Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

🍁미안 태경 (4)🍁

"Kim Taehyung, apa kau tahu? aku baru saja melihat daun pertama jatuh. Dan perlu beberapa daun lagi untuk jatuh, hingga daun terakhir menyentuh tanah. Dan aku akan pergi, tapi... apakah aku boleh bertanya? Jika suatu hari nanti aku pergi jauh darimu, saat musim gugur terakhir. Apakah kau akan merindukanku? Ah, sepertinya tidak mungkin... karena aku tahu bagaimana keras kepalanya dirimu, my dongsaeng. Dan aku mengerti... setidaknya, aku Byun Baekhyun. bangga menjadi hyungmu, meski kau tak tahu.... apakah aku membencimu atau tidak saat ini. karena terkadang kau mengesalkan menurutku dik..."

-Byun Baekhyun-

"Aku tidak tahu bagaimana menghilangkan rasa benci terhadapmu hyung, karena semakin lama aku melihatmu aku semakin muak. Tapi terkadang kenapa aku masih merasakan yang namanya peduli terhadapmu, aku tahu kau adalah hyung untukku. Tapi, tetap saja aku membencinya. Ya... hyung aku membencimu dan kuharap musim gugur segera berakhir agar aku tidak melihatmu, lagi..."

-Kim Taehyung-

.....................................

(Author *** POV)

(Flashback *** ON)

"Taehyung?"

"Baek hyung..."

Cengiran kotak yang khas dari bocah dengan paras tampannya, terpampang nyata di depannya. seorang remaja yang tak kalah tampan yang baru saja membuka kelopak matanya. tanpa sadar seulas senyum muncul di wajah tampannya, melihat bagaimana bocah yang duduk di atas perutnya mengulas cengirannya. Dan oh jangan lupa dengan topi berbentuk kepala singa yang bertengger, yang ia gunakan.

"Baek hyung, bangun??!!"

Taehyung itulah namanya, seorang bocah tampan dan manis secara bersamaan sesuai dengan usianya. Dan jangan lupa dengan tingkah kekanakannya yang membuat siapapun akan merasa gemas sendiri.

"Hyung masih ngantuk, Tae..."

Baekhyun menampilkan wajah kantuknya, ia benar-benar mengantuk apalagi sekarang masih pukul 05.00 pagi. oh... salahkan adiknya yang begitu rajin bangun pagi dibandingkan dirinya.

"Bangun! Bangun! Bangun! Hyung... bangun..."

Taehyung mengguncang-guncangkan tubuh yang masih lemas di atas ranjang itu. terlihat sekali namja yang sedang asik bergelung dalam selimut tebal itu berbaring dengan tubuh yang diduduki sang adik.

"Tae..."

Entah harus apa yang dilakukan Baekhyun supaya adiknya ini mau memberi kesempatan pada dirinya untuk memberi dia setidaknya lima belas menit untuk kembali ke dunia mimpi. Tapi....

Sepertinya untuk saat ini tidak, karena melihat begitu semangatnya namja muda yang duduk di atas perutnya.

Baekhyun masih setia dengan keputusannya, untuk memejamkan matanya dan mencoba mengabaikan sang adik yang bergerak semangat, apalagi dengan suara cemprengnya yang bisa dikatakan keras dan mampu membangunkan sang kakak yang mencoba mengarungi mimpi indahnya.

"Hyung???! Baek Baek hyung???!"

Tak lelah Taehyung terus mengguncang-guncangkan tubuh sang kakak. Terlihat raut penuh semangat dan juga tangan mungilnya yang bergerak-gerak menekan dada sang kakak, berharap kakaknya bangun dan segera turun dari ranjang kesayangannya. Karena ada sesuatu yang diinginkan olehnya, ada sesuatu yang ia ingin tunjukan pada kakaknya.

"Hyung.... bangun, bukankah hyung sudah janji kalau sekarang kita bermain?"

Berkali-kali Taehyung memanggil sang kakak, dan terus menggerakan tubuh malas itu, tapi tetap saja remaja tampan dengan kulit putihnya itu enggan bangun dan turun dari ranjang. Justru yang bocah itu dapatkan adalah kelakuan sang kakak yang keras kepala dan memilih menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Hyung??? Baekhyun hyung???"

Taehyung berteriak, memanggil nama sang kakak dengan nada keras. Tepat di telinga yang tertutup oleh selimut tebal itu, bahkan dengan gencarnya Taehyung menarik selimut tebal yang menutupi wajah sang kakak.

Namun, apa daya Baekhyun mampu menahan selimut yang ditarik sang adik, hingga membuat selimut itu tak berpindah posisi sedikitpun...

Melihat hal itu Taehyung melipat tangannya, mencebikan bibirnya dan jangan lupa tatapan kesal yang ia tujukan ke arah kakaknya yang bersembunyi dalam hangatnya selimut yang ia pakai. Kalau kalian bayangkan bagaimana ekspresi bocah dengan nama lengkap Kim Taehyung, sangat menggemaskan apalagi dengan pakaian tidur juga topi berbentuk kepala singa yang ia pakai. Membuat siapapun ingin menculiknya dan membawanya pulang. Karena saking gemasnya dengan tingkah yang ditujukan Kim Taehyung.

"Hyung, ayo bangun??!!"

Lagi...

Taehyung berucap dengan suara yang ia tinggikan, meski cempreng terdengar namun. Suaranya mampu membuat Baekhyun membuka kelopak mata yang sempat tertutup itu untuk membuak kembali, apalagi beban berat yang harus ia tanggung di tubuh atasnya kala adiknya Kim Taehyung masih setia duduk di atas perutnya. Jujur Baekhyun merasa sesak saat ini, apalagi... Taehyung tambah berat meski secara fisik Baekhyun melihat tubuh adiknya terlihat kurus. Tapi, tetap saja nafsu makan Taehyung sangat banyak dan itu membuat tubuh yang terlihat keras itu memiliki berat yang cukup yang masih dapat dirasakan tubuh yang memasuki remaja tersebut.

"Hyung ayo bangun!!!??"

Taehyung menarik sekuat tenaga selimut tebal sang kakak hingga, membuat wajah sang kakak nampak di kedua manik netranya. Dan yang ia lihat saat ini adalah sang kakak yang menutup kelopaknya kembali karena rasa kantuk yang masih terasa.

Baekhyun mencoba mengabaikan teriakan sang adik, dan membiarkan selimut itu turun akibat tarikan sang adik, dan juga mencoba membiarkan Taehyung duduk di atas perutnya sampai dengan sendirinya Taehyung turun dari atas tubuhnya. Ya... bagaimanapun Taehyung adalah adiknya dan akan membiarkan Taehyung berbuat sesuka hatinya, karena ia juga tidak mempermasalhkannya. Asalkan adiknya Kim Taehyung senang dan tidak membahayakan sang adik, bagi Baekhyun dua hal itu cukup.

Taehyung menatap wajah sang kakak yang tertidur itu dengan raut kesal, juga bibirnya yang sudah terpout.. dan jangan lupa tangan yang ia tekuk di dada kesal.

Taehyung terus berpikir bagaimana cara membangunkan sang kakak yang tidur seperti beruang yang berhibernasi tersebut, bahkan sudah banyak cara yang dilakukan Taehyung untuk membangunkan sang kakak dalam mimpinya.

Hingga...

Senyum itu terulas, senyum kotak yang ia tunjukan. Saat sebuah ide briliant muncul dalam otaknya... ide yang bagus menurutnya. Dan Taehyung yakin, jika idenya mampu membangunkan sang kakak, dan ia juga yakin sang kakak tak akan marah jika dia akan membangunkan dengan cara ini. karena...

Cup...

Baekhyun membelalakan matanya, saat hidungnya terasa geli dan sesuatu benda kenyal menyentuh permukaan hidungnya. Apalagi kedua kelopaknya yang membuka secara tiba-tiba... dan saat manik netranya terbuka yang ia lihat adalah....

Wajah sang adik yang begitu dekat dengannya apalagi, nampak senyum kotak sang adik. Membuat kelopak itu terpejam dan juga menampilkan gigi putih sang adik....

"Taehyung?"

Jujur Baekhyun terkejut saat mendapatkan kejutan tiba-tiba sang adik, saat ia mendapatkan ciuman sang adik yang begitu polos di hidungnya. Ya... Taehyung sudah sering melakukannya dengan sang kakak, apalagi Taehyung senang sekali mencium hidung Baekhyun, karena inilah cara satu-satunya untuk membangunkan sang kakak. Dan untuk mendapatkan perhatian dari kakak kesayangannya itu.

"Hyung?"

Taehyung menampilkan senyumnya, menciptakan deretan gigi itu nampak menghiasi wajah tampannya.

Cup...

Lagi..

Taehyung mencium wajah sang kakak, namun yang ia cium kali ini adalah kening sang kakak. Membuat Baekhyun membuak kelopak matanya secara sempurna... dan lagi, cengiran sang adik yang ia lihat kembali. Cengiran polos dan tanpang tanpa dosa sang adik yang ia lihat....

"Baekhyun hyung, bangunlah... matahari sudah terbit. Bulan sudah pergi, burung berkicau... dan sekarang, buka matamu... karena hari berganti."

Dengan semangat yang mengembara Taehyung membuka semboyannya. Semboyan yang ia ucapkan, bahkan yang ia buat sendiri. semboyan yang bagaikan mantra untuk menyambut sang kakak yang terbangun di pagi hari.

Ya... perlu kalian tahu, setiap harinya Taehyung akan selalu membangunkan sang kakak. Bahkan Taehyunglah yang paling rajin bangun pagi dibandingkan ayah dan kakaknya. karena Taehyung terbiasa, bahkan setiap paginya Taehyung selalu melihat sang eomma yang dudah berkutat dengan dapur.

Pernah sekali Taehyung menghampiri ibunya dan berniat membantu sang eomma. Meski...

Ia membuat dapur berantakan dengan segala tingkah polos dan menggemaskan yang ia miliki.

Cup...

Lagi...

Taehyung, mencium bibir sang kakak membuat Baekhyun terkejut... oke, memang sudah biasa sang adik mencium bibirnya. Bahkan Baekhyun sering mencium bibir adiknya Taehyung, sejak Taehyung dilahirkan. bukankah dua orang bocah boleh saling mengungkapkan rasa sayangnya dari ciuman apalagi mereka berstatus sebagai kakak adik, baik itu sesama jenis atau pun berbeda jenis.

Taehyung terkekeh melihat wajah sang kakak yang terkejut apalagi Baekhyun duduk di atas ranjang membuat rambut sedikit berantakannya nampak di tambah lagi kini Baekhyun sedang mencerna dengan apa yang ia terima dari sang adik.

Tunggu...

Adiknya Taehyung menciumnya, di bibir...

Tapi sejak kapan...

Dan kini Baekhyung mengedipkan kelopak matanya, mencerna dengan apa yang terjadi beberapa detik yang lalu....

Hingga...

"Baekhyun hyung, Tae tunggu di luar ya..."

Entah sejak kapan, yang jelas Baekhyun tak merasakan berat dan juga sesak di perutnya. Yang kini terlihat adapalah punggung Taehyung yang baru saja keluar dari pintu dengan suara derap kaki cepat yang berlari juga, teriakan sang adik yang penuh semangat dengan seulas senyum kotak yang ia tampilkan.

1 detik....

2 derik....

3 detik....

4 detik...

5 detik...

"Yaaaakkkk KIM TAEHYUNG???!!!!"

Baekhyun tersadar dari rasa terkejutnya, dan tanpa sadar ia berteriak keras memanggil sang adik yang bersembunyi di balik pintu dengan kekehannya. Ya... dia akhinya berhasil mengerjai sang kakak dan sukses membuat pagi indah sang kakak terhias dengan rasa kesal bercampur geli.

"kekeke selamat pagi Baek hyung..."

Diakhiri kekehan juga ucapan selamat pagi yang begitu tulus dari namja, dengan nama lengkap Kim Taehyung itu.

Namja yang akan menjadi penerus sekaligus adik kesayangan bagi Kim Baekhyun kakaknya....

(Flashback **** OFF)

................................

Baekhyun menatap nanar ke depan pintu, tubuhnya ia paksakan untuk berdiri, mencoba keluar dari toilet, tapi...

Tubuhnya rasanya lemas, dan sakit telah mengambil alih tubuhnya membuat ia hanya mampu dengan posisinya tubuh yang terbaring di atas lantai yang dingin dan basah dengan dada yang terasa sangat sakit.

Tes...

Dan lagi air mata itu jatuh seiring detakan jantung yang begitu cepat, bagi Baekhyun ini adalah rasa sakit yang paling sakit diantara rasa sakit yang ia rasakan. Dan sialnya itu membuat Baekhyun lemah dan rapuh seperti saat ini.

Ringisan dan juga wajah menahan sakit, membuat namja dengan rambut coklat creamnya ini bersusah payah...

Ia harus keluar, dan pergi ke rumah sakit....

Dengan bersembunyi, tidak ada yang boleh tahu...

Akan sakitnya, bahkan Taehyung sekalipun.

Bagi Baekhyun biarlah rahasia ini dia yang tahu....

Dalam hatinya Baekhyun berdoa semoga rasa sakit itu menghilang, dan dia bisa bangun. Berusaha semampunya...

Hingga....

"Arghhh... eomma..." Baekhyun tidak tahan, dia mengerang dan berharap jika Taehyung tak mendengarnya. Ia tidak tahan, sungguh sakit... benar-benar sakit.

Dengan nafas tersenggal, juga buliran keringat keluar dari keningnya dengan bibir pucatnya mmebuat Baekhyun nampak miris dan berantakan.

"Eom...eomma..."

Dan terakhir gelap datang menghampirinya, membuat tangan itu jatuh di atas lantai dengan kelopak yang terpejam. Dan tak ada yang tahu, bahkan sang pemilik kamar sekalipun. Jika di dalam kamar mandinya, terdapat namja yang tak sadarkan diri, namja yang berjuang menahan rasa sakit akibat penyakitnya.

Bersamaan dengan itu dua butir daun telah turun, diantara daun yang masih menguning. Dua daun kering yang jatuh, menandakan musim gugur masih berjalan, hingga menunggu kedatangan gugur terakhir....

Dan Taehyung ia bermimpi, mengarungi mimpi indahnya, tak mengetahui jika sang kakak tengah sekarat dalam kamar mandinya.

Namja yang akan kehilangan cahayanya...

.................

06.00 pagi...

"Nghh..."

Kelopak itu bergerak, kala semburat cahaya hangat menerpa wajahnya. Seorang namja dengan rambut coklat berantakannya, yang bergemulung dalam hangatnya selimut tebal yang ia pakai. Saat kelopak matanya terbuka bukan hanya semburat cahaya yang ia lihat. tapi....

Suara kicauan burung dari luar yang bertengger dan melompat kesana-kemari diantara ranting-ranting pohon yang sudah mulai menguning daunnya. Jangan lupa setetes embun yang jatuh dari ujung daunnya, embun yang selalu menghiasi dan bertamu di pagi hari. Menyambut kedatangan hari yang baru dengan berbegai aktifitas yang akan dilakoni setiap orang. Hingga, petang menjelang.....

Dengan malas Taehyung terbangun, duduk di atas ranjang empuknya. Kelopaknya masih setengah tertutup dengan muka yang masih mengantuk, dan jangan lupa dengan rambut coklat yang kini terlihat sangat berantakan. Apalagi kaos putih tipis yang ia gunakan agak lecek karena sering bergesekan dengan kasur ditambah tingkah polah Taehyung ketika sudah bangun dari mimpi indahnya.

Yang pertama kalian lihat adalah,

Berantakan....

Kaki telanjangnya ia turunkan menyentuh lantai dingin kamarnya. Ia garuk tengkuknya yang seikit gatal seperti khas bangun orang tidur dan jangan lupa dengan mata yang masih setengah terpejam.

Diliriknya sekitar, hingga....

Manik matanya menatap, menatap sesuatu yang membuat ia terkejut. Hingga...

Membelalakan kedua bola matanya....

"Mwo???!! Andweee...."

Taehyung panik, bahkan ia segera mengambil handuk dan pakaiannya serba cepat saat dengan entengnya jam menunjukan pukul 07.00 pagi, waktu dimana dia...

Harus mengadakan projectnya dengan salah satu penyanyi yang juga merupakan penyanyi favoritnya. Seorang gadis cantik yang akan menjadi patner bernyanyinya. Juga akan menjadi salah satu model MV-nya. Ditambah pesona gadis itu membuat Kim Taehyung merasakan debaran yang aneh yang hinggap di dadanya.

Dan membuat Taehyung tanpa sadar pipinya memerah....

Langkah kaki itu begerak cepat dengan derap kaki cepat yang terdengar ditambah rasa panik menderanya. Membuat Taehyung sadar, jika seseorang yang seharusnya juga berada di kamarna tak nampak batang hidungnya. Seorang namja dengan tubuh mungilnya, juga kacamata yang selalu menghiasi wajah manisnya yang tak pernah luntur.

Taptaptaptap....

Ceklek....

Suara handle pintu terbuka, pintu kamar mandi miliknya. Saat pintu itu membuka sempurna, Taehyung membulatkan matanya... ya, dia terkejut...

Cukup terkejut dengan satu hal....

Dan entah kenapa, dia merasakan sesuatu yang bergejolak dalam dirinya. Saat manik matanya melihat....

Sekilas, apa yang ia lihat jauh dari ekspetasinya... hingga otaknya bertanya, mungkinkah?

......................................

Perlahan, namun pasti kelopak itu bergerak. Lenguhan khas seseorang yang baru saja bangun dari tidurnya. Tunggu... bangun tidur? Pantaskah hal itu disebut? Mengingat kalau namja itu... ah, lupakan kalian pasti sudah tahu bagaimana jawabannya. Bahkan aku yakin jika kalian sudah dapat menebak siapa namja itu dan bagaimana itu bisa terjadi.

"Sudah bangun rupanya!!"

Suara dengan nada terkesan dingin, juga terdengar di telinga namja yang baru saja membuka kelopaknya. Bersamaan dengan manik mata yang dapat melihat dengan jelas, dan juga pandangan yang sudah fokus dengan sempurna. Ia tolehkan kepalanya ke arah dimana si pemilik suara itu berasal, dan beberapa detik kemudian.... manik matanya melihatnya, namja yang berdiri dengan angkuhnya, juga dengan tangan yang ia tekuk di dadanya. Menatap dengan tatapan, ah... Baekhyun pun tak mampu menjabarkannya.

Baekhyun menatap ke atas dan yang ia lihat adalah...

Kamar dirinya dan sang adik, ya... walau untuk sementara ini....

"Tae..." suara lirih dan serak terucap, hingga indra pendengaran Taehyung mendengarnya meski lirih. Namun baginya cukup jelas terdengar.

Mendengar suara sang kakak, membuat sesuatu dalam diri Taehyung bergerak... namun, sesuatu itu tak dihiraukan oleh Taehyung, bahkan Taehyung menepis rasa itu. hingga dalam otaknya ia berkata 'tidak peduli...'

"Heh, merepotkan!"

Lagi...

Suara dengan nada ketus juga dingin terucap, membuat siapapun yang mendengarnya terkejut dan sakit hati saat mendengarnya. Begitu juga dengan namja yang terbaring lemah di atas ranjang kamar berwarna putih milik salah satu penyanyi idola itu.

Seketika Baekhyun sadar, jika....

Dia....

"Akh...."

Baekhyun mencoba bangun, memaksa tubuhnya yang lemah untuk duduk... jika bisa Baekhyun lebih memilih untuk turun dari ranjang sang adik. Dengan perlahan dan susah payah, dengan kedua tangan yang bertumpu kasur empuk milik sang adik, akhirnya Baekhyun mampu mendudukan pantatanya di atas ranjang tersebut. wajah pucat dengan bibir kering dan tak berwarna merah muda segar, membuat dirinya terlihat berantakan dan miris. Ditambah dengan bajunya yang sedikit basah tanpa di ganti dulu, dan juga tanpa kompres.

Ah, Baekhyun tak mungkin mendapatkannya... karena tak mungkin Taehyung adiknya sudi untuk melakukan kedua hal sederhana itu. Baekhyun masih bisa bersyukur kalau sang adik masih mau memberikan kasur nyamannya, pada namja lemah dan penyakitan seperti dirinya.

Taehyung diam, setia dengan posisinya... enggan menolong kakaknya hanya sekedar bangun. Cukup melihat dan memperhatikan, kejam kelihatannya....

Tapi itulah Taehyung yang sekarang, Taehyung yang dingin dan tidak peduli dengan kakaknya sendiri. ingat... Taehyung sekarang bukanlah Taehyung yang dulu... bukan Taehyung yang manja dan juga selalu bergantung pada kakaknya. tapi Taehyung yang sekarang adalah Taehyung yang....

Keras kepala dan egois....

Ya... perubahan memang tak dapat disangka, bukan? Begitu juga dengan Baekhyun. meski begitu, tapi Byun Baekhyun... tetaplah Baekhyun. meski marganya tak lagi menyandang Kim, dan memakai marga mendiang sang ibu, tapi tetap saja Baekhyun akan menjadi saudar dari namja dengan marga Kim yang berdiri di depannya. bahkan kasih sayang yang ia miliki tidak akan berubah, meski namja di depannya sudah tak peduli dengannya sekalipun...

"Gomawo Tae..."

Suara lirih dan terdengar berat itu terdengar, membuat dalam diri Taehyung tersembunyi kembali bergerak....

Baekhyun mengulas senyumnya, membuat bibir pucat itu bergerak. Tapi meski senyum itu terulas dan ucapan terima kasih ia ucapkan tak mampu membuat namja muda itu meresponnya, bahkan sedikitpun....

Baekhyun memakluminya, karena ia tahu... dongsaengnya tak akan mungkin seperti dulu. Bagi Baekhyun biarkan masa lalu menjadi kenangan dan sejarah baginya, karena ia tahu sebentar lagi dia akan pergi. Jauh dari semua, ayah... ibu tirinya juga adiknya. dan saat itu tiba Baekhyun akan tetap menyayangi dongsaengnya, Kim Taehyung. Meski kecil kemungkinan rasa sayangnya akan terbalaskan.

Tap...

Akhirnya kedua telapak kaki itu dapat menyentuh lantai dingin kamar sang adik, dan...

Baekhyun memejamkan matanya lemas, memaksa tubuhnya yang belum pulih sepenuhnya untuk berdiri. Ia tidak mau berlama-lama berbaring di atas ranjang sang adik, ia tidak mau Taehyung merasa tidak suka dengan kehadirannya dan memakai tempat tidur sang adik. Meski pada awalnya Taehyung lah yang membuat dirinya berada di atas ranjang, dan terbangun.

Setelah ia merasakan rasa sakit yang luar biasa pada malam hari itu...

Rasa sakit yang paling sakit diantara rasa sakit yang pernah ia rasakan, hingga... ia ingin mati saja saat rasa sakit itu datang. Diam-diam dalam benaknya Baekhyun mengucap syukur pada sang pencipta, ternyata dia masih bisa bernafas dan bertatap muka pada dongsaengnya, entahlah... jika tidak? Ia tidak tahu apa yang akan terjadi.

Membayangkan tubuhnya terbujur kaku dengan raga tanpa jiwa, dalam otaknya mungkinkah akan ada yang menangisi kepergiannya, maksutnya menangisinya dengan tulus tanpa ada kebohongan dalam dirinya?

Mungkinkah?

Baekhyun terlalu takut untuk berharap penuh... mengingat bagaimana kehidupan yang ia jalani saat ini....

Tap..

Tap...

Tap...

Langkah pelan dengan tangan yang bertopang pada dinding, berjalan pelan.. menuju sofa hanya sekedar untuk duduk disana. Meski ia tahu ia tak perlu repot melakukannya, tapi apa yang ia bisa lakukan. Jika sang pemilik rumah yang tak lain adalah adiknya selalu bersikap buruk padanya.

Meski Baekhyun sudah biasa, tapi tetap saja ia merasakan sakit... men yembunyikan rasa sakit dan kesedihannya disetiap kata dan nasihat tegasnya. Memberikan perhatian secara langsung maupun tidak langsung pada Taehyung, membuat Baekhyun seolah-olah berada di dua posisi. Antara mencoba untuk tidak peduli, dan peduli namun tak kasat mata... ah, entahlah terlalu rumit untuk dijelaskan. Tapi... yang Baekhyun tahu, segala sikap dingin dan juga kebenciannya adalah kebohongan yang jujur adalah rasa sayang.

Jika kalian tahu, bagi Baekhyun... benci adalah sayang dan juga dingin adalah hangat. Acuh adalah perhatian, dan tajam adalah kelembutan... semua itu adalah kebalikan bagi Baekhyun. dan tanpa Taehyung sadari segala sikap yang dilakukan Baekhyun adalah buruk, tapi perlu kalian tahu... sesuatu yang buruk tak nampak seperti kelihatannya. Justru ada sesuatu yang tersembunyi dan bisa saja merupakan suatu kebaikan. Hanya saja Taehyung tak menyadari... bagaimana sikap dan apa yang dilakukan Baekhyun kakaknya. karena Taehyung telah dibutakan oleh ego...

Tap...

Tap...

Dengan susah payah model yang terkenal akan tubuh mungilnya itu berjalan, meski sempoyongan karena tubuh yang masih lemah. Tetap saja kaki itu ia paksakan, dan melihat hal itu apakah namja yang berdiri disana berniat menolongnya? Ah... sepertinya tidak, buktinya Taehyung hanya diam, melipat tangan di dadanya dan berdiri di angkuhnya. Mencoba tak peduli dengan namja yang berstatus sebagai kakaknya...

Oh, tak sadarkah kau Taehyung siapa yang selalu merawat dan menjaga pola makanmu saat kau bocah, dan menemanimu saat kau sakit hingga, dia yang selalu menemanimu menunggu kau pulih?

Dan sekarang?

Justru kau hanya diam, sebatas menolongnya hanya satu kali... itupun karena kau kasihan, bukan rasa peduli layaknya seorang saudara...

Brukk...

"Akh.."

Seketika kaki Taehyung bergerak selangkah, namun... ia urungkan, melihat bagaimana pantat sang kakak yang mencium lantai dengan cepat di susul rintihan kesakitan. Membuat tubuh Taehyung bergerak refleks, mendekati namja yang lebih tua darinya. Namun, hanya saja...

Lagi-lagi ego mengalahkannya, dan kesadarannya membuat ia mengurungkan niatnya untuk mengulurkan tangan hanya sekedar membantu sang kakak....

Dan yang ia lakukan adalah diam, seperti orang yang tak peduli... meski sesuatu yang tersembunyi itu ingin sekali membantu namja itu....

Baekhyun menampakan wajah kesakitannya, ia tak akan menyangka, jika tubuhnya akan selemah ini. hingga membuat dirinya jatuh sempoyongan...

Baekhyun mencoba berdiri, memaksakan tubuhnya meski sulit ia lakukan. Berdiri dengan bantuan kedua tangannya yang juga tak kalah lemah seperti tubuhnya. Jika kalian tahu, Baekhyun seperti tidak berdaya, yang kini ia inginkan adalah...

Penopang dan bantuan?

Tapi siapa? Disini memang ada adiknya, tapi...

Apakah mungkin?

Nafas Baekhyun tersenggal, tubuhnya terasa hangat dan lagi kepalanya terasa pusing berjalan menuju sofa saja membutuhkan perjuangan yang sangat berat....

Saat tubuh itu mencoba berdiri, tetap saja pantatnya kembali menyentuh lantai. Dan alhasil... tubuh lemah itu hanya terduduk lemas di atas lantai dan bertumpu dengan bantuan tangan.

Miris...

Menyedihkan...

Disaat ia sakit tidak ada yang mempedulikannya, tidak ada yang sudi memperhatikannya. Jangankan mendapat perhatian, bantuan kecil saja belum tentu ia dapatkan.

Tragis memang...

Tapi, apa yang Baekhyun dapat lakukan. Karena ia tahu... semua ini berasal darinya, dan Baekhyun harus siap dengan segala konsekuensi yang terjadi bukan?

Lalu...

Tubuh itu mencoba berdiri, menolak rasa lemah dan pusing. Saat ia mencoba bangun...

Grep...

"Taehyung?"

"Diamlah, aku merasa kasihan padamu... kau membuatku muak tahu!!"

Baekhyun, tak menyangka... ia tak menyadari. Ternyata...

Adiknya masih mempedulikannya, meski dia mendengar bahwa pertolongan Taehyung sang adik adalah sebatas kasihan....

Entah sejak kapan, ia berjalan dalam rangkulan sang adik... namun bukan sofa yang biasa ia pakai. Melainkan...

"Tae kau..."

Ditatapnya manik mata sang adik yang menatap dingin ke arahnya, setelah membantu namja yang sedang sakit itu. membawa dalam rangkulannya dan membantu membaringkan tubuhnya di atas ranjang empuk miliknya. Bahkan ini kedua kalinya Baekhyun berbaring di atas tempat tidur Taehyung sang adik.

"Ini.."

Brukkkk...

Tanpa aba-aba, sebuah pakaian berlengan panjang dengan sepaket celana hitam berada di sisi Baekhyun, membuat namja dengan tubuh mungilnya itu kembali terkejut.... hingga manik netranya menatap pakaian yang diberikan sang adik.

"Tae..."

Ceklek...

Baru saja Baekhyun membuka suaranya untuk memanggil sang adik, tapi....

Yang ia lihat adalah pintu yang tertutup, ternyata Taehyung pergi tanpa mengucapkan permisi atau pun ucapan agar kakaknya cepat sembuh. Ya... setelah dirinya membawa sang kakak kembali tidur di atas tempat tidur dan memberikan pakaian miliknya dengan cara, bisa dikatakan sedikit kasar....

Senyum itu terulas, dengan tatapan sayu di depan pintu... perasaan bahagianya mengalahkan rasa sakit ditubuhnya. Hingga...

"Gomawo dongsaeng..."

Baekhyun mengucapkan terima kasih lagi pada sang adik, meski ia tahu kalau dia hanya sendiri di dalam kamar ini. karena Taehyung adiknya telah pergi....

Namun, setidaknya Baekhyun masih bersyukur... karena Taehyung adiknya masih mau. Memberikan perhatian padanya, meski sederhana dan sedikit. Itupun saat dirinya sakit... tapi tidak masalah bagi Baekhyun, setidaknya dia merasakan yang namanya perhatian dari dongsaengnya, ya... kasih sayang yang telah lama tidak ia rasakan.

"Eomma... Baek masih ingin disini, lebih lama... dengan Tae, ijinkan Baek eomma... Baek ingin..."

Baekhyun mengulas senyumnya, meski air mata itu jatuh... jatuh tanpa ia sadari dan ia minta...

Tes...

"Melihat Tae berhasil...."

.....................................................

(Taehyung **** POV)

"Bodoh!!! Apa yang kau lakukan Tae?"

Aku berucap frustasi mengacak rambutku, dan bergerak kesal. Saat aku berada disini... di dalam dapur.

aku bahkan tak sadar apa yang aku lakukan? Dan kenapa juga aku harus peduli dengannya?

"Aishhhh.... ada denganku?"

Bodoh...

Tolol ....

Atau

Gila....

Entahlah mana kata yang cocok untukku...

"Aku tidak peduli, ya... aku tidak peduli... tadi hanya karena kasihan.. ya, kau hanya kasihan Tae. Kasihan melihat namja menyedihkan dan menjijikan sepertinya..."

Aku bermonolog sendiri, mengatur nafasku mencoba menenangkan diriku. Dan yakin jika tadi aku hanya menolongnya karena sebatas k-a-s-i-h-a-n, ya kalian ingat KASIHAN!.

Bukan peduli atau rasa sayang terhadap saudara, hanya kasihan....

"Seorang Kim Taehyung tak akan pernah peduli, dan bukanlah adik dari model menjijikan sepertinya..."

Aku berucap dalam diriku sendiri, dengan mantap dan keyakinan... ya, yakin... jika aku akan memilih egoku. Memendam rasa peduli, dan aku memegang sebuah prinsip dari kejadian itu hingga sekarang...

"Kim Taehyung dan Byun Baekhyun, tidak ada ikatan... bahkan bukan lagi hyung dan dongsaeng. Hanya orang lain... ya, orang lain..."

Itulah yang aku ucapkan, dengan mantap dan penuh keyakinan tentunya...

"Kuharapa daun segera turun hingga berakhir, dengan begitu dia bisa pergi jauh... sangat jauh..."

Doa yang kuharapkan, dan aku tak sabar menunggunya...

Ya, menunggu daun terakhir jatuh, dengan begitu dia pergi bukan?

Dan aku akan kembali ke dalam kehidupanku yang sebelumnya. Tanpa kehadirannya, seorang model majalah dewasa, meski dalam akta dan secara lahir dia adalah kakakku, tapi bagiku hal itu tidak lagi...

...........................................

...........................................

(Author **** POV)

"Tae, sebenci itukah kau padaku..."

Tes...

Air mata lolos dari pelupuknya...

Sesak dan sakit bercampur menjadi satu, membuat namja tampan dengan wajah manisnya itu menekan dadanya kuat. Guna menahan rasa itu... menyakitkan memang....

Tapi apa daya, apa yang dilakukan Taehyung membuat dirinya sakit.... lebih sakit....

Meski raganya juga sakit....

Dan mungkin sakit itu akan hilang....

Akan pergi, jika....

Kematian datang membawanya....

Mungkin saja bukan?

..................................................

TBC....

bonus chap lagu gak tau napa aku ngefeel dengernya dan gara-gara nih lagu ide saya buat chap ini lancar jaya hehehe... silahkan di dengar gak juga gak papa kok. author gak maksa muehehehe 효린 (Hyolyn) - 서로의 눈물이 되어 (Our Tears) [화랑 Hwarang OST Part.5]

https://youtu.be/z85zd0l21w8

Hai semua kembali lagi dengan chap ini, siapa yang udah kangen ama nih ff maaf ya up lama soalnya author juga sibuk cari uang buat tabungan masa depan wkwkwk... jadi waktu buat ngetik gak sebebas jaman sekolah. oh ya, author lagi doyang sad nih jadi harap maklum banyak ff author yang sad... hahaha

Aku tahu nih chap gaje banget, maafkan aku ne... author udah usaha maksimal...

Oh ya maafkan author jika nih chap banyak yang typo masih bertebaran...

Jangan lupa vommentnya ne, ^^

Oke, sekian dari saya...

Sampai jumpa di next chap ya...

Gomawo and saranghae...

#el

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro