Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

🍁 내가 너를 그리워 할 때 네 이름을 말할거야. (9) 🍁

"terkadang menyembunyikan kesedihan jauh lebih sulit dari apa yang aku kira. Ketika hati berbicara jika aku mampu melakukan semuanya, ternyata aku harus menerima kenyataan. Bahwa aku harus mengucapkan kata 'tak sanggup' meski bibir ini tak bergerak, suara tak ku keluarkan, dan juga ekspresi ku tak perlihatkan. Seakan aku baik-baik saja, dengan keadaan dan juga kehidupan ini. terkadang aku hanya ingin aku merasakan yang namanya kebahagiaan, meski itu hal yang kecil dan tersingkat, mengingat jika waktu terus berjalan dan musim telah berganti. Tinggal menghitung waktu bukan? Lalu apakah aku akan mendapatkan kesempatan yang sudah kudambakan?"

-Byun Baekhyun-

.................................

(Author **** POV)

Semilir angin bergerak lembut bagaikan dawai biola yang di gesekan dengan sepenuh hati dan penuh kelembutan juga kehati-hatian. Membuat seseorang yang sedari tadi duduk manis di bawah pohon daun bintang itu memejamkan matanya, mendongakan kepalanya. Menyandarkan punggungnya yang merasa nyaman meski hanya sebatang besar pohon yang hidup.

Menikmati alam yang telah menyuguhkan keindahannya di pagi hari ini, dan dia... begitu mensyukurinya. Begitu berterima kasih pada sang Pencipta, karena apa?

Dirinya masih dibiarkan bernafas, masih dibiarkan menginjakan kakinya dengan nyawa yang masih tertancap pada raga, dan masih membiarkan dirinya merasakan detak jantungnya sendiri. dan sungguh dia sangat bersyukur pada karunia Tuhan hari ini.
.

annyeong naege dagawa
sujubeun hyanggireul angyeo judeon neo

huimihan kkumsogeseo
nuni busidorok banjjagyeosseo

seolleime nado moreuge
hanbaldubal nege dagaga
neoui gyeote nama

neoui misoe nae maeumi noganaeryeo
nuni majuchyeosseulttaen
dugeungeoryeo
.

Suara siapakah itu? mengapa terdengar indah saat ada yang mendengarnya? Apakah ada seorang malaikat disini? hingga membuat suara indah itu terdengar, membuat angin seakan menari di udara. Membiarkan rumput dan yang beberapa tumbuh dan daun yang mulai menguning bergoyang.

Dan apakah kalian dengar suara itu?

.

.oh~ neoui gaseume nae misoreul gieokhaejwo
haruedo myeoccbeonssik
saenggakhaejwo

oh~ neoege hago sipeun geu mal
you're beautiful
gomawo. nal mannaseo
hangyeol gatassdeon ni moseubi boyeo

nareul gidaryeo wassdeon
neoui jiteun hyanggi gipeun ullim

al su eopsneun ganghan ikkeullim
neoreul hyanghan naui dunalgae
pyeolchyeojugo sipeo

neoui misoe naemaeumi noganaeryeo
nuni majuchyeosseulttaen
dugeungeoryeo

.

Lagi dan lagi... suara itu terdengar indah...

Terdengar merdu....

Dan begitu menancap dalam hati....

Membuat siapapun yang mendengar lantunan lagu itu akan memejamkan mata mereka, merasakan bagaimana lembutnya sang pemilik suara. Dan percayalah aku tidak berbohong akan hal itu... aku bersungguh-sungguh jika, seorang namja disana baru saja melantunkan lagu yang terlintas dalam otaknya. Dan kalian harus percaya bahwa, dia....

Mengulas senyumnya dalam keadaan menyanyi...

Byun Baekhyun, sepertinya kau mempunyai bakat tersembunyi. Bakat yang belum pernah kau tunjukan pada siapapun, bahkan tidak ada yang tahu jika model sepertimu mempunyai suara yang tak kalah indah dengan adikmu.

Kim Taehyung....

.
oh~ neoui bomnare nae noraereul deullyeojulge
haruedo myeoccbeonssik saenggakhaejwo
oh~ ireohge neoreul saenggakhae
you're beautiful

nareul bangyeojwo
ttuttutturururu seolleyeo
gureumwireul geotneundeus
geojismalgati nan nege dagaga hanbal deo~
dasi chajaon neowa naui gyejeore
gieokhal su issgessni
ttururururuttuttuttu oh yeh all right

.

Lagi dan lagi....

Apakah kalian mendengarnya? Bahkan alam pun begitu menyukainya... suaranya, lantunan liriknya dan juga... si pemilik suara lembut itu.

"Tuan..."

Entah kenapa ada tatapan sendu dari arah kejauhan, tatapan iba yang mampu ia sembunyikan di balik kelopak matanya yang bulat. Meski dirinya mampu melihat dari jarak yang begitu jauh, namun kedua netranya yang normal masih bisa melihat. Bagaimana sosok yang ada disana, sosok yang sedang menikmati paginya. Duduk di bawah pohon yang ia tahu adalah pohon keramat milik dua bocah yang pernah memiliki rasa sayang yang sama dan besar, seseorang yang begitu menikmati kesendiriannya disana. Dan seseorang yang tanpa sadar menyanyikan sebuah lagu yang entah kenapa begitu menyentuh hati seorang Kyungsoo.

Yang berdiri terdiam, dengan seragam yang ia kenakan setiap harinya. Menatap nanar dan sendu ke arah salah satu namja yang tak jauh berbeda dengan usianya. Namja yang terkenal baik dan juga cerewet, mempunyai sifat periang meski yang ia tahu ada luka yang mampu disembunyikan oleh tuannya. Dan tak ada seorang pun yang sadar akan luka dan juga kesedihan yang terjadi padanya.

"Baekhyun..."

Dan akhirnya bibir itu bergumam, memanggil nama panggilan yang pernah akrab di bibirnya. Menyebut nama sang pemilik namja dengan wajah manis disana, tanpa ada embel-embel hyung di belakangnya.

Melihat bagaimana air mata jatuh di sudut mata namja manis itu, membuat seorang Kyungsoo dapat merasakan bagaimana sesaknya hatinya. merasakan apa yang dirasakan Baekhyun saat ini.

"Sampai kapan kau akan bahagia Baek? Sementara kau berusaha bertahan dalam konflik rumit ini..."

Sepertinya Kyungsoo tahu sesuatu yang terjadi pada Baekhyun maupun Taehyung, hanya saja... dirinya bukan namja yang suka mengumbar. Memilih menyimpan rahasia tuan sekaligus temannya jauh lebih baik menurutnya.

Ingin sekali dirinya membantu, tapi apa... dirinya hanyalah seorang anak pelayan yang tak ada kaitan apapun. Baik itu Baekhyun maupun Taehyung... yang jelas Kyungsoo tahu, jika hanya ada kesalah pahaman yang terjadi, dan juga sebuah ego yang besar....

"Tuhan bisakah kau memberikan kebahagiaan untuknya, kuharap kau mau menyadarkan adiknya... Tuhan, bisakah kau membantu hambamu. Kuyakin engkau mempunyai cara yang lain untuk sahabatku.... kuharap Taehyung segera sadar, dan tahu jika...."

Sejenak Kyungsoo menjeda ucapannya, namun tatapan ibanya tak enggan berpaling. Tetap saja menatap namja yang masih setia disana. Duduk dengan mata terpejam bersandar pada pepohonan dan menyanyikan lagu sedih menurutnya.

"Kini waktu Baekhyun tak banyak lagi..."

Tes...

Tanpa sadar ada air mata yang ikut jatuh dari kelopak besarnya, membiarkannya jatuh begitu saja tanpa mengusapnya. Melihat seseorang yang merasakan kesedihan begitu dalam membuat Kyungsoo ikut merasakannya.

"Kuharap kau bahagia tuan..."

Dan salah satu doa tulus dari seorang pelayan yang begitu baik dan setia, juga peduli meski dalam diam.

Tanpa sadar, Kyungsoo menyentuh dadanya. Menghela nafasnya dan menundukan kepalanya. Karena mengingat kejadian dimana dirinya menemukan Baekhyun dalam keadaan tak sadarkan diri membuat dia....

"Kenapa takdir begitu menyakitimu Baek..."

Dan hanya helaan nafas yang mampu ia keluarkan, mengingat jika kemarin....

Adalah salah satu kenyataan pahit yang harus ia dengar, dan yang diketahui oleh seorang namja dengan panggilan Baek itu....

"TaeBaek, kapan hal itu bisa terjadi?"

Sepertinya Kyungsoo mengharapkan keduanya benar-benar bersatu, menjalin persaudaraan yang sempat lenyap dan menyebut dua nama yang cocok menurutnya.

Dan jujur melihat tuan mudanya yang sekarang, membuat Kyungsoo merasa jika Baekhyun tak hidup.... hanya raga dan jiwanya... memilih bersembunyi dalam sebuah tangis dan kesedihan.

"Baek..."

Terdengar serak dan pilu, memang....

.....................

(Flashback **** ON)

Terasa berat....

Terasa lemah, meski jemari itu berusaha bergerak....

Terasa sangat lemah dan lemah.... bahkan kelopak mata yang sempat terpejam itu, mulai merasakan buram pada penglihatannya.

"Nghhh...."

Gumaman pelan di balik maskernya, membuat ia memilh membuka mata. Menatap siapakah yang telah mengeluarkan suara kecil itu, sempat terlarut dalam rasa kantuk yang begitu dalam, membuat namja dengan mata bulatnya itu memilih bangun dan menoleh....

Melihat apa yang terjadi saat ini, dan ketika kedua netranya bertemu...

"Tuan???!!!"

Refleks tubuh itu berdiri, pantat itu terangkat dari tahtanya. Dan menampilkan ekspresi terkejut sekaligus senangnya, saat dengan nyata dirinya melihat bagaimana pemilik wajah manis itu telah membuka kelopak matanya, dan betapa bahagianya Kyungsoo kala melihat seorang Baekhyun terbangun dari kesadarannya, meski pagi mulai menjelang.

"Kyung..."

Suara lemah itu, suara dari namja yang bekerja sebagai model jepang terkenal itu. telah memanggil namanya... sungguh apakah ini hanya candaan? Kyungsoo pikir jika, Baekhyun dia...

"Tuan, akhirnya kau sadar... tunggu sebentar aku akan memanggil dokter..."

Begitu bahagianya seorang Kyungsoo membuat dirinya hendak melangkahkan kakinya, namun...

"Ada apa Tuan?"

Langkahnya terhenti tergantikan dengan tatapan penuh tanya juga raut penasaran, saat tangan kanannya telah ditahan oleh sosok namja dengan wajah manis di sana.

"Ja... Ja... Jangan..."

Oke, ada apa dengan Baekhyun? kenapa dirinya tak mau dipanggilkan dokter? Memangnya ada apa? bukankah ini demi kebaikan dirinya?

"Tuan..."

Hingga akhirnya Kyungsoo menatap sendu kala melihat gelengan kepala yang lemah itu dan juga pegangan lengan yang tertahan pada tangannya yang terasa lemah.

Dan jujur Kyungsoo tak tega melihat adegan ini, bisakah dia menangis? melihat Baekhyun yang begitu miris di kedua matanya?

"Bawa aku pulang..." terdengar lemah saat Baekhyun yang mengucapkannya.

"Tuan, kenapa? Kau-"

"Kumo..hon Kyung.... ba..bawa ak..aku pulang..."

Dan suara itu terdengar miris di indra pendengarannya...

"Tuan Baek..."

Melihat tatapan menyedihkan dari majikannya membuat Kyungsoo merasa kasihan, apalagi yang ia tahu. begitu lemahnya tubuh seorang Byun Baekhyun saat ini.

Dan apa kalian tahu? tanpa sadar air mata jatuh tanpa permisi. Membuat seorang namja muda yang hanya memakai pakaian rumahan dan juga tanpa alas kaki itu menangis tanpa ia sadari.

Dan Baekhyun? dirinya mengulas senyum tipis... menatap salah satu namja yang telah menolongnya hari ini. sahabat sekaligus seseorang yang akrab dengannya di masa kecil. Bahkan sudah menjadi bagian keluarga layaknya saudara.

Melihat bagaimana seorang Kyungsoo yang jauh lebih pendek darinya kala bocah membuat Baekhyun tertawa sekaligus rindu, aplaagi dia melihat Kyungsoo yang sudah berubah. Terlihat dewasa dan tampan dan juga sepertinya tingginya sama dengannya.

Sepertinya takdir mempertemukan Baekhyun dengan seseorang yang dulu dekat dengannya, bahkan sudi menolong saat ini meski waktu telah membuat jarak dan juga komunikasi sempat putus.

Tangan itu meraih...

Meski lemah dan juga, lemas...

Tetap saja sang pemilik tangan memaksa...

Mengangkat tangannya dan menatap dalam manik mata itu....

Hingga...

tes....

air mata itu jatuh dari kelopak kirinya, saat dirasakannya jemari halus yang mengusap pipi kanannya. Pipi yang basah akan air mata....

dan berterima kasihlah pada sang pemilik tangan yang rela mengusap kesedihannya....

Baekhyun kau terlalu baik...

Dan kau namja yang kuat....

Benar bukan?

(Flashback **** OFF)

.......................................

.

neoreul mannan geol haengunira saenggakhae
uri dasi mannamyeon
malhae jullae

fly to you naegyeote isseojwo
you're beautiful

.

"Tae...."

Tes.....

Senyum itu terukir, senyum itu terulas saat lagu terakhir telah ia nyanyikan. Membuka kelopak matanya yang telah disambut oleh cahaya matahari, dan melihat bagaimana cantiknya daun di atasanya. Membuat dia sadar jika musim gugur berlangsung.

"Hari berlalu begitu cepat ya..."

Mencoba tegar dan menyembunyikan sesak yang ia tahan selama ini. apalagi saat ia tahu jika sang adik belum pulang selama seharian ini.

"Apakah tidurmu nyenyak?"

Rasa khawatir seorang kakak begitu besar pada adiknya, membuat Baekhyun merasakan yang namanya kegundahan besar. Dan juga...

"Jangan terlalu memaksakan dengan pekerjaanmu saeng... kau terlalu lelah."

Dan Baekhyun ingin sekali mengucapkan hal itu secara langsung, tapi apa daya? Hanya sekelebat ingatan gambaran wajah adiknya yang tersenyum, tersenyum di dalam sebuah televisi. Melihat bagaimana sebuah acara berlangsung, dan bisa Baekhyun lihat bagaimana kantung mata seorang Taehyung yang tersembunyi dalam tebalnya make up yang digunakan adiknya.

"Jaga pola tidurmu Tae, kutahu kau lelah karena jadwal padatmu..."

Dan Baekhyun hanya bisa mengucapkannya sembari menatap dedaunan yang beberapa telah gugur, di atasnya. Seakan hujan kecil untuk seorang Baekhyun.

"Tuhan jaga adikku, biarkan dia sehat selalu... karena kuyakin kau akan mengabulkan permintaan seorang kakak yang sekarat sepertiku..."

Dan terakhir bibir pucat miliknya bergerak ke atas, mengembangkan sebuah senyuman. Dimana senyuman itu membuat siapapun ingin menangis, karena....

Tak ada raut dan rasa bahagia... yang ada hanya senyum kesedihan....

Ya kesedihan....

Dan saat itulah ada tangan yang menyentuh dada secara refleks, menggigit bibir bawahnya secara refleks. Kala sesak itu sedikit terasa, kala nyeri itu datang dan Baekhyun....

Mengatur oksigennya agar keluar masuk dengan teratur....

"Sepertinya aku harus mencari kesibukan..."

Manatap ke atas, melihat pohon yang telah meneduhkan tubuhnya. Mengulas sedikit senyum tipisnya, dan yang terakhir menatap dengan netra berkaca tanpa adanya kaca mata yang menghiasi wajah tampannya. begitu pula dengan rambur kuning kecoklatannya yang sedikit berantakan karena sang angin.

"Kuharap anak-anak akan menyukaiku..."

Ditatapnya secarik kertas, dimana di sana ada foto anak-anak dengan seragam mereka. Tersenyum lebar dan berangkulan juga ada beberapa guru disana. Mengulas senyum bahagia mereka. Melihat bagaimana wajah bocah itu membuat Baekhyun tersenyum, melihat mereka dalam foto seperti melihat dirinya saat bocah. Memang masa paling membahagiakan adalah masa kecil.

Masa paling dirindukan adalah masa kecil...

Dan masa yang penuh akan canda dan tawa adalah masa kecil...

Masa dimana tidak ada kebencian dan hanya keusialan yang tak ada habisnya adalah masa kecil...

Masa bocah...

Masa penuh imajinasi dan permainan....

Masa yang sangat... sangat didambakan waktunya. Dan masa yang paling indah menurut beberapa orang....

"Semangat baek, jangan buat hari pertamamu kerja menjadi berantakan... Fighting Baek!!! Fighting!!!"

Mencoba bersemangat, tersenyum dan juga kuat....

Teruslah lakukan itu Byun Baekhyun....

...................................................

"YAAAAKKK... APA KAU BUTA, KAU LIHAT PAKAIANKU JADI KOTOR!!!"

"Maaf... maafkan ak...aku nuna..."

"DASAR BOCAH SIALAN, KAU MEMINTA MAAF SAAT MENGOTORI BAJU YANG KAU KOTORI DASAR SIALAN!!"

"Hikksss... hikkkssss..."

"KENAPA KAU MENANGIS, APA DENGAN MENANGIS AKU AKAN IBA MELIHATMU, HAH!!!"

"Hikksss... hikkkssss.... huuaaaaa EOMMMAAAAAA...."

"DASAR BOCAH CENGENG!!!"

"Hikkss.... hikkkssss...."

"Aishhhh... sial..."

Menggerutu itulah yang ia lakukan, tak mempedulikan jika ada seseorang yang tengah menangis karena takut.

"KAU HARUS BERTANGGUNG JAWAB BOCAH!!!"

"Hei berapa harga bajumu itu? hingga membuat kau membentak seorang bocah!!"

Sesaat, tatapan itu menoleh... melihat siapakah yang telah gerangan mengganggu aksi mengomelnya.

Dan saat dilihatnya, tatapan itu....

Betapa terkejutnya tatapan seorang gadis cantik itu...

"Kau..."

"Kau tak apa-apa, hem?"

Tak mempedulikan tatapan terkejut gadis itu, membuat namja tampan dengan wajah yang tertutup maskernya itu...

"Jangan menangis, kau tahu. dia adalah gadis gila... sini biar hyung kasih permen..."

Sesaat tangis itu terdiam, melihat bagaimana wajah namja di depannya yang kini mengusap air matanya.

Dan saat itulah begitu banyak tontonan menatap ke arah mereka....

"Berapa harga yang harus aku ganti?"

Dan kini suara itu berucap meski tak ada lirikan yang ia berikan, dan tanpa sadar ucapan wanita dengan tampilan nyentriknya itu terdiam seribu bahasa.

"Kim Taehyung..."

Dan tanpa diberitahupun, gadis itu tahu siapa namja yang ada di depannya, yang tengah berjongkok di depan bocah yang tengah menangis itu.

"Teryata kau belum berubah, kau masih sama saja Jisoo..."

Dan betapa terkejutnya Jisoo, saat tahu dia...

"Apa kabar Jisoo, kulihat kau semakin menarik dengan penampilanmu saat ini..."

Dan Taehyung menatap penuh remeh ke arah gadis di depannya.

"Dan kau masih saja, Kim Taehyung yang-"

"Ani, aku Taehyung yang berbeda... ya, berbeda..."

Dan entah kenapa terasa begitu aura menegangkan di antara mereka. Ya aura yang entahlah tak mampu untuk dijabarkan. Apalagi yang membuat terkejut saat....

"Aku berubah semenjak kau memutuskan hubunganmu itu, Jisoo..."

Dan entah kenapa suara berat itu terdengar arrogant.

"Tukang selingkuh!!!"

Dan diakhiri gelar yang diberikan secara spesial, oleh...

Kim Taehyung.

Selamat menikmati konflik dan masa lalumu, Jisoo....

...................

Tbc...

Huaaaa apa ini ya ampun... gaje banget nih chap. Eta terangkanlah :V

Btw apa kabar kalian semua? adakah yang udah kangen nih ff. Btw gimana lanjutannya nyambung gak? Dah hayoo siapa yang dah baper??? Wkwkwk...

Btw maaf kalau masih pendek, maaf juga banyak typo dan makin gaje.. maaf kalau negbosenin alurnya aku mah apa atuh, Cuma penulis yang berusaha sebaik mungkin buat karay terbaik buat kalian.

Jangan lupa vomment cantiknya ya.. doakan ide lancar jaya dan tunggu kehadiran saya di next chap, akan aku buat semaksimal mungkin hasilnya. Terima kasih buat dukungan setia kalian, dan juga semangat dari kalian..

Semangat 2K18....

Gomawo and saranghae...

#el

😘😘😘😘😘😘😘

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro