tae... aku tak akan mengatakannya... karena aku..."
Seketika Taehyung mengehentikan langkahnya, menunggu kelanjutan penuturan sang kakak.
Baekhyun mengulas senyumnya, dan menekuk lengannya. terdapat senyum tersembunyi di balik wajahnya....
"Tak pernah menganggapmu sebagai dongsaeng..."
deg...
lagi-lagi sakit itu datang, dan juga sesak itu kembali....
hingga Taehyung mengulas senyumnya, memunggungi kakaknya yang juga memunggungi dirinya....
"Aku juga, aku tak pernah menganggapmu sebagai hyungku..."
dan Baekhyun tersenyum, senyum getir.... saat menahan sesak dan perasaan aneh di hatinya.
"Baguslah kalau begitu..."
"Heh..."
dan Taehyung melangkahkan kakinya, benar-benar melangkahkan kakinya... dan terakhir yang Baekhyun dengar adalah langkah kaki dan juga....
BLAMMM....
suara bantingan pintu yang keras, membuat Baekhyun terdiam. diam dalam kamar sang adik, mengatur emosi dan perasaannya...
"Taehyung..." tatapan nanar dan juga raut kesedihan, yang muncul di wajah manisnya. seorang hyung sekaligus namja terkenal dengan bakat modellingnya, Byun Baekhyun....
..............................
TBC...
Hay, semua author dah nepatin janji buat up cepat nih ff, gimana suka sama chap satunya. oh ya jangan lupa vommentnya ya, maaf kalau masih pendek. nect chapa akan saya usahakan lebih panjang.
oh ya jangan lupa vommentnya ne, semoga kalian gak kecewa...
maaf typo, gaje atau apalah, dan nih ff akan muncul beberapa pemain seiring nih chap bertmabah....
oke sekian dari saya, gomawo dan membaca... dan berkunjung....
salam cinta buat kalian...
#el
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro