Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

🍁너는 나를 미워 할지도 모르지만 나를 잊지 마라 (10) 🍁


(Author **** POV)

Tak terasa waktu berjalan, bahkan hari sudah berganti. Menggantikan angka pada tanggal kalender yang telah terlewati. Musim telah berganti begitu juga dengan peristiwa dalam dunia ini. begitu banyak cerita kehidupan yang terjadi pada setiap orang. Begitu banyak kisah yang dijalani setiap orang dengan berbagai takdir garis yang berbeda dan jalan yang tak sama. Berbagai kisah kehidupan terkadang bisa menjadi pembelajaran, bagi setiap orang yang mengalaminya.

Dan berterima kasihlah pada Tuhan, karena dia telah menggariskan jalan cerita kehidupan setiap orang. Dengan cara yang berbeda, memiliki kisah yang tak sama dengan satu lainnya. Apa kalian tahu?

Kita bagaikan sebuah catatan yang ditulis oleh Tuhan, kita bagaikan tokoh cerita yang dituliskan oleh takdir. Dan kita hanya bagian kecil dari makhluk yang diberi akal dan juga pikiran, dan kita hanya bisa...

Menjalaninya....

.

Seoul, kota yang tak akan pernah sepi dengan jutaan makhluk yang tinggal di tanah dengan sebutan negeri 'Gingseng' itu. beribu telapak kaki melintasi jalanan dan juga sudut jalan setiap harinya, beribu aktifitas seperti tak pernah mati dalam kota ini. begitu banyak keramaian yang terjadi, bahkan di saat tengah malam pun kota ini seakan tak pernah padam dengan segala kebisingan dan juga kegiatan warga kotanya.

Begitu banyak kesibukan...

Begitu banyak kepadatan...

Membuat kota tersebut tak akan pernah mati dengan yang namanya pelik keramaian.

Kota yang menyimpan berbagai cerita kehidupan di setiap warga kotanya, kota yang terkenal akan tempat wisata bagi beberapa wisata mancanegara asing dan juga beberapa pasangan yang ingin merasakan romansa negeri 'Gingseng' itu.

Kota yang menjadi impian bagi beberapa orang di belahan dunia, berharap bisa menginjakan kakinya di sana. Dengan harapan bisa mendapatkan pengalaman datang ke tempat wisata terkenal, menghabiskan waktu dengan kesenangan melepas segala kepenatan pada diri masing-masing. Atau paling tidak dengan datang ke Korea bagi beberapa orang dapat bertemu dengan para idola mereka.

Ya, para bintang Korea dengan segala kelebihan yang mereka miliki, entah itu rupa atau bakat, atau juga segala prestasi yang mereka retas. Membuat beberapa orang menggila dengan kehadiran mereka di berbagai media. Menjadi bintang dan menjadi orang yang paling dicintai adalah impian semua orang jika kalian tahu....

Tapi apakah semudah itu? tentu saja tidak...

Butuh usaha yang keras untuk mendapatkannya, bahkan ada yang harus rela merasakan pahit manis perjuangan mereka. Belajar dan belajar, agar mendapatkan hasil yang terbaik. Berharap jika mereka mendapatkan kesuksesan seperti yang mereka impikan, berharap jika mereka bersinar dan banyak yang mengenal dirinya. Yang telah berjuang mencapai kesuksesan.

Ya...

Menjadi seorang bintang idola tak semudah dengan apa yang dilihat dan dibayangkan oleh setiap orang. Bahkan butuh waktu dan biaya untuk mencapai keberhasilan yang entah berapa persen itu.

Tentu saja...

Semua pernah mengalami kegagalan dan keberhasilan, hingga akhirnya tujuan itu tercapai. Meski pada kenyataannya tujuan itu terus ia capai agar tak mati begitu saja...

Seperti seseorang yang ada disana, seseorang yang berjalan dengan santainya. Melewati beberapa kurumanan orang yang sibuk dengan kegiatan mereka. Menatap ke depan dengan wajah tegas, namun terlihat menggemaskan. Rambut coklat yang selalu menghiasi penampilan rambutnya, dan jangan lupa sebuah pakaian panjang berwarna coklat juga celana yang cocok dengan atasannya, membuat penampilan seorang idola muda yang sibuk dengan jalan santainya itu nampak menawan.

Mungkin bagi beberapa para idola perempuan pasti akan berteriak kegirangan saat melihat sang pemilik langkah kaki itu berjalan dengan sikap yang terlalu pantas ia sandang. Dan jangan lupakan bagaimana menganggumkannya sang pemilik suara berat juga pemilik wajah bak pangeran dari negeri dongeng yang telah menghipnotis setiap pendengarnya itu. bahkan popularitasnya terus bertambah, dan makin bertambah seiringnya waktu.

Kim Taehyung...

Terdengar tak asing bukan? Bahkan namanya sudah terkenal di berbagai dunia, bagi pecinta musik nama itu terdengar tak asing di telinga mereka. Kebanyakan mereka akan mengangguk paham siapa itu Kim Taehyung, ada juga beberapa di antara mereka tak akan lelah membahas sang pemilik marga Kim itu. setiap berita dan juga setiap kegiatannya pasti tak luput dari media, membuat dirinya terkadang harus bersembunyi dari kamera media.

Tapi, bukankah idola juga memiliki apa itu waktu kebebasan bagi mereka? Dan disinilah dia... seorang penyanyi muda yang sedang menghabiskan waktunya. Tanpa masker ataupun topi untuk menutupi wajahnya. Berjalan dengan santai menikmati hari dan juga waktunya.

Ya... waktunya.

Oh, bukankah dia tampak menawan hari ini?

.

Drrrtt... drrtttt... drtttt...

Saat dirasakan kantong celananya yang bergetar membuat sang pemilik android hitam dengan harga selangit itu menoleh, merogoh sesuatu dalam sakunya dan jangan lupa dengan wajah datar namun mematikan bagi setiap kaum hawa. Ketika tangan kurus itu bergerak membawa benda kotak hitam itu, tanpa membaca siapakah yang telah menganggu sedikit aktifitas berjalannya. Taehyung dia...

"Halo..."

Begitu dingin bukan? Bahkan tatapan datarnya membuktikan bagaimana dinginnya sang idola muda itu.

"Taehyung dimana kau?"
terdengar cukup tegas dari pemilik suara itu, tanpa Taehyung bertanya pun dia sudah tahu siapakah sang pemilik suara itu.

"Aku sedang sibuk, Tuan Lee..."

oke, kini sang Manager yang menelpon dirinya. Jujur Taehyung cukup malah dengan managernya yang satu ini. tanpa menghentikan langkah kakinya Taehyung pun masih melanjutkan aksi menelfonnya, dengan seseorang yang telah menganggu waktu santainya.

"Cepatlah kembali, kau akan bertemu dengan pihak yang ingin berkerja sama denganmu."

Perintah mutlak dari pemilik suara tegas disana.

"Kenapa mendadak sekali? bukankah kau bilang kalau jadwalnya diundur. Kau tahu aku sudah terlanjur bertemu seseorang hanya untuk menikmati hariku.."
Terlihat dengan jelas bagaimana sang pemilik wajah tampan itu mengeluarkan protesnya, jujur hari ini Taehyung mendapatkan kekesalan yang kedua setelah telefon yang mengganggunya beberapa detik lalu.

"Aku tidak mau Kim Taehyung, datang sekarang juga atau kau akan tahu akibatnya!!!"

"Yaaakkk.. aku ti-"

Pip...

Baru saja sang penyanyi hendak mengeluarkan protesnya, justru terdengar dari ujung sana telefon dimatikan secara sepihak. Membuat namja sang pemilik senyum kotak itu menatap tajam ponselnya yang tak bersalah. Terlihat dengan jelas bagaimana kedua bibirnya yang bergerak cepat, dan raut wajah penuh kekesalan luar biasa di balik wajah tampannya. apalagi terdengar cicitan tak ikhlas dari dua bibirnya, yang mengatakan bahwa dirinya sangat kesal dengan apa yang dikatakan pria paruh baya yang sialnya adalah managernya.

"Untung saja kau manager, jika bukan aku akan menenggelamkanmu di laut merah!!"

Itulah umpatan yang Taehyung layangkan, menatap tajam di depan ponsel tak bersalahnya. Jujur Taehyung benar-benar kesal sekesalnya, tanpa sengaja dalam otaknya timbul rencana-rencana kejam. Katakanlah jika namja pemilik senyum kotak ini mengeluarkan bayang-bayang gilanya untuk memberi pelajaran pada managernya itu.

Tapi apa mau dikata, apa yang diinginkan belum tentu seperti yang kita mau bukan?

Menatap malas ke depan, dengan decakan sebal dari mulutnya. Memasukan ponselnya dengan gerakan cepatnya, membenarkan pakaian yang ia kenakan dan mau tidak mau namja tampan itu melangkahkan kakinya. Sepertinya dirinya benar-benar membatalkan waktu bersantainya, dan Taehyung bersumpah akan meminta kenaikan gaji karena hal ini.

Sepertinya kau mulai sibuk kembali, Kim Taehyung.

......................

Taman kanak-kanak, Seoul 08.00 pagi....

"Hyung, hyung... gendong...."

"Oppaa.... huuaaaaa, Gyu mengambil bonekaku..."

"Omo, Gyu jangan mengambil boneka Hani, kasihan dia..."

"Anii.... aku hanya meminjam boneka ini hyung..."

"Baek.. Baekki hyung, popo..."

Entah sejak kapan seorang bocah kini menarik baju biru yang dikenakan Baekhyun, bahkan bocah berusia tujuh tahun itu mengumbar senyum dan juga meminta perhatian pada model Jepang yang terkenal dengan wajah awet mudanya itu.

Bagaimana tidak sudah tiga hari Baekhyun melakoni kegiatannya, menjadi salah satu pengasuh anak-anak di taman kanak-kanak yang telah mencuri perhatiannya selama ini. mengabdikan dirinya untuk mengisi kekosongan harinya dengan merawat dan mengawasi anak-anak di sana. Apalagi kehadirannya adalah hal baru bagi tempat disana. Bagaimana tidak? Bayangkan saja, baru pertama kali ini ada seorang namja yang rela menjadi seorang pengawas anak-anak. apalagi kegiatan itu banyak dilakoni oleh kaum yeoja. Dan luar biasanya, seorang Byun Baekhyun mampu mengambil hati anak-anak disana dengan mudah.

Membuat anak-anak disana, sangat senang dengan kehadiran namja pemilik surai kuning kecoklatan itu. apalagi, dengan kehadirannya seorang Byun Baekhyun diantara para bocah saat ini membuat taman kanak-kanak nampak berbeda... nampak baru dan nampak berwarna dengan suasana juga hal yang baru.

Apakah benar Baekhyun membawa sebuah perubahan yang begitu menyenangkan?

Dan sepertinya begitu, membuat dua Yeoja yang telah lama mengabdikan diri mereka di taman kanak-kanak itu tersenyum. Berdiri dengan posisi sejajar, mengamati hasil kerja sang pengawas baru. Bisa dilihat senyum puas dari wajah mereka berdua saat...



"Kau tahu, tak kusangka anak-anak disini sangat senang dengan kehadirannya..."

Ucap salah satu guru taman kanak-kanak yang di kucir tambut hitamnya, tersenyum puas dengan hasil kerja anggota barunya.

"Kau benar Noona Hyu Ji, kupikir Baek oppa membawa perubahan pada anak-anak. bisa noona lihat bagaimana menurutnya mereka dengan Baek oppa, bahkan anak-anak yang nakal sekalipun bisa diaturnya dengan baik."

Ucap salah seorang Yeoja dengan kedua kelopak sipitnya dan juga gigi kelincinya yang imut, saat melihat pengasuh yang lebih tua darinya sedang menemani bermain anak-anak disana.

"Sepertinya aku tidak salah menerimanya berada disini."

"Ehem, noona... kau tidak salah."

Coba lihat wajah kedua Yeoja itu, bisa kalian banggakan bagaimana senangnya mereka. Bahkan sesekali mereka terkekeh melihat tingkah para bocah yang bermanja-manja dengan si pemilik wajah menggemaskan seperti Baekhyun tentunya.


"Aigoo, kau menggemaskan sekali Hyunsoo.."

Dengan sayang Baekhyun mengusap punggung bocah yang memiliki mata sipit dan menggendong sayang bocah dengan usia yang ia kira-kira enam tahun itu. apalagi saat melihat tingkah manja bocah dalam gendongannya membuat Baekhyun gemas sendiri.

Dengan sayang Baekhyun mencium pipi sang bocah imut itu, apalagi saat ada kesempatan Baekhyun mengusap-usap hidungnya pada hidung kecil bocah itu membuat bocah manis itu menggeliat gemas dalam gendongan Baekhyun.

"Kau sangat manis, kkkkk..."

Sepertinya Baekhyun sangat mensyukuri akan pilihannya, ternyata menjadi guru taman kanak-kanak tidak salah juga, meski ia harus berbeda karena rata-rata guru disini adalah mayoritas adalah seorang Yeoja. Tapi apa peduli Baekhyun? yang terpenting sekarang dirinya mempunyai rutinitas.

Mengisi kekosongan harinya dengan hal yang berguna dan mengasikan seperti ini. Bermain dengan anak-anak dan mengajarkan banyak hal pada mereka adalah sesuatu yang paling membanggakan bagi seorang Byun Baekhyun. apalagi dia termasuk tipe penyuka anak-anak.

"Hyunsoo... kau tahu wajah manismu mengingatkanku dengan seseorang."

Terlihat dengan jelas bagaimana Baekhyun tersenyum, sembari dirinya menggendong bocah dengan baju hitam itu. apalagi menatap mata mengantuk Hyunsoo membuat Baekhyun tak tahan untuk tidak mencium pipi gembul bocah asuhannya itu.

"Aigoo... kau sangat mirip dengan Tae Tae saat seusiamu..."

Ucap Baekhyun dengan senyum gemasnya melihat tingkah bocah dalam gendongannya. Dan benar apa yang ia katakan, perilaku bocah di depannya mengingatkannya akan sosok adik yang selalu ia gendong dalam masa remajanya dan sebelum eomma dan appanya masih terikan pernikahan.

"Ngghhh..."

Bukan jawaban yang diterima Baekhyun, justru uselan yang diterima olehnya. Ingatkan Baekhyun jika bocah dalam gendongannya sedang dalam mode mengantuk saat ini. apalagi Hyunsoo sudah menjatukan kepalanya dengan nyaman di dada Baekhyun. menikmati setiap gendongan namja dengan wajah manis dan tampannya itu. membuat beberapa anak terpekik karena iri, saat melihat salah satu teman mereka mendapatkan perlakuan namja dari pengasuh mereka.

"Hikksss... ak..aku juga mau digendong..."
"Huaaaa, Michan mau digendong..."

"Hikksss... hikksss... Hana juga oppa.."

Tanpa sadar ada diantara mereka yang tengah menangis keras, meminta perlakuan yang sama seperti yang diterima bocah beruntung bernama Kim Hyunsoo itu. dan itu sukses membuat perhatian Baekhyun teralihkan, membuat jiwa penyayangnya muncul semakin menggebu. Jangankan rasa sayang, justru rasa iba kala melihat air mata dari anak didikannya saat ini membuat jiwa bak keibuannya muncul. Apalagi dirinya tak pudar memberikan senyuman penuh perhatian dan kelembutan bagi semua bocah disini.

Seakan dia adalah malaikat tanpa sayap, bagi bocah-bocah itu.

Dan kita lihat....

Baekhyun mampu membuat keadaan kembali seperti semula, bahkan jauh lebih baik sekarang...

"Kami sayang Baek Hyung/Oppa."

Baik bocah namja atau yeoja, semua berteriak dan mengangkat tangan mereka seakan ingin memberikan pelukan. Menatap dengan senyum bahagia di wajah mereka di depan namja yang sekarang notabene adalah pengawas dan guru mereka.

"Aku juga sayang kalian anak-anak..."

Dengan bahagia dan semangat Baekhyun berteriak girang, membuat suara cemprengnya muncul. Meski begitu wajah ceria dan juga sifat yang begitu lekat di hati bocah-bocah di depannya, sukses membuat suasana menjadi bahagia. apalagi anak-anak disana langsung berhambur, berlari memeluk namja dengan sifat penyayang dan juga model Jepang baik hati itu. melihat mereka seperti itu dengan senang hati Baekhyun mengubah posisinya untuk berjongkok dan menyamakan tinggi dengan bocah-bocah disana, membiarkan beberapa bocah naik di atas punggungnya, duduk dalam pangkuannya dan memeluk tubuhnya.

Jujur Baekhyun seperti seorang ayah sekarang ini...

Ah, tidak... sepertinya dia sudah cocok menjadi seorang ayah apalagi melihat dirinya yang begitu dekat dengan anak-anak. membuatnya terlihat semakin manis saja.

Dan kini terdengar suara deru tawa bahagia dari para bocah itu, memeluk dan merengek manja pada namja tampan itu. membuat kekehan geli dengan beberapa guru yang melihat pemandangan yang begitu mengasyikan dan bahagia itu.

Ya... setidaknya Baekhyun bisa melupakan kesedihannya. Melupakan rasa sakit dan juga melupakan kekhawatirannya. Apalagi takut akan waktu yang terus saja mencoba menguncinya. Seperti gembok yang siap terpasang pada engselnya, membuat pikiran Baekhyun sedikit kalut beberapa akhir ini. apalagi memikirkan keadaan Taehyung yang sungguh keras kepala dan sukar untuk diatur. Membuat Baekhyun harus ekstra sabar menghadapi adik dengan marga Kim-nya.

Membuat dirinya sering lupa menjaga kesehatannya, hingga terkadang obat pun lupa jika tidak ia konsumsi.

Ya, terkadang Baekhyun berpikir jika Taehyung adalah prioritasnya. Sang Dongsaeng yang telah lama tak ia temui itu, harus ia rubah sikapnya. Mencoba dan mencoba memberikan pelajaran bagi adiknya, apalagi Baekhyun tahu jika apa yang ia lakukan sekarang adalah untuk masa depan adiknya.

Jika Taehyung sadar akan hal itu, mungkin akan mudah baginya untuk merubah dan menasihati Taehyung. Akan mudah baginya memperbaiki ikatan yang sempat terputus, dan akan mudah baginya untuk membuat Taehyung yang sekarang menjadi Taehyung yang dulu. Taehyung yang manis... Taehyung yang rendah hati... Taehyung yang tak egois dan Taehyung yang menyayangi dan menganggapnya layaknya seorang kakak.

Cinta dan sayang tak akan pernah mati, meskipun Taehyung sudah membuang jauh perasaan itu darinya. Darinya yang hanyalah seorang kakak yang bejuang dalam kesekaratan.

Bersyukurnya Baekhyun...

Karena sekarang dia, bisa melakukan hal yang berguna. Melakukan hal jauh lebih baik. Meski kecil memang...

Tapi setidaknya ada hal yang berguna yang ia lakukan saat ini. hal yang begitu bermanfaat dan meninggalkan kenangan yang membahagiakan bagi orang lain. Hal yang ia tinggalkan sebelum waktu memanggilnya, memasukan dirinya dalam sebuah lubang kematian.

Andai saja Baekhyun bisa melakukannya dengan Taehyung, andai saja Taehyung mau menghabiskan waktu dengan hyungnya. Betapa bahagianya Baekhyun... betapa gembiranya Baekhyun... dan betapa indahnya kenangan yang akan tercipta diantara dua saudara seperti mereka.

Dan jika itu terjadi, Baekhyun pasti akan mati dalam bahagia bukan?

Bukannya penderitaan dan rasa sakit, apalagi suatu kesalah pahaman yang belum selesai. Membuat rasa benci dan benci itu makin ada, rasa permusuhan sepihak itu akan ada. Dan akan ada hati yang terluka olehnya....

Sungguh hal itu merupakan ujian yang terberat jika kalian tahu....

Senyum manis tak luntur dari lengkungan bibirnya. Begitu jelas senyuman itu menghiasi wajah tampannya.

Membuat anak-anak semakin sayang dengannya, semakin senang dengan kehadirannya dan bisa dipastikan mereka akan betah dan bahagia dengan b keberadaan namja tampan itu.

Sungguh luar biasa kau Baekhyun....

Kau membuat semua orang bahagia dengan sifat dan juga senyumanmu. Dari berbagai umur, apakah itu kelebihanmu Baekhyun?

'Eomma, akhirnya Baek menemukan hal yang berguna eomma... entah kenapa Baek bahagia hari ini... sangat, sangat bahagia dengan saat ini. Eomma, apakah ini kebahagian dari orang tersayang? Rasanya Baek baru merasakannya sekarang eomma... sudah lama Baek belum merasakannya. Sudah lama eomma...'

Dalam diam Baekhyun berbicara, bermonolog pada ibunya. Tersenyum bahagia dengan tingkah anak-anak yang kini mengerumuni dirinya. Dan betapanya Baekhyun saat ini...

Jika boleh Baekhyun meminta saat-saat seperti akan selalu ada, selalu ada....

Dan Baekhyun bersumpah tak akan melupakan kenangan ini, dimana dirinya merasa bahagia dengan orang tersayang meski bukan dari keluarganya sendiri. tapi, Baekhyun merasakan cinta dan sayang yang tulus ini.

Sepertinya Baekhyun tak akan pernah menyesal dengan keputusannya...

Tak akan pernah malu dengan pilihannya...

Tak akan mempedulikan pandangan orang mengenai dirinya...

Karena menurutnya menjadi guru taman kanak-kanak tidak begitu buruk, justru gender tak membatasi siapapun untuk merasakan suatu kebahagiaan. Yeoja ataupun namja berhak mendapatkan kebahagiaan, meski itu kecil dan sebentar.

Tapi tak apa, setidaknya Baekhyun bahagia... Baekhyun merasa senang, dan Baekhyun nyaman dengan apa yang ia lakoni saat ini.

Ya, bahagia....


.

.

.

Dan dari kejauhan, nampak seorang namja muda dengan mata bulatnya. Menatap teduh ke arah sana, dimana dirinya melihat seorang namja dengan rambut kuning kecoklatannya tengah sibuk bermain dengan beberapa anak disana. Bisa dilihat bagaiman tawa bahagia yang terpancar dari sana, bisa dilihat olehnya bagaimana gerakan aktif anak-anak yang senang sekali menarik perhatian seorang namja dewasa disana.

Bisa Kyungsoo lihat bagaimana bahagianya, teman sekaligus anak dari majikannya itu. meski tatapan datar yang mampu Kyungsoo berikan tapi dalam hatinya dia merasa senang dengan pertunjukan live dari kejauhan itu. melihat Baekhyun yang tertawa seperti itu membuat hatinya yang semula dirundungi rasa khawatir yang luar biasa hilang begitu saja.

"Tuan Baek, aku senang jika melihatmu seperti sekarang..."

Gumamnya, dan tak akan mungkin di dengar sang pemilik nama yang baru saja ia sebutkan. Hanya Kyungsoo yang tau karena dirinyalah yang mengucapkannya.

Apalagi...

"Kuharap kau tidak sakit teman, karena aku khawatir melihatmu sakit..."

Tatapan sendu yang mampu Kyungsoo berikan, melihat dengan tatapan was-wasnya. Sembari menepis pikiran buruk yang entah kenapa senang sekali menghampiri otaknya. Mencoba tak menghiraukan pikiran negatif itu, mencoba mengabaikannya dan berbicara dalam hatinya dengan pernyataan 'tidak.'

"Semoga perjuanganmu tidak sia-sia tuan..."

Hanya doa yang mampu Kyungsoo berikan, memejamkan matanya. mencoba menenangkan hatinya, hingga dirinya memilih membuka kelopak matanya. membuat mata bulatnya kembali menatap wajah tampan dan menggemaskan teman sekaligus seseorang yang telah ia anggap saudara.

Dan diakhirnya, Kyungsoo mencoba mengulas senyumnya. Melengkungkan sudut bibirnya...

Meski itu hanya sebuah senyuman tipis...

.

Kau teman yang perhatian Kyungsoo....

...........................

..........................

Tak terasa waktu menjelang sore, dan ini waktu bagi...

Ceklek...

"Huufftttt.... lelahnya..."

Dengan cepat Taehyung menjatuhkan dirinya di atas sofa kamarnya. Menutup kelopaknya, mendudukan pantatnya diatas sofa yang begitu nyaman dan empuk itu. apalagi dia baru saja pulang dari kegiatan yang jujur membuat dia sebal dan kelelahan luar biasa. Apalagi dia...

"Taehyung, kenapa kau baru pulang?"

"Ck..."

Pertanyaan itu tak diindahkan oleh Taehyung justru dirinya mendecak kesal, dan menatap langit-langit yang jauh lebih menarik menurutnya. Dari pada menoleh dan menjawab ucapan seseorang yang kalian pasti sudah tahu.

"Tae, kenapa kau hanya diam? Hyung bertanya padamu saeng..."

Kini Baekhyun mencoba mengajukan pertanyaannya dengan lembut namun terkesan tegas. Berdiri disamping adiknya yang mencoba bersantai di atas sofa itu.

"....."

"Kim Taehyung, tak tahukah engkau jika hyung ber-"

"Untuk apa kau mempedulikanku?!!"

Kini ucapan Baekhyun harus terpotong dengan ucapan sang adik, membuat Baekhyun harus menagan kesabarannya lagi.

Sementara Taehyung dia...

Duduk dengan santainya, menatap tak suka ke arah namja yang sialnya berstatus sebagai kakaknya.

"Jelas aku mempedulikanmu, kau kan dongsaengku Tae..."

"DONGSAENGMU SUDAH MATI!!!"

"...."

Cukup terkejut dengan apa yang dikatakan Taehyung, jujur Baekhyun tak akan menyangka jika...

"AKU TIDAK PUNYA HYUNG, AKU BAHKAN BUKAN HYUNG DARI BYUN BAEKHYUN. AKU KIM TAEHYUNG, ANAK TUNGGAL TANPA SAUDARA!! TANPA SEORANG HYUNG!!"

"....."

Lagi dan lagi...

Kenapa Taehyung begitu mudah sekali menyakiti hatinya, apakah dia sadar jika Baekhyun cukup sakit dengan kata-kata yang terlontar dari mulut adiknya.

"TAE!!!"

Oke, kini Baekhyun berujar dengan tegas, menyembunyikan suaranya yang sedikit bergetar karena menahan tangis dan sakit secara bersamaan.

"SEKALI LAGI AKU BUKAN KIM TAEHYUNG ADIKMU!! DAN KAU BUKAN BYUN BAEKHYUN HYUNGKU!!"

Dengan teganya Taehyung dia...

Mengacungkan jemari di depan namja yang seharusnya ia hormati sebagai seorang kakak.

"HYUNGKU SUDAH MATI!!!!"

.

PLAAAAKKKKK!!!

Dan pada saat itulah suara tamparan keras menggema, menimbukan suara benturan keras. Membuat seseorang disana mengernyit karena sakit dan menimbulkan bekas merah di pipi kanannya.

Menimbulkan sesuatu yang bernama 'ketegangan...'

Tes....

Tanpa sadar ada air mata yang telah sukses jatuh...

Lalu air mata siapakah itu?

Apakah itu air mata Baekhyun?

Ataukah...

Air mata seorang Kim Taehyung?

......................

Tbc...

Akhirnya aku up, sesuai janjiku aku up malam ini apalagi dengan chap yang cukup panjang dengan ketika 3550 huaaaaa... tak kusangka ideku agak lancar jaya wkwkwk...

Gimana menurut nih ff dah bagus lum... btw ini efek gegara denger lagunya exo cbx (Someone like you) ya ampun seketika otak baper aku muncul hingga nih ff menetas. Makanya aku pasang tuh lagu diatas judul :v

Mian membuat kalian lama menunggu kelanjutannya, kuharap kalian mau memaklumi. Karena hasil yang buru-buru takutnya dampaknya akan jelek. Author sudah beruaha yang terbaik buat chap ini dan semoga hasilnya memuaskan.

Jangan lupa vommentnya...

Maaf kalau gaje dan banyak typo...

Gomawo and saranhae...

#el

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro